p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Mechanical
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Investigasi Umur Fatik Aluminium 7075-T7 Yang Mengalami Korosi Air Laut Yasin, H; Badaruddin, M; Sukmana, I; Zulhanif, Z.; Savetlana, S
JURNAL MECHANICAL Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Mechanical
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menginvestigasi umur fatik paduan Al 7075-T7 yang telah terkorosi air laut yang mengadung 3.5% garam NaCl.  Pengujian laju korosi dilakukan dengan merendam spesimen ke dalam air laut yng dikondisikan bergerak secara siklon pada kecepatan putar konstan 600 rpm selama 168 jam. Uji fatik dilakukan pada 3 level pembebanan yang berbeda dengan frekuensi sama (f = 10 Hz) untuk spesimen yang terkorosi selama 24 jam dan 48 jam. Uji perambatan retak dilakukan untuk spesimen yang terkorosi selama 24 jam dan tidak terkorosi. Hasil menunjukan bahwa spesimen yang terkorosi air laut mengalami signifikan penurunan umur fatik. Selain itu spesimen yang terkorosi juga mengalami peningkatan laju perambatan retak fatik. Interaksi korosi awal dan pembebanan fatik, dimana pembentukan endapan partikel presipitasi yang mengandung elemen logam Cu, Fe, Mn, Zn, dan Mg yang terbentuk dalam batas butir dan matriks alumnium dipercaya menjadi pemicu mekanisme korosi galvanis. Patah belah yang dialami oleh matriks dan partikel presipitasi serta striasi ditemukan pada spesimen yang terkorosi mengungkapkann bahwa mekanisme perambatan retak fatik menjadi lebih kompleks.Kata kunci: Al 7075, korosi air laut, korosi fatik, perambatan retak, presipitasi
Pengaruh Variasi Temperatur Artificial Aging Pada Aluminium 6061 Terhadap Sifat Kekerasan Dan Strukur Mikro Zulhanif, Z.; Hasymi, Z
JURNAL MECHANICAL Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Mechanical
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui pengaruh temperatur artificial aging terhadap sifat kekerasan dan struktur mikro Al6061. Pada penelitian ini digunakan sampel aluminium seri 6061 yang diberi perlakuan panas pada suhu 450 °C selama 30 menit kemudian di quenching dengan media pendingin air. Kemudian dipanaskan dengan perubahan suhu 150 °C, 190 °C dan 230 °C dengan waktu penahanan 5 jam. Sampel kemudian didinginkan perlahan sampai suhu kamar.Hasil uji komposisi kimia menggunakan Spectromax menunjukkan bahwa persentase Al adalah 95,1%, Mg 1,5% dan Si 1,07%. Hasil uji kekerasan menggunakan alat uji kekerasan Rockwell menunjukkan nilai kekerasan tanpa perlakuan panas menunjukkan nilai kekerasan sebesar 24,5 (HRB) dan nilai kekerasan setelah quenching sebesar 21,4 (HRB). Nilai kekerasan tertinggi selama pemanasan terdapat pada perubahan suhu 190 °C dengan nilai kekerasan 3,1 (HRB), yang menunjukkan peningkatan nilai kekerasan pada suhu 190 °C dibandingkan dengan nilai kekerasan material tanpa perlakuan panas oleh 74,9. Pengujian struktur mikro menunjukkan bahwa material Al6061 setelah proses artificial aging pada suhu 190 °C memiliki jumlah fasa yang lebih banyak, dan batas butir Al6061 cenderung lebih rapat dan teratur. Artinya material yang diproses dengan artificial aging memiliki deposit atau pembentukan fase kedua yang mengeraskan material dan memiliki sifat mekanik yang lebih baik.Kata kunci: Aluminium 6061, Artificial aging, Nilai kekerasan, Struktur mikro, Sifat Mekanik
Pengaruh Variasi Temperatur Artificial Aging Pada Aluminium 6061 Terhadap Sifat Kekerasan Dan Strukur Mikro Zulhanif, Z.; Hasymi, Z
JURNAL MECHANICAL Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Mechanical
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/mech.v14i2.3662

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui pengaruh temperatur artificial aging terhadap sifat kekerasan dan struktur mikro Al6061. Pada penelitian ini digunakan sampel aluminium seri 6061 yang diberi perlakuan panas pada suhu 450 °C selama 30 menit kemudian di quenching dengan media pendingin air. Kemudian dipanaskan dengan perubahan suhu 150 °C, 190 °C dan 230 °C dengan waktu penahanan 5 jam. Sampel kemudian didinginkan perlahan sampai suhu kamar.Hasil uji komposisi kimia menggunakan Spectromax menunjukkan bahwa persentase Al adalah 95,1%, Mg 1,5% dan Si 1,07%. Hasil uji kekerasan menggunakan alat uji kekerasan Rockwell menunjukkan nilai kekerasan tanpa perlakuan panas menunjukkan nilai kekerasan sebesar 24,5 (HRB) dan nilai kekerasan setelah quenching sebesar 21,4 (HRB). Nilai kekerasan tertinggi selama pemanasan terdapat pada perubahan suhu 190 °C dengan nilai kekerasan 3,1 (HRB), yang menunjukkan peningkatan nilai kekerasan pada suhu 190 °C dibandingkan dengan nilai kekerasan material tanpa perlakuan panas oleh 74,9. Pengujian struktur mikro menunjukkan bahwa material Al6061 setelah proses artificial aging pada suhu 190 °C memiliki jumlah fasa yang lebih banyak, dan batas butir Al6061 cenderung lebih rapat dan teratur. Artinya material yang diproses dengan artificial aging memiliki deposit atau pembentukan fase kedua yang mengeraskan material dan memiliki sifat mekanik yang lebih baik.Kata kunci: Aluminium 6061, Artificial aging, Nilai kekerasan, Struktur mikro, Sifat Mekanik
Investigasi Umur Fatik Aluminium 7075-T7 Yang Mengalami Korosi Air Laut Yasin, H; Badaruddin, M; Sukmana, I; Zulhanif, Z.; Savetlana, S
JURNAL MECHANICAL Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Mechanical
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/mech.v14i2.3681

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menginvestigasi umur fatik paduan Al 7075-T7 yang telah terkorosi air laut yang mengadung 3.5% garam NaCl.  Pengujian laju korosi dilakukan dengan merendam spesimen ke dalam air laut yng dikondisikan bergerak secara siklon pada kecepatan putar konstan 600 rpm selama 168 jam. Uji fatik dilakukan pada 3 level pembebanan yang berbeda dengan frekuensi sama (f = 10 Hz) untuk spesimen yang terkorosi selama 24 jam dan 48 jam. Uji perambatan retak dilakukan untuk spesimen yang terkorosi selama 24 jam dan tidak terkorosi. Hasil menunjukan bahwa spesimen yang terkorosi air laut mengalami signifikan penurunan umur fatik. Selain itu spesimen yang terkorosi juga mengalami peningkatan laju perambatan retak fatik. Interaksi korosi awal dan pembebanan fatik, dimana pembentukan endapan partikel presipitasi yang mengandung elemen logam Cu, Fe, Mn, Zn, dan Mg yang terbentuk dalam batas butir dan matriks alumnium dipercaya menjadi pemicu mekanisme korosi galvanis. Patah belah yang dialami oleh matriks dan partikel presipitasi serta striasi ditemukan pada spesimen yang terkorosi mengungkapkann bahwa mekanisme perambatan retak fatik menjadi lebih kompleks.Kata kunci: Al 7075, korosi air laut, korosi fatik, perambatan retak, presipitasi