Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pesan Moral Pernikahan pada Film Wedding Agreemen (Analisis Semiotika Roland Barthes) Nita Khairani Amanda; Yayu Sriwartini
Populis : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.102 KB) | DOI: 10.47313/pjsh.v5i1.836

Abstract

Media massa film dipilih sebagai media yang paling efektif dalam menyampaikan pesan, karena film dapat digunakan sebagai media pembelajaran melalui pesan yang direpresentasikan ke dalam adegan atau narasi cerita. Pelajaran yang dapat diambil berupa pesan moral, atau salah satunya tentang pesan moral pernikahan yang terkandung dalam Film Wedding Agreement. Film ini membahas sisi kehidupan pernikahan yang dipermainkan, dengan adanya perjanjian pernikahan yang menyebutkan pasangan akan bercerai usai satu tahun pernikahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif  dengan  sifat  penelitian  deskriptif. Penelitian ini mengunakan metode analisis semiotika Roland Barthes, dalam analisis ini terdapat tiga hal inti yang menjadi fokus yaitu makna Denotatif, Konotatif, dan Mitos yang digunakan peneliti sebagai panduan untuk melihat pengambaran terkait pesan moral pernikahan yang tergambar disetiap adegan film. Data yang didapatkan dalam penelitian ini bersumber dari aplikasi Iflix yang menayangkan Film Wedding Agreement dan digabungkan dengan buku-buku yang membahas mengenai film dan pesan moral pernikahan. Hasil penelitian yang menunjukan bahwa representasi pesan moral pernikahan yang tampil dalam film Wedding Agreement, adalah berupa pemenuhan hak dan kewajiban seorang suami istri. Seperti, kewajiban saling menjaga hubungan, mencintai satu sama lain, menghormati satu sama lain, dan memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dalam film ini sutradara ingin menonjolkan sisi bagaimana cara seorang pasangan untuk menjaga hubungan mereka dengan menggabungkan nilai budaya pernikahan indonesia dan nilai-nilai pernikahan agama islam yang dapat dijadikan sebuah pembelajaran bagi penonton film Wedding Agreement. Selain itu, film ini tidak hanya memiliki pesan moral pernikahan, tetapi terdapat pesan moral lainnya yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Pemberitaan Pembubaran Organisasi Front Pembela Islam (Framing Mediaindonesia.com dan Kompas.com) Elina Novianti Pratiwi; Yayu Sriwartini
Populis : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/pjsh.v6i1.1109

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pembingkaian (framing) pemberitaan  pembubaran organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) oleh mediaindonesia.com dan kompas.com. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis framing dengan  model Zhongdang Pan & Kosicki. Ada  empat (4) perangkat framing yang digunakan untuk menganalisis yaitu (1) sintaksis, (2) skrip, (3) tematik, (4) retoris. Obyek penelitian adalah lima (5) pemberitaan pembubaran FPI di mediaindonesia.com dan tiga (3) pemberitaan di kompas.com. Analisis data dilakukan dengan menelaah berita berdasarkan pada struktur semantik, skrip, tematik dan retoris. Hasil penelitian menunjukkan mediaindonesia.com mengonstruksi peristiwa pembubaran organisasi massa FPI sebagai sebuah langkah pemerintah yang tepat, berdasarkan landasan hukum, tidak ada unsur sentimen kepada FPI sebab keputusan tersebut telah mengacu pada landasan hukum yang tepat. Pembingkaian pembubaran organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) di mediaindonesia.com mendukung pemerintah dengan adanya narasumber-narasumber yang berasal dari pemerintahan dan kutipan-kutipan narasumber yang mendukung pemerintah. Sedangkan kompas.com lebih mendukung masyarakat dengan adanya narasumber-narasumber yang berasal dari kalangan masyarakat dan kutipan-kutipan narasumber yang mendukung masyarakat. Proses kontruksi yang dilakukan oleh kedua media massa tersebut telah merepresentasikan tahapan konstruksi yang dipaparkan oleh teori konstruksi realitas sosial media massa.
MANAGEMEN KOMUNIKASI PENGELOLA RUMAH SINGGAH DALAM PROSES PRA DAN MASA PEMBINAAN ANAK-ANAK JALANAN Yayu Sriwartini; Dwi Kartikawati
Jurnal Ilmu dan Budaya Vol 39, No 45 (2015): Vol. 40, No 45 (2015)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.293 KB) | DOI: 10.47313/jib.v39i45.375

Abstract

This study was aimed to describe (1) how the House Shelter Managers of SEKAR do the communication and interaction process with the street children before coaching; (2) What kind of the roles of the House Shelter Managers of SEKAR in coaching the street children; (3) How the House Shelter Managers of SEKAR do the communication and interaction processin building familiarity with the street children assisted by themData collection techniquesused were(1) in-depth interview to the managers of the shelter SEKAR and street children, (2) as well as library research and documentation. The validity Test of the datas by either (a) went straight to the field, (b) used more than two informants to obtain precise data and notsubjective, (c) confirming the data on resources, (d) presenting the data in detail, systematically and Comprehensive, (e) discussing with colleagues. The results showed that the manager SEKAR always: (1) creating the warmth verbal communication by improving communication both to the street children themselves and the parents of these children, (2) improvingthe search through the introduction of information about the child and his approach to his parents, (3) creatingthe conducive conditions that emerge the children to reveal his true identity. Besides that, the role as brother, parents and friends raised by the managers as part of the management of symbolic communication to create a positive self-concept’s children. Then, in building interpersonal relationships with street children, there are two waysthat were: 1) expandinng the scope of activities. This is indicated in a variety of activities programmed by the manager of SEKAR. (2) deepening communication materials in a way to chat and give advice every bedtime, as well as being a friend to vent. The Conclusion of this research is that the communication management done by systematically starting from the contact, reduction of uncertainty. Additionally, the role of management is maximized to create interpersonal relationships and leads to a change in attitude and behavior of the street children normatively.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MEDIA CETAK LOKAL DALAM MENGHADAPI ERA KOMPETITIF: Studi Pada Radar Depok dan Radar Bogor Yayu Sriwartini
Jurnal Ilmu dan Budaya Vol 40, No 54 (2016): Vol. 40, No 54 (2016)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.541 KB) | DOI: 10.47313/jib.v40i54.364

Abstract

The media industry in Indonesia had been expanding, including the local newspapers. Radar Depok and Radar Bogor were two local newspapers that had to compete with the national newspapers. Based on that background, this research was intended to describe the marketingcommunication strategy of Radar Radar Depok and Radar Bogor in attracting customers in the competitive era. This research approach was qualitative with the case study method. The main technique of data was indepth interview with the head of the marketing division of each newspaper. Another tehnique was review of some literatures . To prevent that the datas had validity, the researcher used some triangulations tehniques. The result showed that Radar Bogor implemented both of push and pull marketing communictaion. IT was better than Radar Depok.
PENGARUH KAMPANYE PAJAK TERHADAP KESADARAN MASYARAKAT MELAPORKAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN (SPT) : Survei Kepada Karyawan BPJS Kantor Wilayah Jakarta Timur Dewi Sefiyani; Yayu Sriwartini
Jurnal Ilmu dan Budaya Vol 41, No 69 (2020): Vol. 41, No 69 (2020)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v41i69.891

Abstract

The purpose of this study is to determine whether there is an influence of tax campaigns on public awareness of reporting annual notification (SPT), to find out how much the value of campaign contributions to public awareness of reporting Annual Notification Letter (SPT). This study uses an explanatory survey method. The sample of this study amounted to 45 people by distributing questionnaires to employees of the Social Security Administration Agency (BPJS). Determination of sample size in research using the Yamane formula based on an error rate of 5%. The theory used in this research is Attribution Theory. The results showed that there was a significant effect on public awareness of reporting Annual Notification Letter (SPT), with a high level of relationship. The magnitude of the influence of the tax campaign by 43.6% on public awareness to report the Annual Notification Letter (SPT).
Penanaman Nilai-Nilai Multikultural yang Dipengaruhi oleh Kompetensi Komunikasi Guru di Sekolah Dasar Inklusi Trirenggo, Yogyakarta Dwi Kartikawati; Djudjur Luciana Rajagukguk; Yayu Sriwartini
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 21, No 2 (2019): (December)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.023 KB) | DOI: 10.25077/jantro.v21.n2.p168-176.2019

Abstract

This research focused on the urgency of teachers’ communication competence in inculcating multicultural values at elementary schools, in this case, the inclusive elementary school of Trirenggo, Yogyakarta. Communication skills are an essential competency for teachers as stated in the Regulation of the Minister of Education No. 16 of 2007 dated May 4th, 2007. Teachers, as communicators, are the main factor in establishing effective communication in the learning process. In this case, a teacher with excellent communication skills would substantially determine a school’s success in the implementation of multicultural values. In order to analyze the subject, this study used a qualitative method, and the data were collected from three respondents from the inclusive elementary school of Trirenggo, Yogyakarta. The results indicated that teachers’ communication competency which consisted of three aspects, i.e. motivation, knowledge, and skills, was urgently required in order to achieve teaching goals. A competent teacher would significantly be able to establish a positive atmosphere and influence among students, thus, enable them to effectively inculcate the designated values. At this school, the multicultural values were integrated into teaching subjects, students’ assessment, specified learning methods, character development, and regular group activities.
PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MELALUI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI DI YOGYAKARTA DAN SURAKARTA Dwi Kartikawati,; Djudjur Luciana Radjagukguk; Yayu Sriwartini
Widya Komunika Vol 8 No 2 (2018): WIDYA KOMUNIKA - JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.389 KB) | DOI: 10.20884/1.wk.2018.8.2.1406

Abstract

Sekolah merupakan tempat untuk menanamkan nilai-nilai multikultural yang dilakukan denganmelalui komunikasi pendidikan, sehingga diharapkan dapat menciptakan pendidikan yang dapatmemberikan keharmonisan dalam menghadapi perbedaan. Pendidikan dengan basis multikulturalmemperjuangkan pluralisme agama, ras, etnis dan lain-lain, dan juga dalam hal perbedaankemampuan (difable) Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang pelaksanaannya digabungdengan anak-anak berkebutuhan khusus. Penelitian dilakukan di dua sekolah dasar yaitu SDTrirenggo Bantul Yogyakarta dan SD AL Firdaus Surakarta. Permasalahan yang diangkat dalamriset ini adalah bagaimana penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan diSekolah Dasar Inklusi di SD Trirenggo Bantul Yogyakarta dan SD Al Firdaus Surakarta.Kerangka teoritis yang digunakan adalah komunikasi pendidikan, konsep nilai-nilai multikultural,layanan pendidikan sekolah inklusi, Teori Rhetorical Sensitivity. Penelitian ini berangkat daripendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data wawancara mendalam, observasi lapangan dikedua sekolah dasar serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan di kedua sekolah dasar inklusi tersebutmendasarkan diri empat kategori nilai mutikultural yaitu nilai pluralisme, humanisme, demokrasidan keadilan. Pada metode dan prosesnya melibatkan unsur-unsur dalam dalam komunikasipendidikanyaitu komunikator, komunikan, pesan, media, efek dan lingkungan. Sehingga padaakhirnya penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan di kedua sekolahtersebut, menciptakan penyelenggaraan pendidikan yang mampu menghargai keragaman.
Pelatihan Pengenalan Tanaman Hidroponik Kepada Anak-Anak Di RPTRA Baung Jakarta Selatan sidik awaludin; Wiji Pratomo; Azka Ramadhanty; Yayu Sriwartini
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Jurnal PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v4i1.5559

Abstract

Tanaman Hidroponik adalah alternatif bercocok tanam yang memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Memperkenalkan tanaman hidroponik kepada anak-anak dapat dimulai dari lingkungan sosial yang paling sederhana, salah satunya di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Tanaman Hidroponik adalah alternatif bercocok tanam yang memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Memperkenalkan tanaman hidroponik kepada anak-anak dapat dimulai dari lingkungan sosial yang paling sederhana, salah satunya di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Tiga Mahasiswa Universitas Nasional melakukan kegiatan pengenalan dan pelatihan terhadap tanaman hidroponik kepada anak-anak di RPTRA Baung, di Jalan Baung III, Rt 04/Rw 02, Kebagusan, Jakarta Selatan. Kegiatan ini berlangsung satu hari, pada tanggal 22 Desember 2019, pukul 12:30 – 14:00 Wib. Dengan pemberian beberapa materi tentang tanaman hidroponik, mulai dari penyemaian bibit, hingga perakitan paralon untuk netpot hidroponik. Pemberian pelatihan tanaman hidroponik ini dapat memberi wawasan sekaligus pengetahuan bagimana sistem penanaman tanaman hidroponik. Selain untuk memperkenalkan tanaman hidroponik, tutorial kit ini juga bersifat interaktif sehingga informasi yang disampaikan dapat dipraktikan langsung oleh anak-anak. Hasil yang diperoleh dari pengenalan dan pelatihan ini adalah besarnya antusias anak-anak di RPTRA Baung untuk mau belajar bercocok tanam melalui sistem hidroponik, dan kemdian mereka bisa merakit sendiri paralon netpot tanaman hidroponik.
Pelatihan Menganalisis Etika Komunikasi pada Program Televisi untuk pelajar SMAN 38 Jakarta Yayu Sriwartini; Djudjur Luciana Radjagukguk
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 4 (2020): Jurnal PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v3i4.5622

Abstract

Perkembangan televisi komersial begitu pesat, sehingga terjadi berkompetisi ketat untuk mendapatkan share penonton dan kue iklan. Faktanya saat ini  terkadang kualitas tayangan bukan lagi menjadi prioritas. Tidak sedikit konten tayangan yang melanggar etika atau perundang-undangan penyiaran. Selama ini masyarakat (khalayak) tidak pernah tahu bahwa beberapa tayangan variety show dan iklan  ternyata bermasalah dan melanggar etika komunikasi.  Dalam upaya mengadvokasi dan memberi penyadaran kepada para pelajar tentang pentingnya mengritisi konten media (khususnya televisi), dengan ini telah dilaksanakan kegiatan pelatihan “ Menganalisis Etika Komunikasi pada Tayangan TV” kepada siswa/i kelas X SMAN 38 Jakarta Selatan. Tujuannya adalah: (1) Memberikan pengetahuan kepada para siswa tentang etika komunikasi di media massa; (2) Mendorong para siswa untuk kritis terhadap konten televisi; (3) Menstimuli para siswa untuk menjadi penggerak literasi media di masyarakat. Bentuk kegiatan berupa pelatihan dengan membagi siswa ke dalam 7 kelompok, lalu berdiskusi dan membedah tayangan “Rumah Uya” dan “Iklan Mie Sedap” dengan menggunakan Standar Program Siar (SPS)  sebagai panduan untuk menganalisis konten. Setelah berdiskusi, setiap kelompok melakukan presentasi dan memberikan argumentasinya kemudian divalidasi oleh pemberi pelatihan. 
PELATIHAN JURNALIS WARGA DI RPTRA BAUNG MENGAJAK ANAK BELAJAR MENJADI AGEN INFORMASI Dewi Lisa Nehemia; Silmi Kaffah Andriani; Yayu Sriwartini
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Jurnal PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v4i1.5571

Abstract

Artikel ini adalah hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakatyakni Citizen Journalism yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Baung, Jakarta Selatan tentang pengetahuan dasar jurnalistik dan jurnalis warga. Dilatarbelakangi atas kepedulian terhadap generasi muda yang saat ini sedang kecanduan internet, media sosial dan tidak sedikit juga yang terpengaruh oleh berita hoax. Metode pelaksanaan dengan melakukan pelatihan tentang citizen jurnalismbaik secara teori maupun praktis. Harapan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat citizen journalismmemupuk budaya menulis, membentuk generasi muda menjadi generasi yang bijak dalam penggunaan internet dan media sosial, sehingga mereka dapat menjadi agen informasi penyebar berita yang positif dan akurat bukan berita bohong. Sehingga generasi muda bisa menjadi mata dan telinga bagi lingkungan dimana mereka tinggal.