Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh merokok di dalam rumah terhadap kejadian ispa (infeksi saluran pernapasan akut) pada balita Baequny, Ahmad; Supriyo, Supriyo; Hidayati, Sri; Magfirotun, Laila
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol 12 (2017)
Publisher : BAPPEDA Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.437 KB)

Abstract

Kejadian ISPA merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak balita di dunia maupun negara berkembang termasuk di Indonesia. Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekalongan tahun 2014 ISPA menempati urutan kedua dari 10 penyakit yang lain. Jumlah kasus ISPA pada balita paling banyak ditemukan di Puskesmas Bendan. Secara umum ada 3 faktor risiko ISPA, yaitu keadaan sosial ekonomi dan cara mengasuh atau mengurus anak, keadaan gizi dan cara pemberian makan, serta kebiasaan merokok dan pencemaran udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh merokok di dalam rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Metode penelitian ini descriptive correlative dimana pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Populasinya sejumlah 81 anggota keluarga yang mempunyai balita ISPA menggunakan tehnik sampling sampel jenuh melalui pendekatan accidental sampling dan hanya didapatkan sebanyak 60 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar 39 (65%) responden adalah perokok. Dari responden yang perokok didapatkan 6 anak (15,4%) menderita ISPA ringan, 26 anak (66.7%) menderita ISPA sedang, dan 7 anak (17,9%) menderita ISPA berat. Apabila ada satu orang atau lebih anggota keluarga yang merokok di dalam rumah dapat meningkatkan dan memperburuk ISPA khususnya pada balita. Dari hasil uji statistik Chi Square di dapatkan hasil menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kebiasaan merokok di dalam rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran serta menurunkan bahkan menghilangkan kebiasaan merokok yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat.
GAMBARAN KESIAPAN PETUGAS KESEHATAN DALAM PENATALAKSANAAN PEMERIKSAAN HIV-AIDS PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN BATANG Maslikhah, Maslikhah; Baequny, Ahmad; Hidayati, Resti Ayu
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol 14 (2018)
Publisher : BAPPEDA Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.556 KB)

Abstract

Penularan HIV dari ibu ke bayi merupakan akhir dari rantai penularan yang kemungkinan berawal dari seorang laki-laki HIV positif yang menularkan HIV kepada pasangan perempuannya melalui hubungan seksual tidak aman, dan selanjutnya pasangan perempuan tersebut menularkan HIV kepada bayi yang di kandungnya. Bidan dan perawat mempunyai peran penting dalam membantu perempuan hamil dengan HIV-AIDS yang membutuhkan pertolongan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan petugas kesehatan dalam penatalaksanaan pemeriksaan HIV-AIDS. Mengetahui kesiapan petugas kesehatan terkait dengan ruangan, informed consent, konseling yang diberikan sebelum dilakukan, pemeriksaan HIV-AIDS, pemberian hasil tes pemeriksaan HIV-AIDS dan konseling yang diberikan setelah mengetahui hasil pemeriksaan. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan yang sudah mendapatkan pelatihan tentang pemeriksaan HIV-AIDS di Kabupaten Batang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 responden yang terdiri dari dokter, bidan, perawat, dan analis kesehatan. Hasil penelitian diketahui bahwa kesiapan ruangan yang digunakan untuk melakukan konseling masuk dalam kategori memenuhi standar, kesiapan petugas kesehatan terkait dengan informed consent, konseling yang diberikan sebelum dilakukan pemeriksaan HIV-AIDS, pemeriksaan HIV-AIDS, pemberian hasil tes pemeriksaan HIV-AIDS dan konseling yang diberikan setelah mengetahui hasil pemeriksaan sebagian besar dilakukan oleh tenaga kesehatan. Kata Kunci: Kesiapan, Pemeriksaan HIV-AIDS, Petugas kesehatan
FAKTOR - FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN PENGOBATAN TB PARU DI BKPM KOTA PEKALONGAN Hidayati, Sri; Baequny, Ahmad; Sumarni, Sumarni
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol 10 (2016)
Publisher : BAPPEDA Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.143 KB)

Abstract

NEW CASES OF PULMONARY TB ARE STILL HIGH ENOUGH AT PEKALONGAN CITY, INCIDENT OF DROP OUT/DEFAULT ALSO STILL HIGH (17,3%) BECAUSE NATIONAL TARGETS SHOULD BE UNDER 5%. THE NUMBER OF RECOVERY STILL UNDER NATIONAL TARGETS TOO BECAUSE IT LACKS OF 85%.PAST MEDICAL TREATMENT OF PULMONARY TUBERCULOSIS CAN CAUSE KLIEN DROP OUT. TO SOLVE THAT PROBLEM, IT IS NEEDED PLACE OF HEALTH SERVICES THAT GIVES SERVICES APPROPRIATE WITH NECESSITY AND PATIENT HOPE, SO PATIENT FEEL SATISFY AND DISPOSED WILL FOLLOW MEDICAL PROGRAM THAT TO BE PERFORMED. THE AIM OF THIS RESEARCH WAS TO ANALYZE FACTORS THAT INFLUENTIAL TOWARD PATIENT SATISFACTION ON MEDICAL SERVICES OF PULMONARY TB AT BKPM PEKALONGAN CITY. THIS RESEARCH WAS DESCRIPTIVE ANALYTIC WITH CROSS SECTIONAL DESIGN. POPULATION OF THIS STUDY WAS ALL OF PATIENTS WHO SUFFERED FROM TBC (POSITIVE BTA). THEY WERE PERFORMING MEDICAL PROGRAM OF TBC AT BKPM PEKALONGAN CITY WITH TOTAL NUMBER OF 80 PERSONS. COLLECTING DATA WAS DONE WITH QUESTIONNAIRE. DATA WERE ANALYZED WITH CHI SQUARE TEST AND LOGISTIC REGRESSION. THE RESULT OF THIS RESEARCH SHOWED THAT THERE WERE RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION, EMPLOYMENT, KNOWLEDGE AND PATIENT’S ATTITUDE ON MEDICAL SERVICES OF PULMONARY TB AT BKPM PEKALONGAN CITY. RESULT OF MULTIVARIATE SHOWED THE MOST FACTOR INFLUENTIAL WAS ATTITUDE (OR = 19,801) AND EDUCATION (OR = 6,637). IT IS RECOMMENDED FOR BKPM PEKALONGAN CITY TO INCREASE SERVICES ON GIVING EXPLANATION, VELOCITY, SANITATION, AND COMFORT FOR MEDICAL SERVICES OF PULMONARY TB IN ORDER TO INCREASE PATIENT SATISFACTION.
Pengaruh Perilaku dan Status Gizi terhadap Kejadian TB Paru Di Kota Pekalongan ,, Supriyo; Baequny, Ahmad; Hidayati, Sri; Harnany, Afiyah Sri
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v4i1.289

Abstract

Background : Burden countries toward Pulmonary TBC, one of them is Indonesia. Data of WHO shows that Indonesia, every years is found 580.000 the new sufferers of Pulmonary TBC and the number of death because of Pulmonary TBC reaches 140.000 per year. The large number of sickness placed Indonesia as a country that has the most Third Pulmonary TBC sufferers in the world, after China and India, the prevalence reaches up to 225/100.000 inhabitant. In Pekalongan, according to the Puskesmas report shows there is an increase Pulmonary TBC case year by year, we can find it in a range of sufferers BTA tuberculosis positive findings or Case Detection Rate (CDR) in 2009 registered 88,7% in prevalence is 81,43%, in 2010 is 97,81% in prevalence is 78,73%, in 2011 there is 132, 78% in prevalence 92,79%. This case shows that in Pekalongan, the Pulmonary TBC disease case is still high. Some BTA pulmonary tuberculosis positive cases that be found and cured in Pekalongan in 2011 is 229 sufferers. This number is categorized as high, and the majority sufferers are from the incapable socioeconomic family, so that they have malnutrition tendency. The aim of this research is to know the influence of behavior and nutrient status toward the case of Pulmonary TBC in Pekalongan. This research is a kind of case control research. The independent variable that being researched are behavior and nutrient status, and the sufferers’ contact are as confounding variable.Methods : This research wad done to 70 respondents’ sufferers of TBC with BTA (+) as case and 70 respondents not sufferers as a control to the same characteristics. Results : The result of the finding is that there is no influence between behavior influence toward Pulmonary TBC and the percentage is p= 0,285. Then, there is an influence of nutrient status toward case of Pulmonary TBC and the percentage is p= 0,000 and OR= 7.583 and also there is an influence of sufferers’ contact toward the case of Pulmonary TBC and the percentage is p= 0,049 and OR= 4,387. The researcher suggests doing the effort to increase the crawl of sufferers Pulmonary TBC to increase the new case of finding, increase the hygienic and healthy behavior and increase the citizens’ nutrient status. Key words: behavior, nutrient status, Pulmonary TBC.
PENGARUH KEBIASAAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DEMENSIA PADA LANJUT USIA hidayati, sri; Baequny, Ahmad
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v5i1.13037

Abstract

Demensia merupakan salah satu perubahan struktur dan fungsi fisik pada lansia. Demensia bukan merupakan penyakit namun qodrat alam yang dapat dialami manusia terutama orang yang sudah lanjut usia. Demensia pada lansia memiliki banyak faktor resiko, seperti umur, tingkat pendidikan, tekanan darah, asupan nutrisi, genetik, jenis kelamin dan kurangnya aktivitas fisik. Meskipun menua adalah suatu keadaan yang tidak bisa dihindari atau ditolak, namun demensia dapat dikelola sehingga dapat menurunkan kemungkinan demensia. Usia menjadi faktor resiko yang paling penting dalam perjalanan demensia. Suatu penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa satu dari 12 orang yang berusia lebih dari 65 tahun dan satu dari 3 orang yang berusia diatas 90 tahun akan mengalami demensia. Selain usia, berbagai faktor lain juga mempengaruhi angka kejadia serta prevalensi demensia. Studi tentang pengaruh aktifitas secara spesifik dalam mempengaruhi demensia belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh kebiasaan aktifitas fisik terhadap kejadian demensia pada lanjut usia di Kota Pekalongan. Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh lansia yang terdaftar di wilayah  Puskesmas Tirto Kota Pekalongan sejumlah 165 orang. Sampel penelitian dihitung berdasarkan rumus Rao sejumlah 65 responden dan sistem pemilihan sampel dengan Simple Random Sampling. Analisa data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan kebiasaan aktifitas fisik berpengaruh terhadap kejadian demensia pada lansia (OR sebesar 0,684). Aktivitas dan latihan fisik yang teratur dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit demensia karena dapat meningkatkan fungsi kognitif pada lanjut usia. Seseorang yang melakukan aktifitas fisik juga cenderung memiliki memori yang lebih tinggi daripada yang jarang beraktifitas.Disarankan kepada lansia untuk membiasakan melakukan aktifitas fisik secara rutin untuk menurunkan resiko terjadinya demensia.