Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan

Peran Komunitas Dalam Meningkatkan Literasi Dan Inklusi Keuangan Syariah Galih Tegar Febrianto; Faza Ghulam Ahmad; Imamul Arifin
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Vol 17 No 1 (2020): Jurnal Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan
Publisher : LPPM STAI Diniyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1193.096 KB) | DOI: 10.46781/al-mutharahah.v17i1.77

Abstract

Financial literacy and inclusion is a degree that shows how the public has understood and used financial products optimally. The reality shows that the level of literacy and financial inclusion in Indonesia is still at 38%. That means only 38 people out of 100 people can know and understand financial products well. On the other hand, the community has been known as a forum that unites communal Indonesians. Here the community is become a mediator and accelerates the increase in financial literacy and inclusion. Potential owned by the community at least include (1) helping to sustain the National Strategy on Financial Literacy in Indonesia; (2) mediators for the development of Islamic financial literacy and inclusion through social capital; and (3) open cooperation with participatory culture
Majelis Ta’lim Online Sebagai Wadah Pendidikan dan Penguatan Karakter Mahasiswi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Firdiyanti Al Ma'idha; Elin Farichatul Jannah; Imamul Arifin
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Vol 18 No 1 (2021): Jurnal Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan
Publisher : LPPM STAI Diniyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-mutharahah.v18i1.232

Abstract

This research has the aim of describing the Taklim Online Council as a forum for education and character strengthening for students of the Surabaya State Electronics Polytechnic. Sources of information in this research are observations, informants (interviews), documentation, and literature studies. The author raises this theme because there are so many behavior changes, especially in students related to morals, and character. Even though students are a measure of the nation's future success. This research is based on theories from various experts and some take theories from internet sites. The results of the study show (1) the implementation of the Taklim Online Council as a forum for education and character strengthening for Surabaya State Electronics Polytechnic students, and (2) the role of the Online Taklim Council as a forum for education and character strengthening for the Surabaya State Electronics Polytechnic students. In this study, it can be seen that Majelis Taklim Online is a form of Character Building, namely as a solution in an effort to create and enforce one's morals and character, this is in accordance with the mission of the Prophet Muhammad SAW to strive for a good character.
Kriteria Joget Tiktok yang Dianggap Wajar dalam Perspektif Etika Publik dan Norma-Norma Islam Imamul Arifin; Ajeng Amelia Veganesa; Putri Nur Cahyani
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Vol 19 No 1 (2022): Jurnal Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan
Publisher : LPPM STAI Diniyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-mutharahah.v19i1.451

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hukum berjoget Tiktok menurut perspektif norma-norma Islam dan mengetahui segi pandang sosial terhadap kriteria joget yang wajar. Penelitian ini, merupakan metode penelitian kualitatif dan tafsir maudhu’i yang mengacu pada penerapan ilmu ilmu Al-Qur'an dan pada perspektif masyarakat. Berdasarkan hukum Islam, berjoget adalah suatu hal yang dilarang karena menjurus pada kesenangan duniawi dan bertingkah laku yang berlebihan, selain itu berjoget dan menari biasanya menampakan aurat yang menimbulkan syahwat dan dilarang serta diharamkan dalam Islam. Dalam hukum Islam menari diperbolehkan dengan syarat tidak menampakan aurat, tidak menimbulkan syahwat dan untuk menjaga kesehatan. Tren masyarakat Indonesia saat ini salah satunya adalah joget Tik tok yang seringkali mengadopsi budaya barat baik lagu maupun gerakan, sehingga memberikan dampak positif dan negatif. Joget Tiktok saat ini sering kali diselewengkan oleh para penggunanya yang sudah melanggar etika dalam bersosial maupun norma-norma Islam seperti menggunakan pakaian yang tidak layak, berjoget berlebihan sehingga memancing hawa nafsu, dan menunjukkan sesuatu yang seharusnya tidak ditunjukkan. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa, kriteria joget yang dianggap wajar adalah ketika joget itu tidak berlebihan yang mana dapat memancing hawa nafsu.