Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH KONFIGURASI DAN VISIBILITAS RUANG PADA AKSESIBILITAS, Studi Kasus pada Kawasan XT Square Yogyakarta Yudhanta, Widi Cahya
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI Vol 12, No 1 (2018): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1449.278 KB) | DOI: 10.24002/jars.v12i1.1647

Abstract

Abstract: XT Square is a kind of building having cultural commerciality function. The existence of this building is very important in supporting artists who live within it. Layout pattern becomes one of accessibility factors in XT Square area. Configuration and visibility shape influence the use of space pattern and people’s interest pattern in accessing every space in the building. The setting system between indoor space and outdoor space will give an easy effort for the people in living in and recognizing the space that it can be accessed comfortably. Configuration and visibility approachs are used in order to analyse the accessibility level of the space usage in that area. The result of the visibility and configuration analysis shows that there are many spaces having low integration that blocks do not integrated strongly and low visibility influences the appearance of the building in that area. This research suggest to open the visibility barrier and give high visibility that it can be recognized.Keywords: configuration, accessibility, visibility, system setting Abstraksi: XT Square merupakan bangunan dengan fungsi komersial budaya. Keberadaanya menjadi sangat penting guna mendukung pengrajin kesenian dan budaya di Kota Yogyakarta. Pola layout menjadi salah satu faktor aksesibilitas dalam kawasan XT Square. Bentuk konfigurasi dan visibilitas mempengaruhi pola pengunaan ruang dan pola keterarikan orang dalam mengakses setiap ruang dalam kawasan. Sistem setting antar ruang dalam dan ruang luar menjadikan kemudahan penguna dalam menempati ruang dan pengenalan ruang sehingga ruang menjadi nyaman untuk diakses. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan konfigurasi dan visibilitas, guna menganalisis tingkat aksesibilitas pengunaan ruang dalam kawasan. Hasil analisis visibilitas dan konfigurasi menunjukkan bahwa terdapat banyak ruang dengan integrasi lemah sehingga blok tidak saling terintegrasi dengan kuat serta rendahnya visibilitas setiap bangunan dalam kawasan. Penelitian ini memberikan rekomendasi dengan membuka pengahalang visibilitas dan memberi kantung tangkapan visibilitas agar ruang mudah dikenali.Kata kunci: konfigurasi, aksesibilitas, visibilitas, sistem setting
PENERAPAN ARSITEKTUR CINEGRAM BERNARD TSCHUMI PADA PERANCANGAN YOGYAKARTA FESTIVAL CENTER Tulus Setya Pranata; Widi Cahya Yudhanta
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.22 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2020.v9i3.004

Abstract

Ditetapkannya Yogyakarta sebagai kota destinasi MICE berkesempatan untuk mempromosikan event / festival budaya maupun non budaya yang berada di Yogyakarta. Calender of Event yang diterbitkan oleh pemerintah setiap tahunnya merupakan gerakan pemerintah untuk merespon event yang berkembang di Yogyakarta. Tetapi jika ditinjau dari aktivitasnya kegiatan event masih tersebar diberbagai daerah dan beberapa event tidak mempunyai tempat dan fasilitas yang memadahi untuk mengembangkan event, padahal jika ditinjau dari aktifitas MICE yang rutin digelar maka diperlukan fasilitas untuk mengembangkan event secara terpusat dan komperhensif. Metode perancangan yang digunakan adalah metode pendekatan arsitektur Cinegram Bernard Tschumi. Beberapa data awal yang telah ditemukan pada survei awal, dikembangkan dalam survei lanjutan. Data-data tersebut kemudian diperdalam dan dikembangkan melalui serangkaian survei yang dilakukan berulang kali. Proses analisis merupakan bagian yang menyatu dengan proses observasi data. Dari proses ini kemudian dibangun konstruksi teori dari lapangan. Untuk memenuhi kebutuhan dalam proses pengembangan diperlukan beberapa ruang sebagai fasilitas pertunjukan dan beberapa ruang penunjang event. Selain itu, agar event menjadi berkembang maka diperlukan ruang yang dapat memancing ide – ide baru dari masyarakat  untuk mengembangkan event kedepannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah merancang sebuah fasilitas pertunjukan seperti Festival Center untuk mengembangkan event di Yogyakarta dengan pendekatan arsitektur  Cinegram Bernard Tschumi.
Faktor Penentu Seting Fisik Ruang Jalan di Koridor Jalan Jenderal Sudirman Kabupaten Bantul Marcelina Dwi Setyowati; Widi Cahya Yudhanta
Jurnal Teknologi dan Desain Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Teknologi dan Desain
Publisher : Pradita University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51170/jtd.v1i2.3

Abstract

Seting fisik sangat berpengaruh pada konsep penataan ruang jalan untuk menciptakan ruang jalan yang nyaman dan ramah pejalan kaki. Koridor Jalan Jenderal Sudirman mengalami revitalisasi jalan yang signifikan dari kondisi eksisting jalan sebelumnya, dengan tujuan agar nyaman bagi penggunanya terutama pejalan kaki. Proyek revitalisasi tersebut terdiri dari perubahan ruas jalan dari empat lajur menjadi dua lajur. Kondisi eksisting pada tahun 2019 terdapat median jalan berupa taman linear yang membagi jalan menjadi dua lajur dan jalur pejalan kaki di kedua sisinya. Revitalisasi tersebut menimbulkan dominasi ruang jalan oleh kendaraan bermotor, dapat ditemukan pada area plaza jalan di depan Pasar Bantul yang juga dilewati oleh kendaraan bermotor. Plaza yang terbentang lebar justru membuat pejalan kaki mulai tersisihkan, seperti semakin mengalami kesulitan dalam menyeberang jalan akibat kencangnya laju kendaraan yang melintas. Akibatnya aktivitas dan interaksi sosial antar pejalan kaki mengalami penurunan terutama pada siang hari. Seting fisik ruang jalan yang sesuai tentunya harus dapat memprioritaskan kepentingan pejalan kaki di atas kepentingan para pengendara bermotor. Tujuan penelitian adalah mencari faktor-faktor seting fisik ruang jalan yang berpengaruh di koridor Jalan Jenderal Sudirman agar dapat memaksimalkan pemanfaatan ruang jalan di koridor tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan simulasi dan permodelan space syntax untuk proses analisis. Hasil penelitian menunjukkan semakin terhubung sebuah jaringan jalan maka semakin tinggi nilai konektivitasnya, semakin banyak alternatif jalan yang tersedia maka nilai choice semakin tinggi. Selain itu semakin banyak ruang komunal tersedia maka nilai integrasinya semakin tinggi, dan semakin mudah pengguna mengidentifikasi sebuah ruang maka nilai intelligibility akan semakin tinggi.
Computational Methods and Artificial Intelligence in The Architectural Pre-Design Process (Case Study: House Design) Yudhanta, Widi Cahya; Hadinata, Irwan Yudha
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 3 No. 1 (2024): Artificial Intelligence for Architectural Evolution: From Virtual Pedagogy to B
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jarina.v3i1.8431

Abstract

The current development of information technology infrastructure has positively impacted the ease with which people can carry out work activities physically and creatively. Artificial intelligence, which is currently starting to penetrate the world of visual design and architecture, is starting to develop from integrating design methods to methods of presenting or communicating architecture. In this study, aspects of artificial intelligence are used as a pre-design method, which is considered to help speed up decisions in design communication. The problem raised in this study is how optimal the involvement of computing and artificial intelligence is in providing pre-design considerations in the case of simple residential houses, especially in the analysis, space, and visual aspects. This study aims to obtain the methods and influence of computing and artificial intelligence in formulating pre-designs and generating understanding regarding the methods of their use. Several analysis tools are used for the spatial approach: the space syntax using DepthmapX software, solar analysis using the Shadedat plugin, and the visual shape of the building using Stable Diffusion. This research uses an experimental approach to obtain the desired design results. This study's findings explain that applying appropriate computational and artificial intelligence methods will produce an effective and efficient design process. With the correct sequence, it will have a measurable design process that can be assessed well.
SPACE SYNTAX: PENGARUH KONFIGURASI JARINGAN JALAN PADA PERGERAKAN DAN PEMANFAATAN LAHAN DI RUANG PERKOTAAN. STUDI KASUS KOTA YOGYAKARTA Yudhanta, Widi Cahya; Ikaputra, Ikaputra
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 12, No 1 (2025): April
Publisher : Architecture Program Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lantang.v12i1.82435

Abstract

Ruang perkotaan merupakan ruang dinamis tempat di mana penghuni kota berinteraksi. Interaksi manusia dalam ruang- ruang perkotaan akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan perkotaan itu sendiri. Memahami hubungan manusia, pergerakan dan ruang perkotaan akan memudahkan melihat bagaimana ruang berkembang. Dalam sistim perkotaan Konfigurasi mempunyai pengaruh yang besar dimana bentuk dan pola    jaringan jalan akan menjadi penghubung setiap ruang perkotaan. Tujuan penelitian untuk memberi pemahaman bagaimana jaringan jalan mempengaruhi pola pergerakan,penggunaan lahan serta perkembangan perkotaan. Pendekatan teori dan metode  Space Syntax  digunakan untuk mendapakan hasil interpretasi dan mengungkapkan hal tersebut. Hasil dari penelitian pada jaringan jalan Kota Yogyakarta mengunakan nilai NACH (Normalized Angular Choice)  dan NAIN (Normalized Angular Integration)  didapat hasil bahwa nilai yang sama sama tinggi pada dua nilai akan mempengaruhi pola mobilitas dan pergerakan menuju dan dari jaringan serta pemanfaatan lahan sebagai area komersial. Nilai integrasi dan  choice  baik rendah atau tinggi akan berpengaruh terhadap bagaimana perkembangan dan pemanfaatan lahan perkotaan
Computational Methods and Artificial Intelligence in The Architectural Pre-Design Process (Case Study: House Design) Yudhanta, Widi Cahya; Hadinata, Irwan Yudha
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 3 No. 1 (2024): Artificial Intelligence for Architectural Evolution: From Virtual Pedagogy to B
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jarina.v3i1.8431

Abstract

The current development of information technology infrastructure has positively impacted the ease with which people can carry out work activities physically and creatively. Artificial intelligence, which is currently starting to penetrate the world of visual design and architecture, is starting to develop from integrating design methods to methods of presenting or communicating architecture. In this study, aspects of artificial intelligence are used as a pre-design method, which is considered to help speed up decisions in design communication. The problem raised in this study is how optimal the involvement of computing and artificial intelligence is in providing pre-design considerations in the case of simple residential houses, especially in the analysis, space, and visual aspects. This study aims to obtain the methods and influence of computing and artificial intelligence in formulating pre-designs and generating understanding regarding the methods of their use. Several analysis tools are used for the spatial approach: the space syntax using DepthmapX software, solar analysis using the Shadedat plugin, and the visual shape of the building using Stable Diffusion. This research uses an experimental approach to obtain the desired design results. This study's findings explain that applying appropriate computational and artificial intelligence methods will produce an effective and efficient design process. With the correct sequence, it will have a measurable design process that can be assessed well.