Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REPRESENTASI PROBLEM SOLVING NON-RUTIN Galuh Tyasing Swastika
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 6, No 1 (2019): January
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v6i1.172

Abstract

Abstract: This qualitative research describes the representation of high school X students in solving non-routine math problems. The focus of the representation used in this study is the external representation in terms of differences in the ability of high, medium and low ability students. The method used in this research. The three subjects performed representations of algebraic symbols in solving non-routine problems. Two subjects directly represent the things related to the problem with. However, one subject is not appropriate in performing symbol representation because of an error in its form, not in its completion. In this study also found the number of students inset in non-routine problem solving. Keyword: representation, non-routin problem Abstrak: Penelitian kualitatif ini bertujuan mendeskripsikan representasi siswa kelas X SMA dalam menyelesaikan masalah non-rutin matematika. Fokus representasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah representasi eksternal yang ditinjau dari perbedaan kemampuan matematika siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini wawancara berbasis tugas, dengan pemberian tes representasi masalah non-rutin. Ketiga subjek melakukan representasi berbentuk simbol aljabar dalam melakukan penyelesaian masalah non-rutin. Dua subjek secara langsung merepresentasikan hal-hal yang diketahui dalam masalah dengan simbol variabel secara tepat. Namun satu subjek tidak tepat dalam melakukan representasi simbol variabel karena mengalami kesalahan dalam menerjemahkan permasalahan ke dalam bentuk simbol, sehingga dalam penyelesaiannya pun didapatkan penyelesaian yang salah. Dalam penelitian ini juga ditemukan kurangnya number sense siswa dalam penyelesaian masalah non-rutin.  Kata kunci: representasi, masalah non-rutin
BIMTEK: OTOMASI FORMAT KEPENULISAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN “LEARN TO DO” (STUDI ABDI: MENULIS ILMIAH MAHASISWA-MAHASISWA UNU BLITAR) Saptono Hadi; Enggal Chairyadi; Nur Arqom Eka Fatria; Agus Hermawan; Risang Narendra; Galuh Tyasing Swastika; Yulia Tutik Nurfia; Valentino Hary; Lailiyatus Sa'diyah
Jurnal Abdimas UNU Blitar Vol 5 No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 : Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jppnu.v5i2.208

Abstract

Keterampilan menulis ilmiah selalu menjadi trending topik yang terus berkelanjutan mengikuti perkembangan global sekaligus merupakan tuntutan terapan. Merdeka Belajar sendiri dimaknai komitmen-komitmen progress pencapain multi-tujuan, kemandirian penentuan pilihan-pilihan multi-cara pembelajan sampai tahap-tahap proses-proses capaian out-put pembelajaran. Mahasiswa profesional dikatakan sebagai mahasiswa yang memiliki kompetensi membangun, mengembangkan pengetahuan ilmiah dalam diri serta lingkungannya secara efektif, inovatif, baik, tepat guna. Karakter ini berimplikasi pada out put yang menghasilkan SDM berpola berpikir cerdas dan berkualitas. Bimtek Otomasi Kepenulisan Karya Ilmiah yang dilaksanakan pada bulan September, November, Desember 2022 mengajak mitra semakin memahami tentang arti penting otomasi format teknik menulis ilmiah dan terbukanya multi-pola berpikir dalam multi-aplikasi yang dapat dikembangkan. Implikasi bahwa terciptanya manusia cerdas mampu bersaing secara global dalam peningkatan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, dan selanjutnya perekonomian. Kunci keberhasilan pengabdian ini merupakan titik fokus yang sangat penting bagi peran komunitas Dosen Pengabdi dalam meningkatkan pengembangan wawasan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi khususnya otomasi tekni kepenulisan ilmiah mahasiswa. Tujuan meningkatkan (softskill dan hardskill) keterampilan berpikir “Learn To Do” tentang menulis ilmiah, dan menjembatani pemahaman mahasiswa dalam peningkatan keilmuan sekaligus peningkatan-peningkatan multi-kualitas peradaban multi-pendidikan bangsa Indonesia.