Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Engagement and commitment in Eco-Campus activities of pre-service teachers: Confirmatory factor analysis Hanifah Mahat; Nasir Nayan; Mohmadisa Hashim; Yazid Saleh; Saiyidatina Balkhis Norkhaidi; Ellyn Normelani; Yulian Firmana Arifin; Nasruddin Nasruddin; Norma Yuni Kartika; Rosalina Kumalawati
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 11, No 3: September 2022
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v11i3.22001

Abstract

This study was conducted to confirm the instrument of sustainability engagement and commitment in Eco-Campus activities of pre-service teacher. Respondents consisted of 500 pre-service teachers who were selected using stratified sampling techniques. The variables studied or the factors generated from exploratory factor analysis (EFA) of this study include knowledge, attitude, engagement, and commitment. Data were analyzed descriptively to obtain the reliability of the Cronbach's alpha value and confirmatory factor analysis (CFA) was used to obtain a four-factor solution using SPSS 22 and AMOS 20 software. The results of the analysis showed that the Cronbach's alpha value was in the high classification of more than 0.80. The results of the CFA analysis for the measurement model showed that the four-factor solution was compatible and acceptable based on the recommended fit indices (CMIN=214.073, DF=49, CMIN/DF=4.369, p=.000, GFI=.941, CFI=.971, TLI=.961, RMSEA=.082). As a result, the 36-item measuring model created was suitable for assessing sustainability participation and commitment in Eco-Campus activities, particularly among pre-service teachers in Malaysia.
Potensi Sektor Pertanian Untuk Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Balangan Rosalina Kumalawati; Nasruddin Nasruddin; Karnanto Hendra Murliawan; Rizky Nurita Anggraini
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 1, No 2 (2020): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.171 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v1i2.3403

Abstract

Abstrak Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan perekonomian nasional saat sekarang dan masa mendatang. Sektor pertanian tumpuan hidup sebagian besar penduduk. Mengetahui potensi sektor pertanian sangat penting untuk mengetahui pengembangan suatu wilayah.  Semakin meningkat luas panen, produksi dan produktivitas bidang pertanian dari waktu kewaktu maka dapat mendukung perkembangan wilayah termasuk perkembangan perekonomian. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana potensi sektor pertanian untuk pengembangan wilayah di Kabupaten Balangan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Balangan termasuk Kabupaten yang masih baru dibandingkan Kabupaten yang lain. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data sekunder diperoleh Kabupaten dalam Angka, Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian, DisPTPHPP Balangan dan BAPPEDA. Teknik analisis menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah potensi sektor pertanian untuk pengembangan wilayah. Temuan dari penelitian adalah mengetahui potensi sektor pertanian untuk pengembangan wilayah di Kabupaten Balangan. Keterbatasan penelitian adalah membatasi potensi pada sektor pertanian tanaman pangan. Hasil yang didapatkan penelitian ini (a) luas panen, jumlah produksi dan produktivitas padi gogo dan jagung, meningkat selama tahun 2015-2019, sedangkan luas panen padi sawah dan kedelai menurun, (b) Penurunan luas panen harus menjadi perhatian karena disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan pertanian yang semakin tinggi, (c) Alih fungsi lahan yang ada dapat mempengaruhi perkembangan wilayah yang ada di Kabupaten tersebut. Kata Kunci : Potensi, Sektor Pertanian, Pengembangan Wilayah
Analisis Keunggulan Sektor Basis dan Non Basis Produktivitas Tanaman Pangan pada Komoditas Kelapa di Kalimantan Selatan Menggunakan Metide Location Quotients (LQ) Muhammad Royadi Pratama; Nasruddin Nasruddin; Arif Rahman Nugroho
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 1, No 2 (2020): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.837 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v1i2.3405

Abstract

Abstrak Identifikasi ini bertujuan untuk mengkaji perkembangan produktivitas kelapa di provinsi Kalimantan Selatan sebagai pengelolaan tanaman pangan yang berpotensi menjadi sektor basis pada komoditas kelapa sehingga dapat di ambil kebijakan yang dapat di gunakan untuk mengembangkan perekonomian secara berkelanjutan. Pengambilan identifikasi ini menggunakan sejumlah potensi-potensi yang berkembang pesat pada daerah-daerah tertentu untuk di lakukan pengembangan lebih lanjut sebagai sektor pengirim suku cadang tanaman pangan komoditas kelapa. Pengumpulan data dan informasi di dapat melalui google sebagai bahan acu untuk pengeambilan studi litelatur dari hasil pengidentifikasian sehingga di temukan faktor kegunaan pada tanaman pangan kelapa, segala manfaat yang terdapat pada kelapa, dan perkembangan ekonomi yang baik untuk masyarakat yang memperdayakan dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Adapun faktor internal kelemahan, kesadaran masayarakat masih rendah terhadap perkembangan tanaman pangan pohon kelapa sebagai sumber daya ekonomi yang baik. Kurangnya ketersediaan lahan untuk pengelolan tanaman pangan kelapa ini pada kota. faktor eksternal meliputi persaingan antara daerah kabupaten maupun kota. Perkembangan masyarakat lokal yang tidak memahami produktivitas kelapa akibat mudahnya pemasokan kelapa dari berbagai daerah luar. Kata Kunci : perkembangan,kelapa,kalimantan selatan,identifikasi
Partisipasi Sekolah Terhadap Masyarakat Pembelajar Tangguh Bencana Di Lingkungan Lahan Basah Muhammad Efendi; Nasruddin Nasruddin; Sapwani Karani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 2 (2022): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i2.7339

Abstract

Abstrak: Kebakaran lahan menjadi masalah yang sampai saat ini belum bisa teratasi dengan baik, dampak yang ditimbulkan berimbas pada daerah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat partisipasi sekolah terhadap masyarakat pembelajar tangguh bencana di lingkungan lahan basah khususnya kawasan Madrasah Aliyah Darul Ilmi Kota Banjarbaru, Secara geoposisi wilayah ini bagian titik rawan kebakaran lahan yang terjadi hampir setiap tahunnya. Adapun metode yang digunakan peneliti dalam tulisan ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan respondennya terdiri dari guru, pengasuh, ustadz, tenaga tata usaha dan siswa. Hasil dari penelitian ini tergambar dari segi partisipasi sekolah dan sarana prasarana yang tergolong kurang tangguh sedangkan di tinjau dari segi pengetahuan masyarakat pembelajar di Madrasah Aliyah Darul Ilmi sudah tergolong tangguh. Data tersebut menunjukkan bahwa yang perlu dilakukan agar partisipasi sekolah terhadap masyarakat pembelajar yang tangguh terhadap bencana kebakaran lahan adalah meningkatkan sarana dan prasarana, serta memberikan pemahaman dan edukasi terkait sekolah berwawasan lingkungan dan mitigasi bencana. Kata kunci: partisipasi, masyarakat pembelajar, tangguh bencan, lahan basah Abstract: Land fires are a problem that until now has not been able to be handled properly, the impact it causes has an impact on the surrounding area. This study aims to look at school participation in disaster-resilient learning communities in the wetland environment, especially the Madrasah Aliyah Darul Ilmi Banjarbaru City. Geographically, this area is a hotspot for land fires that occur almost every year. The method used by the researcher in this paper is descriptive quantitative using a questionnaire and the respondents consist of teachers, caregivers, ustadz, administrative staff, and students. The results of this study are illustrated in terms of school participation and infrastructure which are classified as less resilient, while in terms of the knowledge of the learning community at Madrasah Aliyah Darul Ilmi it is classified as tough. The data shows that what needs to be done so that school participation in the learning community is resilient to land fire disasters is to improve facilities and infrastructure, as well as provide understanding and education regarding environmentally sound schools and disaster mitigation Keywords: participation, learning communities, disaster resilient, wetlands
Partisipasi Sekolah Terhadap Masyarakat Pembelajar Tangguh Bencana Di Lingkungan Lahan Basah Muhammad Efendi; Nasruddin Nasruddin; Sapwani Karani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 2 (2022): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i2.7339

Abstract

Abstrak: Kebakaran lahan menjadi masalah yang sampai saat ini belum bisa teratasi dengan baik, dampak yang ditimbulkan berimbas pada daerah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat partisipasi sekolah terhadap masyarakat pembelajar tangguh bencana di lingkungan lahan basah khususnya kawasan Madrasah Aliyah Darul Ilmi Kota Banjarbaru, Secara geoposisi wilayah ini bagian titik rawan kebakaran lahan yang terjadi hampir setiap tahunnya. Adapun metode yang digunakan peneliti dalam tulisan ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan respondennya terdiri dari guru, pengasuh, ustadz, tenaga tata usaha dan siswa. Hasil dari penelitian ini tergambar dari segi partisipasi sekolah dan sarana prasarana yang tergolong kurang tangguh sedangkan di tinjau dari segi pengetahuan masyarakat pembelajar di Madrasah Aliyah Darul Ilmi sudah tergolong tangguh. Data tersebut menunjukkan bahwa yang perlu dilakukan agar partisipasi sekolah terhadap masyarakat pembelajar yang tangguh terhadap bencana kebakaran lahan adalah meningkatkan sarana dan prasarana, serta memberikan pemahaman dan edukasi terkait sekolah berwawasan lingkungan dan mitigasi bencana. Kata kunci: partisipasi, masyarakat pembelajar, tangguh bencan, lahan basah Abstract: Land fires are a problem that until now has not been able to be handled properly, the impact it causes has an impact on the surrounding area. This study aims to look at school participation in disaster-resilient learning communities in the wetland environment, especially the Madrasah Aliyah Darul Ilmi Banjarbaru City. Geographically, this area is a hotspot for land fires that occur almost every year. The method used by the researcher in this paper is descriptive quantitative using a questionnaire and the respondents consist of teachers, caregivers, ustadz, administrative staff, and students. The results of this study are illustrated in terms of school participation and infrastructure which are classified as less resilient, while in terms of the knowledge of the learning community at Madrasah Aliyah Darul Ilmi it is classified as tough. The data shows that what needs to be done so that school participation in the learning community is resilient to land fire disasters is to improve facilities and infrastructure, as well as provide understanding and education regarding environmentally sound schools and disaster mitigation Keywords: participation, learning communities, disaster resilient, wetlands
Penanganan Banjir Pada Permukiman Padat Penduduk Sepanjang Sub DAS Martapura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan Bahrul Ilmi; Nasruddin Nasruddin; Rosalina Kumalawati; Selamat Riadi
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 2 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i2.6917

Abstract

Kalimantan Selatan merupakan kawasan yang sebagian besarnya adalah lingkungan lahan basah, terlebih lagi Kabupaten Banjar tempat di mana hulu sungai Martapura berada. Tentu saja di saat musim hujan tiba sebagian wilayah Kabupaten Banjar terjadi bencana banjir akibat luapan DAS Martapura. Salah satu tempat yang sering terjadi banjir adalah Desa Pakauman Kecamatan Martapura Timur. Selain faktor alam, faktor manusia juga sangat mempengaruhi terjadinya bencana banjir yang terus menerus terjadi setiap tahunnya. Mengenai faktor ulah manusia berupa penggunaan lahan tidak mempertimbangkan karakteristik bentang alam, Kabupaten Banjar menjadi salah satu wilayah Yang terkena dampak banjir dari penggunaan lahan yang tidak mempertimbangkan karakteristik bentang lahan yang membuat kondisi alam Kabupaten Banjar rusak, sebaiknya pemerintah juga memberikan edukasi pada masyarakat untuk selalu menjaga alam. Dengan analisis dari data yang kami kumpulkan dari berbagai sumber dapat di simpukan, kebanyakan lahan hutan di Kabupaten Banjar di gunakan untuk perkebunan kelapa sawit dan pertambangan batu bara. Untuk menanggulangi bencana banjir ini, Pemerintah perlu membuat mitigasi bencana banjir dengan penataan wilayah permukiman warga dan membentuk bendungan Riam Kiwa untuk menampung air hujan agar daerah aliran sungai Martapura tidak meluap.
Actualization of Environmental Education According to the Qur'an Through the SWALIBA Program at Madrasah Aliyah Darul Ilmi Muhammad Efendi; Nasruddin Nasruddin; Muniratul Mukaramah; Asse Padly; Muhammad Sulaiman Jazuli
Abjadia Vol 7, No 2 (2022): Abjadia
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/abj.v7i2.17763

Abstract

Schools with Environmental Insight and Disaster Mitigation are schools that have a commitment and systematically internalize environmental values and disaster preparedness into all school activities. Madrasah Aliyah Darul Ilmi is in a transitional area of peat swamp with a plain area type that is very prone to disasters, the topography is very risky for floods, cyclones, and land fires. This study used a descriptive method with the approach of (1) counseling and discussion; (2) training; (3) simulation; (4) assistance; and (5) evaluation. Furthermore, the stages in this approach are tested through a questionnaire and visualized in the form of percentage data (%), The results obtained in the form of the level of understanding and attitudes of students towards the actualization of environmental education according to the Qur'an through the SWALIBA program. The results of this study are described as follows: (1) on the indicators of the importance of the environment for the life of students' ability to actualize themselves is Very Good with an accumulation percentage of 96.23%, this percentage has a correlation with very good knowledge and attitudes towards the environment and able to actualize it in life. (2) on indicators of sensitivity and understanding of disaster mitigation, students' actualization abilities are classified as Good with an accumulation percentage of 89.48%. This percentage correlates with the knowledge and attitudes shown by students during the school environment.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Wirittasi Syarifah Khusnul Khotimah Al-Idrus; Nasruddin Nasruddin; Hanida Aulia Santi; Anastasya Rosyida An-Nafi; Siti Aulia; Akhmad Nabil Arifin; Hardiansyah Hardiansyah; Muhammad Muhammad; Fakhruz Zaini; Muhammad Syarif Hidayatullah; Amirul Mukminin; Asse Padly; Ainol Amin; Amelia Rosanti; Firman Maulana; Muhammad Sulaiman Jazuli; Adinda Nur Atiqah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The empowerment of Zero Waste Maritime Village Caring for the Marine Environment Based on Creative Economy was organized by the PPK Ormawa HMG Team, Lambung Mangkurat University through education, training, and mentoring methods to the people of Wirittasi Village. With this program, it is hoped that the community can realize the potential of waste in Wirittasi Village. The results of the activity show that the community already has knowledge and skills in managing waste in Wirittasi Village, through waste sorting activities and the 3R Movement which has been held as one of the community empowerment media by the Ormawa HMG PPK TEAM. The establishment of waste banks in partner villages is one of the targets pursued by the Ormawa HMG PPK TEAM so that village communities have a place to be able to manage their waste for sale to provide environmental and economic benefits for the community. If continued, this program will improve the economic opinion of the community through waste management activities by the community. To maintain the sustainability of the program, it is necessary to implement further programs, and the participation of village and local governments as facilitators for this community empowerment activity is needed.
FACING SOLO RAYA METROPOLITAN CITY: ANALYSIS OF THE DEVELOPMENT PLANNING Rita Noviani; Lutfi Muta'ali; Nasruddin Nasruddin
GeoEco Vol 4, No 2 (2018): GeoEco July 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ge.v4i2.22508

Abstract

Since 2010 Solo Raya has became part of the metropolis candidates that will continue to grow along with the agglomeration of Jogjakarta and Semarang. The problems that trail is the tendency of metropolitan magnitude that resulted in less functioning of the city as a catalyst for regional development. Further impact is the lagging of small and medium-sized cities (Tjahjati, 1995). The development of urban system is determined by both the comparative advantage and the competitive advantages, such as location, natural resources and human resources (Metropolitan Directorate, 2003), so that in planning the development it should focus on the ability to cooperate or synergize between regions (spatial synergism) either in urban and rural area or on a wider scale, cooperation between cities.The purpose of this research was to arrange aspects and decision criteria in developing metropolitan area of Solo Raya. The method used is literature study approach which is then analyzed descriptively.The result of analysis showed that in metropolitan area of the world there are 4 (four) main characteristics and problems, they are: (1) city as center of population, economy and government activity, (2) city with environmental problems (air, land and water), as a result of population density, public transportation, and garbage, (3) city with problems in the land aspect (land prices and housing provision) and (4) city with problems on social aspects (criminals and terrorists). The formulation of metropolitan area development planning is done with 3 (three) considerations, they are: (1) avoiding high social segregation between and among regions, (2) creating a balance population mobility and intra and inter-regional services (spirit of togetherness), (3) creating a regional economy (growth, equity and welfare) based on the local potential which has inter-regional connectivity (harmonization). Aspects and criteria are: regional management (spatial planning policy, regional competitiveness, regional marketing, inter-regional cooperation), urbanization (migration, urbanization, agglomeration and conurbation, social integration), economic development (economic growth, employment, economic equalization, urban poverty), regional connectivity (transportation, rural-urban linkage, territorial function), and environment (environmental supporting capacity, disaster risk, environmental degradation, disaster mitigation). The decision priorities include: Industrial City, Service City, City of Tourism and Culture, Trade City, and Agriculture.