Articles
PROFIL BERPIKIR GEOMETRIS PADA MATERI BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE
Detrik Venda Falupi;
Soffil Widadah
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan matematika stkip pgri sidoarjo
Publisher : STKIP PGRI SIDOARJO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Dalam memahami materi bangun datar khususnya segitiga dan segiempat, peserta didik perlu mengelola pikirannya dengan cara memehami level perkembangan berpikir geometris yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tercapainya level berpikir geometris peserta didik, yang diawalai dengan level 0 (visualisasi) yaitu mengenal nama dari bangun datar, level 1 (analisis) yaitu mampu menyebutkan sifat-sifat dari bangun datar, level 2 (abstraksi) yaitu mampu menyatakan hubungan suatu bangun dari komponennya, dan level 3 (deduksi) yaitu mampu membuat simpulan deduktif dari suatu pernyataan, hal ini sesuai dengan teori Van Hiele. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini meliputi: mereduksi, menyajikan dan menarik kesimpulan level berpikir geometris Van Hiele. Dari hasil tes geomtri Van Hiele menunjukkan 12 peserta didik berada pada level 0 (visualisasi) atau 37,5%, 18 peserta didik pada level 1 (analisis) atau 56,25%, dan masing-masing satu peserta didik pada level 2 (abstraksi) dan level 3 (deduksi) atau 3,125%
Pemahaman Konsep Statistika Siswa Berdasarkan Teori APOS: Studi Kasus Kelas X MIPA
Rika Ayu Maharani;
Soffil Widadah;
Dewi Sukriyah
Journal of Mathematics Education and Science Vol. 5 No. 1 (2022): Journal of Mathematics Education and Science
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (296.286 KB)
|
DOI: 10.32665/james.v5i1.350
Pemahaman konsep matematika yang minim, menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika. Untuk dapat memahami materi dan dapat menyelesaikan masalah matematika maka siswa harus mampu menguasai konsep-konsep yang ada dalam matematika serta mampu untuk menerapkan konsep-konsepnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemahaman konsep matematika siswa SMA berdasarkan teori APOS dengan kemampuan matematika sedang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah dua siswa SMA Muhammadiyah 3 Tulangan kelas X MIPA 3 yang mempunyai kemampuan matematika sedang. Pengambilan kedua subjek didasarkan pada hasil tes kemampuan matematika. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode tes: (1) tes kemampuan matematika (2) tes pemahaman konsep matematika dan metode wawancara. Keabsahan data penelitian diperoleh dengan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika berdasarkan teori APOS pada siswa berkemampuan matematika sedang hanya memenuhi satu indikator pemahaman konsep matematika yaitu, menyatakan ulang sebuah konsep dan hanya melalui satu tahapan teori APOS yaitu, tahap Aksi. Pada siswa dengan kemampuan matematika sedang tidak memenuhi indikator mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika (tabel, grafik, atau diagram), dan menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu. Selain itu, juga tidak melalui tahapan Proses, Objek, dan Skema.
Budidaya Buah dengan Memanfaatkan Lahan Pematang Tambak di Desa Sawohan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga
Soffil Widadah;
Achmad Dhany Fachrudin;
Intan Bigita Kusumawati
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 2 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/e-dimas.v11i2.2806
KKM-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) di desa Sawoan kecamatan Buduran bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh tambak. Berbeda dengan pematang tambak yang ada di desa lain, pematang tambak di desa Sawohan lebarnya 4-8 meter. Pematang tambak tersebut dapat dimanfaatkan untuk budidaya buah-buahan. Buah mentimun emas dan buah blewah dipilih untuk dibudidayakan karena jenis buat tersebut bisa bertahan di daerah panas dan lebih baik hasilnya apabila disiram dengan air asin. Salah satu keuntungan membudidayakan mentimun emas dan blewah di pematang tambak adalah permukaan pematang tambak yang miring sangat menguntungkan sebagai aliran air hujan karena buah mentimun emas dan blewah merupakan jenis buah-buahan yang tidak tahan dengan air hujan. Untuk memberikan ketahanan mentimun emas dan blewah terhadap cuaca ekstrim di tambak dibuat green house sebagai percobaan. Sistem pengairan yang digunakan bersumber dari air sungai dengan tujuan untuk meringankan petani. Metode pelaksanaan KKN-PPM ini dimulai dengan mengundang petani berpengalaman untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa. Selanjutnya pelaksanaan dan praktek tanam di tambak serta memberikan pendidikan kepada warga desa dengan melalui sosialisasi dan seminar. Kemudian warga desa dimotivasi untuk dapat mempraktekkan budidaya buah-buahan di pematang tambak. Melalui kegiatan ini kesejahteraan masyarakat desa Sawohan kecamatan Buduran kabupaten Sidoarjo dapat ditingkatkan. Dari kegiatan KKN-PPM ini diperoleh model dan sistem budidaya buah-buahan di pematang tambak, keahlian warga tambak untuk budidaya buah-buahan pada pematang tambak, dan produk berupa buah-buahan yang bisa secara berkala dihasilkan oleh warga.
PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA LEVEL MULTISTRUCTURAL PADA TAKSONOMI SOLO DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
Soffil Widadah;
Yuanda Kartika Rahajeng Priyono
SIGMA Vol 3, No 2 (2018): SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (459.697 KB)
|
DOI: 10.0324/sigma.v3i2.426
Tujuan penelitian ini untuk menganalisa proses berpikir kreatif siswa Sekolah Menengah Atas level multistructural dalam memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Komponen proses berpikir kreatif dalam penelitian ini meliputi: persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa proses berpikir kreatif siswa level multistructural memenuhi tahap persiapan, inkubasi dan iluminasi, namun tidak memenuhi tahap verifikasi. Siswa level multistructural hanya memenuhi komponen berpikir kreatif fleksibilitas.
Representasi Matematis Siswa SMP Berkemampuan Tinggi dalam Menyelesaikan Soal Matematika
Fitri Ningrum Setiawati;
Soffil Widadah;
Eka Nurmala Sari Agustina
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science Education Vol 1 No 2 (2020): Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35719/mass.v1i2.35
Abstrak Representasi matematis digunakan siswa ketika menghadapi soal matematika yang harus mereka selesaikan. Hal ini karena representasi matematis merupakan bentuk ungkapan ide yang ditampilkan siswa dalam bentuk yang beragam dalam situasi tertentu sebagai upaya menemukan solusi dari soal yang dihadapi. Rendahnya pemahaman siswa terhadap soal yang diberikan kemungkinan besar disebabkan oleh siswa yang tidak mampu menggunakan reprentasi matematis dengan benar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan representasi matematis siswa SMP, khususnya siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal matematika. Subjek penelitian ini merupakan salah satu siswa kelas VIII SMP 10 Nopember Sidoarjo yang dipilih berdasarkan tes kemampuan matematis. Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal, siswa berkemampuan matematika tinggi cenderung menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah, membuat persamaan matematis atau ekspresi matematis, serta menjawab permasalahan dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis dengan hasil penyelesaian soal sebagian besar benar. Abstract Mathematical problems that they must solve. This is because mathematical representation is a form of expression of ideas displayed by students in various forms in certain situations in an effort to find solutions to the problems faced. The lack of students' understanding of the questions given is most likely due to students who are not able to use mathematical representation correctly. This research is a descriptive study with a qualitative approach that aims to describe the mathematical representation of junior high school students, especially students with high ability in solving math problems. The subject of this research is one of the eighth grade students of SMP 10 November Sidoarjo selected based on a mathematical ability test. The results of the data description show that in solving problems, students with high mathematical abilities tend to use visual representations, make mathematical equations or mathematical expressions, and answer problems by using written words or text with the results of solving problems mostly correct.
Desain Pengembangan Modul Geometri Lukis
Siti Nuriyatin;
Soffil Widadah
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol 4, No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (986.497 KB)
|
DOI: 10.30651/must.v4i2.3357
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain pengembangan modul Geometri Lukis. Research and Development merupakan metode dalam penelitan ini. Modul yang dikembangkan ini disajikan untuk mendukung kemampuan pengajuan soal Geometri Lukis. Subyek penelitian adalah mahasiswa pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, lembar tes dan lembar angket. Hasil validasi ahli memperoleh skor 4,64 dengan kategori sangat valid. Hasil angket sebesar 80,55 dengan respon positif. Hasil tes menunjukkan sebesar 80% subyek mampu mengajuakan soal dengan benar. Hasil validasi dan uji coba menunjukkan bahwa modul Geometri Lukis yang dikembangkan mempunyai kelayakan untuk digunakan.
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA CALON GURU DALAM MENGAJUKAN MASALAH MATEMATIKA SEKOLAH
Siti Nuriyatin;
Soffil Widadah
Unisda Journal of Mathematics and Computer Science (UJMC) Vol 4 No 1 (2018): Unisda Journal of Mathematics and Computer Science
Publisher : Mathematics Department of Mathematics and Natural Sciences Unisda Lamongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (516.786 KB)
|
DOI: 10.52166/ujmc.v4i1.814
A Teacher candidate requires competence in assessments of learning outcomes. A good assessment can measure the learning competencies that have been done. On the other hand, the school requires students have higher order thinking skills. Therefore, teachers must be able to perform learning that can increase higher order thinking skills students and their assessment. The purpose of this study was intended to investigate the ability of prospective mathematic teachers in problem posing. The levels of higher order thinking skills are analyze, evaluate, and create in Bloom’s Taxonomy. This research is a qualitative descriptive study. The research subject was Prospective Mathematic Teachers. Data collection technique is used through test and interview. The results of this study are as much as 5% of the research subjects were able at analyzes levels in problem posing. Most of them are on apply levels in problem posing. It can be conclude that most prospective mathematic teachers have no higher order thinking skills yet.
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMK DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN
Siti Imamatur Rohmah;
Soffil Widadah;
Eka Nurmala Sari Agustina
JEDMA Jurnal Edukasi Matematika Vol 1 No 2 (2021): JEDMA Jurnal Edukasi Matematika Vol 1 No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (444.739 KB)
|
DOI: 10.51836/jedma.v1i2.175
This qualitative descriptive study aims to describe the results of the analysis of the errors of vocational students in solving mathematical problems of the three-variable linear equation system. This research was conducted in SMK Persatuan 1 in Tulangan in the year of 2019/2020 in X grade of clothing class. Subjects were chosen based on the number of mistakes made in solving the problems. As for the technique of collecting data in this research were used test and interview method. The test was done to all of the students of the X grade of clothing class. From the outcome of the test was taken 3 subjects who has the most mistaken. Furthermore the chosen subject to be interviewed. The results of the test and interview were analyzed by using Newman error analysis that is reading error, understanding error, transform error, process skill error and final answer error. Based on the research by using Newman error analysis can be concluded that student did the reading error with the error form of unable to read the important words found in the question, students did the understanding error with the error form of unable to write what is known and what is asked and write it but wrong, student did the transform error with the error form of unable to make the mathematical model, students did the process skill with the error form of unable to to solve the problem and incompatible procedure, and student did the final answer error with error form of written error answer and did not write the answer.
Representasi Matematis Siswa SMP Berkemampuan Tinggi dalam Menyelesaikan Soal Matematika
Fitri Ningrum Setiawati;
Soffil Widadah;
Eka Nurmala Sari Agustina
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science Education Vol. 1 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35719/mass.v1i2.35
Abstrak Representasi matematis digunakan siswa ketika menghadapi soal matematika yang harus mereka selesaikan. Hal ini karena representasi matematis merupakan bentuk ungkapan ide yang ditampilkan siswa dalam bentuk yang beragam dalam situasi tertentu sebagai upaya menemukan solusi dari soal yang dihadapi. Rendahnya pemahaman siswa terhadap soal yang diberikan kemungkinan besar disebabkan oleh siswa yang tidak mampu menggunakan reprentasi matematis dengan benar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan representasi matematis siswa SMP, khususnya siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal matematika. Subjek penelitian ini merupakan salah satu siswa kelas VIII SMP 10 Nopember Sidoarjo yang dipilih berdasarkan tes kemampuan matematis. Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal, siswa berkemampuan matematika tinggi cenderung menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah, membuat persamaan matematis atau ekspresi matematis, serta menjawab permasalahan dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis dengan hasil penyelesaian soal sebagian besar benar. Abstract Mathematical problems that they must solve. This is because mathematical representation is a form of expression of ideas displayed by students in various forms in certain situations in an effort to find solutions to the problems faced. The lack of students' understanding of the questions given is most likely due to students who are not able to use mathematical representation correctly. This research is a descriptive study with a qualitative approach that aims to describe the mathematical representation of junior high school students, especially students with high ability in solving math problems. The subject of this research is one of the eighth grade students of SMP 10 November Sidoarjo selected based on a mathematical ability test. The results of the data description show that in solving problems, students with high mathematical abilities tend to use visual representations, make mathematical equations or mathematical expressions, and answer problems by using written words or text with the results of solving problems mostly correct.