HIMAWAN BAYU AJI
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KLASIFIKASI TANAH DESA TARO, KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR BERDASARKAN SISTEM TAKSONOMI TANAH (SOIL CLASSIFICATION OF TARO VILLAGE, TEGALLALANG DISTRICT, GIANYAR REGENCY) KUSMIYARTI, TATI BUDI; BAYU AJI, HIMAWAN; BHAYUNAGIRI, IDA BAGUS PUTU
AGRITROP Vol. 29, No. 4 Desember 2010
Publisher : AGRITROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of the research was to classify of soil on Taro Village, Tegallalang District, Gianyar Regency. Soil survey methods and analysis in laboratory were used in this research. Some parameters of soil properties were observed: soil morphology in the field, and physical, chemical and mineralogical soil properties in the laboratory. Soil classification based on Soil Taxonomy System by using Keys to Soil Taxonomy (2003). There are four families in Taro village, namely: (1) Ruptic-Alfic Dystrudepts, coarse loamy, mixed, isothermic; (2) Aeric Epiaquepts, coarse loamy, mixed, isothermic; (3) Humic Eutrudepts, coarse loamy, mixed, isothermic; (4) Typic Eutrudepts, coarse loamy, mixed, isothermic.
Pertumbuhan dan Produktivitas Beberapa Varietas Kedelai di Bawah Tegakan Kelapa Bayu Suwitono; Himawan Bayu Aji; Yayat Hidayat; Hermawati Cahyaningrum; Fredy Lala; Kisey Bina Habehaan
Buletin Palawija Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v19n1.2021.p31-40

Abstract

Di Maluku Utara, perkebunan kelapa umumnya ditanam secara monokultur. Menanam kedelai di antara tegakan kelapa diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan pemanfaatan lahan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat adaptasi beberapa varietas unggul kedelai pada sistem tanam tumpangsari di antara tegakan kelapa. Penelitian dilaksanakan di lahan perkebunan kelapa umur 10-15 tahun, jenis tanah inceptisols, Desa Bumi Restu, Kecamatan Wasile Timur, Kabupaten Halmahera Timur mulai bulan Juni hingga September 2018. Penelitian menggunakan RAK Faktorial, dengan lima ulangan. Faktor pertama adalah empat varietas kedelai (Dering 1, Demas 1, Devon 1 dan Burangrang). Faktor kedua adalah jenis pemupukan (pupuk organik, pupuk organik + pupuk NPK phonska, dan pupuk organik + pupuk NPK phonska + pupuk Urea). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedelai dengan populasi  80% dapat ditanam secara monokultur di bawah tegakan kelapa dengan intensitas cahaya hingga 40%. Kombinasi perlakukan varietas Dering 1 dengan pupuk organik 2 t/ha mampu menghasilkan biji 1,52 ton/ha, lebih tinggi dibandingkan varietas kedelai lainnya. Jumlah polong tertinggi dihasilkan oleh varietas Demas 1 yaitu 114 polong/tanaman. Varietas Dering 1 dan Demas 1 berpotensi untuk dikembangkan di lorong-lorong lahan perkebunan kelapa umur 10-15 tahun dengan intensitas cahaya hingga 40%. Penanaman kedelai tersebut layak untuk dikembangkan, karena petani kelapa dapat tambahan  keuntungan sebesar Rp. 4.402.000/panen kedelai dengan nilai R/C 1,55. 
PENGARUH BATUAN INDUK DAN KIMIA TANAH TERHADAP POTENSI KESUBURAN TANAH DI KABUPATEN KEPULAUAN SULA, PROVINSI MALUKU UTARA Himawan Bayu Aji; Amiruddin Teapon
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 22, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v22n3.2019.p342-352

Abstract

ABSTRACT Effect of Source Rocks and Soil Chemical Towards Land Fertility Potential in Sula Kepulauan District, North Maluku Province. The study aimed to determine the condition of soil fertility potential. Parameters used as the basis of assessment of potential fertility of the soil were the type of main rock, weathering processes and mineral content of the native rock while chemically research was emphased on organic matter content, soil pH, CEC, base saturity and essential nutrients (N, P, K). General lithology in the study area were grouped into rocks and rock volkan sediman. Aluvio-marine sedimentary rocks and aluvio-collovium were deposition materials from a variety of rocks in the study contained a number of nutrients and organic matter. Meanhile volkan rocks included basalt and andesite-granidiorit neutral to alkaline. Contained elements that produced fertile lands both physically and chemically. Based on the analysis, the average soil was classified as slightly acid (pH 5.6). The lower layers of soil reaction on average relatively was acidic (pH 5.1). Soil organic matter in the form of organic-C showed the top layer of a low average (1.58%), whilst the layer below average was very low (0.83%). CEC soil layers above and below the average were moderate (20.66 me/100 g) and (19.6 me/100 g). Base saturations (KB) to these two layers of soil on top and below the average were classified as moderate (55%) and (51%). Levels of nitrogen (N-total) topsoil with layers below average are low valued (0.18%) and (0.11%). Classified as very low, phosporus level in both layers were above the average which were 5.40 ppm and 3.10 ppm respectively. Potassiums were very low in the second layer of 5.13 mg/100 g and 3.81 mg/100 g. The parameters used to assess soil fertility status were CEC, KB, P2O5 which were extracted with HCl 25%, and K2O was extracted with HCl 25% and C-organic soil. Potential assessment of soil fertility status based on lithology and soil chemistry acquired the status of soil fertility was low.Keywords: potential soil fertility, maint rock, chemical  ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesuburan tanah potensial. Parameter yang dijadikan dasar penilaian potensi kesuburan tanah adalah jenis, proses pelapukan, dan kandungan mineral batuan induk sedangkan secara kimia penelitian ditekankan pada kandungan bahan organik, pH tanah, KTK, KB, dan unsur hara esensial (N, P, K). Secara umum litologi di wilayah studi dikelompokan ke dalam batuan sediman dan batuan volkan. Batuan sedimen aluvio-marine dan aluvio-koluvium merupakan bahan-bahan endapan dari berbagai batuan di wilayah studi yang banyak mengandung unsur hara dan bahan organik. Batuan volkan meliputi andesit-basal dan granidiorit bersifat netral sampai basa, mengandung unsur-unsur yang menghasilkan tanah-tanah subur baik secara fisik maupun kimia. Berdasarkan hasil analisis tanah pH rata-rata tergolong agak masam (pH 5,6). Lapisan bawah reaksi tanah rata-rata tergolong masam (pH 5,1). Bahan organik tanah dalam bentuk C-organik menunjukkan pada lapisan atas rata-rata rendah (1,58%), sementara lapisan bawah rata-rata sangat rendah (0,83%). KTK tanah lapisan atas maupun bawah rata-rata tergolong sedang (20,7 me/100 gram) dan (19,6 me/100 gram). Kejenuhan basa (KB) tanah pada keduan lapisan atas dan bawah rata-rata tergolong sedang yaitu (55%) dan (51%). Kadar nitrogen (N-total) tanah lapisan atas sama dengan lapisan bawah rata-rata tergolong rendah (0,18%) dan (0,11%). Kadar fosor (P2O5) tergolong sangat rendah, di kedua lapisan atas rata-rata sebesar 5,40 dan 3,10 me/100g. Unsur hara kalium (K2O) sangat rendah pada kedua lapisan 5,13 mg/100 gram dan 3,81 mg/100 gram. Parameter yang digunakan untuk menilai status kesuburan tanah yaitu KTK, KB, P2O5 yang diesktrak dengan HCl 25%, sedangkan K2O diekstrak dengan HCl 25% dan C-organik tanah. Penilaian potensi status kesuburan tanah berdasarkan litologi dan kimia tanah diperoleh status kesuburan tanah tergolong rendah.Kata kunci: kesuburan tanah potensial, batuan induk, kimia
Pertumbuhan dan Produktivitas Beberapa Varietas Kedelai di Bawah Tegakan Kelapa Bayu Suwitono; Himawan Bayu Aji; Yayat Hidayat; Hermawati Cahyaningrum; Fredy Lala; Kisey Bina Habehaan
Buletin Palawija Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v19n1.2021.p31-40

Abstract

Di Maluku Utara, perkebunan kelapa umumnya ditanam secara monokultur. Menanam kedelai di antara tegakan kelapa diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan pemanfaatan lahan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat adaptasi beberapa varietas unggul kedelai pada sistem tanam tumpangsari di antara tegakan kelapa. Penelitian dilaksanakan di lahan perkebunan kelapa umur 10-15 tahun, jenis tanah inceptisols, Desa Bumi Restu, Kecamatan Wasile Timur, Kabupaten Halmahera Timur mulai bulan Juni hingga September 2018. Penelitian menggunakan RAK Faktorial, dengan lima ulangan. Faktor pertama adalah empat varietas kedelai (Dering 1, Demas 1, Devon 1 dan Burangrang). Faktor kedua adalah jenis pemupukan (pupuk organik, pupuk organik + pupuk NPK phonska, dan pupuk organik + pupuk NPK phonska + pupuk Urea). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedelai dengan populasi  80% dapat ditanam secara monokultur di bawah tegakan kelapa dengan intensitas cahaya hingga 40%. Kombinasi perlakukan varietas Dering 1 dengan pupuk organik 2 t/ha mampu menghasilkan biji 1,52 ton/ha, lebih tinggi dibandingkan varietas kedelai lainnya. Jumlah polong tertinggi dihasilkan oleh varietas Demas 1 yaitu 114 polong/tanaman. Varietas Dering 1 dan Demas 1 berpotensi untuk dikembangkan di lorong-lorong lahan perkebunan kelapa umur 10-15 tahun dengan intensitas cahaya hingga 40%. Penanaman kedelai tersebut layak untuk dikembangkan, karena petani kelapa dapat tambahan  keuntungan sebesar Rp. 4.402.000/panen kedelai dengan nilai R/C 1,55. 
KEBERADAAN JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR (JMA) PADA BEBERAPA JENIS AKAR TANAMAN Hermawati Cahyaningrum; Himawan Bayu Aji; Winda Zainiyah
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 6 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mycorrhiza is a form of mutualism collaboration between fungi and plant roots, most commonly found in nature is the association of plant roots with arbuscular mycorrhizal fungi (AMF). This study intentions to determine the presence of arbuscular mycorrhizal fungi in roots. Observations were made on the roots of chili, melon, corn, papaya, soursop, snake fruit, bamboo, cruciferae, eggplant, and tomatoes. The results showed that there were mycorrhizal associations in plant roots observed which were indicated by the presence of arbuscular forms and external hyphae of fungi that were present in plant roots. Kata kunci: akar, isolasi, jamur mikoriza arbuskular, pewarnaan Abstrak Mikoriza merupakan bentuk kerjasama mutualisme antara jamur dengan akar tanaman, paling banyak ditemukan di alam adalah asosiasi perakaran tanaman dengan jamur mikoriza arbuskula (JMA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan jamur mikoriza arbuskular pada akar tanaman. Pengamatan dilakukan pada akar tanaman cabai, melon, jagung, pepaya, sirsak, salak, bambu, cruciferae, terung, dan tomat secara mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat asosiasi mikoriza pada akar tanaman yang diamati yang ditunjukkan dengan adanya bentuk arbuskula dan hifa eksternal jamur yang ada di dalam akar tanaman.