Andhika Alexander Repi
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efektivitas Pelatihan Supervisor Skill terhadap Kepuasan pada Supervisor Karyawan Departemen Operasional Noormans Hotel Semarang Repi, Andhika Alexander
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.388 KB) | DOI: 10.33508/exp.v5i1.1549

Abstract

Peran supervisor di industri hotel sangat vital karena berkaitan dengan optimal atau tidaknya kinerja bawahan di tengah pola kerja yang dinamis. Bawahan yang puas dengan supervisor mampu melakukan kinerja secara optimal, melakukan resiliensi terhadap pekerjaannya, membentuk komitmen kerja, hingga terstimulasi memiliki work engagement yang diwujudkan dalam dedikasi kerja yang tinggi. Hubungan yang baik antara supervisor dengan bawahannya mampu meningkatkan kinerja, bahkan menciptakan work-life-balance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan supervisor skill terhadap kepuasan bawahan kepada supervisor operasional di Noormans Hotel Semarang. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pelatihan supervisor skill terhadap peningkatan kepuasan bawahan kepada supervisor Noormans Hotel Semarang. Subjek pada penelitian ini adalah karyawan department operation yang berjumlah 31 orang. Kepuasan bawahan kepada supervisor operasional Noormans Hotel Semarang diukur dengan skala kepuasan bawahan terhadap supervisor. Metode penelitian yang digunakan, yaitu pendekatan quasi eksperimen, dengan teknik analisis data Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil analisis data diperoleh nilai z = -3.594 dengan p
Evaluation of "How To Be A Good Mentoring Training” Effectiveness for Peer Mentor Repi, Andhika Alexander
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v10i1.2623

Abstract

"Kakak Pendamping, Support Class Program" is a term for peer mentor of Faculty Psychology WM University program. The mentor needs to be equipped with the knowledge, skills, and attitudes of becoming good mentors through training programs called "How To Be a Good Mentor" training. But, this program hasn’t evaluated whether the training is effective or not. If a training program is not assessed, it will cause several losses for both mentors and the organization. This study aims to identify the effectiveness of the training "How To Be a Good Mentor.” The method used is mix-method and involves all stakeholders in the UKWMS Psychology Faculty, namely staff, students, and Mentors. The results of the study found that "How To Be a Good Mentor" training has not been effective because it does not go through the ideal design stage of training. Without any needs analysis program, and the absence of a training evaluation program, as an action plan due to ineffectiveness of the training that has been held. A training module will be redesigned to develop a training module, "Creating a Full Heart Mentor." This training aims to improve the knowledge, skills, and attitudes of the Mentors. Evaluation of the "Creating a Full Heart Mentor" training is useful in evaluating the results of assessments showing the satisfaction of Mentor to the training process, and improving learning after obtaining training materials. The training on "Creating a Full Heart Mentor" produces needs analysis data used as a further development program for Mentors. "Kakak Pendamping Support Class Program" adalah sebutan untuk peer mentor program Fakultas Psikologi WM University. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan program ini, para mentor perlu dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagaimana menjadi mentor yang baik melalui program pelatihan yang dinamakan pelatihan “How To Be a Good Mentor”. Namun program ini belum dievaluasi apakah pelatihan tersebut efektif atau tidak. Jika program pelatihan tidak dievaluasi, maka akan menimbulkan sejumlah kerugian baik bagi mentor maupun organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan "How To Be a Good Mentor". Metode yang digunakan adalah mix-method dan melibatkan seluruh stakeholder di Fakultas Psikologi UKWMS yaitu staf, mahasiswa, dan Mentor. Hasil penelitian menemukan bahwa pelatihan "How To Be a Good Mentor" belum efektif karena tidak melalui tahap desain pelatihan yang ideal, tanpa adanya program analisis kebutuhan, dan tidak adanya program evaluasi pelatihan. Sebagai sebuah action plan akibat tidak efektifnya pelatihan yang telah dilaksanakan, maka modul pelatihan akan didesain ulang dan menghasilkan pengembangan modul pelatihan “Menciptakan Mentor Sepenuh Hati”. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap para Mentor. Evaluasi pelatihan “Menciptakan Mentor Sepenuh Hati” efektif ditinjau dari hasil evaluasi yang menunjukkan kepuasan pendamping terhadap proses pelatihan, dan peningkatan pembelajaran setelah mendapatkan materi pelatihan. Pelatihan “Membuat Mentor Sepenuh Hati” menghasilkan data analisis kebutuhan yang nantinya akan digunakan sebagai program pengembangan lebih lanjut bagi Mentor.
KEBAHAGIAAN DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA ORGANISASI MAHASISWA Repi, Andhika Alexander
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/exp.v8i1.2401

Abstract

Komitmen organisasi merupakan hubungan, keyakinan, dan penerimaan individu terhadap nilai-nilai dalam organisasi yang diikutinya. Sedangkan kebahagiaan merupakan emosi positif yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan dapat mempengaruhi peningkatan baik kinerja fisik dan psikologi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebahagiaan dengan komitmen organisasi pada anggota ormawa. Penelitian ini dilakukan pada ormawa Fakultas Psikologi Universitas katolik Widya Mandala Surabaya, dengan partisipan (N=35) anggota ormawa Fakultas Psikologi tahun 2017/2018. Pengambilan data dilakukan dengan teknik total population sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Skala Kebahagiaan dengan 6 dimensi, dan Skala Komitmen Organisasi dengan 3 dimensi dan dianalisis dengan menggunakan teknik statistika non-parametrik Kendall Tau B. Hasil pengolahan data mendapatkan sig sebesar 0,341 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara kebahagiaan dengan komitmen organisasi pada Ormawa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Secara deskriptif tingkat kebahagiaan anggota ormawa tergolong sedang hingga sangat tinggi dan sebagian besar anggota ormawa memiliki tingkat kebahagiaan yang sedang yaitu sebesar 60% dan sebagian besar anggota ormawa memiliki tingkat komitmen organisasi yang sedang yaitu sebesar 45,7%.
IKLIM ORGANISASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR KAROSERI PT. KAROSERI SUS SURABAYA Andhika Alexander Repi
Jurnal Manajemen Indonesia Vol 19 No 2 (2019): Jurnal Manajemen Indonesia
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jmi.v19i2.1638

Abstract

The organizational climate determined performance of organization member’s organization itself. A conducive organizational climate causes productivity to increase, and vice versa. The karoseri manufacturing companies PT. Karoseri SUS have an un-conducive organizational climate, but the members and organization in general are still able to perform well. The karoseri manufacturing company itself is a type of company that is unique and different from other manufacturing industries. The purpose of this study is to identify the dimensions that forming the organizational climate in a karoseri manufacturing company in PT. Karoseri SUS. This study used a qualitative approach to the type of case study research. Data was collected through interviews with 6 representatives of employees of karoseri manufacturing companies in Surabaya. Inductive thematic analysis is used as a data analysis technique. The results of the study show that the dimensions of organizational climate at karoseri manufacturing companies PT. Karoseri SUS formed by application of management systems, social environment, physical environment, and habit patterns in the organization. Each of these dimensions is also formed by the components, which are the dimensions of the management system consisting of work standards and procedures, reward systems, and bureaucratic systems, social environment dimensions consisting of relationships between superiors and subordinates, relationships between colleagues, and relationships between organizations and outside parties, the dimensions of the physical environment consist of facilities, facilities and infrastructure supporting work processes and dimensions of habitual patterns in the organization which consist of habits and attitude which bring impact to work process. Keywords— Organization Climate, Manufacture Karoseri Industry, Organizational Development AbstrakIklim organisasi dapat menjadi penentu kinerja anggota dan organisasi secara keseluruhan. Iklim organisasiyang kondusif menyebabkan produktivitas meningkat, dan berlaku sebaliknya. Perusahaan manufaktur karoseri PT. Karoseri SUS memiliki iklim organisasi yang kurang kondusif, namun anggota organisasi dan kinerja organisasi secara keseluruhan tergolong produktif. Perusahaan manufaktur karoseri itu sendiri merupakan jenis perusahaan yang unik dan berbeda dengan industri manufaktur lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dimensi pembentuk iklim organisasi di perusahaan manufaktur karoseri di PT. Karoseri SUS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara pada 6 perwakilan karyawan perusahaan manufaktur karoseri di Surabaya. Inductive thematic analysis digunakan sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan dimensi pembentuk iklim organisasi di perusahaan manufaktur karoseri PT. Karoseri SUS terdiri dari penerapan sistem manajemen, lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan pola kebiasaan dalam organisasi. Setiap dimensi tersebut pun dibentuk oleh komponen penyusun, yaitu dimensi sistem manajemen terdiri dari standar dan prosedur kerja, sistem imbalan, dan sistem birokrasi, dimensi lingkungan sosial terdiri dari hubungan antara atasan dengan bawahan, hubungan antar rekan kerja, dan hubungan antara organisasi dengan pihak luar, dimensi lingkungan fisik terdiri dari fasilitas, sarana dan prasarana pendukung proses kerja serta dimensi pola kebiasaan dalam organisasi yang terdiri dari sikap-sikap yang biasa dilakukan organisasi dan berdampak pada proses kerja. Kata Kunci— Iklim Organisasi, Perusahaan Manufaktur Karoseri, Pengembangan Organisasi
Conducting Job Analysis for University Student Ambassador and Peer Mentor Andhika Alexander Repi
Jurnal Manajemen Indonesia Vol 21 No 1 (2021): Jurnal Manajemen Indonesia
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jmi.v21i1.2284

Abstract

Student Ambassador and Peer Mentor are two positions, which play important role for university. Student Ambassador play role in providing information for prospective student and help new arrivals student settle in, also make the most out of their time while at University, while Peer Mentor help the student to develop student’s academic track record. Both of this position must clearly know and understanding their job, tasks and responsibilities. In fact, an overload and overlapping job was experience by these two positions. Unclear and miss understanding about job and role became a root-problem. The purpose of this research is to design and analyse the job of Student Ambassador and Peer Mentor. Qualitatives used as a research method with questioner, interview, and documentation study were adopted as a collecting data method. The participants of this research are the jobholder and the supervisor of Student Ambassador and Peer Mentor. Research result is job analysis document for Student Ambassador and Peer Mentor provided and it consists of job description and job specification. Document of Student Ambassador and Peer Mentor Job Analysis has been approved the university. For future direction, effectiveness of job analysis and it relation with Student Ambassador and Peer Mentor performance must be research. Job analysis based on competences could be a suggestion for further work. Keywords— Job Analysis; Job Description; Job Specification; Human Resources Management Student Ambassador; Peer-Mentor Program
Safety Behavior of Workers in the New Normal Period Desak Nyoman Arista Retno Dewi; Andhika Alexander Repi
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 11, No 2 (2022): Volume 11, Issue 2, June 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v11i2.7626

Abstract

Safety behavior has an important role to support the physical and psychological health of individuals during a pandemic as well as in adapting to a new normal life order. This study aims to identify patterns of safety behavior displayed by the community, especially workers in the new normal. The variable in this study, namely safety behavior with descriptive quantitative research methods. The survey was used as a data collection method with 103 subjects as the research subjects working in normal times. The results showed that safety behavior was in the High and Very High categories where the subject was able to display safety behavior when interacting in public places, workplaces, and in the home environment. Subjects not only demonstrate compliance with safety regulations and procedures, but also participate in encouraging the creation of a safe work environment to avoid the spread of the corona virus when entering the new normal. Workers should maintain safety behavior in their daily life, and the results of this study provide information for industry or companies to determine follow-up plans and strategies for managing occupational safety and health in the new normal.Perilaku keselamatan memiliki peran penting untuk mendukung kesehatan fisik dan psikologis individu selama masa pandemik maupun dalam adaptasi tatanan hidup normal baru. Penelitian ini bertujuan untuk  mengidentifikasi pola perilaku keselamatan yang ditampilkan oleh masyarakat, khususnya para pekerja di masa normal baru. Variabel dalam penelitian ini, yaitu perilaku keselamatan dengan metode penelitian kuantitaif deskriptif. Survey digunakan sebagai metode pengumpulan data dengan subjek penelitian para pekerja yang bekerja di masa normal baru berjumlah 103 subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku keselamatan berada pada kategori Tinggi dan Sangat Tinggi dimana subjek mampu menampilkan perilaku keselamatan ketika berinteraksi di tempat umum, tempat kerja, dan di lingkungan rumah. Subjek tidak hanya menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur keselamatan, tetapi juga berpartisipasi dalam mendorong terciptanya lingkungan kerja yang aman agar terhindar dari penyebaran virus corona ketika memasuki masa normal baru. Para pekerja sebaiknya tetap mempertahankan perilaku keselamatan dalam kehidupan sehari-hari, serta hasil penelitian ini menjadikan informasi bagi industri atau perusahaan untuk menentukan rencana tindak lanjut serta strategi pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di masa normal baru.
Self Compassion Versus Self Esteem terhadap Pembentukan Self Concept Remaja: Mana yang Lebih Baik? Andhika Alexander Repi
Jurnal Psikologi TALENTA Vol 4, No 2 (2019): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.121 KB) | DOI: 10.26858/talenta.v4i2.8242

Abstract

Remaja perlu membentuk self-concept yang positif dalam proses pencarian jati dirinya. Berbagai variabel psikologi turut membentuk self-concept remaja termasuk self-esteem. Akan tetapi, self-esteem hanya membuat diri para remaja diliputi kebutuhan untuk selalu berusaha berada di atas orang lain atau melebihi standart sosial yang ada. Variabel ini akan memaksa para remaja mempertahankan tingkat self-esteem yang tinggi atau setidaknya di atas rata-rata dari penilaian lingkungan. Self-compassion hadir sebagai variabel yang lebih positif dalam usaha membentuk self-concept remaja. Self-compassion tidak meniadakan evaluasi remaja dari diri maupun lingkungan. Self-compassion membantu remaja untuk memberikan pemahaman perlu bersikap baik terhadap dirinya sendiri (self-kindness), membentuk pemikiran bahwa situasi yang dialaminya sekarang bisa juga dialami oleh orang lain (common humanity), serta secara kesadaran penuh melakukan suatu tindakan (mindfulness), maka ia mampu membentuk self-concept yang lebih positif. Remaja perlu mengembangkan self-compassion daripada terfokus pada self-esteem dalam usaha membentuk self-concept
Self Compassion, Hardiness, dan Loneliness pada Mahasiswa Rantau Asal Luar Pulau Jawa Andhika Alexander Repi
Jurnal Psikologi TALENTA Vol 8, No 2 (2023): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/talenta.v8i2.36392

Abstract

Perasaan kesepian atau loneliness adalah tantangan bagi mahasiswa rantau dimana mereka harus berhasil mengatasinya dengan mengembangkan variabel psikologis seperti self compasion dan hardiness. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara self compassion dan hardiness dengan loneliness pada mahasiswa rantau asal luar Pulau Jawa. Subjek dalam penelitian ini (N = 161) adalah mahasiswa aktif dan berasal dari luar Pulau Jawa. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner berupa skala self compassion, skala hardiness, dan skala loneliness. Uji korelasi bivariat pearson digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self compassion dan hardiness berkorelasi negatif dengan loneliness. Semakin tinggi self compassion dan hardiness dari para mahasiswa rantau, maka semakin rendah perasaan kesepian yang dirasakan. Mahasiswa rantau perlu meningkatkan self compassion dan hardiness untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan di perkuliahan dan di tanah rantaunya.
Karir atau Hubungan, Manakah Pilihanku? Pengambilan Keputusan Menikah Pada Wanita Karir Andhika Alexander Repi; Nadia Evangelista Maliombo
Psychopreneur Journal Vol. 6 No. 2 (2022): Psychopreneur Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/psy.v6i2.2687

Abstract

For women, marriage is a form of fulfilment of 'traditional demands' in entering into their roles as wives and mothers. The rapid changes of the times has created another phenomenon that not infrequently women aged above early adulthood make decisions to put marriage aside, especially for career women. This study aims to dive deeper into the picture of decision making regarding marriage in career women. Phenomenology and Inductive Thematic Analysis are used as methods and data analysis techniques so that phenomena can be captured deeply to identify decision making related to marriage that is experienced and felt from the point of view of the informant. RI (28 years old) and SDR (40 years old) who are informants of this study have different family and work backgrounds. The results showed, both informants had hopes of staying married. However, there are a number of personal reasons for the two to finally decide not to get married yet. Decisions taken by informants go through level of stages, starting from observation and evaluation of experience, determining alternatives, and finally determining decisions. There are various factors that play a role in the decision-making process and results of the informants, which is internal and external factors.
GAMBARAN WORK-LIFE BALANCE PADA MOMPRENEUR Brigitta Prasartika; Andhika Alexander Repi
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/exp.v9i2.2910

Abstract

Nowadays married women who do not work nine-to-five and choose to become housewives can be productive by generating high-achieving and income-generating works, one of which is by opening a business at home. Housewives who open businesses at home are commonly referred to as mompreneurs. However, being a mompreneur is not easy. A mompreneur needs to strive for a balance between her work life and also her personal life to maintain the sustainability of her business and her family. This study aims to observe how the work-life balance of the mompreneur is depicted, where work-life balance is an individual effort to balance work life and personal life. This research was conducted using qualitative phenomenological methods that applied the theory-led thematic analysis technique. The informants of this study are mompreneurs, who have been managing a business in the house which is operated online or offline with the business age is <2 years, and have or are currently nurturing a child <18 years old. Informants were selected using purposive and snowball techniques. The results of this study illustrate that the two informants show that there are three aspects of work-life balance, namely time balance, involvement balance, and satisfaction balance. Additionally, this study also found a new aspect of work-life balance, namely emotional balance, and the factors that affect the work-life balance of the two informants are the characteristics of the informant's trait or attitude, continuous learning, social support, and work overload.