Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Plyometric Training Combinations with Mobilization with Movement Better Compared with Plyometric Training Combination with Strain Counter Strains in Improving Balance in The Chronic Ankle Instability in Barito Farma Clinic Arfian Hamzah; Enny Fauziah; Tri Wahyu Wulandari
Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Unggulan Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.787 KB) | DOI: 10.52674/jkikt.v2i2.25

Abstract

ABSTRACT Chronic Ankle Instability (CAI) is a condition in which lateral ankle instability occurs such as pain and limited area of ​​joint motion after repeated injuries to the lateral ankle ligament. This study is to compare the combination of plyometric training with Mobilization with Movement (MWM) and the combination of plyometric training with Strain Counter Strain (SCS) to improve balance in the case of CAI. This research is an experimental study with a pre-test and post-test group design research design. The sample consisted of 22 people consisting of 11 people in each group. Group 1 was given plyometric training and MWM and group 2 was given plyometric training and SCS. Exercise is given 3 times a week for 6 weeks. The sampling technique was random sampling. Balance is measured by the Star Excursion Balance Test (SEBT). Paired sample t-test in both groups showed significant results for SEBT (p = 0.001). The results of the Independent sample t-test were SEBT values ​​(p = 0.001). The combination of plyometric training with MWM and the combination of plyometric training with SCS both improve balance. However, the combination of plyometric training with MWM is better than the combination of plyometric training with strain counterstrain in improving balance in cases of chronic ankle instability. Keyword: Mobilization with movement, Strain counter strain, Star excursion balance test, Chronic ankle instability
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN NYERI AKIBAT CARPAL TUNNEL SYNDROME DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN CARPAL BONE MOBILIZATION DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III BANJARMASIN Nila Nur Azizah; Maulida Wijaya Putri; Arfian Hamzah
Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Unggulan Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.256 KB) | DOI: 10.52674/jkikt.v2i1.26

Abstract

ABSTRAK Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan salah satu gangguan ekstremitas atas yang disebabkan oleh penyempitan pada terowongan karpal sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus yang terletak pada pergelangan tangan. Gangguan yang terjadi pada kasus ini adalah nyeri, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari Ultrasound dan carpal bone mobilization dalam menurunkan nyeri pada kasus carpal tunnel syndrome. Metode penelitian ini menggunakan case study yang membahas satu kasus secara mendalam. Penelitian ini diukur dengan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) untuk mengetahui penurunan nyeri saat sebelum dan sesudah dilakukan terapi. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa terdapat penurunan nyeri setelah dilakukan terapi..
CORE STABILITY EXERCISE WITH BALL MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA PASIEN STROKE DI KLINIK KARMEL Arfian Hamzah; Enny Fauziah; Luluk Maulina2
Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Unggulan Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.775 KB) | DOI: 10.52674/jkikt.v3i1.41

Abstract

Stroke merupakan manifestasi klinis dari disfungsi otak, baik lokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat bahkan lebih dari 24 jam. Stroke adalah penyakit cerebrovascular yang mengacu pada gangguan neurologis mendadak yang terjadi karena aliran darah yang terbatas atau terhenti melalui suplai arteri otak yang dikenal dengan Cerebro Vascular Accident (VSA). Penderita stroke akan mengalami gangguan keseimbangan, gangguan keseimbangan pada penderita stroke berkaitan dengan ketidakmampuan untuk mengatur perpindahan berat badan dan penurunan mobilitas otot. Penderita stroke berulang memiliki masalah dengan kontrol postur tubuh, sehingga menghambar pergerakan. Keseimbangan juga menjadi parameter bagi penderita stroke atas keberhasilan terapi. Penelitian ini untuk membuktikan bahwa core stability exercise with ball dapat meningkatkan keseimbanagn pada pasien stroke. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pre-test dan post-test grup. Sampel terdiri dari 22 orang, latihan diberikan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Keseimbangan diukur dengan Berg Balance Scale Questionnaire (BBS questionnaire). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa core stability exercise with ball meningkatkan keseimbangan pasien stroke secara signifikan (p=0.001). Sehingga disarankan fisioterapis untuk mengaplikasikannya pada pasien stroke untuk meningkatkan keseimbangan.