ilham alifiar
STIKes BTH Kota Tasikmalaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN INTERAKSI OBAT AKTUAL PADA PASIEN JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT X KOTA TASIKMALAYA ilham alifiar; Siti Robiyatul; Nur Rahayuningsih
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 6 No 1 (2021): Volume 6 Nomor 1 Maret 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v6i1.157

Abstract

Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan nyeri. Pada penderita penyakit jantung koroner biasanya mengalami penyakit penyerta karena adanya keterkaitan antara penyakit jantung koroner dengan beberapa penyakit, sehingga menyebabkan kompleksnya terapi yang diberikan, yang beresiko terjadi interaksi obat aktual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi obat aktual pada pasien penyakit jantung koroner, mengetahui profil penggunan obat penyakit jantung koroner, dan mengetahui adanya hubungan interaksi obat dengan data laboratorium, tanda - tanda vital, dan gejala. Penelitian dilakukan di RS X kota Tasikmalaya dengan desain penelitian secara cross sectional dan pengambilan data dilakukan secara prospektif. Analisis interaksi obat menggunakan studi literatur menurut Drug Interaction Facts Tatro 2009 dengan tingkat keparahan yang terdiri dari mayor, moderate, minor. Jumlah sampel penelitian sebanyak 100 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Obat-obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit jantung koroner diantaranya adalah obat golongan Nitrat, β-Bloker, Calcium Chanel Blocker, Antiplatelet, Antikoagulan, ACE Inhibitor, Antagonis Aldosteron, Antidislipidemia, Antagonis reseptor blocker, dan Diuretik. Interaksi obat aktual (8%) dengan kasus terbanyak obat Clopidogrel dan aspilet (3%) yang mengakibatkan pendarahan.
STUDI FARMAKOVIGILANS PADA PASIEN COVID-19 Sifareina Sifareina; Ilham Alifiar; Muharam Priatna
Pharmacoscript Vol. 4 No. 2 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i2.729

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan jenis SARS-CoV baru yang muncul pada bulan Desember tahun 2019 di kota Wuhan, Cina dan menyebar secara luas hampir ke seluruh negara. Jalur penyebaran virus ini sama seperti pada penularan penyakit saluran nafas. Dalam terapi pengobatannya, penyakit COVID-19 ini belum menemukan obat yang spesifik dan baru dalam tahap uji klinis. Terapi yang dilakukan dengan memberikan obat antivirus, dimaksudkan untuk menghambat sel yang terinfeksi dan menghambat virus dalam proses replikasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui farmakovigilans dari obat yang dipakai sebagai obat terapi dari penyakit COVID-19 yang didapat dalam jurnal. Dengan metode penelitian secara sistematik literatur dengan menggunakan protokol PRISMA. Kata kunci untuk mendapatkan artikel adalah COVID-19 Pharmacovigilance, Side Effects of COVID-19, Drugs COVID-19 serta menggabungkan AND, OR, dan NOT. Data-base dari empat literatur yaitu PubMed, Europe PMC, Base dan Sciencedirect. Kriteria inklusi dari artikel tahun 2019-2021, berbahasa Indonesia dan Inggris, memiliki isi jurnal yang lengkap, dengan subjek manusia baik perempuan maupun laki-laki dengan golongan semua umur. Dari penelusuran didapatkan hasil sebanyak sebelas jurnal yang masuk kriteria inklusi dengan duabelas obat diantaranya Hydroxychloroquine, Chloroquine, Remdesivir, Azitromisin, Tocilizumab, Lopinavir/Ritonavir, Daruravir/Cobicistat, Ribavirin, Umifenovir, Dan Ceftriaxon, dengan efek samping yang dilaporkan paling banyak yaitu gangguan pada jantung seperti adanya perpanjangan interval QT, gangguan gastrointestinal, peningkatan enzim transminase, gagal hati, gagal ginjal akut, penurunan pendengaran, dan gangguan hepatobilier. Dari sistematik literatur ini, dapat disimpulkan bahwa obat-obat yang digunakan dalam penggunaan terapi COVID-19 menimbulkan berbagai efek samping yang tidak diinginkan sehingga diperlukan pemantauan sebelum dan sesudah terapi seperti pemantauan EKG, pemantauan kadar IL-6, serta pengecekan hasil laboratorium dalam upaya pemantauannya.