Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbandingan Aktivitas Antidepresan Ekstrak Etanol Daun Pare (Momordica charantia L.) Berdasarkan Siklus Sirkadian Maharani Dewi; Muharam Priatna; Hendy Suhendy
Pharmacoscript Vol. 4 No. 1 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i1.596

Abstract

Depresi adalah gangguan mental umum ditandai dengan kesedihan, kehilangan kesenangan, insomnia. Kerja obat dalam tubuh dipengaruhi oleh siklus sirkadian (24 jam) yang akan memberikan efek terapi yang berbeda. Obat herbal digunakan sebagai alternatif utama pengobatan antidepresan salah satunya daun pare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pare (Momordica charantia L) sebagai antidepresan, berdasarkan siklus sirkadian yaitu pada pagi dan malam hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Forced Swimming Test. Efek depresi pada mencit diketahui melalui keadaan Immobility pada saat mencit direnangkan. Hewan uji yang digunakan yaitu mencit jantan sebanyak 30 ekor dengan bobot badan 20-30 gram. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok secara acak yaitu kelompok kontrol negatif siklus pagi (PGA 1%), kelompok kontrol negatif siklus malam (PGA 1%), kelompok kontrol positif siklus pagi (fluoxetine 0,052 mg/20 g BB mencit), kelompok kontrol positif siklus malam (fluoxetine 0,052 mg/20 g BB mencit), kelompok dosis uji siklus pagi (16,8 mg/20 g BB mencit) dan kelompok dosis uji siklus malam (16,8 mg/20 g BB mencit). Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata waktu imobilitas pada siklus pagi hari yaitu 105,44 detik untuk kelompok kontrol negatif, 69,64 detik untuk kelompok kontrol positif dan 72,71 detik untuk kelompok dosis uji. Sedangkan nilai rata-rata waktu imobilitas pada siklus malam hari yaitu 119,52 detik untuk kelompok kontrol negatif, 93,02 detik untuk kelompok kontrol positif dan 85,62 detik untuk kelompok dosis uji. Ekstrak etanol daun pare (Momordica charantia L) memberikan aktivitas antidepresan yang lebih baik pada siklus pagi hari dibandingkan malam hari.
STUDI FARMAKOVIGILANS PADA PASIEN COVID-19 Sifareina Sifareina; Ilham Alifiar; Muharam Priatna
Pharmacoscript Vol. 4 No. 2 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i2.729

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan jenis SARS-CoV baru yang muncul pada bulan Desember tahun 2019 di kota Wuhan, Cina dan menyebar secara luas hampir ke seluruh negara. Jalur penyebaran virus ini sama seperti pada penularan penyakit saluran nafas. Dalam terapi pengobatannya, penyakit COVID-19 ini belum menemukan obat yang spesifik dan baru dalam tahap uji klinis. Terapi yang dilakukan dengan memberikan obat antivirus, dimaksudkan untuk menghambat sel yang terinfeksi dan menghambat virus dalam proses replikasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui farmakovigilans dari obat yang dipakai sebagai obat terapi dari penyakit COVID-19 yang didapat dalam jurnal. Dengan metode penelitian secara sistematik literatur dengan menggunakan protokol PRISMA. Kata kunci untuk mendapatkan artikel adalah COVID-19 Pharmacovigilance, Side Effects of COVID-19, Drugs COVID-19 serta menggabungkan AND, OR, dan NOT. Data-base dari empat literatur yaitu PubMed, Europe PMC, Base dan Sciencedirect. Kriteria inklusi dari artikel tahun 2019-2021, berbahasa Indonesia dan Inggris, memiliki isi jurnal yang lengkap, dengan subjek manusia baik perempuan maupun laki-laki dengan golongan semua umur. Dari penelusuran didapatkan hasil sebanyak sebelas jurnal yang masuk kriteria inklusi dengan duabelas obat diantaranya Hydroxychloroquine, Chloroquine, Remdesivir, Azitromisin, Tocilizumab, Lopinavir/Ritonavir, Daruravir/Cobicistat, Ribavirin, Umifenovir, Dan Ceftriaxon, dengan efek samping yang dilaporkan paling banyak yaitu gangguan pada jantung seperti adanya perpanjangan interval QT, gangguan gastrointestinal, peningkatan enzim transminase, gagal hati, gagal ginjal akut, penurunan pendengaran, dan gangguan hepatobilier. Dari sistematik literatur ini, dapat disimpulkan bahwa obat-obat yang digunakan dalam penggunaan terapi COVID-19 menimbulkan berbagai efek samping yang tidak diinginkan sehingga diperlukan pemantauan sebelum dan sesudah terapi seperti pemantauan EKG, pemantauan kadar IL-6, serta pengecekan hasil laboratorium dalam upaya pemantauannya.
GAMBARAN TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI MASA PANDEMI COVID- Anna Yuliana; Muharam Priatna; Ira Rahmiyani; Saeful Amin; Ade Yeni A; Indra Indra
JURNAL PengaMAS Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/.v4i3.3129

Abstract

Pandemi akibat Virus SARS-CoV2 yang melanda dunia memberikan pengaruh cukup besar terhadap kelangsungan hidup manusia. Di Indonesia, kasus pertama COVID-19 terkonfirmasi pada awal Bulan Maret 2020. Berbagai upaya pemerintah untuk menangani pandemi diantaranya dengan melakukan PSBB/PPKM, penerapan protokol kesehatan 5M, dan kini sedang dilakukan program Vaksinasi. Namun, sampai saat ini kasus aktif terinfeksi COVID-19 terus bertambah hingga ribuan kasus perhari. Pengabdian bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19. Jenis pengabdian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik. Teknik yang digunakan yaitu quota sampling terhadap 500 orang penduduk di Jawa Barat. Data diperoleh melalui kuisioner yang dibagikan secara online. Selanjutnya, data dianalisis secara univariat serta penyajian data dalam bentuk diagram perilaku pencegahan penyebaran COVID-19 dan sikap kehidupan sehari-hari dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi. Hasil survei menunjukkan sebanyak 436 responden beranggapan bahwa penerapan  protokol kesehatan adalah sangat penting. Sebanyak 395 responden telah melakukan PHBS. Namun, sebanyak 58 responden menyatakan masih sering berkerumun, menunjukkan bahwa tingkat kesadaran sebagian masyarakat tentang penerapan dan perilaku di masa pandemi masih kurang. Sehingga diperlukan adanya promosi kesehatan.
Penyuluhan Covid-19 dan Workshop Pembuatan Hand Sanitizer di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Ruswanto Ruswanto; Saeful Amin; Anna Yuliana; Tita Nofianti; Nur Rahayuningsih; Ira Rahmiyani; Tresna Lestari; Diana Sri Zustika; Ilham Alifiar; Hendy Suhendy; Mochamad Fathurahman; Anindita Tri Kusuma Pratita; Vera Nurviana; Annisa Pebiansyah; Muharam Priatna
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.092 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1115

Abstract

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Salah satu peran yang dapat disumbangkan oleh Perguruan Tinggi dalam pencegahan dan penanganan covid-19 adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang seluk beluk yang ada hubungan covid-19 dan penangannya melalui pengabdian masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah ceramah/ diskusi, perencanaan partisipatif dan praktek. Dari hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan menjukkan bahwa masyarakat sangat bersemangat dan aktif diskusi dalam mengikuti penyuluhan tentang covid-19 dan cara pembuatan hand sanitizer.