Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

APAKAH KESULITAN REGULASI EMOSI BERPENGARUH TERHADAP DANGEROUS DRIVING BEHAVIOR SOPIR BUS ANTAR-KOTA? Rina Desika Priatini; Sugiyarta Stanislaus; Binta Mu’tiya Rizki
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 21, No 2: Agustus 2019
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.945 KB) | DOI: 10.26486/psikologi.v21i2.832

Abstract

Dangerous driving behavior (perilaku mengemudi yang berbahaya) dilakukan oleh banyak sopir bus di Temanggung. Para sopir mengemudi melebihi batas kecepatan maksimum, melanggar peraturan lalu lintas, dan tidak sesuai standar keselamatan yang disebut sebagai perilaku mengemudi yang berbahaya. Perilaku mengemudi yang berbahaya (dangerous driving behavior) salah satunya dipengaruhi oleh faktor emosi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kesulitan meregulasi emosi terhadap Dangerous Driving Behavior sopir bus antar-kota jurusan Magelang-Sukorejo dan Magelang-Wonosobo yang melalui jalur Temanggung. Subjek dalam penelitian ini adalah semua sopir bus sedang antar-kota jurusan Magelang-Sukorejo dan Magelang-Wonosobo yang melalui jalur Temanggung berjumlah 128 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jadi sampelnya berjumlah 128 orang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan desain penelitiannya adalah penelitian korelasi. Data penelitian diambil dengan Dula Dangerous Driving Index (DDDI) yang mempunyai koefisien reliabilitas 0,959 dan Difficulties Emotion Regulation Scale (DERS) yang mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,963. Hasil analisis data melalui uji korelasi product moment diperoleh nilai koefisien (r) sebesar 0.881 dengan p sebesar 0.000, maka dapat disimpulakan bahwa hubungan antara kesulitan meregulasi emosi dan dangerous driving behavior merupakan hubungan yang positif. Dimanai ketika ada kenaikan pada kesulitan meregulasi emosi, maka dangerous driving behavior juga mengalami kenaikan. Hasil analisis data melalui uji F Test diperoleh F hitung sebesar 438,989 dengan taraf signifikansi 0,00 (p 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan meregulasi emosi berpengaruh terhadap Dangerous Driving Behavior sopir bus antar-kota jurusan Magelang-Sukorejo dan Magelang-Wonosobo yang melalui jalur Temanggung. Dimana ketika kesulitan meregulasi emosi tinggi, maka dangerous driving behavior juga tinggi. Hasil perhitungan R Square menunjukkan angka 0,777 yang bermakna bahwa regulasi emosi memberikan sumbangan pengaruh sebesar terhadap 77,7% terhadap dangerous driving behavior sopir bus antar-kota jurusan Magelang- Magelang-Sukorejo dan Magelang-Wonosobo yang melalui jalur Temanggung. Sisanya 23,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini, yakni usia, jenis kelamin, etnis, pengalaman mengemudi, faktor personal selain emosi, faktor sosial, dan faktor lingkungan. Kata kunci: dangerous driving behavior, kesulitan regulasi emosi.
PELATIHAN MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI BAGI FORUM MGMP BAHASA ARAB WILAYAH JAWA TENGAH Nailur Rahmawati; Retno Purnama Irawati; Nafis Azmi Amrullah; Binta Mu’tiya Rizki; Astin Dwi Masithoh; Izzah Hanifah; Faiz Achmad Alauddin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18464

Abstract

Pembelajaran Bahasa Arab seyogyanya dilaksanakan secara interaktif, menyenangkan, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Hal ini sejalan dengan konsep pembelajaran terdiferensiasi yaitu kegiatan pembelajaran yang memodifikasi proses, mendesain berbagai aktivitas untuk membantu peserta didik memahami materi dan menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap peserta didik sehingga mereka tidak frustrasi dan merasa gagal selama proses pembelajaran. Namun berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan tim pengabdi, 50,9% pendidik belum pernah mendengar pembelajaran terdiferensiasi, 47,2% belum memahami dan 84,9% belum menerapkan model pembelajaran terdiferensiasi. Diharapkan setelah pelatihan ini, pendidik dapat mengatur bahan pelajaran, kegiatan, tugas yang harus diselesaikan, dan penilaian akhir berdasarkan kesiapan peserta didik dalam belajar agar pembelajaran yang professional, efisien, dan efektif dapat terwujud.Target program pengabdian ini adalah pendidik yang tergabung dalam Forum Musyawarah Pendidik Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Arab di Jawa Tengah, dengan luaran: 1) memberikan pemahaman tentang model pembelajaran terdiferensiasi pada pembelajaran Bahasa Arab 2) memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan model pembelajaran terdiferensiasi, 3) mengembangkan model pembelajaran terdiferensiasi pada pembelajaran Bahasa Arab. Metode pelaksanaan diantaranya: 1) menjelaskan model pembelajaran terdiferensiasi pada pembelajaran Bahasa Arab ; 2) modelling; (3) praktek; dan (4) evaluasi kegiatan pengabdian.Luaran kegiatan pengabdian ini adalah 1) artikel yang dipublikasikan pada jurnal sinta 2/3/4/5, 2) artikel kegiatan  pengabdian kepada masyarakat pada media cetak lokal, dan (3) video highlight kegiatan pengabdian.