Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Model Interpretasi Alquran dalam Pendekatan Tafsir Kontekstual Abdullah Saeed Thoriq Aziz Jayana
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.439 KB) | DOI: 10.29240/alquds.v3i1.612

Abstract

This paper examines Abdullah Saeeds thought about the method of interpreting the Quran. While the method used in this paper is library research. In this paper, we will discuss from Saeed's thought which shows that he should consider his thinking in Islamic Studies, the initial basis for contextual interpretation, what principles must be held in interpreting the Koran, and more importantly the interpretation model offered by Saeed. In this paper we can summarize some points, that Saeeds thought as a refiner to Fazlur Rahmans hermeneutic double movement, seeks to provide an alternative in interpreting the Quran in the 21st century with a 'contextual interpretation' that is more flexible and takes into account the context of the revelation period, especially in ethically-charged verses legal. By calling himself a 'contextualist', Saeed formulated the steps of interpretation as a methodology that is interesting to study in the present, so that the Quran can still 'live' in all times; past, now and later.
Model Interprestasi Al-Quran dalam Pendekatan Hermeneutika Kontekstual Abdullah Saeed Thoriq Aziz Jayana
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol 6, No 2 (2019): Memposisikan "Global South" dalam Peta Kajian Akademik di Indonesia
Publisher : Departemen Sosiologi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.617 KB) | DOI: 10.22146/jps.v6i2.51581

Abstract

Kajian ini adalah telaah pemikiran Abdullah Saeed tentang metode penafsiran Al-Quran. Pemikiran Saeed sebagai penyempurna dari hermeneutika double movement-nya Fazlur Rahman, berupaya memberikan sebuah alternatif dalam menafsirkan Al-Quran di abad 21 ini dengan sebuah ‘interpretasi kontekstual’ yang lebih fleksibel dan memperhatikan konteks masa kewahyuan. Terutama pada ayat-ayat yang bermuatan ethico-legal. Dengan menyebut dirinya sebagai ‘kontekstualis’, Saeed merumuskan langkah-langkah interpretasi sebagai sebuah metodologi yang menarik untuk dikaji pada masa sekarang ini, sehingga Al-Quran tetap dapat ‘hidup’ pada seluruh zaman; dulu, sekarang dan nanti.
Konsep Belajar dalam Perspektif Anwar Muhammad al-Syarqawi dan Albert Bandura serta Implikasinya dalam Pembelajaran di Sekolah Thoriq Aziz Jayana

Publisher : Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.985 KB) | DOI: 10.35891/amb.v7i1.2716

Abstract

artikel ini mengkaji tentang konsep belajar dalam pandangan Anwar Muhammad al-Syarqawi dan Albert Bandura terkait konsep belajar. Kedua tokoh bisa diklasifikasikan ke dalam neo-behaviorisme, yang memandang perilaku bukan sebatas interaksi stimulus-respon, namun terdapat hal yang lebih kompleks yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan klasifikasi analisis teori. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teori belajar al-Syarqawi dan Bandura sama-sama mengaitkan aspek format internal individu dan lingkungan (sosial) dalam pembentukan proses belajar/berperilaku. Hanya saja al-Syarqawi lebih menekankan pada aspek latihan-latihan dan pengalaman, sedangkan teori belajar Bandura yang disebut dengan social learning theory yang menitikberatkan pada aspek peniruan (modeling) dan efikasi diri.
Telaah Kebijakan Segregasi Gender di Pesantren Terhadap Ragam Orientasi Seksual Santri Thoriq Aziz Jayana; Ulfatul Hasna
At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam Vol 20, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/attalim.v20i2.6690

Abstract

penelitian ini berupaya menganalisis tentang kebijakan segregasi gender di pesantren yang berdampak pada perkembangan orientasi seksual santri. Segregasi tersebut didasarkan pada hukum Islam, namun tidak memperhatikan aspek orientasi seksual, sehingga akibatnya memunculkan beragam orientasi seksual yang justru dinilai abnormal dan amoral (dalam konsep agama dan konstruksi sosial). Penelitian ini dilakukan di Pesantren Fathul ‘Ilmi, Madura. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Pemilihan informan berdasarkan puspose sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) di Pesantren Fathul ‘Ilmi melakukan segregasi gender yang ketat, 2) terdapat beragam orientasi seksual santri yakni heteroseksual, homoseksual, dan biseksual. 3) solusi atas permasalahan orientasi seksual santri yakni pesantren perlu membuat kebijakan yang responsif gender.