Bongakaraeng Bongakaraeng
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DI KELURAHAN PANIKI BARU Wahyuni, Sherli; Katiandagho, Dismo; Kawatu, Yozua Toar; Rokot, Agus; Bongakaraeng, Bongakaraeng; Watung, Agnes Tineke; Pandean, Marlyn Magdalen
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32741

Abstract

Abstrak: Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang berbahaya, hingga dapat menyebabkan kematian pada penderitanya apabila terlambat penanganan. Angka kejadian DBD Di Indonesia masih tergolong cukup tinggi, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan termasuk kegiatan sosialisasi. Kelurahan Paniki Baru, Kecamatan Paniki Baru; (2) Tujuan dari pengabdian adalah untuk menurunkan angka DBD melalui penigkatan pengetahuan masyarakat terkait pencegahan DBD dari aspek kesehatan lingkungan; (3) Metode kegiatan ini berupa sosialisasi 3M plus sebagai bentuk pencegahan penularan DBD yang diikuti oleh 30 orang masyarakat di Kelurahan Paniki Baru Evaluasi yang dilakukan adalah meberikan pertanyaan kepada para peserta terkait materi sosialisasi yang sudah diberikan dengan menjawab setidaknya 2 pertanyaan dengan benar, sehingga dapat dilihat apakah masyarakat sudah paham tentang 3M plus (4) Hasil yang telah dicapai pada kegiatan ini adalah bahwa peserta sudah 100% sangat memahami materi yang telah diberikan terkait 3 M plus dalam mencegah penularan DBD.Abstract: Dengue fever is one of the dangerous diseases, and can cause death to sufferers if treatment is delayed. The incidence of dengue fever in Indonesia is still quite high, so various prevention efforts need to be carried out, including socialization activities. Paniki Baru Village, Paniki Baru District; (2) The purpose of the service is to assist the government, in this case the Minahasa Utara Regency Health Office, in reducing the number of dengue fever cases; (3) The method of this activity is in the form of socialization of 3M plus as a form of preventing dengue fever transmission. The evaluation carried out was to provide questions to the participants regarding the socialization material that had been given, so that it could be seen whether the community understood 3M plus (4) Results that have been achieved The results of the activity showed that the participants had a very good understanding of the material that had been given regarding 3M plus in preventing dengue fever transmission.
USIA DAN LAMA KERJA BERESIKO KELELAHAN SERTA KECELAKAAN PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) DI PELABUHAN BITUNG Rokot, Agus; Assah, Vianney; Pandean , Marlyn; Kabuhung, Anselmus; Bongakaraeng, Bongakaraeng
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 2 No. 11 (2023): Jurnal Impresi Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v2i11.3866

Abstract

Usia dan lama kerja berdampak kelelahan dan menurunnya produktivitas kerja, serta berbagai dampak lainya pada Kesehatan. Efek Kesehatan jika kelelahan kerja berkepanjangan meliputi: kekhawatiran, penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, penurunan kesuburan dan depresi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui usia dan lama kerja beresiko kelelahan serta kecelakaan pada tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di pelabuhan Bitung. Jenis Penelitian observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Dilakukan bulan juni 2023 pada Tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Bitung dengan populasi 175 Responden, Sampel dengan rumus Slovin , dengan standart error 0,1 %, tingkat kesalahan 10%, probability sampling diperoleh 63 responden, Pengambilan data penelitian dilakukan dengan alat ukur Reaction timer pada tanggal 5 s/d 23 juni 2023 saat responden beraktifitas, Analisis data menggunakan statistik uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan tenaga kerja bongkar muat dengan usia >40 tahun beresiko sebanyak 30 responden (47,6%), lama kerja tenaga kerja bongkar muat yang beresiko >8 jam 21 responden (33,3%), kelelahan normal 7 responden (11,1%) kelelahan ringan 53 responden (84,1%) kelelahan sedang 3 orang (4,%). Hasil uji analisis bivariat menunjukkan usia dengan kelelahan kerja p=0,176 (p>0,05), lama kerja dengan kelelahan p=0,851 (p>0,05), dengan nilai p value dengan alfa disimpulkan: tidak ada hubungan usia dan lama kerja dengan kelelahan kerja tenaga bongkar muat di Pelabuhan bitung. Saran para tenaga kerja bongkar muat tetap memperhitungkan usia dan lama kerja agar tetap konsentrasi menghidari kecelakaan saat bekerja