Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

Pelaksanaan Pelayanan Prevention of Mother-to-Child HIV Transmission Dalam Pencegahan Penularan HIV di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Nurul Ulfah; Sartika Sartika; Septiyanti Septiyanti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus Januari 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk110

Abstract

Transmission of HIV from mother to baby is now increasing with the increase in women infected with HIV. One way of transmitting the HIV virus from a person to someone else is perinatal transmission that can be prevented through the Prevention of Mother-to-Child HIV Transmission (PMTCT) program and integrated with the ANC service at Puskesmas Jumpandang Baru, Makassar. This study aims to find out the description of the implementation of PMTCT services in preventing HIV transmission from mother to child in Health Center of Jumpandang Baru Makassar including information exposure about PMTCT services, the implementation in ANC, the role of health workers, husband support and availability of the infrastructure. Methodology was the descriptive exploratory with quasi qualitative design. Subjects were 7 HIV positive mothers who used PMTCT services in 2018-2020 at PKM Jumpandang Baru Makassar. Data was collected by in-depth interviews. The results indicated that the low level of exposure of PMTCT information to research subjects causes PMTCT services at Health Center of Jumpandang Baru to be suboptimal. PMTCT services only focus on Pongram 3 and 4. The role of health showed positive where all research subjects conveyed a positive impression on the service and support of PMTCT officers. Husband's support of all research subjects had not been illustrated in this study. 4 out of 7 husbands of unknown HIV status so counseling to prevent HIV transmission from mother to child can only be given to the wife. PMTCT service facilities and infrastructure are available and easily accessible to all research subjects. Keywords: PMTCT; ANC; HIV; AIDS ABSTRAK Penularan HIV dari ibu ke bayi saat ini semakin meningkat seiring meningkatnya perempuan yang terinfeksi HIV. Salah satu cara penularan virus HIV dari pengidap ke orang lain adalah penularan saat perinatal yang dapat dicegah melalui program Prevention of Mother-to-Child HIV Transmission (PMTCT) dan diintegrasikan dengan pelayanan ANC di Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan PMTCT dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak di PKM Jumpandang Baru Kota Makassar meliputi keterpaparan informasi tentang pelayanan PMTCT, implementasi PMTCT dalam ANC, peran petugas kesehatan, dukungan suami dan ketersediaan sarana prasarana PMTCT. Penelitian ini disajikan secara deskriptif eksploratif dengan pendekatan kuasi kualitatif. Subyek penelitian 7 Ibu positif HIV pengguna pelayanan PMTCT di tahun 2018-2020 di PKM Jumpandang Baru Kota Makassar. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran rendahnya keterpaparan informasi PMTCT pada subyek penelitian menyebabkan pelayanan PMTCT di Puskesmas Jumpandang baru tidak optimal. Pelayanan PMTCT hanya fokus pada program 3 dan 4 saja. Peran petugas kesehatan di Puskesmas Jumpandang baru menunjukkan gambaran yang positif dimana seluruh subyek penelitian menyampaikan kesan yang positif terhadap pelayanan serta dukungan petugas PMTCT di Puskesmas Jumpandang Baru. Dukungan suami dari seluruh subyek penelitian belum tergambar dalam penelitian ini. 4 dari 7 suami dari belum diketahui status HIV, sehingga konseling pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak baru bisa diberikan kepada istri. Sarana dan prasarana pelayanan PMTCT di Puskesmas Jumpandang Baru telah tersedia dan mudah diakses oleh seluruh subyek penelitian. Kata kunci: PMTCT; ANC; HIV; AIDS
Hubungan Pola Pemberian ASI dengan Perkembangan Motorik Kasar dan Halus pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tabaringan Kota Makassar Septiyanti Septiyanti; Nurfardiansyah Bur
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11 (2020): Nomor Khusus November-Desember 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11nk431

Abstract

WHO has recommended exclusive breastfeeding from newborns to six months old. Exclusive breastfeeding means that the baby receives only breast milk, does not get fluids or other food, even water, except vitamins, minerals, or drugs. Breastfeeding alone is exclusively believed to have a positive influence on infant motor development in the early months of life. This study aims to determine the relationship between the history of exclusive breastfeeding with the development of gross motor and fine motor skills in infants aged 6-12 months in the work area of Tabaringan Health Center in Makassar City. This study used a cross sectional design with 40 respondents aged 6-12 months, who were chosen by consecutive sampling. Data collected included the characteristics of the baby, history of breastfeeding, as well as the results of the assessment of gross motor and fine motor development using the Denver II test form. Bivariate analysis using Chi-square test. In this study, it was found that as many as 55.0% of infants did not receive exclusive breastfeeding. There were 42.5% of infants experiencing delays in gross motor development, and 42.5% of infants were suspected of having delays in fine motor development. The results of the bivariate analysis showed that the pattern of exclusive breastfeeding had a significant relationship, with a p-value = 0.023. However, it did not show a significant relationship with fine motor development (p = 0.236). The pattern of exclusive breastfeeding had a significant relationship with the gross motor development of infants, with a significance value of 0.023, but did not have a relationship with fine motor development in infants aged 6-12 months. Keywords: exclusive breastfeeding; gross motoric; fine motoric; baby development ABSTRAK WHO telah merekomendasikan pemberian ASI Eksklusif dari bayi baru lahir hingga berusia enam bulan. Pemberian ASI secara eksklusif berarti bahwa bayi menerima ASI saja, tidak mendapatkan cairan atau makanan lainnya, bahkan air, kecuali vitamin, mineral, atau obat-obatan. Pemberian ASI saja secara eksklusif diyakini mempunyai pengaruh yang positif terhadap perkembangan motorik bayi pada bulan awal kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat pemberian ASI Eksklusif dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tabaringan Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah responden sebesar 40 bayi berusia 6-12 bulan, yang dipilih secara consecutive sampling. Data yang dikumpulkan antara lain karakteristik bayi, riwayat pemberian ASI, serta data hasil penilaian perkembangan motorik kasar dan motorik halus dengan menggunakan formulir tes Denver II. Analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Pada penelitian ini, diketahui bahwa sebanyak 55.0% bayi tidak mendapatkan ASI Eksklusif. Terdapat 42.5% bayi mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar, dan 42.5% bayi diduga mengalami keterlambatan perkembangan motorik halus. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa pola pemberian ASI Eksklusif memiliki hubungan bermakna, dengan nilai p = 0.023. Akan tetapi tidak memperlihatkan hubungan bermakna dengan perkembangan motorik halus (nilai p = 0.236). Pola pemberian ASI Eksklusif memiliki hubungan bermakna dengan perkembangan motorik kasar bayi, dengan nilai signifikansi sebesar 0.023, akan tetapi tidak memiliki hubungan dengan perkembangan motorik halus pada bayi usia 6-12 bulan. Kata kunci: ASI eksklusif; motorik kasar; motorik halus; perkembangan bayi
Pemanfaatan Layanan Voluntary Conseling Testing (VCT) Di Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar Nurfardiansyah Burhanuddin; Septiyanti Septiyanti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11 (2020): Nomor Khusus Maret-April 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11nk213

Abstract

VCT (Volountary Counseling and Testing) is a combination of the HIV counseling and testing process. One of the features of this VCT service is not only in the counseling process, but also in the process of testing and test post. Besides aiming to help change behavior, also to prevent HIV transmission, improve the quality of life of PLWHA, which indeed affects the behavior of mothers to conduct or not VCT examination. This type of research was observational using the Cross Sectional approach. In this study, researchers will take data on both dependent and independent variables. The research design is by distributing questionnaires. The sample size was 61 respondents taken by accidental sampling. Data collection done by interview using a questionnaire. Data analyzed bivariate. The results showed that there was no relationship between knowledge (P = 0.113), Officer skills (p = 0.61), family support (p = 0.129), assurance of confidentiality (p = 0.61), facilities and infrastructure (p = 0.565 ) on the use of VCT services, but there is a relationship between attitudes (p = 0.01) on the use of VCT services. Keywords: VCT; knowledge; skill; suport; assurance of confidentiality; facilities and infrastructure; attitude ABSTRAK VCT (Volountary Counseling and Testing) merupakan gabungan dari proses konseling dan tes HIV. Salah satu keistimewaan dari layanan VCT ini tidak hanya pada proses konseling, tapi sampai pada proses tes dan pos tes. Selain bertujuan untuk membantu perubahan perilaku, juga guna mencegah penularan HIV, meningkatkankualitas hidup ODHA, yang memang memepengaruhi perilaku ibu untuk melakukan atau tidak pemeriksaan VCT.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memepengaruhi pemanfaatan layanan VCT di Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan metode pendekatan Cross Sectional.pada penelitian ini peneliti akan mengambil data variabel terikat maupun variabel bebas. Desain penelitian yaitu dengan membagikan kuisioner. Besar sampel sebanyak 61 responden yang diambil secara accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner. Data dianalisis secara bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan (P=0,113),keterampilan Petugas (p=0,61), dukungan keluarga (p=0,129), jaminan kerahasiaan (p=0,61), sarana dan prasarana (p=0,565) terhadap pemanfaatan layanan VCT, namun terdapat hubungan antara sikap (p=0,01) terhdap pemanfaatan layaan VCT. Kata kunci: VCT; pengetahuan; keterampilan; dukungan; jaminan kerahasiaan; sarana dan prasarana; sikap