Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MEDAN MAKNA DALAM PEMBELAJARAN HURUF DI PRODI S1 SASTRA CINA DAN PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FIB UB Diah Ayu Wulan; Sri Aju Indrowaty
Educate Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diah Ayu Wulan 1 Sri Aju Indrowaty 2 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (ayumirza9220@gmail.com) Membaca, menulis, menyimak, dan berbicara merupakan empat keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa, demikian juga dengan mahasiswa yang mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa Jepang. Penguasaan hanzi (huruf Mandarin) dan kanji (huruf Jepang) merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang kelancaran mahasiswa dalam mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa Jepang. Setiap hanzi dan kanji berfungsi menunjukkan lambang makna. Mempelajari huruf bukan hal yang mudah terutama bagi mahasiswa yang belum pernah mempelajari kedua bahasa tersebut. Karena itu diperlukan suatu cara untuk mempelajari huruf dengan mengunakan medan makna. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian mahasiswa semester 3 Prodi S1 Sastra Cina dan Prodi S1 Pendidikan Bahasa Jepang. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bentuk pembelajaran huruf berdasarkan medan makna dan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran huruf berdasarkan medan makna di kedua prodi tersebut. Kata Kunci: penulisan huruf, medan makna, keefektifan, Hanzi, Kanji
PENGARUH BAHASA MADURA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN MAHASISWA PRODI SASTRA CINA FIB UB putrie rahayuningtyas; Diah Ayu Wulan; Galih Edy Nur Widyaningsih
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36279/apsmi.v6i1.154

Abstract

AbstrakBahasa ibu atau bahasa pertama mahasiswa dapat mempengaruhi pembelajaran bahasa Mandarin.Penelitian ini secara umum membahas mengenai pengaruh bahasa Madura terhadap pembelajaran bahasaMandarin mahasiswa prodi Sastra Cina FIB UB. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, denganmembagikan kuisioner dan melakukan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Berdasarkan hasil penelitian,terdapat beberapa vokal, konsonan, nada, dan diftong yang diucapkan mendapat pengaruh dari bahasa Madurasebagai bahasa ibu penutur. Antara lain, vokal (e dan ü), konsonan (k,z,c,s,zh,j dan t), diftong (iu, üe dan ao) dannada 3 dan 4. Data ini diperoleh dari 13 mahasiswa penutur bahasa Madura dari jumlah total 231 mahasiswaSastra Cina FIB UB. Dengan demikian, bahasa Madura mempengaruhi pembelajara bahasa Mandarin. Hal inikarena terdapat beberapa vokal, konsonan, dan diftong bahasa Mandarin yang tidak terdapat pada bahasaMadura.Sehingga menyulitkan penutur bahasa Madura mengucapkan bahasa Mandarin dengan baik dan benar.Kata kunci : Pembelajaran; Bahasa Mandarin; Bahasa Madura
Toleransi Keagamaan di Klenteng Eng An Kiong, Malang Bilqis Fahrun Nisa; Diah Ayu Wulan
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36279/apsmi.v6i2.194

Abstract

Tolerance in society is very important. In realizing tolerance, mutual respect and appreciate are needed. Tolerance that is implemented properly will support the birth of a safe, peaceful and harmonious society. However, it is undeniable that in Indonesian society there are many differences, ranging from differences in language, culture, ethnicity and religion or beliefs. This difference can lead to hostility in society if it is not addressed properly. Especially in religious differences, which nowadays often trigger conflicts in society. Within the scope of the temple, it is known the Tridharma, where in one area of worship there are three religions that live in harmony and side by side. This is due to the high level of religious tolerance within the temple. As is the case in the Eng An Kiong temple area, Malang, where Taoists, Confucians and Mahayana Buddhists carry out worship activities in the pagoda. This is an interesting issue to be researched and has significance in realizing an attitude of tolerance in the life of the nation and state. This study aims to describe the behavior of religious tolerance carried out in the Eng An Kiong Temple, Malang. This research was conducted with a descriptive qualitative research method. The data collection method used is a semi-structured interview technique to the temple administrators and religious leaders. The results found are in terms of religious tolerance, there are several things that can be done, namely: worship together, allowing people of different religions to join worship, there is no discrimination and providing halal food during celebrations that are open to the public.