Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Konversi Energi Termal Surya Menjadi Energi Listrik Menggunakan Generator Termoelektrik Rifky Rifky; Agus Fikri; Mohammad Mujirudin
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v6i1.4532

Abstract

AbstrakSalah satu pemanfaatan energi surya adalah mengkonversi energi termalnya menjadi energi listrik. Konvertor yang digunakan adalah generator termoelektrik. Panas matahari diterima sisi panas termoelektrik melalui penyerap panas, sedangkan sisi dinginnya dilekatkan sistem pendingin aktif dengan fluida air. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan daya luaran semaksimal mungkin dari sistem generator termoelektrik yang mengkonversi energi termal surya menjadi energi listrik pada model bangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental, yang didahului dengan perancangan dan pembuatan alat penelitian. Alat penelitian berbentuk sistem generator yang diletakkan di atap model bangunan. Sistem generator terdiri dari penyerap panas aluminium, termoelektrik yang terdiri dari 15 set, dan sistem pendingin yang menggunakan fluida air bersirkulasi. Pengujian terhadap sistem dengan cara mengoperasikannya sambil melakukan pengamatan dan pengambilan data. Variabel dalam penelitian ini adalah susunan sambungan generator termoelektrik (seri dan paralel). Sementara data masukan adalah kelembaban udara, kecepatan angin, temperatur, dan aliran alir; sedangkan data luaran adalah tegangan listrik dan arus listrik. Hasil penelitian mendapatkan bahwa dengan perbedaan temperatur 12,8oC menghasilkan daya maksimum sebesar 2,214 watt dari susunan seri sambungan termolektrik. Sementara dengan perbedaan temperatur 15,4oC mendapatkan daya maksimum sebesar 0.101 watt dari susunan paralel sambungan termoelektrik.  Kata kunci: energi, surya, termoelektrik, atap, daya AbstractOne of the uses of solar energy is converting its thermal energy into electrical energy. The converter used is a thermoelectric generator. The sun's heat is received by the thermoelectric hot side through the heat sink, while the cold side is attached by an active cooling system with water fluid. This study aims to obtain the maximum possible output power from a thermoelectric generator system that converts solar thermal energy into electrical energy in the building model. The research method used is experimental, which is preceded by the design and manufacture of research tools. The research tool is in the form of a generator system that is placed on the roof of the building model. The generator system consists of an aluminum heat sink, a thermoelectric consisting of 15 sets, and a cooling system that uses circulating water fluid. Testing the system by operating it while observing and collecting data. The variable in this research is the connection arrangement of the thermoelectric generator (series and parallel). While the input data are humidity, wind speed, temperature, and flow flow; while the output data is electric voltage and electric current. The results showed that with a temperature difference of 12.8°C the maximum power was 2,214 watts from the series arrangement of the thermoelectric junction. Meanwhile, with a temperature difference of 15.4°C, the maximum power is 0.101 watts from the parallel arrangement of the thermoelectric connection. Keywords: energy, solar, thermoelectric, roof, power
The Influence of Simping Clamshell Addition on Disc Brake Pad Mechanical Properties Agus Fikri; Firman Noor Hasan; Riyan Ariyansah
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Inovasi Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v5i2.4984

Abstract

The brake pads made from asbestos are environmentally hazardous due to the friction and abrasion occurring during braking, resulting in the release of airborne asbestos fibers. These fibers pose various health risks to humans and contribute to environmental pollution. This study aims to analyze the influence of adding clamshell waste material on the mechanical properties of motorcycle disc brake pads. The research utilized an experimental approach, conducting tensile and friction tests on six samples with different compositions: 100% brake pads, 40% brake pads, 60% simping clamshell, 60% brake pads, 40% simping clamshell, 20% brake pads, 80% simping clamshell, 50% brake pads, 50% simping clamshell, and 100% brake pads. The results indicate that the sample comprising 50% used brake pads and 50% simping clamshell exhibited the smallest difference in thickness, measuring 0.05 mm or 0.59%, indicating the strongest adhesive strength and wear resistance compared to other variations. Thus, a higher simping clamshell composition sacrifices some tensile strength but offers improved elasticity, benefiting specific braking conditions.
HIBRIDISASI PANEL SURYA DENGAN MODUL TERMOELEKTRIK SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Rifky Rifky; Agus Fikri; Mohammad Mujirudin; Arry Avorizano
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 13, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v13i1.8604

Abstract

Salah satu energi terbarukan yang berpotensi besar adalah energi surya. Teknologi yang sedang dikembangkan pada energi surya dengan menkonversinya  menjadi energi listrik melalui media sel surya. Pada penelitian ini panel surya disatukan dengan  termoelektrik yang dirangkai paralel pada sistem terpadu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hibridisasi terhadap efisiensi  panel surya yang dihibrid secara terpadu dengan rangkaian paralel modul termoelektrik. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, yang dimulai dengan perancangan dan pembuatan alat penelitian. Alat penelitian ini menggunakan rak yang sudah disesuaikan ukurannya dengan keperluan penelitian dengan sudut kemiringan 30 derajat. Pada rak tersebut terdapat panel surya, 15 modul temoelektrik yang dirangkai paralel, dan sistem pendingin. Sel surya yang digunakan adalah jenis polycristalin (Si) dengan daya puncak sebesar 50 Wp sedangkan untuk sistem termoelektrik menggunakan modul  tipe TEG SP1848-27145 SA dan untuk sistem pendingin dari alumunium yang dialiri dengan air sebagai fluida kerja aktif. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran yang dimulai dari pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB. Parameter penelitian yang diukur ada dua macam yaitu parameter masukan dan parameter luaran. Parameter masukan yaitu temperatur lingkungan, temperatur panel surya (sisi atas dan sisi bawah), intensitas cahaya matahari, kecepatan angin, kelembaban udara, temperatur air dalam bak, temperatur generator termoelektrik (sisi panas dan sisi dingin), dan temperatur sistem pendingin. Parameter luaran yang dihasilkan yaitu tegangan dan arus listrik. Hasil penelitian menunjukan efisiensi hibridisasi memiliki rata-rata 20%, lebih tinggi dibandingkan dengan efisiensi pada rangkaian PV dengan rata-rata 9 %. Hal ini dapat diketahui bahwa hibridisasi lebih efisien dibandingkan dengan rangkaian yang hanya PV ataupun hanya rangkaian TEG.
Pengaruh Electroplating Krom Terhadap Ketebalan Dan Kekerasan Lapisan Pada Jari-Jari Sepeda Motor Yang Telah Di-Electroplating Nikel: Effect of Chrome Electroplating on The Thickness and Hardness of The Coating on The Spokes of a Motorcycle That Has Been Electroplated With Nickel Fauzan Fikrat Winata; Agus Fikri; M Mujirudin
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 1 No. 1 (2022): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v1i1.8459

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of chrome electroplating on the thickness and hardness of the spokes of a motorcycle wich has been electroplating nikel. This research was conducted in the laboratory room of PT. Enkei Indonesia and PT. Murni Cahaya Pratama Bekasi, West Java, Indonesia between January - March 2021 using nickel-chrome electroplating, the spokes of the motorcycle are made of st37 steel which has been electroplated with nickel, then electroplated with chrome. The parameters of the research were 4A, 6A, and 8A immersion currents. The tests carried out are thickness, hardness, macro structure and micro structure. The results showed that the effect of the strong current on the electroplating coating resulted in the highest value of thickness with an average of 26.77µm, the microstructure was corrosion resistant and non-magnetic, the macro structure showed the results of black spots indicating defects such as porosity and the highest value of hardness with an average 4H
Rancang Bangun Dapur Peleburan Aluminium Dengan Bahan Bakar Oli Bekas Yoga Syahputra; Agus Fikri; M Mujirudin; Arry Avorizano
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 2 No. 1 (2023): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v2i1.11293

Abstract

Abstrak Dapur peleburan merupakan alat yang banyak digunakan untuk merubah wujud logam padat menjadi cair dengan memanaskan logam sampai temperatur leburnya. Tujuan perancangan dapur peleburan logam aluminium ini adalah untuk membuat dapur yang mampu mencairkan logam aluminium dengan kapasitas 1 kg, serta memanfaatkan limbah oli bekas sebagai bahan bakarnya. Selain itu dilakukan juga perhitungan termal dari dapur yang telah dibuat. Perancangan dapur peleburan yang berjenis krusibel angkat ini adalah dengan menggunakan material dasar besi untuk membuat kaki dapur, saluran masuk bahan bakar, ruang bakar dan tutup dapur, serta menggunakan keramik fiber blanket sebagai isolator tahan panas yang mampu tahan sampai dengan temperatur 1200°C. Dari hasil pengujian peleburan dengan dapur yang dibuat ternyata dapat mencairkan kaleng bekas aluminium dengan kapasitas 1 kg dalam waktu 36 menit, dan kaleng aluminium mencair pada temperatur 658°C dengan efisiensi termal sebesar 85,59%. Selanjutnya dengan kapasitas 1 kg kaleng aluminium dapat menghasilkan aluminium bersih 0,669 kg dan sisanya berupa sampah kotor aluminium. Kata kunci: dapur peleburan; aluminium; efisiensi termal