Sri Rejeki Laku Utami
Universitas Selamat Sri

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH CARBON FIBER REINFORCED POLYMER (CFRP) TERHADAP BALOK BETON BERTULANG Sri Rejeki Laku Utami
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 15, No 1 (2019): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.763 KB) | DOI: 10.21831/inersia.v15i1.24861

Abstract

ABSTRACTThe effect of Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) on reinforced concrete beams is expected to contribute to increased ductility. In this study five beam specimens. The first test object is a 3D16 Normal beam that is used as a normal beam. The second test object is a 3D16 CFRP beam which is used as a beam with CFRP treatment. The third test object is a 4D16 Normal beam that is used as a normal beam. The fourth test object is a 4D16 CFRP beam that is used as a beam with CFRP treatment. The fifth test object is the 5D16 CFRP beam used as a beam with CFRP treatment. The dimensions of the beams are 150 x 250 mm, with an effective length of 2000 mm. Pembebanan diberikan One Point Loads, untuk melakukan uji lentur maka pembebanan pada balok direncanakan dengan menempatkan satu buah gaya P secara simetris pada jarak ½ L yaitu sebesar 1000 mm. Dan diberikan perlakuan CFRP pada balok 3D16 CFRP sepanjang 600 mm (2,4 h) ditengah bentang yang panjangnya 2.000 mm  dengan perlakuan CFRP Completely Wrapped Member. From the results of testing the maximum flexural capacity in a row for the 3D16 Normal beam is 104.04 kN while the 3D16 CFRP beam has a maximum increase in bending capacity of 119.52 kN while the 4D16 Normal beam has a maximum bending capacity of 161.28 kN while the 4D16 beam CFRP has a maximum increase in bending capacity of 162.64 kN, while the 5D16 CFRP beam has a maximum increase in flexural capacity of 173.16 kN. Keyword: CFRP (Carbon Fiber Reinforced Polymer), Flexural StrengthABSTRAKPengaruh Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) pada balok beton bertulang diharapkan memberikan konstribusi terhadap peningkatan daktilitas. Pada kajian ini lima buah benda uji balok. Benda uji pertama adalah balok 3D16 Normal yang digunakan sebagai balok normal. Benda uji ke dua adalah balok 3D16 CFRP yang digunakan sebagai balok dengan perlakuan CFRP. Benda uji ke tiga adalah balok 4D16 Normal yang digunakan sebagai balok normal. Benda uji ke empat dalah balok 4D16 CFRP yang digunakan sebagai balok dengan perlakuan CFRP. Benda uji ke lima dalah balok 5D16 CFRP yang digunakan sebagai balok dengan perlakuan CFRP. Dimensi balok – balok tersebut adalah 150 x 250 mm, dengan panjang efektif 2000 mm. Pembebanan diberikan One Point Loads, untuk melakukan uji lentur maka pembebanan pada balok direncanakan dengan menempatkan satu buah gaya P secara simetris pada jarak ½ L yaitu sebesar 1000 mm. Dan diberikan perlakuanCFRP pada balok 3D16CFRP sepanjang 600 mm (2,4 h) ditengah bentang yang panjangnya 2.000 mm  dengan perlakuan CFRPCompletely Wrapped Member. Dari hasil pengujian kapasitas lentur maksimum secara berturut- turut untuk balok 3D16 Normal sebesar 104,04 kN sedangkan pada balok 3D16 CFRP mengalami peningkatan kapasitas lentur maksimum sebesar 119,52 kN sedangkan  balok 4D16 Normal memiliki kapasitas lentur maksimum sebesar 161,28 kN sedangkan balok 4D16 CFRP mengalami peningkatan kapasitas lentur maksimum sebesar 162,64 kN, sedangkan balok 5D16 CFRP mengalami peningkatan kapasitas lentur maksimum sebesar 173,16 kN. Kata kunci: CFRP (Carbon Fiber Reinforced Polymer), Kuat Lentur
ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENATAAN LAHAN PARKIR DI PASAR PEGANDON, KABUPATEN KENDAL Puriyadi Argo Putrato; Sri Rejeki Laku Utami; Muhammad Bagus Setiawan
Reviews in Civil Engineering Vol 5, No 1 (2021): Reviews In Civil Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rice.v5i1.3770

Abstract

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan rumus Z, analisis uji anova one way, dan mendeskripsikan kesadaran masyarakat terhadap penataan lahan parkir untuk mengetahui keadaan aktual di lapangan. Luas lahan parkir di pasar Pegandon untuk sepeda motor memiliki luas 300m² dengan satuan ruang parkir 0.75 meter x 2 meter dengan 200 petak parkir, sedangkan untuk lahan parkir mobil  seluas 300m², satuan ruang parkir 2.5 meter x 5 meter dengan 24 petak parkir. Jumlah keseluruhan lahan parkir di Pasar Pegandon 600m². Sehingga kurangnya kebutuhan lahan parkir di area pasar pegandon dalam penelitian selama satu minggu di area parkir sepeda motor yaitu sebesar  44 kendaraan, sedangkan untuk kurangnya kebutuhan lahan parkir mobil dalam penelitian di area parkir pasar Pegandon selama satu minggu di area parkir sepeda motor yaitu sebesar 10 kendaraan. Masyarakat yang menggunakan tempat parkir yang berada di Pasar Pegandon memiliki kesadaran yang kurang, karena belum mampu untuk melaksanakan kebijakan penataan area parkir di Pasar Pegandon. Faktor tersebut menjadi penghambat terealisasinya kebijakan suatu penerapan kebutuhan parkir di area pasar Pegandon, maka perlu diberikan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya penataan parkir. Dari hasil uji anova didapatkan nilai signifikan 0.035 yang lebih kecil daripada 0.05 yang berarti ada pengaruh kebutuhan lahan parkir terhadap penataan lahan parkir.
EVALUASI PERILAKU LALU LINTAS TERHADAP SELA KRITIS ARUS LALU LINTAS PADA SIMPANG TIGA DI JALAN SOEKARNO – HATTA KENDAL Sri Rejeki Laku Utami
Reviews in Civil Engineering Vol 5, No 1 (2021): Reviews In Civil Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rice.v5i1.3722

Abstract

Perilaku lalu lintas dari pengguna jalan maupun geometrik jalan juga menjadi faktor penunjang kelancaran arus lalu lintas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengoptimalan kinerja, karakteristik dan kapasitas lalu lintas, kuantitas untuk simpang 3 jalan Soekarno-Hatta Kendal arah perum Purin menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Pengambilan data dilakukan selama 3 minggu. Dalam sehari diambil 3 waktu pada saat jam sibuk, yaitu pukul 06.00-07.30, 11.00-12.30, 14.30-16.00. Pengolahan data menggunakan MKJI (1997) yang ditentukan berdasarkan kapasitas dan geometrik jalan pada simpang 3 jalan Soekarno-Hatta arah Purin. Pada simpang tersebut dibagi menjadi 3 golongan, yaitu Segmen A (dari Barat), Segmen B (dari Timur), Segmen C (dari Selatan).Karakteristik lalu lintas dan arus lalu lintas dari simpang tiga jalan Soekarno-Hatta Kendal arah Purin merupakan tipe jalan 4 lajur terbagi 4/2 D dengan kelas hambatan samping rendah dengan nilai FCSf = 0,94 berdasarkan lebar bahu 0,5 m. Faktor penyesuaian hambatan samping dan lebar bahu dengan maks. 0,5 m – 2 m. Pada simpang tiga jalan Soekarno-Hatta lebar jalur lalu lintas > 3,75 m, maka nilai FCW pada penyesuaian  kapasitasnya adalah 1,03.Hasil penelitian diperoleh data kondisi pada ruas jalan Segmen A, dengan volume = 3999,3 smp/jam, DS = 1,3, ITP = F. Kemudian pada Segmen B diperoleh volume = 2743,6 smp/jam, DS = 0,91, ITP = D, sedangkan pada Segmen C nilai volume = 249,9 smp/jam, untuk DS = 0,08, nilai ITP = A. Arus lalu lintas yang paling padat kendaraan terjadi pada hari Selasa dikarenakan volume arus lalu lintas mencapai 3999,3 dengan DS = 1,3, ITP = F. Dapat disimpulkan volume arus lalu lintas buruk, dikarenakan awal hari masuk kerja dan aktifitas minggu. Arus lalu lintas terpadat terjadi pada Segmen A dan Segmen B, yang menyebabkan pemberian kesempatan sela tolak-terima bagi pengguna jalan dari Segmen C harus seimbang guna mengendalikan dan mengurangi konflik pada simpang tiga jalan Soekarno-Hatta Kendal dengan cara pemberian petunjuk jalan yang jelas seperti traffic light bagi Segmen C.
Dampak Tumpang Tindih Keberadaan BRT Trans-Jateng (Mangkang -Weleri) terhadap Angkutan Umum Daerah di Kabupaten Kendal Sri Rejeki Laku Utami; Adib Wahyu Hidayat; Achmad Shochih; Yeni Selfia
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.917 KB) | DOI: 10.31284/j.jts.2021.v2i1.1780

Abstract

Transportation is a transfer from one place to another with a mode of transportation both land, sea and air. Public transportation is a mode of public service transportation that has a function in providing transportation services in the form of passenger comfort, very affordable fares and a sense of security for public transportation passengers.. This study was conducted to determine the overlap of the existence of BRT Trans Jateng (Mangkang-Weleri) on Regional Public Transportation in Kendal Regency as a solution or alternative policy that can be done to overcome the impact of the overlap. In this study using quantitative methods with observation techniques in the field, interview methods, questionnaires and documentation. The result of this study is the analysis of data that has been conducted field observations as well as the dissemination of questionnaires on the situation of BRT Trans Jateng passengers (Makang –Weleri) as a descriptive analysis. The results of this research data analysis showed the impact of overlap in BRT Trans Jateng (Mangkang-Weleri) on Regional Public Transportation in Kendal by 54.2%. Some alternative policies that can be done to reduce the impact of overlap such as scheduling the departure of public transportation BRT Trans Jateng (Mangkang-Weleri) can be conditioned with regional public transportation. In addition, there is a cooperation between the Provincial Government of Central Java and The Government of Kendal and the owner of AUD (Regional Public Transport) in Kendal Regency related to the departure schedule of the BRT Trans-Jateng (Mangkang-Weleri) bus fleet with Regional Public Transport.