Sri Budiastuti
Staf Pengajar Magister Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA YANG DIHASILKAN DARI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI JAWA TENGAH Prabowo, Setyo; Pranoto, Pranoto; Budiastuti, Sri
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 5, No 1: Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v5i1.7983

Abstract

Penelitian ini perhitungan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada sektor limbah padat domestik. Tujuan perhitungan ini adalah untuk memprediksi proyeksi emisi tanpa tindakan apa pun untuk mengurangi GRK, dan untuk menentukan target dan rencana aksi untuk menurunkan tingkat emisi pada 2010-2020. Perhitungan limbah padat domestik GRK ini didasarkan pada metode yang dikembangkan oleh IPCC pada tahun 2006. Salah satu faktor limbah padat yang berkontribusi terhadap peningkatan emisi GRK adalah landfill. Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 35 kota / wilayah yang memiliki 57 tempat pembuangan sampah dengan kontrol landfill dan tipe open dumping. Komposisi TPA di Jawa Tengah adalah 9 TPA kontrol dan 48 Dumping Terbuka. Jenis limbah manajemen di TPA mendistribusikan perbedaan tingkat emisi. Pada 2010-2020 tingkat emisi yang dihasilkan oleh tipe kontrol TPA adalah 117,99 Gg CO2  e dan dengan pembuangan terbuka adalah 1948,18 Gg CO2  e. Hasil penelitian menyatakan bahwa  mitigasi kemampuan pemerintah kota / daerah untuk menurunkan tingkat emisi pada pengembangan landfill pada tipe landfill kontrol adalah 9,35%, sehingga untuk mengurangi tingkat emisi melalui limbah padat minimal dari sumber dengan3R (Reduce, Reuse, Recycle) tindakan dan teknologi.
The Conservation of Jernang Rattan (Daemonorops Draco) By Anak Dalam tribe In Jebak Village, Batanghari, Jambi Province Sulasmi, Iik Sri; Budiastuti, Sri; Sutarno, Sutarno; Rosyani, Rosyani
Jurnal Sains Sosio Humaniora Vol. 4 No. 1 (2020): Volume 4, Nomor 1, Juni 2020
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jssh.v4i1.10357

Abstract

Conservation of Jernang Rattan (Daemonorops dracoWilld.) in Jebak Forest, Batanghari, Jambi is not well documented. It is noted that fruit of D. draco is the best income source for Anak Dalam Jambi people since 1624. They harvest fruit of D. draco as much as they need. The Jebak forest is an open access, so all the people of Anak Dalam Jambi Tribe have the same right and responsibility on the forest. However, almost 70% of Jebak Forest area has been degraded because of illegal logging. This is the reason why people of Suku Anak Dalam, try to cultivate D. draco by growing 30 clumps of this species in their rubber plantation. The aim of their activity is to conserve D. draco at their forest. Based on the recent situation, research study of jernang rattan conservation in Jebak Forest was conducted. The research method was semi structural interview. All data were analyzed descriptively. The results showed that the conservation and cultivation of D. draco in Jebak Forest was very difficult because the availability of seeds was not sufficient for root stocks.
Kecukupan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya Nusarini, Dewi; Astirin, Okid Parama; Budiastuti, Sri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.625 KB)

Abstract

Alih fungsi lahan dari kawasan bervegatasi menjadi kawasan terbangun mengganggu keseimbangan ekologi kota, misalnya terhadap kebutuhan oksigen dan kondisi iklim kota. Ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota memiliki peranan yang sangat penting sebagai penyedia oksigen dan penyerap emisi untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau publik sebesar 20% sesuai amanat undang-undang belum terpenuhi, sampai saat ini persentase penyediaan ruang terbuka hijau publik di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya baru sebesar 1,37%, sehingga membutuhkan penambahan luas ruang terbuka hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas ruang terbuka hijau publik berdasarkan kebutuhan oksigen di Kecamatan Cihideung. Perhitungan kebutuhan luas ruang terbuka hijau publik dalam penelitian ini menggunakan metode Gerakis. Oksigen yang dibutuhkan oleh penduduk dan kendaraan bermotor di Kecamatan Cihideung adalah 186.674,26 Kg/hari sehingga diperlukan ruang terbuka hijau publik seluas 368,74 Ha. Penambahan luasan ruang terbuka hijau dapat dilakukan dengan meningatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha, serta melakukan optimalisasi ruang terbuka hijau di kawasan jalur hijau, median jalan dan sempadan sungai atau penambahan kerapatan pohon dan stratifikasi tanaman.
Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Mangrove di Desa Mangega dan Desa Bajo sebagai Destinasi Ekowisata di Kabupaten Kepulauan Sula Umanahu, Burhanudin; Budiastuti, Sri; Sunarto, S
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.914 KB)

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya alam daerah tropika yang mempunyai manfaat ganda baik aspek ekologi maupun sosial ekonomi. Pengelolaan hutan mangrove merupakan hal yang penting dalam mengupayakan pelestarian lingkungan di kawasan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi hutan mangrove dan menganalis bentuk partisipasi masyarakat sebagai destinasi ekowisata di Kecamatan Sanana Utara. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan (mixed methods) antara metode kuantitatif dan kualitatif dengan metode survei. Analisis data dilakukan dengan menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Mangega dan Desa Bajo Kecamatan Sanana Utara Kabupaten Kepulauan Sula Maluku Utara, Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetasi mangrove yang ditemukan meliputi 10spesies, yaitu terdiri dari Rhizophora Apiculata, Rhizophora Mucronata, Bruguiera gymnorhiza, Bruguiera Sexangra, Ceriops tagal, Ceriops decandra, Xylocarpus spp, Sonneratia alb, Avicennia sp, Aegiceras sp, dengan nilai indeks keanekaragaman (H’) vegetasi mangrove di Desa Mangega dan Desa Bajo pada masing-masing stasiun berkisar antara 1,29-1,52. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman spesies masuk pada kategori kelimpahan sedang dan kondisi parameter lingkungan vegetasi mangrove di Kecamatan Sanana Utara diperoleh tekstur tanah pasir berlempung, lempung. Bentuk partisipasi yang sudah dilakukan masyarakat sekitar diantaranya berupa pikiran masuk pada kategori sedang, berupa tenaga kategori tinggi, berupa keahlian kategori tinggi, dan berupa barang/uang kategori sedang. Adanya penyusunan rencana pengelolaan bersama yang melibatkan seluruh stakeholder, meningkatkan pengawasan dan monitoring. meningkatkan upaya rehabilitasi pada ekosistem mangrove dimana dapat dilakukan dengan melibatkan peran serta masyarakat guna memperhatikan daya dukung kawasan.
Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Terhadap Sikap Masyarakat dalam Konservasi Lahan Kering di Kecamatan Selo Ardiyaningrum, Ida; Budiastuti, Sri; Komariah, K
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2020: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.542 KB)

Abstract

Lahan kering mempunyai potensi sebagai salah satu sumberdaya lahan bagi pembangunan pertanian. Pemanfaatan lahan kering harus didampingi dengan usaha konservasi tanah dan air agar tidak terjadi penurunan kualitas tanah. Pendidikan dan pengetahuan seseorang menentukan sikap dalam konservasi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan terhadap sikap masyarakat dalam konservasi lahan kering di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Pengambilan data penelitian menggunakan pendekatan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 99 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan korelasi Rank Spearman. Distribusi tingkat pendidikan sebagian besar berpindidikan SD yaitu sebesar 74,7 %. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap konservasi lahan pada kategori tidak baik sebesar 87,9%; kurang baik sebesar 11,1%; dan baik sebesar 1%. Sikap masyarakat terhadap konservasi lahan pada kategori tidak baik sebesar 17,2%; kurang baik sebesar 59,6%; baik sebesar 20,2%, dan sangat baik sebesar 3%. Hasil uji korelasi dengan Rank Spearman menunjukkan bahwa tingkat pendidikan (p=0,038; r=0,209) dan pengetahuan (p=0,001; r=0,342) berkorelasi positif terhadap sikap masyarakat. Terdapat hubunganyang signifikan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan terhadap sikap masyarakat dalam konservasi lahan. Semakin baik tingkat pendidikan dan pengetahuan, maka semakin baik pula sikap dalam konservasi lahan.
Analisis Vegetasi Penutup Lantai (Lower Crop Community - LCC) di Kawasan Sabuk Hijau Waduk Serbaguna Wonogiri Solikhatun, Imah; Maridi, M; Budiastuti, Sri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.137 KB)

Abstract

Kawasan sabuk hijau Waduk Serbaguna Wonogiri merupakan kawasan pelindung waduk dan pembatas perkembangan penggunaan lahan di sekitar waduk. Kondisi kawasan sabuk hijau saat ini tidak lepas dari kegiatan peramban dan konversi menjadi lahan pertanian yang menyebabkan rusaknya fungsi utama dari sabuk hijau. Lahan sabuk hijau Waduk Serbaguna Wonogiri dikelola oleh Perum Jasa Tirta dan terletak pada elevasi 138,2 m – 140 m. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan struktur vegetasi penutup lantai (Lower Crop Community – LCC) di kawasan sabuk hijau Waduk Serbaguna Wonogiri. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuadran garis berarah secara purposive sampling di lokasi penelitian dengan pengambilan 15 plot setiap stasiun. Kawasan sabuk hijau Waduk Serbaguna Wonogiri terdapat di 5 kecamatan dan setiap kecamatan di ambil 2-3 stasiun sehingga total plot adalah 180. Parameter yang diukur meliputi kepadatan, frekuensi, dominansi, Indeks Nilai Penting (INP), dan Indeks Keragaman (H '). Penelitian dilaksanakan di Kawasan sabuk hijau Waduk Serbaguna Wonogiri pada bulan Februari-Maret 2019. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap antara lain : 1.) Survai (penelitian pendahulian), 2.) penentuan area kajian, 3.) Pengambilan data lapangan, serta 4.) analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetasi penutup lantai (LCC) ditemukan 56 spesies. Cacah individu terbanyak adalah Oplismenus burmanii sebanyak 6580 individu per 720 m2. Kontribusi spesies penutup lantai terbesar ditunjukkan oleh Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi adalah 21,5947. Indeks diversitas/ keanekaragaman vegetasi penutup lantai adalah 0,07329 (rendah).
ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA YANG DIHASILKAN DARI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI JAWA TENGAH Prabowo, Setyo; Pranoto, Pranoto; Budiastuti, Sri
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 5, No 1: March 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v5i1.7983

Abstract