Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Revitalisasi Syiar Moderasi Beragama di Media Sosial: Gaungkan Konten Moderasi untuk Membangun Harmonisasi Saibatul Hamdi; Munawarah Munawarah; Hamidah Hamidah
Intizar Vol 27 No 1 (2021): Intizar
Publisher : Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intizar.v27i1.8191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang potret buram kekosongan syiar moderasi beragama, urgensi konten moderasi beragama di media sosial, dan menggelorakan syiar moderasi di media sosial. Metode yang digunakan adalah library research dengan mengumpulkan data-data berupa literatur yang relevan dari artikel jurnal, buku, laporan, dan berita kemudian dianalisis dan dihubungkan dengan temuan penelitian sebagai tawaran solusi permasalahan. Hasil penelian ini menunjukkan bahwa 1) kekosongan syiar moderasi di media sosial membawa dampak yang begitu signifikan terhadap keutuhan keberagaman. Hal ini terbukti dari dominasi paham konservatif yang semakin marak bermunculan; 2) pentingnya konten moderasi di media sosial sejatinya berupaya untuk menampilkan Islam yang humanis, mengubah pandangan menjadi lebih luas, dan memahami Islam secara menyeluruh; dan 3) menggelorakan syiar moderasi di media dilakukan berbagai elemen mulai dari pemerintah melalui political action, peran penting lembaga keagamaan dengan memberi edukasi kepada masyarakat, serta melalui peran penting individu sebagai pengguna media sosial itu sendiri dalam menyuarakan pemahaman agama yang moderat dengan mengemasnya pada konten-konten menarik dan kreatif. Implikasi dari temuan ini sebagai acuan dalam menggaungkan program moderasi beragama bagi masyarakat melalui media sosial.
MENGHADIRKAN SEXUAL QUOTIENT DALAM KELUARGA: UPAYA MENCEGAH LGBT DAN SEKS BEBAS DI KOTAWARINGIN TIMUR Saibatul Hamdi; Ahya Ulumiddin
Transformatif Vol 4, No 2 (2020): ISSUED IN OCTOBER 2020
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v4i2.2213

Abstract

Manusia diciptakan saling berpasangan. Hal ini merupakan fitrah yang diciptakan oleh Allah Swt. Untuk menyatukannya, dihimpun dalam suatu ikatan pernikahan. Namun di era sekarang, urgensi pernikahan seakan ternodai dan terabaikan. Generasi muda lebih memilih gaya hidup yang menyalahi agama di antaranya komunitas LGBT dan seks bebas yang semakin marak bermunculan. Salah satu daerah yang menjadi sorotan adalah Kabupaten Kotawaringin Timur. Mirisnya fenomena LGBT dan seks bebas yang merambah pada generasi muda ini, menuntut berbagai pihak melakukan upaya preventif salah satunya melalui peran orang tua dalam menghadirkan sexual quotient. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji tentang sexual quotient guna menjadi solusi dalam mencegah LGBT dan seks bebas melalui peran keluarga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Larangan LGBT dan seks bebas telah termuat jelas di dalam Al-Qurán sebagaimana larangan pada kaum Nabi Luth; (2) Gender dan seksual manusia selalu mengalami perkembangan dari anak-anak hingga dewasa sehingga memerlukan upaya pengarahan yang tepat; (3) Sexual Quotient (Kecerdasan Seksual) dapat menjadi solusi untuk mencegah LGBT dan seks bebas melalui pendidikan seks yang diberikan orang tua di antaranya mengajarkan anak meminta izin, memisahkan tempat tidur anak, membiasakan anak menjaga pandangan dan menutup aurat. 
Menyikapi Nusyuz dalam Keluarga: Ikhtiar Mewujudkan Keluarga Harmonis (Studi Komparasi Pendapat Imam Syafi'i dan Hanafi) Saibatul Hamdi; Ahya Ulumiddin
Al-Mudarris Vol 2, No 1 (2019): Al-Mudarris
Publisher : Jurusan Tarbiyah,IAIN PALANGKARAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.164 KB) | DOI: 10.23971/mdr.v2i1.1396

Abstract

This study discusses the wife's disobedient behavior towards her husband. This rebellious behavior called nusyuzas mentioned in the Qur'an in An-Nisa verse 34. This study is important to discuss because the present-day reality shows that many family cases are not harmonious due to the wife who is disobedient to her husband. This study aims to describe the concept of nusyuzaccording to the Qur'an and also interpreted by Imam Shafi'i and Hanafi. In addition, it also aims to understand the criteria of nusyuzand the way to solve nusyuzin the Qur'an and in the view of Imam Shafi'i and Hanafi. The method used is the library research, namely by examining various related references in order to obtain a conclusion about nusyuzas contained in the Qur'an. Through this study, it can be seen that: 1) Nusyuzis the injustice committed by the wife towards her husband in the form of wife disobedience, 2) The criteria of nusyuzaccording to Al-Qur'an and the opinion of Imam Shafi'i and Hanafi are women who are proud and against their husbands and 3) The completion of the wife of nusyuzis done in three ways, namely giving advice, separating the bed, and hitting it. If the three steps are unsuccessful then it need an alternative which mediation. With regard to the sequence of these stages according to Imam Hanafi it must be done in an orderly manner but according to Imam Shafi'i one may choose which steps are the most appropriate to do.