Setyo Pramono
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI DAN PENENTUAN PRIORITAS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi di Kabupaten Brebes) Setyo Pramono; Slamet Imam Wahyudi; Gata Dian Asfari
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Brebes memiliki curah hujan yang cukup tinggi dan memiliki cukup banyak sumber mata air dan perairan umum seperti sungai dan waduk. Jumlah waduk ada 2 buah yaitu Waduk Malahayu dan Waduk Penjalin. Jumlah mata air yang sudah teridentifikasi sebanyak 15 buah di wilayah Kecamatan Sirampog, 19 buah di wilayah Kecamatan Paguyangan dan 1 buah di wilayah Kecamatan Bumiayu. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di Kabupaten Brebes dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu DAS Kabuyutan, DAS Pemali dan DAS Gangsa. DAS Kabuyutan terdiri dari 6 Sub DAS, DAS Pemali terdiri dari 7 Sub DAS dan DAS Gangsa terdiri dari 1 Sub DAS. Penelitian  dilakukan  untuk  memperoleh  efektivitas  pengelolaan  jaringan daerah irigasi (DI) Cigora Kabupaten Brebes. Dalam  perkembangannya  kerusakan  yang  terjadi  di  Daerah Irigasi (DI)  di Kabuapten Brebes  juga  tidak dapat  diabaikan.  Kerusakan-kerusakan  yang  terdapat  di  DI  Kabupaten Brebes antara  lain pendangkalan saluran irigasi yang diakibatkan oleh sedimentasi. Bagaimana cara menentukan prioritas rehabilitasi Daerah irigasi Cigora Kabupaten Brebes sesuai kondisi fisik jaringan.Urutan Prioritas Penanganan dari hasil evaluasi kondisi Daerah Aliran Sungai pada Daerah Irigasi Cigora di Kabupaten Brebes diperoleh bahwa yang diprioritaskan pada saluran utama karena memiliki kerusakan berat.Prioritas penanganan mempertimbangkan data kondisi wilayah pertanian yang akan diairi, dari hasil analisis evaluasi bahwa daerah irigasi Cigora karena lahan pertanian yang harus dialiri mencapai 172.000 Ha.Urutan prioritas penanganan Daerah Irigasi Cigora diperoleh hasil bahwa prioritas tertinggi adalah saluran utama jalan dengan bobot (28%) kemudian disusul tingkat Saluran pembawa dengan bobot (29,62%), kemudian saluran bagi dengan bobot (36,47%) dan Bagian pembuangan dengan bobot (50%). Dalam penentuan urutan prioritas rehabilitasi bangunan irigasi pada DI Cigora berpatokan pada analisa kondisi fisik jaringan, yaitu kondisi fisik jaringan yang memiliki kerusakan lebih besar akan diprioritaskan untuk diperbaiki lebih dulu.Kata Kunci: evaluasi, penentuan prioritas, rehabilitasi, irigasi