Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE ROLES OF INVESTIGATOR IN IMPLEMENTING DIVERSION ON CHILDREN CRIMINAL ACTION Zakki Mubarok; Achmad Sulchan
International Journal of Law Reconstruction Vol 2, No 1 (2018): : INTERNATIONAL JOURNAL OF LAW RECONSTRUCTION
Publisher : UNISSULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/ijlr.v2i1.2992

Abstract

Some efforts were made to overcome internal obstacles: improving coordination among investigators, intensive approaches to witnesses, improving socialization of the Criminal Justice System Law and Child Protection Act. While the efforts to overcome the external obstacles: education, rigorous interrogation, improving facilities and infrastructure and bringing together an understanding of the meaning of recidivist. This research is based on the increasingly widespread criminal cases committed by children that occurred in the jurisdiction of Polrestabes Semarang in particular and in various major cities in Indonesia in general. The results of the research indicate that: (1) The role of the investigator in the diversion implementation of child crime cases, namely the internal roles among which are coordinating with the community and with various institutions or related parties, upholding the legal system and criminal justice system in accordance with the mandate of the Act, as well as involving police (Investigator) members in training or special education. (2) The constraints faced by the investigators in the diversion implementation of child crime cases are internal constraints: lack of coordination among investigators, lack of legal understanding of witnesses, lack of socialization of the Criminal Justice System Law and Child Protection Law.
PELAKSANAAN RESTORATIVE JUSTICE TERHADAP KASUS TAWURAN YANG DILAKUKAN ANAK (Studi Kasus di Polrestabes Semarang): IMPLEMENTATION OF RESTORATIVE JUSTICE IN CASES OF BRAWLING INDUCES BY CHILDREN (Case Study at Semarang Police Station) Wahid, Ahmad; Zakki Mubarok
Smart Law Journal Vol. 4 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/slj.v4i1.99

Abstract

ABSTRAK Restorative Justice adalah upaya penyelesaian tindak pidana dengan melibatkan semua pihak dari mulai korban, pelaku dan yang lainnya, yang dimana semua pemangku kepentingan mempunyai tujuan untuk mencari jalan keluar dari suatu masalah dengan jalan perdamaian. Upaya pelaksanaan Restorative Justice pada tindak pidana anak sering kali dilakukan dengan upaya diversi, diversi merupakan proses penyelesaian tindak pidana anak dilar proses persidangan. Aturan mengenai tindak pidana anak dan pelaksanaan diversi termuat dalam UU No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Remaja atau anak yaitu kelompok manusia yang memiliki kelompok usia diantara 12 sampai 18 tahun yang dimana belum bisa dikatakan sebagai seorang yang dewasa. Tawuran atau pengeroyokan adalah tindakan yang dilakukan secara bersama-sama dan dengan tenaga bersama-sama yang mengakibatkan kerusakan fasilitas umum atau korban, baik korban luka maupun korban jiwa. Kenakalan remaja pada akhir-akhir ini menjadi polemik atau masalah yang sangat diperbincangkan oleh publik karena banyak pelaku tawuran adalah mereka (anak) yang sebagian besar adalah anak yang masih duduk di bangku pendidikan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode yuridis empiris, penelitian peraturan secara sosiologis mempergunakan data primer. Yang memiliki kaitan dengan Pelaksanaan Restorative Justice Terhadap Kasus Tawuran Yang Dilakukan Anak. Dalam penelitian ini penulis menggunakan deskriptif analisis, deskriptif analisis yaitu menjelaskan point yang berkaitan dengan pokok pembahasan.