Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik tanah bekas tambang bauksit dan tailing di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat Ricka Aprillia; Wahdaniah Mukhtar; Septami Setiawati; Govira Christiadora Asbanu
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v10i2.3500

Abstract

Potensi bahan galian bauksit di Kalimantan Barat dapat diperhitungkan dalam waktu yang akan datang namun permasalahan yang muncul berupa lahan kritis dan produksi tailing. Pada lahan kritis terjadi kerusakan struktur tanah dan kondisi tanah yang padat menyebabkan buruknya sistem tata air dan aerasi. Pengendapan tailing menyebabkan tertutupnya ekosistem sehingga terjadi perubahan karakteristik morfologi, fisik, kimia penyusun tanah, serta vegetasi yang tumbuh di atasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat fisik dan kimia tanah bekas tambang bauksit dan tailing yang dihasilkan guna memberikan rekomendasi pemanfaatan keduanya. Analisis dilakukan dengan menilai sifat fisika tanah yaitu tekstur tanah, sedangkan penilaian sifat kimia tanah yaitu Kapasitas Tukar Kation, Kejenuhan Basa, C-Organik, kadar P2O5 tersedia, N total dan pH tanah. Hasil penelitian menunjukkan tanah bekas tambang bauksit memiliki nilai pH sebesar 5,67 termasuk kategori agak masam dan berbanding lurus dengan kandungan bahan organik, kejenuhan basa dan nilai KTK yang rendah pada tanah. Hal ini tidak sejalan dengan karakteristik fisika pada tanah yang memiliki komposisi tekstur yang seimbang yaitu terdiri dari pasir 28,90%, debu 36,80%, dan lempung 34,30%. Sedangkan sifat kimia pada tailing memiliki nilai pH sebesar 5,86 termasuk kategori agak masam, namun kandungan C-organik yang sesuai dengan standar kesuburan tanah, sedangkan unsur hara makro dan KTK tergolong rendah. Komposisi tekstur tailing didominasi oleh pasir dengan komposisi 89,8%, sedangkan debu 5,47% dan lempung 4,77%. Tanah bekas tambang tersebut dapat diperbaiki dengan cara penambahan bahan organik, pengapuran, dan revegetasi. Tailing sendiri dapat dimanfaatkan sebagai zeolite sintesis dan sebagai bahan campuran paving block yang aman bagi lingkungan.
EVALUASI TEKNIS PENGOLAHAN BATU ANDESIT GUNA MENCAPAI TARGET PRODUKSI DI PT KARYA SUMBER ALAM PERKASA KABUPATEN SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT Idris Idris; Budhi Purwoko; Septami Setiawati
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi pada unit peremuk batu andesit yaitu kehilangan waktu kerja efektif peralatan sebesar 3,07 jam/hari dari target waktu kerja efektif 8 jam/hari dan ukuran material umpan melebihi batas maksimum batuan untuk masuk ke alat peremuk sebesar 861 mm yang menyebabkan kemacetan ketika proses peremukan berlangsung, sehingga produktivitas tidak berjalan efektif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observatif kuantitatif, yaitu pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian serta pengumpulan data diolah dengan analisa komparatif yaitu melakukan perbandingan antara produksi teoritis dan produksi aktual dilapangan. Target produksi PT. Karya Sumber Alam Perkasa sebesar 1.024 ton/hari, sedangkan produksi aktual saat ini hanya sebesar 592,29 ton/hari. Oleh sebab itu target produksi yang diinginkan perusahaan belum tercapai. Upaya alternatif perbaikan yang diberikan yaitu dengan meningkatkan laju pengumpanan, mengurangi waktu hambatan dan memperkecil ukuran umpan maka produksi dapat meningkat sebesar 1.102.94 ton/hari sehingga target produksi perusahaan bisa tercapai.