Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SOSIALISASI MITIGASI BENCANA LONGSOR LAHAN PADA SISWA SD DI KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Ika Meviana; Ulfi Andrian Sari; M. Oriza Fadlilah Putra
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.004 KB)

Abstract

Penanggulangan bencana yang baik harus terintegrasi ke dalam sektor pendidikan, karena pendidikan menjadi salah satu faktor penentu dalam kegiatan pengurangan risiko bencana. Kegiatan pengintegrasian ini bisa dimulai sejak dini dimulai yaitu anak-anak di jenjang TK–SD sampai jenjang SMP–SMA. Anak–anak yang terbiasa bersinggungan dengan bencana dianggap mampu membuat keputusan dan berperan aktif ketika bencana terjadi, sehingga mereka mengerti bagaimana cara menyelamatkan diri. Anak–anak adalah pemain utama dalam kegiatan pembelajaran sejak dini ini. Kegiatan pembelajaran bencana ini bisa meliputi bagaimana menilai, merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengevaluasi serta mempengaruhi teori dan praktik (Benson and Bugge, 2006). Program Abdimas ini menekankan pada sosialisasi tentang mitigasi bencana, khususnya tanah longsor bagi siswa SD di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Bencana tanah longsor telah menyebabkan korban jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan. Materi pelatihan disusun didasarkan atas analisis kebutuhan peserta yang dilaksanakan melalui pelatihan dengan melibatkan siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan mereka. Dengan demikian materi sosialisasi betul-betul sesuai kebutuhan dan agar bisa berjalan efektif dan efisien. Berdasarkan hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian simulasi mitigasi bencana longsor lahan di SD Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, diperoleh bahwa pelaksanaan pengabdian mitigasi bencana longsor lahan di SD di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, berlangsung dengan baik, lancar dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Hasil evalusi siswa tentang pemahaman bancana longsor lahan di SDN Kalisong 2 dengan nilai rata–rata 64, sedangkan di SDN Kucur 3 memperoleh nilai rata–rata 77. Berdasarkan hasil pengabdian disarankan bahwa perlu adanya penambahan waktu untuk melakukan simulasi mitigasi bencana longsor lahan untuk menghasilkan hasil yang maksimal.
PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR LAHAN DI KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GEOMORFOLOG Ika Meviana; Ulfi Andrian Sari
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.475 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.2493

Abstract

Bencana longsor lahan merupakan salah satu bencana alam geologi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang sangat besar, seperti terjadinya pendangkalan, terganggunya jalur lalu lintas, rusaknya lahan pertanian, permukiman, jembatan, saluran irigasi dan prasarana fisik lainnya. Longsor lahan menjadi bencana dengan kejadian terbanyak selama 2016 di wilayah Kabupaten Malang. Berdasarkan pengamatan lapangan Kecamatan Dau merupakan salah satu wilayah yang termasuk dalam rawan bencana longsor lahan. Penelitian tentang longsor di Dau belum banyak dilakukan sehingga dibutuhkan lebih banyak penelitian. Penelitian dimaksudkan agar masyarakat dapat memanfaatkan hasil penelitian tersebut untuk lebih memahami konsep longsor dan mitigasi bencana khususnya longsor, sehingga dampak negatif dari bencana tersebt dapat dihindari. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan observasi dan pengukuran di lapangan. Metode yang dipakai dalam penentuan tingkat daerah rawan longsor lahan di daerah Kecamatan Dau dengan cara kualitatif (menafsirkan kondisi geologi, geomorfologi, dan curah hujan dengan data primer maupun sekunder) dan cara kuantitatif (pengharkatan). Hasil penelitian Wilayah Kecamatan Dau yang memiliki potensi bahaya longsor lahan pada tingkat sangat rawan adalah Desa Kucur, Petungsewu dan Selorejo dengan prosentase luas 25.41%.
PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR LAHAN DI KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GEOMORFOLOG Ika Meviana; Ulfi Andrian Sari
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.475 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.2493

Abstract

Bencana longsor lahan merupakan salah satu bencana alam geologi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang sangat besar, seperti terjadinya pendangkalan, terganggunya jalur lalu lintas, rusaknya lahan pertanian, permukiman, jembatan, saluran irigasi dan prasarana fisik lainnya. Longsor lahan menjadi bencana dengan kejadian terbanyak selama 2016 di wilayah Kabupaten Malang. Berdasarkan pengamatan lapangan Kecamatan Dau merupakan salah satu wilayah yang termasuk dalam rawan bencana longsor lahan. Penelitian tentang longsor di Dau belum banyak dilakukan sehingga dibutuhkan lebih banyak penelitian. Penelitian dimaksudkan agar masyarakat dapat memanfaatkan hasil penelitian tersebut untuk lebih memahami konsep longsor dan mitigasi bencana khususnya longsor, sehingga dampak negatif dari bencana tersebt dapat dihindari. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan observasi dan pengukuran di lapangan. Metode yang dipakai dalam penentuan tingkat daerah rawan longsor lahan di daerah Kecamatan Dau dengan cara kualitatif (menafsirkan kondisi geologi, geomorfologi, dan curah hujan dengan data primer maupun sekunder) dan cara kuantitatif (pengharkatan). Hasil penelitian Wilayah Kecamatan Dau yang memiliki potensi bahaya longsor lahan pada tingkat sangat rawan adalah Desa Kucur, Petungsewu dan Selorejo dengan prosentase luas 25.41%.
SOSIALISASI MITIGASI BENCANA LONGSOR LAHAN PADA SISWA SD DI KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Ika Meviana; Ulfi Andrian Sari; M. Oriza Fadlilah Putra
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanggulangan bencana yang baik harus terintegrasi ke dalam sektor pendidikan, karena pendidikan menjadi salah satu faktor penentu dalam kegiatan pengurangan risiko bencana. Kegiatan pengintegrasian ini bisa dimulai sejak dini dimulai yaitu anak-anak di jenjang TK–SD sampai jenjang SMP–SMA. Anak–anak yang terbiasa bersinggungan dengan bencana dianggap mampu membuat keputusan dan berperan aktif ketika bencana terjadi, sehingga mereka mengerti bagaimana cara menyelamatkan diri. Anak–anak adalah pemain utama dalam kegiatan pembelajaran sejak dini ini. Kegiatan pembelajaran bencana ini bisa meliputi bagaimana menilai, merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengevaluasi serta mempengaruhi teori dan praktik (Benson and Bugge, 2006). Program Abdimas ini menekankan pada sosialisasi tentang mitigasi bencana, khususnya tanah longsor bagi siswa SD di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Bencana tanah longsor telah menyebabkan korban jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan. Materi pelatihan disusun didasarkan atas analisis kebutuhan peserta yang dilaksanakan melalui pelatihan dengan melibatkan siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan mereka. Dengan demikian materi sosialisasi betul-betul sesuai kebutuhan dan agar bisa berjalan efektif dan efisien. Berdasarkan hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian simulasi mitigasi bencana longsor lahan di SD Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, diperoleh bahwa pelaksanaan pengabdian mitigasi bencana longsor lahan di SD di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, berlangsung dengan baik, lancar dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Hasil evalusi siswa tentang pemahaman bancana longsor lahan di SDN Kalisong 2 dengan nilai rata–rata 64, sedangkan di SDN Kucur 3 memperoleh nilai rata–rata 77. Berdasarkan hasil pengabdian disarankan bahwa perlu adanya penambahan waktu untuk melakukan simulasi mitigasi bencana longsor lahan untuk menghasilkan hasil yang maksimal.