Penanggulangan bencana yang baik harus terintegrasi ke dalam sektor pendidikan, karena pendidikan menjadi salah satu faktor penentu dalam kegiatan pengurangan risiko bencana. Kegiatan pengintegrasian ini bisa dimulai sejak dini dimulai yaitu anak-anak di jenjang TK–SD sampai jenjang SMP–SMA. Anak–anak yang terbiasa bersinggungan dengan bencana dianggap mampu membuat keputusan dan berperan aktif ketika bencana terjadi, sehingga mereka mengerti bagaimana cara menyelamatkan diri. Anak–anak adalah pemain utama dalam kegiatan pembelajaran sejak dini ini. Kegiatan pembelajaran bencana ini bisa meliputi bagaimana menilai, merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengevaluasi serta mempengaruhi teori dan praktik (Benson and Bugge, 2006). Program Abdimas ini menekankan pada sosialisasi tentang mitigasi bencana, khususnya tanah longsor bagi siswa SD di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Bencana tanah longsor telah menyebabkan korban jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan. Materi pelatihan disusun didasarkan atas analisis kebutuhan peserta yang dilaksanakan melalui pelatihan dengan melibatkan siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan mereka. Dengan demikian materi sosialisasi betul-betul sesuai kebutuhan dan agar bisa berjalan efektif dan efisien. Berdasarkan hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian simulasi mitigasi bencana longsor lahan di SD Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, diperoleh bahwa pelaksanaan pengabdian mitigasi bencana longsor lahan di SD di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, berlangsung dengan baik, lancar dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Hasil evalusi siswa tentang pemahaman bancana longsor lahan di SDN Kalisong 2 dengan nilai rata–rata 64, sedangkan di SDN Kucur 3 memperoleh nilai rata–rata 77. Berdasarkan hasil pengabdian disarankan bahwa perlu adanya penambahan waktu untuk melakukan simulasi mitigasi bencana longsor lahan untuk menghasilkan hasil yang maksimal.
Copyrights © 2018