Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Sosialisasi Cara Mengenali Kandungan Boraks Pada Kerupuk Secara Sederhana, Mudah dan Murah Bagi Warga RT 02 RW 02 Kel. Kedondong, Bagor Nganjuk Frida U. Ermawati; Dzulkiflih Dzulkiflih; Binar K. Prahani; Meta Yantidewi; Abu Zainuddin; Ismi R. Setiaji
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v5i2.534

Abstract

Sebagai salah satu bahan kimia yang membahayakan kesehatan, boraks telah dilarang oleh Pemerintah untuk digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Namun faktanya boraks masih sering digunakan oleh oknum produsen makanan, termasuk pada kerupuk agar kerupuk menjadi renyah. Guna melindungi kesehatan masyarakat dari paparan boraks tersebut, maka kegiatan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengenali kandungan boraks di dalam kerupuk secara sederhana perlu digalakkan, salah satunya kepada warga RT 02 RW 02 Kel. Kedondong Bagor Nganjuk mengingat bahwa bagi warga setempat, kerupuk sudah menjadi makanan sehari-hari. Pada kegiatan ini, 15 macam kerupuk yang dibeli dari Pasar Wage setempat diuji kandungan boraks menggunakan kertas kunyit. Kertas kunyit yang berwarna kuning karena mengandung curcuma akan berubah warna menjadi coklat kemerahan apabila dilarutkan ke dalam asam borat (zat di dalam boraks) yang terkandung di dalam kerupuk. Dari ke-15 kertas kunyit yang telah direndam di dalam 15 macam larutan kerupuk, 40 % diantaranya telah berubah warna menjadi coklat kemerahan yang menandakan bahwa kerupuk-kerupuk tersebut mengandung boraks. Temuan tersebut ternyata sesuai dengan hasil uji boraks yang dilakukan pada kerupuk-kerupuk yang sama di Laboratorium Farmasi Universitas Airlangga Surabaya dengan metode Asam Borat & Borat di dalam Makanan No. 970.33.
RANCANG BANGUN PERANGKAP NYAMUK OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR SUHU DAN KELEMBABAN DHT11 BERBASIS ARDUINO UNO Dzulkiflih Dzulkiflih; Farah Khalidah Khansa
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Vol 11 No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v11n02.p28-37

Abstract

Abstrak Upaya pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus telah dilakukan melalui berbagai cara seperti 3M, penggunaan obat anti nyamuk (bakar, semprot, oles), insektisida, maupun alat pembasmi elektrik. Akan tetapi hal tersebut masih memiliki beberapa efek samping diantaranya ialah penyakit kulit pada penggunaan obat anti nyamuk yang terus menerus, gangguan pernapasan pada penggunaan insektisida, serta gangguan bunyi bising dari alat pembasmi elektrik. Dalam hal ini peneliti berfokus pada pembuatan rancang bangun alat perangkap nyamuk yang tidak mengganggu pernapasan manusia dan tanpa menghasilkan bunyi bising. Penelitian ini menggunakan pemanfaatan sensor suhu DHT11, LED Strip, dan kipas yang semuanya berbasis pada Arduino uno dan nantinya akan menjadi sebuah alat perangkap nyamuk otomatis. Metode penelitian menggunakan ekperimental dengan mengontrol variabel uji coba alat di 2 ruang yang berbeda ukuran dan pengaturan rentang suhu pada alat perangkap nyamuk. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari 2022 di Sidoarjo dengan suhu ruang 28-31 derajat celcius. Dengan pemanfaatan sensor suhu DHT 11, diperoleh hasil tangkap nyamuk terbanyak saat suhu tinggi. LED Strip dan posisi kipas terbalik digunakan peneliti agar dapat menarik perhatian nyamuk dan yang terperangkap bisa sekaligus terbunuh akibat terkena putaran baling-baling kipas. Berdasarkan hasil yang diperoleh, keseluruhan pemanfaatan sensor suhu dan kelembaban DHT11 yang bertujuan sebagai alat perangkap nyamuk otomatis ini dapat bekerja dengan baik diantaranya; mampu menonaktifkan keluaran secara otomatis, tidak menimbulkan bunyi bisisng, dan efisiensi biaya produksi dibandingkan alat perangkap nyamuk yang lain. Kata Kunci: Nyamuk, Suhu, Mikrokontroller. Abstract Efforts to prevent diseases caused by Aedes aegypty and Aedes albopictus mosquitoes have been carried out through various methods such as 3M, the use of mosquito repellents (burning, spraying, smearing), insecticides, and electric exterminators. However, this still has some side effects, including skin disease from continuous use of mosquito repellent, respiratory problems from using insecticides, and noise from electric exterminators. In this case, the researcher focuses on designing a mosquito trap that does not interfere with human breathing and does not produce noise. This research uses the use of the DHT11 temperature sensor, LED Strip, and fan which are all based on Arduino uno and will later become an automatic mosquito trap. The research method used experimentally by controlling the instrument’s test variables in 2 rooms with different sizes and temperature settings in the trap. Data collection was carried out in February 2022 in Sidoarjo with a room temperature of 28-31 degrees Celcius. By using the DHT 11 temperature sensor, the highest number of mosquito catches was obtained when the temperature was high. The LED Strip and an inverted fan position are used by researchers to attract mosquitoes and those trapped can be killed at the same time as a result of being hit by the rotation of the fan blades. Based on the results obtained, the overall use of the DHT11 temperature and humidity sensor which aims as an automatic mosquito trap can work well, including; capable of deactivating the ouput automatically, does not make noise, and is efficient in production costs compared to other mosquito traps. Keywords: Mosquito, Temperature, Microcontroller.
Hybrid Charging System Management With Automatic Switching Method Abdillah Fashiha Ilman; Fitrah Maharani Humaira; Dzulkiflih Dzulkiflih; Imam Mawardi
JAREE (Journal on Advanced Research in Electrical Engineering) Vol 4, No 2 (2020): October
Publisher : Department of Electrical Engineering ITS and FORTEI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25796216.v4.i2.117

Abstract

Hybrid energy generation is a renewable energy power plant with more efficiency and advantages than a stand-alone generator. Using 2 generators for battery storage can speed up the charging of energy to the battery but in the battery charging system, there is still wasted energy and an uncontrolled Charging and Discharging system on the battery resulting in a short battery life. Therefore we need a tool to control the Charging and Discharging performance of the battery in order to optimize battery charging thereby extending battery life. Automatic Switching System is an innovation of Charging and Discharging activity management so that it does not occur simultaneously on the battery, this process is carried out by a microcontroller. The use of 2 DC power sources as a charging source helps speed up battery charging for 30 minutes faster than 1 source. Through several modes provided, this tool can select sources and batteries that can be used as a condition for Charging and Discharging.Keywords: automatic switching, hybrid, management system. 
OTOMATISASI PEMBERIAN PAKAN IKAN NILA DAN MONITORING SUHU SECARA TERJADWAL MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 Dzulkiflih Dzulkiflih; Silvie Puspa Anggraini
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Vol 11 No 3 (2022): Vol 11 No 3
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v11n3.p1-7

Abstract

AbstrakBudidaya ikan air tawar memiliki keuntungan yang tinggi di pasaran. Salah satunya adalah budidaya ikan nila. Ikantersebut banyak diminati oleh konsumen karena mudah dijumpai. Semakin tingginya permintaan konsumen terhadap ikannila membuat peternak ikan menjadi kewalahan untuk memenuhinya. Untuk membantu meringankan kerja peternak ikankhususnya dalam memberi pakan ikan secara reguler, maka dibutuhkan alat otomatis. Penelitian ini bertujuan untukmembuat alat otomatis penjadwalan pakan ikan sekaligus dapat mengetahui suhu air dari kolam ikan nila. Dalampengoperasiannya, perangkat alat otomatis ini menggunakan Arduino Uno R3 sebagai mikrokontroler yang berfungsi untukmenjalankan sistem. Selain itu, juga terdapat komponen lain seperti servo SG90, RTC DS3231, sensor suhu DS18B20,buzzer dan LCD. Dalam pengambilan data, pengujian dilakukan di kolam ikan milik Peneliti yang berukuran 4×2 m2 selama10 hari. Pengujian dilakukan dengan menggunakan servo SG90 dan RTC DS3231 untuk penjadwalan pakan ikan yang diaturpada pukul 09:00 dan 16:00 WIB. Saat Arduino Uno R3 dihubungkan dengan sumber tegangan, servo akan aktif membukatutup wadah pakan sesuai dengan waktu kedua jadwal tersebut menggunakan RTC. Apabila tutup pakan ikan berhasilterbuka, maka buzzer akan aktif menyala. Setelah itu, LCD menampilkan nilai suhu air kolam ikan dari sensor suhuDS18B20. Secara keseluruhan, perangkat ini telah berhasil bekerja secara otomatis dan lebih akurat dibandingkan denganalat otomatis pakan ikan lainnya yang menggunakan RTC DS1307 karena masih memerlukan modul tambahan.Kata Kunci: Pakan ikan, Arduino Uno, Sensor Suhu DS18B20, RTC DS3231 AbstractFreshwater fish farming has a high profit in the market. One of them is tilapia fish farming. These fish are in great demandby consumers because they are easy to find. The higher consumer demand for tilapia makes it difficult for fish farmers to fulfillit. To help ease the work of fish farmers, especially in feeding fish on a regular basis, an automatic tool is needed. This studyaims to create an automatic tool for scheduling fish feed and at the same time knowing the water temperature from a tilapiapond. In operation, this automatic device uses Arduino Uno R3 as a microcontroller that functions to run the system. In addition,there are also other components such as the servo SG90, RTC DS3231, temperature sensor DS18B20, buzzer and LCD. Incollecting data, testing was carried out in a fish pond belonging to the researcher measuring 4 × 2 m2 for 10 days. Tests werecarried out using the servo SG90 and RTC DS3231 for fish feed scheduling which was set at 09:00 and 16.00 WIB. WhenArduino Uno R3 is connected to a voltage source, the servo will actively open the feed container lid according to the time of thetwo schedules using RTC. If the fish feed cover is successfully opened, the buzzer will be active. After that, the LCD displaysthe fish pond water temperature value from the DS18B20 temperature sensor.Keywords: Fish Feed, Arduino Uno, Temperature sensor DS18B20, RTC DS3231
RANCANG BANGUN SOUND LEVEL METER BERBASIS ARDUINO UNO UNTUK MENGUKUR KEBISINGAN INTERMITEN AKIBAT KERETA API MELINTAS Firly Maulidya Anggrayni; Dzulkiflih Dzulkiflih
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Vol 11 No 3 (2022): Vol 11 No 3
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sa1ah satu kawasan di Jl. Ketegan Barat merupakan pemukiman padat penduduk yang berdekatan 1angsung dengan re1 kereta api karena hanya berjarak sekitar ± 3,5 m dari 1intasan. Berbagai dampak yang diakibatkan o1eh kereta api yang me1intas dapat mengancam kese1amatan penduduk sekitar. Tujuan dari pene1itian yang di1akukan yaitu mengukur dan mengidentifikasi kebisingan yang diakibatkan saat kereta api me1intas, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996 dengan menggunakan Sound Level Meter rancangan pene1iti yang te1ah di uji keakuratannya. Pengujian menggunakan metode pengukuran secara 1angsung dengan pendekatan kuantitatif serta metode purposive sampling dan te1ah di1akukan pada 9 Mei – 15 Mei 2022 pada waktu pagi, siang, dan ma1am. Dari pene1itian tersebut menghasi1kan ni1ai rata-rata intensitas kebisingan intermiten di J1. Ketegan Barat sebesar 89,5 dB – 98,9 dB atau 1ebih besar 62,73% - 79,81% dari batas ambang kebisingan untuk pemukiman yakni sebesar 55 dB. Berdasarkan hasi1 pengujian Sound Level Meter rancangan pene1iti menunjukkan tidak hanya efektif untuk mengukur kebisingan akibat kereta api me1intas namun juga perancangan a1at yang mudah dan murah, serta f1eksibe1 dibawa kemana saja. Kata Kunci: Kereta api, Kebisingan, Sound Level Meter Abstract One of the areas on J1. West Ketegan is a dense1y popu1ated residentia1 area that is direct1y adjacent to the rai1way because it’s on1y about ± 3.5 m from the track. Various impacts caused by passing trains can threaten the safety of 1oca1 residents. The purpose of this research is to measure and identify the noise caused when the train passes, based on the Decree of the Minister of the Environment No. KEP-48/MENLH/11/1996 by using Sound Leve1 Meter designed by researchers that has been tested for accuracy. The test uses a direct measurement method with a quantitative approach and purposive samp1ing method and has been carried out on May 9 – May 15, 2022 in the morning, afternoon, and evening. From this research, the average va1ue of intermittent noise intensity on Jl. West tension is 89.5 dB – 98.9 dB or 62.73% - 79.81% of the noise thresho1d for residential areas, which is 55 dB. Based on the resu1ts of the Sound Leve1 Meter test, the researcher's design shows is not on1y effective for measuring noise due to passing trains, but a1so the design of a too1 that is easy, inexpensive, and f1exib1e to carry anywhere. Keywords: Train, Noise, Sound Leve1 Meter
IoT MONITORING KUALITAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU, pH, DAN TOTAL DISSOLVED SOLIDS (TDS) Fanharis Chuzaini; Dzulkiflih Dzulkiflih
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Vol 11 No 3 (2022): Vol 11 No 3
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Air dapat dikatakan berkualitas untuk keperluan higiene sanitasi jika memenuhi beberapa syarat, termasuk diantaranya adalah suhu (±3 °C dari suhu udara dimana tempat air berada), pH (6,5-9,5), dan TDS (<1000 ppm). Untuk memudahkan pengukuran suhu, pH, dan TDS air, maka dalam penelitian ini dikembangkan alat dengan teknologi IoT untuk memonitor ketiga parameter tersebut. Sampel air uji diambil dari salah satu sumur warga di Desa Wedi, Kapas, Bojonegoro, Sumber Mata Air Grogolan Desa Ngunut, Dander, Bojonegoro, Sendang Tirta Arum di Desa Sumberarum, Dander, Bojonegoro, Pantai Sowan di Kabupaten Tuban, dan salah satu Sumur Warga di Desa Sambiroto, Kapas, Bojonegoro. Sensor input yang digunakan pada penelitian ini adalah sensor suhu DS18B20, sensor pH dengan pH modul DIY 4502-C, dan Gravity TDS sensor DFRobot. Kemudian input dari sensor diproses oleh mikrokontroler ESP32 dan hasilnya akan ditampilkan pada LCD dan di smartphone dengan aplikasi Blynk. Hasil dari pengukuran alat yang dikembangkan kemudian dibandingkan dengan alat ukur SNI, untuk termometer (Seri 06-6989.23-2005), pH meter (Seri 06-6989.11-2004), dan TDS meter (Seri 06-6989.27:2004). Akurasi pengukuran yang didapatkan dari alat yang dikembangkan ini sangat baik, yaitu berkisar antara 98,28-100%. Kemudian, hasil pengukuran dari kelima tempat yang diambil sampelnya memiliki kualitas suhu yang baik (29-31 °C) dan TDS yang baik (318-551 ppm). Namun, air dari Sendang Tirta Arum di Desa Sumberarum dan sumber mata air Grogolan di Desa Ngunut memiliki kualitas pH air yang kurang baik, dengan nilai pH masing-masing adalah 9,8 dan 8,7. Kata Kunci: Kualitas Air, IoT, Sensor Suhu, Sensor pH, Sensor TDS, Higiene sanitasi Abstract Water can be said to be of good quality for sanitation hygiene purposes if it meets several requirements, including temperature (±3 °C from the air temperature where the water is located), pH (6.5-9.5), and TDS (<1000ppm). To facilitate the measurement of water temperature, pH, and TDS, in this study a tool with IoT technology was developed to monitor these three parameters. Water samples were taken from one of the residents' wells in Wedi Village, Kapas, Bojonegoro, Grogolan Springs, Ngunut Village, Dander, Bojonegoro, Sendang Tirta Arum in Sumberarum Village, Dander, Bojonegoro, Sowan Beach in Tuban Regency, and one of the Residents' Wells. in Sambiroto Village, Kapas, Bojonegoro. The input sensors used in this research are the DS18B20 temperature sensor, the pH sensor with the DIY module pH 4502-C, and the Gravity TDS sensor DFRobot. Then the input from the sensor is processed by the ESP32 microcontroller and the results will be displayed on the LCD and on the smartphone with the Blynk application. The results of the measurement tools developed were then compared with SNI measuring instruments, for thermometers (Series 06-6989.23-2005), pH meters (Series 06-6989.11-2004), and TDS meters (Series 06-6989.27:2004). The measurement accuracy obtained from this developed tool is very good, ranging from 98.28-100%. Then, the measurement results from the five samples taken had good temperature quality (29-31 °C) and good TDS (318-551 ppm). However, water from Sendang Tirta Arum in Sumberarum Village and Grogolan spring in Ngunut Village has poor water pH quality, with pH values ​​of 9.8 and 8.7, respectively. Keywords: Water Quality, IoT, Temperature sensor, pH sensor, TDS sensor, Sanitary hygiene
RANCANG BANGUN ALAT PENGONTROL SUHU DAN KELEMBAPAN PADA TEMPAT PENETASAN TELUR MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 DAN MOTOR SWING BERBASIS IoT Ika Wahyu Kinnasih; Dzulkiflih Dzulkiflih
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Vol 11 No 3 (2022): Vol 11 No 3
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v11n3.p57-72

Abstract

AbstrakPenetasan telur selama 21 hari menggunakan mesin tetasini memiliki beberapa keuntungan, serta penggunaanyamenjadi lebih mudah apabila dibandingkan cara penetasan konvensional. Penelitian ini dimaksudkan untukmengembangkan dan mengaplikasikan pemanfaatan sensor DHT22 sebagai mesin penetas telur otomatis berbasis IoT.Tujuannya adalah dapat mempermudah pekerjaan para peternak dalam melakukan pemantauan kondisi telur di dalamruang penetas dari jarak maksimal 10 m. Kelebihan mesin ini yaitu biaya perakitan lebih murah serta sudah menggunakansensor terbaru yaitu DHT22 untuk sensor suhu dan kelembapan, motor swing untuk penggerak telur otomatis. Metodepenelitian yang dilakukan yaitu menggunakan 1 buah lampu pijar/bohlam 220V/AC, digunakan 6 butir telur untuk ujicoba pada mesin tetas berukuran 30x30 cm yang terbuat dari bahan triplek dengan tebal 5 cm. Dan pengaturan suhu antara36-40 oC dengan kelembapan 45-68%. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini kemudian dianalisis dan diperoleh nilaikorelasi antara suhu dan kelembapan yaitu -0,9903 yang berarti bahwa suhu dan kelembapan memiliki hubungan yangberlawanan. Nilai standart error yang kurang dari 0,1 pada variabel suhu dan nilai kurang dari 1 untuk kelembapan, haltersebut berarti bahwa pengaturan suhu pada mesin tetas telur otomatis ini sudah cukup akurat. Kata Kunci: Penetas Telur, Suhu, DHT22, IoT AbstractHatching eggs for 21 days using a hatching machine has several advantages, and its use is easier when compared toconventional hatching methods. This research is intended to develop and apply the use of the DHT22 sensor as an IoTbased automatic egg incubator. The aim is to facilitate the work of farmers in monitoring the condition of eggs in thehatchery from a maximum distance of 10 m. The advantages of this machine are that the assembly cost is cheaper andhas used the latest sensors, namely DHT22 for temperature and humidity sensors, swing motors for automatic eggpropulsion. The research method used was 1 incandescent lamp/bulb 220V/AC, 6 eggs were used for testing on a 30x30cm incubator made of plywood with a thickness of 5 cm. And the temperature setting is between 36-40 oC with 45-68%humidity. The results obtained from this study were then analyzed and the correlation value between temperature andhumidity was -0.9903, which means that temperature and humidity had an opposite relationship. The standard error valueis less than 0.1 for the temperature variable and the value is less than 1 for humidity, which means that the temperaturesetting on this automatic egg incubator is quite accurate. Keywords:Hatching egg, Temperature, DHT22, IoT
Pelatihan Dasar Robot Line Tracer Analog bagi Siswa MAN 1 Jombang Meta Yantidewi; Dzulkiflih Dzulkiflih; Frida Ulfah Ermawati; Abu Zainuddin
Madaniya Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.308

Abstract

Teknologi robotika berkembang semakin pesat di era Revolusi Industri 4.0. Berbagai macam robot semakin mewarnai kehidupan sehari-hari. Keadaan yang demikian menjadikan pelajar tertarik mempelajarinya, sehingga MAN 1 Jombang sebagai salah satu lembaga pendidikan menjadikan robotika sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikulernya. Sayangnya, ekstrakurikuler robotika di MAN 1 Jombang semakin sedikit pesertanya. Untuk mengantisipasi semakin menurunya anggota ekstrakurikuler ini, MAN 1 Jombang dan tim PKM Jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya mengadakan pelatihan dasar robot line tracer analog yang ditujukan bagi para siswa MAN 1 Jombang. Sebanyak 17 siswa MAN 1 Jombang yang terbagi dalam enam kelompok mengikuti pelatihan ini. Dari keenam kelompok tersebut telah berhasil dirakit enam buah robot line tracer analog. Para siswa peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan ini bahkan merasa termotivasi untuk mempelajari lebih lanjut bidang robotika meskipun beberapa merasa bahwa bidang ini tidaklah mudah dipelajari.
Socialization and Practice of Processing Coconut Cooking Oil based on SNI 3741:2013 Quality Standard for Residents in Gondoruso Village, Pasirian Lumajang Frida Ulfah Ermawati; Dzulkiflih Dzulkiflih; Tony Seno Aji; Choirul Anna Nur Afifah; Abu Zainuddin
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.766

Abstract

Gondoruso village, Pasirian Lumajang has many coconut trees. However, the coconuts were only harvested and sold in the local market at a price of IDR 2,000-3,000/fruit. Some local residents had initiated efforts to process coconuts into cooking oil, but the resulting oil smelled rancid so they stopped it. This paper reported the results of our community service activities in assisting Gondoruso Village residents to proceed coconut into cooking oil that meets the SNI 3741:2013 quality standard. The aim was to train the residents’ skills in producing qualified coconut cooking oil so they could earn extra family income. Eight old coconuts were grated, and thick coconut milk was taken. The coconut milk was left overnight in the refrigerator to produce lumps of coconut milk. The lumps of coconut milk were taken and cooked over low heat. About 10 minutes later, the oil started to come out, and the cooking process continued for 40-45 minutes until all the oil-came out, and 550 ml of cooking oil was produced. The SNI 3741:2013 quality test revealed that the cooking oil was of very good quality because the values of 6-SNI parameters met the standard, i.e., organoleptic is liquid, clear yellow, sweet coconut, and tasteless; moisture content=0.13% w/w; acid number=0.06% w/w; peroxides number=0; the pelican oil=negative, and the linoleic acid=0.13%. The production and market analyses stated that the production cost of 550 ml of coconut oil=IDR 27,600, while the selling price in the market=IDR 80,000/500 ml.
ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN KENDARAAN DI LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG TIGA JALAN RAYA PRAMBON SIDOARJO MENGGUNAKAN SOUND LEVEL METER BERBASIS ARDUINO UNO Dzulkiflih Dzulkiflih; M Yohandik Nachrul Khayat
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Vol 12 No 1 (2023): Vol 12 No 1
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v12n1.p30 - 41

Abstract

Abstrak Lampu lalu lintas di jalan raya Prambon, kecamatan Prambon, kabupaten Sidoarjo ini merupakan lampu lalu lintas yang ada pada jalan kelas provinsi yang berjarak sekitar 25 meter dengan puskesmas kecamatan Prambon tentunya kebisingan merupakan hal yang perlu diperhatikan agar pasien yang dirawat merasa nyaman. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kebisingan yang diakibatkan kendaraan di lampu lalu lintas pada simpang tiga jalan raya Prambon. Selanjutnya menganalisis hasil kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan saat berhenti di lampu lalu lintas dengan memperhatikan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Tahun 1996 No. KEP-48/MENLH/11/1996 dengan menggunakan Sound Level Meter yang telah dirancang peneliti serta telah di uji keakuratannya. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif serta metode purposive sampling dengan menentukan sendiri lokasi dan pengambilan data penelitian. Pengambilan data dilakukan pada hari Senin tanggal 5 Desember 2022 selama 10 jam, pada selang waktu pukul 07.00 – 17.00 (WIB). dari penelitian tersebut dihasilkan nilai rentang kebisingan sebesar 61,90 dB – 88,09 dB, dimana kebisingan yang dihasilkan melebihi dari nilai maksimum pada rumah sakit atau sejenisnya yang sebesar 55 dB. Artinya lebih besar 12,54% - 60,16% dari nilai maksimumnya. Dari hasil uji yang telah dilakukan Sound Level Meter (SLM) rancangan peneliti cukup efektif serta terdapat beberapa kelebihan dari Sound Level Meter (SLM) rancangan peneliti yaitu perancangannya yang lebih sederhana dan cukup mudah untuk dibawa kemanapun. Kata Kunci: Lampu Lalu Lintas, Kebisingan, Sound Level Meter Abstract The traffic light on the Prambon highway, Prambon sub-district, and Sidoarjo district is a traffic light on a provincial-class road that is about 25 meters from the Prambon sub-district health center. Of course, noise is something that needs attention so that the patients being treated feel comfortable. The purpose of conducting this research is to determine the level of noise caused by vehicles at traffic lights at the Prambon Highway intersection. Then analyze the results of the noise generated by vehicles when stopping at traffic lights, taking into account the Decree of the Minister of Environment of 1996, No. KEP-48/MENLH/11/1996, using a sound level meter that has been designed by researchers and has been tested for accuracy. The research was conducted using quantitative methods and purposive sampling methods by determining the location and collecting research data. Data collection was carried out on Monday, December 5 2022, for 10 hours at an interval of 07.00 - 17.00 (WIB). From this study, a noise range value of 61.90 Db - 88.09 dB was produced, where the resulting noise exceeded the maximum value in a hospital or the like, which was 55 dB. This means that it is 12.54% - 60.16% greater than the maximum value. From the test results that have been carried out, the sound level meter (SLM) designed by the researchers is quite effective, and there are several advantages over the sound level meter (SLM) designed by the researchers, namely the design being simpler and quite easy to carry anywhere. Keywords: Traffic light, Noise, Sound Level Meter