Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Perubahan Penguasaan Konsep Mekanika Newtonan Melalui Pembelajaran Collaborative Inquiry (CI) Berbasis Diagram Interaksi Abu Zainuddin; Sentot Kusairi; Siti Zulaikah
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 5, No 1 (2020): Volume 5 Nomor 1, Februari 2020
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.498 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v5i1.443

Abstract

Penelitian bertujuan mengungkap perubahan penguasaan konsep Mekanika Newtonan mahasiswa yang menempuh Mata kuliah Fisika Sekolah di Universitas Negeri Surabaya setelah pembelajaran Collaborative Inquiry berbasis diagram diagram interaksi. Peningkatan penguasaan konsep diukur dengan 20 butir soal pilihan ganda beralasan. Berdasarkan hasil uji t-berpasangan diperoleh t = -11.6 dengan sig. = 0.00 yang menunjukkan bahwa skor pretest dan postest berbeda secara signifikan. Peningkatan tersebut dalam kategori sedang, diindikasikan dengan N-gain 0.38. Perbedaan skor dengan kategori kuat diindikasikan oleh effect size 2,17. Selain itu, peningkatan penguasaan konsep diindikasi dari bertambahnya jumlah mahasiswa yang memberikan alasan benar dalam menjawab soal terutama dalam memahami konsep gaya.
Sosialisasi Cara Mengenali Kandungan Boraks Pada Kerupuk Secara Sederhana, Mudah dan Murah Bagi Warga RT 02 RW 02 Kel. Kedondong, Bagor Nganjuk Frida U. Ermawati; Dzulkiflih Dzulkiflih; Binar K. Prahani; Meta Yantidewi; Abu Zainuddin; Ismi R. Setiaji
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v5i2.534

Abstract

Sebagai salah satu bahan kimia yang membahayakan kesehatan, boraks telah dilarang oleh Pemerintah untuk digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Namun faktanya boraks masih sering digunakan oleh oknum produsen makanan, termasuk pada kerupuk agar kerupuk menjadi renyah. Guna melindungi kesehatan masyarakat dari paparan boraks tersebut, maka kegiatan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengenali kandungan boraks di dalam kerupuk secara sederhana perlu digalakkan, salah satunya kepada warga RT 02 RW 02 Kel. Kedondong Bagor Nganjuk mengingat bahwa bagi warga setempat, kerupuk sudah menjadi makanan sehari-hari. Pada kegiatan ini, 15 macam kerupuk yang dibeli dari Pasar Wage setempat diuji kandungan boraks menggunakan kertas kunyit. Kertas kunyit yang berwarna kuning karena mengandung curcuma akan berubah warna menjadi coklat kemerahan apabila dilarutkan ke dalam asam borat (zat di dalam boraks) yang terkandung di dalam kerupuk. Dari ke-15 kertas kunyit yang telah direndam di dalam 15 macam larutan kerupuk, 40 % diantaranya telah berubah warna menjadi coklat kemerahan yang menandakan bahwa kerupuk-kerupuk tersebut mengandung boraks. Temuan tersebut ternyata sesuai dengan hasil uji boraks yang dilakukan pada kerupuk-kerupuk yang sama di Laboratorium Farmasi Universitas Airlangga Surabaya dengan metode Asam Borat & Borat di dalam Makanan No. 970.33.
Need Assessment of Physics Learning Evaluation Course on COVID-19 Pandemic Era in Bloom's Taxonomy Topic Mukhayyarotin Niswati Rodliyatul Jauhariyah; Wasis Wasis; Titin Sunarti; Woro Setyarsih; Abu Zainuddin; Samsul Hidayat
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v9i1.9874

Abstract

Needs assessment aims to understand the requirements of learning in the COVID-19 pandemic era, the use of online learning platforms, the constraints and solutions offered, the "Merdeka Belajar" curriculum in this course, the challenges and needs in the future. It is an exploratory study for students need on the new learning condition because of the COVID-19 pandemic era. The data gathered from the questionnaire of some lectures and undergraduate programme of physics education students through an online survey also included observation and analysis from various sources. The results show the following facts. It needs online learning with a user-friendly device for students. There are multiple online education platforms based on learning activities, but some students have constraints on internet network stability. Another problem is the need for internet data packages that are not small in the online learning process, especially when using virtual face-to-face platforms. On the other hand, there was a reduction in the semester credit system's weight for the physics learning evaluation course in the "Merdeka Belajar" curriculum. The content of Bloom's taxonomy is quite dense and takes time to understand each level of thinking. So, the future challenge is to develop a learning media that students can use in studying Bloom's taxonomy topic and solve the problem of internet data packages and internet network stability. One alternative solution to learning problems is using learning media in electronic books that students can use offline. 
KAJIAN LITERATUR INSTRUMEN ISOMORFIK SEBAGAI ASESMEN PEMBELAJARAN FISIKA Intan Sumarak Ningsari; Abu Zainuddin; Woro Setyarsih
ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.339 KB) | DOI: 10.31764/orbita.v7i1.4407

Abstract

ABSTRAKInstrumen isomorfik merupakan butir soal yang memiliki representasi berbeda namun memiliki penyelesaian dan konsep-konsep fisika yang sama. Penelitian ini bertujuan mengkaji metode pengembangan instrumen, jenis instrumen isomorfik, media aplikasi instrumen, kemampuan pemahaman konsep siswa, dan materi fisika. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka menggunakan metode Bibliometrik. Metode pengumpulan data sekunder hasil penelitian, artikel dari berbagai jurnal, dan sumber relevan lainnya pada database Google Scholar dan Scopus dalam kurun waktu 2015-2020, menggunakan aplikasi Publish or Perish (PoP). Langkah penelitian diawali dengan pengumpulan artikel dengan menyeleksi artikel jurnal menggunakan aplikasi PoP, melengkapi atribut artikel melalui software Mendeley, memvisualisasikan pemetaan data menggunakan software VOSviewer berdasarkan judul dan abstrak, dan mendeskripsikan topik kajian penelitian. Hasil kajian dapat disimpulkan bahwa pengembangan instrumen isomorfik digunakan sebagai asesmen sumatif maupun formatif pada pembelajaran fisika, terdiri dari dua jenis isomorfik yaitu isomorphic multiple choice dan isomorphic problem berbasis paper test, dengan media aplikasi instrumen dalam format online (web dan aplikasi), digunakan untuk menganalisis pemahaman konsep, konsistensi, miskonsepsi, mental model, pemecahan masalah fisika, dan hasil belajar siswa. Materi fisika yang sering diujikan menggunakan instrumen isomorfik adalah hukum Newton Kata kunci: instrumen isomorfik; fisika; kemampuan pemahaman konsep ABSTRACTThe isomorphic instrument was several questions with different representations but have the same physics concept completion. The studied was purpose to examined development methods instrument, isomorphic types, instrument application media, ability understanding of the concept, and physics theory. This research was a literature study that used bibliometric methods. Methods of collected secondary data from research results, articles journals, and other relevant sources on the Google Scholar and Scopus databases in the 2015-2020 period used Publish or Perish (PoP). The research began with collected and selected journal articles used PoP, completed the article attributes via Mendeley, visualized data mapping used VOSviewer based on title and abstract, and described research study topic. The results of the research can be concluded that isomorphic instrument development is used as a summative and formative assessment on the physics learn consists of two types are isomorphic multiple-choice and isomorphic problem based of paper test with instrument application media in online format (web and application), used for analyzing the understanding of the concept, consistency, misconceptions, mental model, problem-solving, and study result of students by the frequently examined theory are Newton Laws. Keywords: isomorphic instrument; physic; ability understanding of the concept
KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP GAYA DAN GERAK Muhammad Reyza Arief Taqwa; Muhammad Ibnu Shodiqin; Abu Zainuddin
LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA Vol. 10 No. 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Teaching and Education, University of Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/lensa.v10i1.86

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep dan mengungkap konsepsi mahasiswa pada topik gaya dan gerak. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan 25 soal pilihan ganda beralasan. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang dilakukan pada 46 mahasiswa (22 mahasiswa S1 fisika dan 24 mahasiswa S1 pendidikan fisika). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep gaya dan gerak masih rendah. Hal ini diindikasi oleh skor rata-rata mahasiswa dalam menyelesaikan kasus terkait gaya dan gerak hanya 30,35. Selain itu, respon yang diberikan oleh siswa juga menunjukkan kesulitan dalam memahami konsep gaya dan gerak, dan beberapa kesulitan yang terjadi di antaranya adalah dalam menggambarkan arah gaya normal. Siswa juga sulit memahami hukum kedua Newton karena salah menentukan arah percepatan. Dalam memahami hukum ketiga Newton, siswa salah menggambarkan diagram bebas benda (Free-Body Diagrams’) dan membandingkan gaya hasil interaksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran perlu dirancang dengan hati-hati karena banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep fisika.
Pelatihan Dasar Robot Line Tracer Analog bagi Siswa MAN 1 Jombang Meta Yantidewi; Dzulkiflih Dzulkiflih; Frida Ulfah Ermawati; Abu Zainuddin
Madaniya Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.308

Abstract

Teknologi robotika berkembang semakin pesat di era Revolusi Industri 4.0. Berbagai macam robot semakin mewarnai kehidupan sehari-hari. Keadaan yang demikian menjadikan pelajar tertarik mempelajarinya, sehingga MAN 1 Jombang sebagai salah satu lembaga pendidikan menjadikan robotika sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikulernya. Sayangnya, ekstrakurikuler robotika di MAN 1 Jombang semakin sedikit pesertanya. Untuk mengantisipasi semakin menurunya anggota ekstrakurikuler ini, MAN 1 Jombang dan tim PKM Jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya mengadakan pelatihan dasar robot line tracer analog yang ditujukan bagi para siswa MAN 1 Jombang. Sebanyak 17 siswa MAN 1 Jombang yang terbagi dalam enam kelompok mengikuti pelatihan ini. Dari keenam kelompok tersebut telah berhasil dirakit enam buah robot line tracer analog. Para siswa peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan ini bahkan merasa termotivasi untuk mempelajari lebih lanjut bidang robotika meskipun beberapa merasa bahwa bidang ini tidaklah mudah dipelajari.
Socialization and Practice of Processing Coconut Cooking Oil based on SNI 3741:2013 Quality Standard for Residents in Gondoruso Village, Pasirian Lumajang Frida Ulfah Ermawati; Dzulkiflih Dzulkiflih; Tony Seno Aji; Choirul Anna Nur Afifah; Abu Zainuddin
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.766

Abstract

Gondoruso village, Pasirian Lumajang has many coconut trees. However, the coconuts were only harvested and sold in the local market at a price of IDR 2,000-3,000/fruit. Some local residents had initiated efforts to process coconuts into cooking oil, but the resulting oil smelled rancid so they stopped it. This paper reported the results of our community service activities in assisting Gondoruso Village residents to proceed coconut into cooking oil that meets the SNI 3741:2013 quality standard. The aim was to train the residents’ skills in producing qualified coconut cooking oil so they could earn extra family income. Eight old coconuts were grated, and thick coconut milk was taken. The coconut milk was left overnight in the refrigerator to produce lumps of coconut milk. The lumps of coconut milk were taken and cooked over low heat. About 10 minutes later, the oil started to come out, and the cooking process continued for 40-45 minutes until all the oil-came out, and 550 ml of cooking oil was produced. The SNI 3741:2013 quality test revealed that the cooking oil was of very good quality because the values of 6-SNI parameters met the standard, i.e., organoleptic is liquid, clear yellow, sweet coconut, and tasteless; moisture content=0.13% w/w; acid number=0.06% w/w; peroxides number=0; the pelican oil=negative, and the linoleic acid=0.13%. The production and market analyses stated that the production cost of 550 ml of coconut oil=IDR 27,600, while the selling price in the market=IDR 80,000/500 ml.
Sosialisasi Cara Mengenali Kandungan Boraks Pada Kerupuk Secara Sederhana, Mudah dan Murah Bagi Warga RT 02 RW 02 Kel. Kedondong, Bagor Nganjuk Frida U. Ermawati; Dzulkiflih Dzulkiflih; Binar K. Prahani; Meta Yantidewi; Abu Zainuddin; Ismi R. Setiaji
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v5i2.534

Abstract

Sebagai salah satu bahan kimia yang membahayakan kesehatan, boraks telah dilarang oleh Pemerintah untuk digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Namun faktanya boraks masih sering digunakan oleh oknum produsen makanan, termasuk pada kerupuk agar kerupuk menjadi renyah. Guna melindungi kesehatan masyarakat dari paparan boraks tersebut, maka kegiatan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengenali kandungan boraks di dalam kerupuk secara sederhana perlu digalakkan, salah satunya kepada warga RT 02 RW 02 Kel. Kedondong Bagor Nganjuk mengingat bahwa bagi warga setempat, kerupuk sudah menjadi makanan sehari-hari. Pada kegiatan ini, 15 macam kerupuk yang dibeli dari Pasar Wage setempat diuji kandungan boraks menggunakan kertas kunyit. Kertas kunyit yang berwarna kuning karena mengandung curcuma akan berubah warna menjadi coklat kemerahan apabila dilarutkan ke dalam asam borat (zat di dalam boraks) yang terkandung di dalam kerupuk. Dari ke-15 kertas kunyit yang telah direndam di dalam 15 macam larutan kerupuk, 40 % diantaranya telah berubah warna menjadi coklat kemerahan yang menandakan bahwa kerupuk-kerupuk tersebut mengandung boraks. Temuan tersebut ternyata sesuai dengan hasil uji boraks yang dilakukan pada kerupuk-kerupuk yang sama di Laboratorium Farmasi Universitas Airlangga Surabaya dengan metode Asam Borat & Borat di dalam Makanan No. 970.33.
The Implementation Model of Contextual Teaching and Learning (CTL) Based on Local Wisdom Karapan Sapi to Train Students' Critical Thinking Abilities Mohd Zaidi Bin Amiruddin; Achmad Samsudin; Andi Suhandi; Suliyanah; Setyo Admoko; Abd. Kholiq; Abu Zainuddin; Titin Sunarti; Binar Kurnia Prahani; Muhammad Oka Ramadhan
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung 2024: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pendidikan di Indonesia diikuti dengan tren pengintegrasian kearifan lokal dalam satuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa melalui model pembelajaran contextual teaching and learning berbasis kearifan lokal Karapan Sapi Madura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-shot case study dengan indikator berpikir kritis. Hasil penelitian ini menyajikan kemampuan berpikir kritis siswa peserta melalui hasil posttest. Terdapat 12 peserta didik dalam kategori sangat kritis, 20 peserta didik dalam kategori kritis, dan 2 peserta didik dalam kategori kurang kritis. Harapannya, kearifan lokal di Indonesia terus dikembangkan dan diimplementasikan sebagai bahan ajar agar peserta didik semakin paham.