Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Value of Islamic Education in the Sedekah Bumi ritual Hariman Surya Siregar; Miftahul Fikri; Ririn Khorinnisa
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 3 (2021): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.944 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v13i3.1142

Abstract

This research is motivated by the existence of a culture about the annual ritual of sedekah bumi which is always carried out by the community. The purpose of this study was to find out the values of Islamic education contained in the sedekah bumi tradition. The research method used is descriptive qualitative using data collection techniques in the form of interviews, observations, documentation and literature studies. The results of the research show that in the sedekah bumi tradition there are values of Islamic education in the form of values of faith, brotherhood and togetherness, mutual help, friendship, sharing benefits by doing prayer together and thanksgiving. The implication of this research is that the community can review the various positive sides of the earth alms tradition because not all things related to tradition and culture contain elements of shirk and make traditions that are always carried out as content containing the value of Islamic education.
Aktivitas santri dalam menghafal al-Quran hubungannya dengan kepribadian conscientiousness Dadan Nurulhaq; Oban Sobandi; Miftahul Fikri; Yayu Yuningsih
Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4, No 2 (2019): PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN DALAM ISLAM
Publisher : Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruann, IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tarbawi.v4i2.5236

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di salah satu perguruan tinggi di Tasikmalaya, terdapat aktifitas menghafal al-Quran yang dilaksanakan setiap hari. Aktivitas ini akan membentuk kepribadian conscientiousness yang baik. Dari pada itu penulis bermaksud mengetahui hubungan antara aktivitas santri menghafal al-Quran dengan kepribadian conscientiousness santri di tempat penelitian berlangsung. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif korelatif. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu observasi, anget, studi kepustakaan dan wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh, ditemukan bahwa aktivitas santri menghafal al-Quran di tempat penelitian termasuk pada kategori tinggi, hal tersebut berdasarkan skor 4,06 berada pada kelas interval 3,40 – 4,19; (2) kepribadian conscientiousness santri di tempat penelitian termasuk pada kategori tinggi, hal tersebut berdasarkan skor 4,17 berada pada kelas interval 3,40 – 4,19; (3) hubungan aktivitas santri menghafal Al-Quran dengan kepribadian conscientiousness santri di tempat penelitian termasuk kategori sangat rendah, dengan koefisien korelasi 0,084 yang berada pada skala korelasi 0,000 – 0,199. Hipotesisnya diterima, berdasarkan hasil thitung (0,439) > ttabel (0,349) dan derajat pengaruhnya sebesar 33%.
POLA WAHYU MEMANDU ILMU DALAM PENANAMAN AKIDAH AKHLAK GENERASI MILENIAL Miftahul Fikri
Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 5 No. 2, Sept (2019): Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v6i1.110

Abstract

Morals suffer from a crisis at the level of application, because the concept of understanding Morals is quite easy to understand. Applying the creed in accordance with the teachings of religion and morals exemplified by the Prophet was not easy to apply, requiring certain patterns to be more easily applied. The purpose of writing this article is to provide a picture of the pattern in the cultivation of moral principles based on revelation to guide knowledge for millennial generation. The writing method uses the Sufi approach to the upright pyramid. Findings related to morality are weak belief in God with forms of fellowship in God that are not felt, and findings related to morality there are cases of immorality and many other cases that illustrate the corruption. This article discusses the pattern of planting a moral faith based on revelation to be applied in daily life rather than only at the level of science. Millennials who are now entering the heyday are in the spotlight. The pattern that is used refers to the concept of the magnets of sustenance that is at an applicative and practical level. The pattern used by positivating thoughts, positiveness of feelings and positivation of motivation. Planting positive thoughts by training yourself to always think positively, positively respond to the facts that occur, keep away the suuzan, substituting negative words for positive. Planting positive feelings by training yourself to be grateful for all circumstances, accepting the reality, believing that the calamity that comes must be accompanied by great pleasure, multiply reading the Koran, and focus on worship of God. Positive inculcation of motivation by practicing refrains from actions that fall into the zones of lust that have negative energy, and trains oneself to do actions that fall into the zone of piety that has positive energy.
Urgensi Iffah bagi Masyarakat Sekolah Dadan Nurulhaq; Miftahul Fikri; Habibah Nur Azizah; Fitria Nada Rohmah; Ghina Fadlilah Sukmara
Jurnal al-Thullab Vol 6, No 1 (2021): Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal
Publisher : Laboratory of Islamic Religious Education Faculty of Tarbiyah and Teacher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ath.v6i1.11943

Abstract

Abstract: This paper aims to find out how urgent iffah is for the school community, which is focused on students at one of the Aliyah Madrasahs, to be precise in Sulawesi. This research is an action research on students by giving a questionnaire consisting of fifteen questions. The research subjects consisted of 50 students. The research data was obtained through documentation of the results of quantitative data collection. Data analysis used quantitative descriptive analysis technique. data validation using the method triangulation technique. The results showed that currently 70% of students have implemented the nature of iffah in their daily lives. Familiarize yourself with good things between each other and keep yourself away from all the prohibitions of Allah SWT. shows that students are trying to carry out iffah. The nature of iffah according to Ibn Masawaih in his book tahdzibul akhlaq, is an ability that humans have to withstand the impulses of their passions. The nature of iffah has its derivative properties, namely al-haya, qana'ah, sakho, and waro. And in practice, the nature of iffah is divided into 2, namely refrain from pubic lust and refrain from abdominal lust. Abstrak: Tulisan ini di bertujuan untuk mengetahui seberapa urgen iffah bagi masyarakat sekolah, yang di fokuskan kepada para siswi di salah satu Madrasah Aliyah tepatnya di Sulawesi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan terhadap siswa dengan memberi kuisioner yang terdiri dari lima belas pertanyaan. Subjek penelitian terdiri dari 50 siswa. Data penelitian diperoleh melalui dokumentasi hasil pengumpulan data kuantitatif. Analisis data menggunakan Teknik analisis deskriptif kuantitatif. Validasi data dengan menggunakan Teknik triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat ini 70% siswa sudah menerapkan sifat iffah dalam kesehariannya. Membiasakan diri dengan hal-hal baik antar sesama dan menjaga diri dengan menjauhi segala larangan Allah swt. menunjukkan bahwa siswi memang berusaha melaksanakan iffah. Adapun Sifat iffah menurut Ibnu maskawaih di dalam kitabnya tahdzibul akhlaq, ialah suatu kemampuan yang dimiliki manusia untuk menahan dorongan hawa nafsunya. Sifat iffah mempunyai turunan turunan sifat, yakni al-haya, qana’ah, sakho, dan waro. Dan dalam pengamalannya, sifat iffah terbagi 2, yakni menahan diri dari syahwat kemaluan dan menahan diri dar syahwat perut. 
Menganalisa Kesadaran Mahasiswa PAI UIN Sunan Gunung Djati Bandung Angkatan 2021 Terhadap Hak dan Kewajiban Sebagai Muslim Miftahul Fikri; Firli Maulana M; Hanani Husna A; Hilmi Lutfiyah M; Ia Kusnia
Gunung Djati Conference Series Vol. 22 (2023): Conference Series Learning Class Tauhid and Akhlak
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hak dan kewajiban seorang muslim itu begitu banyak, mulai dari hal yang sepele bahkan sampai kepada hal yang melibatkan pahala dan dosa. Manusia memiliki kewajiban untuk menjaga hubungannya dengan sang Tuhan (hablum Minallah) dan sesama manusia (Hablum Minannas) agar mendapatkan hak yang seharusnya. Setelah seseorang mengetahui hak dan kewajibannya sebagai seorang muslim, otomatis dia akan memenuhi suatu hal yang seharusnya dilakukan dan jika lalai maka dia akan merasa tidak tenang.
Internalisasi Konsep Hablumminallah dalam Pendidikan Karakter di Ma’had Lughowi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Miftahul Fikri; Hakim Adila Rusyana; Hanifa Humaira Zahra; Hasna Dini Zahirah
Gunung Djati Conference Series Vol. 22 (2023): Conference Series Learning Class Tauhid and Akhlak
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami kondisi suatu konteks dengan mengarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai kondisi dalam suatu konteks secara nyata, tentang apa yang sebenarnya terjadi sesuai apa adanya di lapangan studi, Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif, Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang mampu menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku dari orang-orang yang diamati, mengetahui upaya internalisasi konsep Habnlumminallah oleh pihak Ma’had Lughowi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mengetahui dampak yang terjadi setelah melaksanakan proses internalisasi, mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi dalam proses internalisasi, dan mengetahui dukungan apasaja yang diperlukan dalam proses internalisasi agar sampai pada tujuan nya yaitu pendidikan karakter.