Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Prototipe Sistem Cerdas Dalam Menentukan Topik Skripsi Menggunakan Fuzzy AHP di Universitas Muhammadiyah Pontianak Asrul Abdullah; Sucipto Sucipto
Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Vol 15, No 2 (2020): Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jim.v15i2.2917

Abstract

Proses akhir menuju sarjana adalah setiap mahasiswa diharuskan membuat artikel ilmiah dalam bentuk buku yang diberi nama skripsi. Untuk dapat membuat skripsi, setiap mahasiswa harus mengambil berbagai macam mata kuliah penunjang dan pendukung dalam pembuatan skripsi. Berbagai mata kuliah yang telah diambil oleh mahasiswa harusnya dapat memberikan inspirasi atau ide untuk dijadikan topik skripsi sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Pemilihan topik skripsi menjadi salah satu tahapan yang sulit dalam penyusunan skripsi. Hal ini dikarenakan masih banyak mahasiswa yang belum memahami dan mengetahui minat dan kemampuannya terhadap salah satu mata kuliah yang nantinya dijadikan sebagai topik dalam penyusunan skripsi. Fokus dari penelitian ini adalah sebuah prototipe sistem cerdas yang dibuat untuk membantu memberikan keputusan kepada mahasiswa dalam menentukan topik skripsi menurut minat dan kemampuan yang dimilikinya. Metode perancangan perangkat lunak yang digunakan adalah waterfall dimulai dari perencanaan sistem, perancangan prototipe, implementasi prototipe, pengujian prototipe dan pemeliharaan. Hasil dari penelitian ini adalah kemampuan prototipe memberikan rekomendasi topik skripsi sesuai dengan minat dan kemampuan mahasiswa. Bobot paling besar ada pada mahasiswa A2 untuk minat Jaringan Komputer sebesar 0.916 sedangkan bobot paling kecil ada pada mahasiswa A1 pada minat Multimedia sebesar 0.052.
Persepsi Video Stereoscopic 3d Menggunakan Kamera Smartphone Dengan Metode Side-By-Side Sucipto Sucipto
CYBERNETICS Vol 1, No 01 (2017): CYBERNETICS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.376 KB) | DOI: 10.29406/cbn.v1i01.560

Abstract

Stereoskopi 3D juga disebut pencitraan stereoskopik atau 3D mengacu pada teknik untuk menciptakan atau meningkatkan ilusi kedalaman gambar dengan menghadirkan dua gambar offset secara terpisah ke mata kiri dan kanan penampil. Gambar dua dimensi kemudian digabungkan di otak untuk memberi kesan kedalaman 3D. Salah satu metode untuk mewakili tingkat kedalaman dengan stereoskopik. Dua gambar stereoskopis ditumpuk, akan ada yang disebut disparitas gambar (disparity image) yaitu gambar duplikat terpisah karena paralaks yang berbeda. Disparitas gambar dibuat karena adanya stereobase, yaitu jarak antara sumbu lensa kamera. Jarak antara dua kamera, bisa jadi analog dengan jarak kedua mata yang berukuran 65 mm.Faktor yang mempengaruhi video stereoskopik adalah pengolahan video yang dilakukan dengan optimalisasi stereoskopik standar anaglyph, dengan koreksi warna dan tingkat gamma video, teknik pengambilan gambar dan jarak antara lensa objek dengan kamera, hal ini didukung oleh perubahan nilai secara signifikan antara Teknik pembuatan shot (ES), tracking shot (TS) dan panning shot (PS). Pelacakan tembakan (TS). Jarak antara lensa objek dengan kamera juga memiliki efek, pada nilai yang terlihat pertama sebesar 75 lux pada benda jarak dengan lensa kamera lebih dari 20 meter yang diambil dengan menggunakan teknik build shot (ES) memiliki nilai skor rata-rata 4,6 sampai 6,8 saat tracking shot (TS) memiliki nilai tertinggi, dengan skor rata-rata 6,6-9, sedangkan untuk objek yang tercatat nilai rata-rata adalah objek PK (Pusat Keramaian) tertinggi dengan skor rata-rata 2,6 objek diikuti oleh PA (Pemandangan Alam ) Objek dengan skor rata-rata 2,4.Kata kunci: stereoscopic, disparity, parallax, stereobase, gamma. 3D Stereoscopy also called stereoscopic or 3D imaging refers to a technique for creating or enhancing the illusion of depth to the picture by presenting two offset images separately to the left and right eye of the viewer. Two-dimensional images are then combined in the brain to give the perception of 3D depth. One method to represent the level of depth with stereoscopic. Two stereoscopic images are stacked, there will be the so-called image disparity (disparity image) that is separate duplicate images because of the different parallax. Disparity image is created because of stereobase, ie the distance between the camera lens axis. The distance between the two cameras, can be analogous to the distance of the two eyes are large 65 mm.Factors that affect the stereoscopic video is video processing performed by optimization of standard anaglyph stereoscopic, with color correction and gamma level of the video, shooting technique and the distance between the object lens with the camera, it is supported by the change in value significantly between techniques establishing shot (ES), tracking shot (TS) and a panning shot (PS). tracking shot (TS). distance between an object lens with the camera also has an effect, on the first visible value of 75 lux at a distance object with camera lenses over 20 meters were taken using a technique establishing shot (ES) has a value score an average of 4.6 to 6.8 while tracking shot (TS) have the highest scores, with an average score of 6.6 to 9, while for objects recorded average value is the highest PK (Pusat Keramaian) object with an average score of 2.6 object followed by a PA (Pemandangan Alam) object with an average score of 2.4.Keywords: stereoscopic, disparity, parallax, stereobase, gamma.
Pengenalan dan Pelatihan Program Microsoft Office Menggunakan Microsoft Word Bagi Mahasiswa Informatika Barry Ceasar Octariadi; Sucipto Sucipto; Fenni Supriadi
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 19, No 2 (2022): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v19i2.5237

Abstract

Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di kemajuan saat ini bagi mahasiswa diperlukan guna meningkatkan kompetensi dalam mengerjakan serta pengolah kata berbasis komputerisasi agar efekti dan efisien. Bidang IT dapat dimanfaatkan dalam tugas sehari-hari seperti pembuatan laporan, presentasi dan sebagainya. Microsoft Office merupakan paket software buatan Microsoft Coorporation yang dirancang untuk memudahkan tugas perkantoran. Kegiatan Layanan Masyrakat (PKM) bertujuan untuk pengenalan dan pelatihan ini diharapkan memberikan wawasan mengenai kegunaan dari Microsoft Word agar dapat di manfaatkan untuk pembuatan tugas akhir maupun makalah kepada mahasiswa, seperti pembuatan daftar isi, penomoran halaman, Diharapkan mahasiswa baik dalam struktur penulisan, kerangka penulisan serta memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di Microsoft word tersebut.
SISTEM PENYIRAMAN OTOMATIS PADA TANAMAN CABAI RAWIT MENGGUNAKAN METODE FUZZY SUGENO Muhammad Hendri; Sucipto Sucipto; Rachmat Wahid Saleh Insani
JUTECH : Journal Education and Technology Vol 4, No 1 (2023): JUTECH JUNI
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jutech.v4i1.2109

Abstract

Penyiraman tanaman merupakan suatu kegiatan yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan tanaman, dikarenakan tanaman memerlukan asupan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis dalam memperoleh kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Tanaman cabai merupakan tanaman yang yang sangat sensitif terhadap kelebihan dan kekurangan air.Alat ini bertujuan agar dapat membantu masyarakat dalam mengetahui kebutuhan air pada tanaman cabai sehingga mampu meningkatkan produksi tanaman cabai. Sistem pengaturan yang digunakan untuk mengontrol penyiraman tanaman secara otomatis sehingga output jumlah air sesuai dengan yang diharapkan menggunakan metode fuzzy sugeno untuk mendapatkan output sesuai dengan yang diinginkan oleh sistem. Hasil ini diperoleh dari hasil pengujian dimana saat tanah kering bernilai  maka pompa air akan menyala dan melakukan penyiraman pada tanaman, dan jika tanah tersebut basah bernilai  maka tanaman tersebut tidak akan disiram dan pompa tidak akan hidup. Dimana kondisi ini telah diatur sesuai dengan rule yang telah ditetapkan.
Pelatihan Peningkatan Produktivitas Melalui Literasi Digital Optimalisasi Aplikasi Berbasis Cloud Bagi Guru Sma Al-Ishlah Pontianak Sucipto Sucipto; Barry Ceasar Octariadi; Fenni Supriadi
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 20, No 1 (2023): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v20i1.5261

Abstract

Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi tenaga pengajar diperlukan guna meningkatkan kompetensi dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa-siswa di sekolah masing-masing. Selain dalam proses pembelajaran, kemampuan dalam bidang IT dapat dimanfaatkan dalam tugas sehari-hari seperti pembuatan laporan, presentasi dan sebagainya. Microsoft 365 Web merupakan paket software buatan Microsoft Coorporation yang dirancang untuk berbasis web yang bisa diakses secara gratis memudahkan tugas perkantoran.Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat materi ini disampaikan disertai dengan modul yang akan dibagikan ke seluruh peserta dimana pada modul dijelaskan langkah-langkahnya secara terstruktur dan terperinci sehingga sehingga guru yang masih awam dengan aplsikasi berbasis cloud akan mudah mengikuti langkah-langkah yang diberikan dari pemateri maupun untuk dipelajari dilain waktu. Setelah terlaksananya kegiatan ini guru-guru dapat mengoptimalkan fitur-fitur yang ada terlihat sebelumnya  ada 66,7% yang tidak bisa menggunakan menjadi 100% yang bisa menggunakan dan memanfaatkan fitur-fitur yang ada dan menambah wawasan kepada guru tentang aplikasi berbasis cloud sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran serta menjadikan aplikasi berbasis cloud bisa digunakan lebih optimal oleh guru-guru di SMA Al-Ishlah Pontianak.
Sistem Antrian Generik Menggunakan Model Single Channel Single Phase Yulrio Brianorman; Sucipto Sucipto
Sainteks Vol 19, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v19i2.15143

Abstract

Kebutuhan terhadap sistem antrian pada saat ini menjadi hal yang dinilai penting. Studi literatur yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sistem antrian yang dikembangkan bersifat spesifik untuk satu proses atau instansi tertentu saja. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mengembangkan sistem antrian yang dapat digunakan oleh siapapun dengan struktur antrian single-channel single-phase. Metodologi penelitian menggunakan design science research. Rancangan sistem antrian telah dibangun menjadi sebuah aplikasi berbasis website dengan nama tabarun.com. Kelebihan dari sistem ini yang juga menjadi kontribusi dalam penelitian adalah sistem antrian ini dapat digunakan oleh siapapun, antar pengguna sistem dapat menjadi follower/following dengan pengguna lainnya. Evaluasi pada sistem ini telah dilakukan black box yang memberikan hasil pengujian valid pada semua proses pengujian yang dilakukan. Selain itu juga dilakukan user acceptance test pada aspek aksesibilitas, aspek fungsional, dan aspek komunikasi visual. Secara keseluruhan, hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem telah  diterima dengan baik oleh pengguna.
Prediction of the level of crime cases using multiple linear regression in the city of Pontianak Fadillah Bergas; Sucipto; Asrul Abdullah
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 11 No 2 (2024): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v11i2.1025

Abstract

This study aims to develop a predictive model for the crime rate in the Police Resort Area of Kota (POLRESTA) Pontianak using the Multiple Linear Regression method based on secondary data obtained from the Criminal Investigation Unit of POLRESTA Pontianak. The utilization of descriptive statistical techniques and data visualization aids in identifying relevant features that enrich the information within the model. The evaluation results indicate that this model performs well in both modeling and predicting crime rates in Kota Pontianak. Despite the variations in error rates between training and testing data, the model still demonstrates its proficiency in predicting known data. The testing results also reveal that the Mean Absolute Percentage Error (MAPE) values for each crime category exhibit variations in the testing dataset, with MAPE for "Berat" increasing to 12.91%, MAPE for "Sedang" increasing to 30.11%, and MAPE for "Ringan" increasing to 26.59%. Consequently, this study concludes that the Multiple Linear Regression method holds potential as an effective tool for decision-making and the development of strategies to combat criminal activities in Kota Pontianak
Model WebGIS Menggunakan Metode Scoring Untuk Klasifikasi Tingkat Rawan Kebakaran Hutan di Kalimantan Barat Ya' Ilham Eka Saputra; Sucipto Sucipto; Rachmat Wahid Saleh Insani
Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer Vol 20, No 1: Februari 2024
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35889/progresif.v20i1.1692

Abstract

Forests in West Kalimantan play a crucial role as a source of germplasm, timber, water regulation, and the preservation of biodiversity. However, they are vulnerable to wildfires, which can lead to ecological damage, a decline in biodiversity, climate change, and negative impacts on public health and transportation. In order to prevent and protect the forests from wildfires, effective monitoring efforts are necessary. Therefore, this research aims to develop a Web Based Geographic Information System that can classify regions with levels of fire vulnerability as safe, low, moderate, high, and very high based on the distribution of hotspots in West Kalimantan.The determination of fire vulnerability levels involves a weighting and scoring method in this study, utilizing data from the BRIN Fire Hotspot in the year 2020.Keyword: Geographic Information System; WebGIS; Forest fires; Scoring and weighting.  AbstrakHutan di Kalimantan Barat memiliki peran penting sebagai sumber plasma nutfah, kayu, pengatur tata air, serta pelestarian alam hayati. Namun, rentan terhadap kebakaran yang dapat menyebabkan kerusakan ekologis, penurunan keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan dampak negatif pada kesehatan masyarakat serta transportasi. Dalam rangka mencegah dan melindungi hutan dari kebakaran, perlu dilakukan upaya monitoring yang efektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Informasi Geografis berbasis web yang dapat mengklasifikasikan wilayah dengan tingkat rawan kebakaran aman, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi berdasarkan penyebaran titik panas (hotspot) di Kalimantan Barat. Penentuan tingkat kerawanan menggunakan metode pembobotan dan scoring pada penelitian ini menggunakan data tahun 2020 dari BRIN Fire Hotspot.Kata kunci: Sistem Informasi Geografis; WebGIS; kebakaran hutan; Scoring dan Pembobotan.
Geofencing Lokasi Rawan Pencurian Sepeda Motor Di Kota Pontianak Berbasis Android Arfiyan, Fandika Roinaldi; Insani, Rachmat Wahid Saleh; Sucipto, Sucipto
Jutisi : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 13, No 2: Agustus 2024
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35889/jutisi.v13i2.1967

Abstract

Crime, including theft, is a social issue that raises concerns and disrupts community peace, especially in the city of Pontianak. Among various problems, the importance of environmental security systems is emphasized in efforts to enhance order, safety, and combat crime, with the hope of reducing criminal activity so that community activities can proceed smoothly. This research has resulted in an Android application aimed at increasing users' awareness of motorcycle theft in Pontianak through the use of geofencing technology. The application utilizes geofencing features to identify and monitor high-risk areas, providing alerts when entering or leaving these zones. Firebase serves as the backend to store theft-prone data. Location permissions are required, and inter-component communication within the application provides additional information. Based on black box testing and questionnaires conducted, it can be concluded that the developed application is well-received by users, functions effectively, and helps identify routes vulnerable to motorcycle theft in Pontianak.Top of FormKeywords: Android; Motorcycle Theft; Security; Location System AbstrakKriminalitas, termasuk pencurian, merupakan isu sosial yang menimbulkan kekhawatiran dan mengganggu kedamaian masyarakat, terutama di kota Pontianak. Di antara berbagai permasalahan, pentingnya sistem keamanan lingkungan ditekankan untuk meningkatkan ketertiban, keamanan, dan mengatasi kejahatan, dengan tujuan menurunkan tingkat kejahatan guna lancarnya aktivitas masyarakat. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi Android yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran pengguna terhadap pencurian sepeda motor di Pontianak melalui teknologi geofencing. Aplikasi ini menggunakan fitur geofencing untuk mengidentifikasi dan memonitor area-area berisiko tinggi, memberikan peringatan saat masuk atau keluar dari zona-zona tersebut. Firebase digunakan sebagai backend untuk menyimpan data mengenai daerah rawan pencurian. Izin lokasi diperlukan, dan komunikasi antar komponen dalam aplikasi menyediakan informasi tambahan. Berdasarkan pengujian black box dan kuesioner yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dikembangkan diterima dengan baik oleh pengguna, berfungsi dengan efektif, dan membantu mengidentifikasi rute-rute yang rentan terhadap pencurian sepeda motor di Pontianak. 
Peningkatan Akurasi Geopositioning Android Menggunakan Algoritma Graham Scan dan Moment Centroid Rachmat Wahid Saleh Insani; Sucipto
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 13 No 4: November 2024
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jnteti.v13i4.9403

Abstract

Geopositioning is the process of determining or estimating the geographic position of an object through the global positioning system (GPS). The calculations in geopositioning require measurements of distances or angles relative to known reference positions. In Android devices, achieving accuracy, speed, and power efficiency in geopositioning with GPS, cellular networks, and Wi-Fi can be challenging. This research aimed to improve the accuracy of the geopositioning process for cellular networks on Android devices through polygon triangulation using the Graham scan algorithm and determining a moment centroid for the improved estimation of geolocation data. The geolocation data were collected using an Android smartphone with a cellular network and disabled Wi-Fi. A filtering phase on the coordinates was established to obtain the closest distance coordinates from the other. The distances between each pair of coordinates were calculated using the haversine formula, and then the average distance of all pairs was calculated. Then, a polygon was formed by arranging the coordinates in a sequence, which was achieved using the Graham scan algorithm. After obtaining a set of triangles from the polygon triangulation results, the moment centroid of each formed triangle was determined. The centroid, as a result, was compared with another centroid calculation, the Lagrange interpolation polynomial. Based on the results obtained from quantifying the accuracy and precision using average Euclidean error (AEE) and root mean square error (RMSE), the coordinates derived from the moment centroid were more accurate and precise than the Lagrange interpolation polynomial.