hermanto hermanto
sekolah tinggi ilmu kesehatan kendal

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Toilet Training Terhadap Tingkat Kognitif Orang Tua Dan Frekuensi Enuresis Pada Anak Usia Prasekolah di Pemalang Hikmatul Janah; livana ph; hermanto hermanto
Jurnal Smart Keperawatan Vol 4, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.249 KB) | DOI: 10.34310/jskp.v4i2.11

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Anak usia prasekolah merupakan anak yang berusia 3 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak seharusnya sudah mampu mengendalikan fungsi kandung kemihnya sehingga tidak mengalami enuresis. Salah satu penatalaksanaan enuresis adalah menggunakan metode toilet training. Pengetahuan tentang toilet training sangat penting bagi orang tua untuk memperoleh keberhasilan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh toilet training terhadap tingkat kognitif orang tua dan frekuensi enuresis pada anak usia prasekolah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment  dengan pendekatan Pretest-posttest design. Tehnik sampel menggunakan total sampling yaitu sebanyak 42 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner, power point dan leaflet. Hasil: Hasil penelitian menggunakan uji paired sample t-test tentang toilet training terhadap tingkat kognitif orang tua di dapatkan nilai p value sebesar 0,000 (p <0,05) menunjukan ada pengaruh toilet training terhadap tingkat kognitif orang tua dan toilet training terhadap frekuensi enuresis di dapatkan hasil nilai p value 0,160 (p >0,05) menunjukan tidak ada pengaruh toilet training terhadap frekuensi enuresis pada anak usia prasekolah di Pemalang. Diskusi: Hasil penelitian ini di rekomendasikan kepada orang tua tentang cara mengajarkan toilet training  dengan benar sejak anak berusia toodler sehingga kejadian enuresis pada anak usia prasekolah dapat berkurang. Kata Kunci: Frekuensi enuresis, tingkat kognitif orang tua, toilet training
Cognitive Improvement On School-Aged Children Through Educational Video Livana PH; hermanto hermanto; Indras Urfiyah; Novi Indrayati
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak Vol. 1 No. 2 (2018): November 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.506 KB) | DOI: 10.32584/jika.v1i2.130

Abstract

Psychosocial development in school age is characterized by industry / productive versus low self esteem or so-called normal and distorted development. Deviant development in school age can be overcome by several actions one of which is education about the task of normal development at school age. Appropriate media in education for school-aged children with audiovisual media. Audiovisual media displays elements of images and sounds that have several functions one of which is the cognitive function which means it makes it easier for children to understand the content delivered. Research aimed to know the difference of cognitive level before and after giving video, and to know the effect of educational video to cognitive improvement of child. Research using quasy experiment design with one group pretest-posttest design. Sampling with total sampling technique on the respondent class IV until VI which amounted to 75 respondents. Results: research analysis with statistical test showed that there is influence between educational video about stage of psychosocial development toward cognitive improvement of children with median value before 54,00 and after 56,00 giving video with ρ value that is 0,00 (ρ value<0,05). Research is recommended to teachers to teach their students about the stage of psychosocial development with audiovisual media so that children can find out the tasks appropriate to the stage.
Dukungan Keluarga dengan Perawatan Diri pada Pasein Gangguan Jiwa di Poli Jiwa Livana PH; Hermanto Hermanto; Nanda Putra Pratama
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 4 No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.546 KB) | DOI: 10.33490/jkm.v4i1.54

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan :Gangguan jiwa berdampak pada perawatan diri yang kurang, sehingga keluarga mempunyai peranan yang penting untuk memotivasi pasien melakukan perawatan diri agar kebutuhan diri pasien terpenuhi. Peranan keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan sosial ekonomi serta memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spritual bagi pasien.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan perawatan diri (self care) pasien gangguan jiwa di poli jiwa RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.Metode : penelitian study descriptif korelasion dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 145. Hasil : hasil penelitian mayoritas responden berumur 41-50 tahun (42,1%), berjenis kelamin laki-laki (60,0%), berpendidikan SMA (62,1%), dukungan baik (49,7%), melakukan perawatan diri baik (70,3%), ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perawatan diri pasien jiwa. Hasil penghitung menggunakan chi-quare didapatkan nilai p value 0,000 (P<0,05) Diskusi : penelitian iniDiharapkan tenaga kesehatan khusunya perawat memberikan motivasi kepada keluarga untuk memberikan dukungan pada pasien. Kata Kunci : dukungan keluarga, perawatan diri, gangguan jiwa ABSTRACT Intruduction :Motivate patients perform self-care so that the patient looks clean. The role of the family in the care of mental patients is to maintain or care for, maintain and improve mental status, anticipating economic and social changes provide motivation and facilitate the spiritual needs of the patient. The purpose of this study determine the relationship between family support with self-care (self-care) in patients with mental disorders in mental poly Hospital Dr. H. Soewondo Kendal. Methods :Descriptive correlational research study with cross sectional approach, the total sample of 145. Results:The results of the study the majority of respondents aged 41-50 years (42.1%), male sex (60.0%), high school educated (62.1%), good support (49.7%), do a good self-care (70.3%), there is a relationship between self-care support for families with psychiatric patients. Discussiion :Suggestions in the study of health workers, especially nurses are expected to promote health education particularly in poly soul Keywords : family support, personal care, mental disorders