Ryan Firman Syah
Universitas Respati Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI PESTISIDA LENGKUSEMIN TERHADAP POPULASI KEONG MAS (Pomacea canaliculataL.) PADA TANAMAN PADI SAWAH Mas’ud .; Ruswadi Muchtar; Ryan Firman Syah
JURNAL PERTANIAN Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.678 KB) | DOI: 10.52643/jir.v7i1.230

Abstract

Kebutuhan padi sebagai bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan tersebut belum diimbangi oleh peningkatan produksi. Salah satu kendala dalam meningkatkan produksi padi adalah adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Salah satu OPT utama adalah keong mas (Pomacea canaliculata  L.). Dalam mengatasi OPT tersebut para petani lebih suka menggunakan pestisida kimia. Di daerah penelitian terdapat beberapa tanaman yang dapat dijadikan pestisida nabati antara lain lengkuas, sereh, dan mindi. Namun belum banyak petani yang menggunakan bahan-bahan tersebut karena belum merasa yakin akan manfaat tanaman tersebut dalam mengendalikan keong mas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pestisida nabati Lengkusemin 112 terhadap perkembangan populasi dan serangan keong mas pada tanaman padi sawah serta untuk mengetahui konsentrasi yang tepat sehingga lebih efektif dan efisien. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK), 5 perlakuan 3 ulangan. Pengolahan data dilakukan menggunakan Anova atau uji F dan uji BNT. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) Penggunaan pestisida nabati Lengkusemin 112 tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman tetapi berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan, 2) Penggunaan pestisida nabati Lengkusemin 112 berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah keong mas yang mati, berat jerami dan berat gabah kering panen, dan 3) Konsentrasi pestisida nabati Lengkusemin 112 yang terbaik untuk mengendalikan keong mas adalah 300 cc Lengkusemin 112/liter air. Kata kunci: Lengkusemin 112, konsentrasi, populasi, keong mas, padi sawah.
APLIKASI PESTISIDA NABATI LENGKUSEBIN TERHADAP POPULASI KEONG MAS (Pomacea canaliculata L.) PADA TANAMAN PADI SAWAH Hamdan .; Ruswadi Muchtar; Ryan Firman Syah
JURNAL PERTANIAN Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.675 KB) | DOI: 10.52643/jir.v6i1.214

Abstract

Serangan hama keong mas mengurangi optimalitas produksi padi yang diperoleh petani. Usaha yang dilakukan selama ini dengan menggunakan pestisida kimia menyebabkan berbagai kerugian terlebih pencemaran lingkungan sampai pada kesehatan terhadap produk pertanian. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menjadi kendala utama adalah keong mas (Pomacea canaliculata L.). Penggunaan beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati adalah lengkuas, sereh, dan bintaro (lengkusebin). Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh perbandingan komposisi pestisida nabati Lengkusebin (lengkuas, sereh, dan bintaro) terhadap perkembangan populasi dan serangan keong mas pada padi sawah  varietas  Ciherangdan 2) Untuk mengetahui komposisi pestisida nabati lengkusebin yang terbaik untuk mengendalikan hama keong mas pada tanaman padi sawah. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 5 perlakuan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi lengkusebin terhadap tanaman padi dapat mengurangi populasi hama keong mas 20% pada 21 hst dan 90% pada 42 hst dari total pemberian keong mas sebagai perlakuan, selain itu aplikasi lengkusebin juga memengaruhi berat jerami segar, jerami kering dan gabah kering giling. Komposisi pestisida nabati yang terbaik antara lengkuas, sereh dan biji bintaro adalah 2:1:3.Keyword: serangan hama, padi, keong mas, lengkusebin
PENGARUH PERBANDINGAN KOMPOSISI PESTISIDA LENGKUSEBIN TERHADAP POPULASI KEONG MAS (Pomacea canaliculata L.) PADA TANAMAN PADI SAWAH Hamdan .; Ruswadi Muchtar; Ryan Firman Syah
JURNAL PERTANIAN Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v7i1.229

Abstract

Padi (Oryza sativa L) merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Kebutuhan komoditas tersebut terus meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk.Salah satu kendala dalam upaya meningkatkan produksi padi adalah adanya gangguan Organisme Pengganggu tanaman (OPT). Salah satu OPT utama adalah keong mas (Pomacea canaliculata  L.). Untuk mengatasinya para petani cenderung menggunakan pestisida kimia yang tidak ramah lingkungan. Di daerah penelitian terdapat beberapa jenis tanaman yang dapat dijadikan bahan pestisida nabati antara lain lengkuas, sereh, dan bintaro. Namun para petani di wilayah tersebut belum banyak yang menggunakan bahan-bahan tersebut karena belum yakin akan manfaat tanaman tersebut dalam mengendalikan keong mas. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh perbandingan komposisi pestisida Lengkusebin (lengkuas,sereh, dan bintaro) terhadap perkembangan populasi dan serangan keong mas pada tanaman padi sawah dan komposisi pestisida Lengkusebin yang terbaik untuk mengendalikan keong mas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAK, 5 perlakuan yaitu: A (kontrol/tidak menggunakan pestisida Lengkusebin), B (komposisi  lengkuas,sereh, biji bintaro 1:1:1,5), C (komposisi lengkuas, sereh, biji  bintaro1,5:1:2), D (komposisi lengkuas, sereh, biji bintaro1:2:2,5), E (komposisi  lengkuas, sereh, biji  bintaro 2:1:3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan. Pengolahan data menggunakan Anova dan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pestisida Lengkusebin tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, tetapi berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan. Penggunaan pestisida Lengkusebin berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah keong mas yang mati, berat jerami basah, berat jerami kering, berat gabah kering panen, dan gabah kering giling. Komposisi  lengkuas, sereh dan  bijibintaro 2:1:3) merupakan perlakuan terbaik.Kata kunci: Pestisida nabati, lengkusebin, keong mas, padi sawah.
PENGARUH MODEL SAMBUNGAN DAN WAKTU PEMBUKAAN SUNGKUP TERHADAP KEBERHASILAN SAMBUNG PUCUK TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus macrophyllus) Dani Sunandar; Siti M. Sholihah; Ryan Firman Syah
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.972 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i1.87

Abstract

Durian merupakan tanaman bernilai ekonomis cukup tinggi, dapat meningkatan pendapatan petani dan devisa negara. Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya Durian. Tujuan penelitian membuktikan  model sambungan dan waktu pembukaan sungkup, dapat memperoleh bibit durian yang berkualitas  baik. Metode perbanyakan bibit Durian dengan cara menyambung ditujukan untuk mengekalkan sifat-sifat  klon, memperoleh tanaman yang kuat, memperbaiki jenis-jenis tanaman yang telah tumbuh, sehingga jenis yang tidak diinginkan diubah dengan jenis yang dikehendaki. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari dua faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah  Model  sambungan (A), terdiri dari 3 taraf,  yaitu : A1 (sambung samping), A2 (sambung miring), A3 (sambung celah /V), faktor ke dua adalah waktu pembukaan sungkup (S), terdiri dari 3 taraf, yaitu  : S1 (25 hari), S2 (32 hari) , S3 (39 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara model sambungan dan waktu pembukaan sungkup terhadap keberhasilan sambung pucuk tanaman durian. Model sambung celah/V) berpengaruh terhadap jumlah tunas, jumlah daun tunas, lebar daun tunas dan panjang tunas. Waktu pembukaan sungkup 25 HSP berpengaruh terhadap jumlah tunas, jumlah daun tunas, sedangkan waktu pembukaan sungkup 39 HSP berpengaruh terhadap lebar daun tunas dan panjang daun tunas. Kata Kunci : model sambungan, sungkup, durian