Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kerajinan Payung Cukup dan Payung Lunas di Desa Bukian Payangan Gianyar I Made Suparta; I Nyoman Suardina; I Wayan Mudra
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.609 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i2.1744

Abstract

Kecamatan Payangan terdiri dari 9 desa memiliki sumber daya alam subur serta potensi seni yang patut dikembangkan. Payung cukup dan lunas memiliki keindahan bentuk yang unik dan nilai ekonomi menjanjikan. Kerajinan yang terdapat di desa Bukian Payangan terbuat dari rangkaian susunan bilah-bilah bambu terlihat alami dan langka. Seiring perkembangan jaman, payung tradisional tidak bertangkai mayoritas digunakan petani dan peternak tidak banyak dikenal kaum melineal. Rangkaian bilah bambu yang tersusunan vertical-horizontal memberi daya tarik tersendiri untuk dilakukan penelusuran lebih lanjut terhadap penomena yang terdapat pada payung Payung cukup maupun payung lunas. Penelitian ini menggunakan metode porposive sampling, Validitas data lapangan maupun pustaka didasarkan pada metode ilmiah, pengumpulan dan analisis data serta alat ukur yang digunakan. Kompilasi dan tabulasi data dikoreksi dan dikonstruksikan secara logis dan sistematis. Adapun luarannya berupa publikasi ilmiah yang dimuat pada jurnal terakreditasi yaitu Mudra ISI Denpasar atau jurnal Imaji terbitan UNY (Universitas Negeri Yogyakarta). Dan bahan ajar. Target capaian penelitian ini untuk mengetahui pengertian payung cukup dan lunas, bahan dasar, dan keberlanjutannya.
JENIS HIASAN TATAHAN BADE I Made Suparta
Imaji Vol 8, No 1 (2010): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.026 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v8i1.6651

Abstract

Penelitian tentang Jenis Hiasan Tatahan Bade bertujuan untuk mengetahu: (1) jenis motif pepatran maupun kekarangan yang diterapkan untuk menghias bangunan bade, serta urut-urutannya pada setiap palih/embakan karang; (2) jenis teknik ukiran/tatahan yang dipakai pada setiap motif pepatran/ kekarangan; dan (3) persaman dan perbedaan hiasan maupun tatahan yang ada pada setiap daerah yang dapat dijadikan sebagai ciri khasnya. Motif hias yang beragam dan dijadikan motif bagian pada bangunan bade, tetap memiliki nilai sakral dan akan berlanjut semasih warna/kasta mentaati tradisi leluhurnya serta kewenangan yang diberikan oleh Dalem (raja). Dengan kata lain, semasih acara ngaben menggunkan sarana bade, motif hias dengan berbagai jenis dan bentuknya tetap diperlukan. Motif hias yang ada pada bangunan bade, memiliki hubungan hierarkis yang ganda sesuai dengan konsep desa kala patra. Penempatan motif hias yang ada pada bade adalah bentuk hubungan hirarkis horizontal di antara warna/kasta dalam agama Hindu terhadap Dalem (raja) atas penghargaan yang pernah diberikan. Kata kunci: motif hiasan, upacara ngaben, dan tradisi leluhur
PENERAPAN KONSEP REALISME PENATAAN SETTING DAN PROPERTI PADA FILM SURUH AYU Robby Anwar; I Made Suparta; I B Hari Kayana Putra
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Calaccitra Maret 2022
Publisher : CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Film Suruh Ayu menceritakan tentang Ayu, perempuan berumur 19 tahun yang mengalami kebimbangan mengenai apakah dia harus menyampaikan bahwa dirinya sedang hamil disaat acara lamaran atau setelah acara lamaran. Keadaan diperparah dengan tuntutan dari teman – temannya yang harus segera menikah karena ada alasan tersendiri serta perjodohan dari bapak dan ibu Ayu. Tulisan ini akan membahas mengenai bagaimana penerapan konsep realisme penataan setting dan properti pada film Suruh Ayu. Metode yang digunakan yaitu Metode Observasi, kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra sebagai alat bantu utamanya. Metode Wawancara, merupakan salah satu penelitian yang merupakan proses untuk memperoleh informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan subjek yang diteliti. Selama satu semester berproses magang di Luar Kotak Audiovisual, penulis mendapatkan wawasan mengenai alih pengetahuan, keterampilan, dan teknologi. Adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, penulis banyak mendapatkan pengalaman dan wawasan langsung dari mitra magang. Penulis mendapatkan bimbingan penuh dari mitra magang, yang dimana penulis sebagai Penata Artistik membuat suatu karya film yang berjudul “Suruh Ayu”. Penulis dibimbing penus oleh mitra magang bagaimana seorang Penata Artistik mampu merealisasikan filmnya dengan penataan setting dan property. Sehingga selama pra produksi, produksi, hingga pasca produksi dapat berjalan dengan lancar. Penulis mendapatkan bimbingan penuh dari mitra magang, sebagai Penata Artistik membuat suatu karya film yang berjudul “Suruh Ayu”. Penulis dibimbing penuh oleh mitra magang bagaimana seorang Penata Artistik mampu merealisasikan filmnya dengan penataan setting dan property. Sehingga selama pra produksi, produksi, hingga pasca produksi dapat berjalan dengan lancar.
Produksi Kerajinan Sarana Upacara Dan Gaya Hidup Religius Masyarakat Gianyar Ni Kadek Karuni; I Wayan Suardana; I Made Suparta
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 34 No 1 (2019): Februari
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v34i1.644

Abstract

Masyarakat Bali adalah masyarakat religius, tiada hari tanpa aktivitas keagamaan. Di bawah kungkungan globalisasi dengan kebebasan yang sangat terbuka tidak bisa menggoyahkan sikap religius masyarakat, bahkan justru menjadi semakin melekat kuat di hati masyarakat. Kuatnya nilai-nilai religius dengan beranekaragam kegiatan adat dan agama menyebabkan rasa ritual menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Gianyar dengan segala aktivitasnya. Untuk mendukung aktivitas tersebut, tentunya membutuhkan berbagai bentuk dan jenis produk sarana upacara dengan segala fungsinya. Meningkatnya kebutuhan akan sarana upacara untuk mendukung ritual menggugah para perajin mengembangkan kreativitas menciptakan karya baru yang lebih artistik dan menarik. Produksi seni kerajinan sarana upacara akhirnya mengalami dinamika yang cukup pesat dengan menawarkan model dan fungsi yang bervariatif. Tujuan penulisan ini untuk mendalami dinamika produksi seni kerajinan sarana upacara dalam mendukung gaya hidup religius masyarakat Gianyar. Mengacu pada metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif analitik melalui pendekatan perubahan sosial. dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa orientasi kehidupan religius masyarakat masih sangat kental yang terimplementasi pada meningkatnya aktivitas upacara adat dan agama. Ritual menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat untuk menunjukan jati diri dan kedudukan sosial yang lebih tinggi, didukung dengan penggunaan sarana upacara yang mewah dan elegan. Selain untuk mempersembahkan yang terbaik dan terindah pada Yang Maha Kuasa, sarana upacara menjadi standar kehidupan sosial masyarakat sebagai seorang yang berbudaya dan beriman. Hal ini berdampak pada dinamika produksi kerajinan sarana upacara semakin meningkat dan dapat menambah ekonomi perajin. Tulisan ini dapat dijadikan sumber referensi berkaitan dengan dinamika produksi seni kerajinan sarana upacara dengan keanekaragaman bentuk dan fungsinya.