Rika Febriani
Petra Christian University, Surabaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Performa Brosur dan Situs Web Program Wisata Museum Sebagai Media Promosi Destinasi Wisata Museum Febriani, Rika
Nirmana Vol 17, No 1 (2017): JANUARY 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.193 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.17.1.42-52

Abstract

Museum di Indonesia menghadapi permasalahan kurangnya pengunjung. Di tahun 2007 Museum HoS didukung oleh Sampoerna untuk Indonesia menggagas program Wisata Museum sebagaiinisiatif membantu promosi museum-museum lain di Indonesia sebagai destinasi wisata.Program inimeng­gunakan media promosi berupa brosur pada periode 2008 – 2010 dan berubah ke format situs web di tahun 2010 hingga kini. Setiap media promosi destinasi wisata memiliki kelebihan dan kekurangan, maka perubahan format media pun akan membawa konsekuensi. Pembahasan ini hendak melihat bagaimana performa brosur dan situs web tersebut dalam mempromosikan museum-museum rekanan sebagai destinasi wisata. Penelitian ini bersifat kualitatifdeskriptif menggunakan metode studi kasus instrumental dengan harapan kelak menjadi acuan bagi promosi destinasi wisata museum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua media memenuhi kriteria media promosi destinasi wisata yang ideal. Konten akurat (pada saat informasi dicantumkan) dalam menampilkan fasilitas museum-museum sebagai destinasi wisata.Tampilan kedua media atraktif. Agar semakin optimal diperlukan pesan yang lebih kuatuntuk memotivasi wisata ke museum, yang mampu memerangi biaya psikologis calon pengunjung.Situs web perlu penambahan elemen interaktif dan audio visual agar makin atraktif, serta menambah tautan dengan situs-situs lain (dengan peminatan serupa), direktori, portal, atau situs web komunitas tertentu. Akan lebih baik jika ditunjang dengan promosi media-media melalui lain yang mampu menjangkau khalayak luas dan sesuai dengan kemajuan teknologi, seperti melalui media jejaring sosial dan aplikasi mobile.
Perancangan Buku Interaktif dalam Meningkatkan “Self-Esteem” Sebagai Upaya Pencegahan “Bullying” Pada Anak Usia 7-9 Tahun Tirza Amelia Hartono; Wibowo Wibowo; Rika Febriani
DeKaVe Vol 10, No 1 (2017): Jurnal DeKaVe Vol. 10 No. 1 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1658.786 KB) | DOI: 10.24821/dkv.v10i1.1770

Abstract

Perancangan Buku Interaktif Belajar Baca Tulis bagi Orangtua Anak Penderita Disleksia di Surabaya Atalya Sharon Jerusha Turangan; Wibowo Wibowo; Rika Febriani
DeKaVe Vol 9, No 2 (2016): Jurnal DeKaVe Vol. 9 No. 2 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4133.701 KB) | DOI: 10.24821/dkv.v9i2.1760

Abstract

Gambaran e-Government di Indonesia yang Bersistem Desentralisasi Ditinjau dari Performa Situs Web Pemerintah Daerah Rika Febriani
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 16 No. 1 (2016): JANUARY 2016
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.735 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.16.1.64-72

Abstract

Situs web pemerintah merupakan bagian penting dari e-government. Indonesia dengan sistem peme­rintahan desentralisasi memberi kesempatan otonomi pemerintahan di tingkat kotamadya dan kabupaten. Maka setiap kotamadya dan kabupaten berhak menjalankan e-government sendiri dan memiliki situs web. Kajian ini hendak melihat sejauh mana kemajuan performa situs web pemerintah daerah dengan mengevaluasi situs web Surabaya dan Deli Serdang. Kedua daerah terpilih karena berprestasi nasional di bidang penerapan TIK dalam rangka e-government pada kurun waktu 2011-2013. Hasil evaluasi kedua situs web menunjukkan perbedaan performa yang cukup jauh. Situs web Deli Serdang masih pada tahap emerging presence sedangkan situs web Surabaya telah mencapai tahap transactional presence. Walau kedua daerah tercatat maju di bidang penerapan TIK dalam rangka e-government,  dapat disimpulkan  di antaranya masih terdapat digital divide.
Performa Brosur dan Situs Web Program Wisata Museum Sebagai Media Promosi Destinasi Wisata Museum Rika Febriani
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 17 No. 1 (2017): JANUARY 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.193 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.17.1.42-52

Abstract

Museum di Indonesia menghadapi permasalahan kurangnya pengunjung. Di tahun 2007 Museum HoS didukung oleh Sampoerna untuk Indonesia menggagas program Wisata Museum sebagaiinisiatif membantu promosi museum-museum lain di Indonesia sebagai destinasi wisata.Program inimeng­gunakan media promosi berupa brosur pada periode 2008 – 2010 dan berubah ke format situs web di tahun 2010 hingga kini. Setiap media promosi destinasi wisata memiliki kelebihan dan kekurangan, maka perubahan format media pun akan membawa konsekuensi. Pembahasan ini hendak melihat bagaimana performa brosur dan situs web tersebut dalam mempromosikan museum-museum rekanan sebagai destinasi wisata. Penelitian ini bersifat kualitatifdeskriptif menggunakan metode studi kasus instrumental dengan harapan kelak menjadi acuan bagi promosi destinasi wisata museum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua media memenuhi kriteria media promosi destinasi wisata yang ideal. Konten akurat (pada saat informasi dicantumkan) dalam menampilkan fasilitas museum-museum sebagai destinasi wisata.Tampilan kedua media atraktif. Agar semakin optimal diperlukan pesan yang lebih kuatuntuk memotivasi wisata ke museum, yang mampu memerangi biaya psikologis calon pengunjung.Situs web perlu penambahan elemen interaktif dan audio visual agar makin atraktif, serta menambah tautan dengan situs-situs lain (dengan peminatan serupa), direktori, portal, atau situs web komunitas tertentu. Akan lebih baik jika ditunjang dengan promosi media-media melalui lain yang mampu menjangkau khalayak luas dan sesuai dengan kemajuan teknologi, seperti melalui media jejaring sosial dan aplikasi mobile.
Representasi Perempuan dalam Iklan Televisi “Downy” Varian Parfum Collection dan Premium Parfum Jessica Alicia Surya; Listia Natadjaja; Rika Febriani
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 19 No. 1 (2019): JANUARY 2019
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.93 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.19.1.41-51

Abstract

Bersamaan dengan diluncurkannya produk Downy Parfum Collection dan Premium Parfum, Downy juga mengeluarkan dua iklan yang ditayangkan di televisi nasional. Kedua iklan ini merepresentasikan tokoh perempuan dengan cara yang berbeda dari iklan-iklan sebelumnya, dimana sebelumnya perempuan selalu digambarkan sebagai ibu rumah tangga. Selain itu, elemen “luar negeri” dan “orang asing” terlihat jelas meski iklan ini ditayangkan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi perempuan yang disampaikan dalam iklan Downy tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif dan dianalisis menggunakan semiologi Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Downy merepresentasikan perempuan sebagai figur yang percaya diri, mandiri, dan tidak lagi hanya bekerja di ranah domestik tetapi juga ranah publik. Hal ini sejalan dengan pandangan fenimisme yaitu menyamakan derajat pria dan wanita. Meskipun begitu, perempuan ternyata tetap tunduk kepada tuntutan publik bahwa ia harus selalu tampil wangi dan cantik. Terdapat budaya postkolonial yang terkandung dalam iklan ini, dilihat dari orang Barat yang mengagumi dan memuji tokoh utama (orang Timur). Rasa kagum dan pujian dari orang Barat lebih berkesan bagi orang Timur, karena budaya postkolonial yang masih berlaku saat ini.