Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Biopolimer Pada Stabilitas Lereng Swelling soil Dewi Amalia; Bagus Guritno; Hendry Hendry; Geni Firuliadhim
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v5i3.2099

Abstract

Many studies have begun to develop the concept of cracked soil. The results of research related to cracked soil are able to answer the irregularities that occur, such as the difference in the results of the stability analysis which is considered safe with the conventional bishop method, while the conditions in the field are landslides. Swelling soil is soil that is susceptible to changes in water content. This type of soil is very prone to cracking. To build infrastructure on the swelling soil type, an improvement must be made, one of which is by mixing the swelling soil with biopolymer. The results of this biopolymer mixing are then modeled in the New Slope Stability Analysis Program (NSSAP) 1.0 which refers to the concept of cracked soil. From the analysis, it was found that the slope safety factor before improvement with biopolymer was 0.305 and the safety factor after improvement with biopolymer was 2.006. From the results of this study, it can be seen that the role of biopolymers in stabilizing swelling soil is quite large, which is around 558%.
Analisis Daya Dukung Tiang Bor Dengan Alat Pile Driving Analyzer Test Pada Variasi Diameter Tiang Geni Firuliadhim; Rabiya
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 21 No 2 (2019): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.617 KB) | DOI: 10.35313/potensi.v21i2.1339

Abstract

Pile driving analyzer test atau disebut juga pengujian tiang dinamik, merupakan alat untuk mengetahui kapasitas daya dukung fondasi tiang pancang maupun fondasi bore pile. Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui parameter daya dukung pada fondasi bore pile dengan menggunakan alat pile driving analyzer test. Dari hasil pengujian fondasi tiang berukuran 25 cm mencapai titik ultimit daya dukungnya sebesar 28.3 kN atau setara dengan 2885.751 kg dengan beban yang diberikan adalah 63.5 kg. Mutu beton yang digunakan adalah K225 atau setara dengan 225 kg/cm2. Untuk fondasi tiang berukuran 20 cm memiliki nilai daya dukung ultimit sebesar 13 kN atau setara dengan 1325.61 kg dengan beban yang diberikan adalah 63.5 kg. Mutu beton yang digunakan adalah K225 atau setara dengan 225 kg/cm2. Sedangkan fondasi yang berdiameter 15 cm mencapai titik ultimit sebesar 2.5 kN atau setara dengan 254.925 kg dengan beban yang diberikan adalah 63.5 kg. Mutu beton campurannya adalah K225 atau 225 kg/cm2. Sehingga dari hasil tersebut membuktikan bahwa penampang fondasi tiang yang berbeda berpengaruh besar terhadap nilai daya dukung fondasi tiang tersebut.
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL POROUS MENGGUNAKAN ASPAL MODIFIKASI CARIPHALTE DAN PENAMBAHAN GILSONITE Geni Firuliadhim; Arief Aszharri
PILAR Vol 18 No 2 (2023): Pilar: September 2023
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal porus merupakan campuran aspal jalan dengan komposisi agregat yang umumnya menggunakan hampir 90% komposisi agregat kasar. Dengan banyaknya keunggulan aspal porus, maka untuk meningkatkan kestabilan campuran aspal porus diperlukan aspal yang berkualitas tinggi sebagai bahan pengikat agregat. Untuk meningkatkan nilai karakteristiknya digunakan aspal modifikasi shell cariphalte dan penambahan gilsonite. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan skala laboratorium. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini berupa pengujian aspal modifikasi cariphalte sebagai bahan pengikat dan agregat lokal yang terdapat di Bandung, Jawa Barat. Bahan tambah yang digunakan adalah gilsonite dengan variasi 4%, 5%, 6%, 7%, dan 8% yang kemudian digunakan untuk menguji karakteristik Marshall.