Bambang Sumiarto
Universitas Gadjah Mada

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Detection of Antibiotic Residues in Chicken Meat and Eggs from Traditional Markets at Yogyakarta City Using Bioassay Method Dyah Ayu Widiasih; Yatri Drastini; Doddi Yudhabuntara; F. Lintang R. Daru Maya; Prisha Lini Sivalingham; Heru Susetya; Widagdo Sri Nugroho Sri Nugroho; M. Th. Khrisdiana Putri; Roza Azizah Primatika; Bambang Sumiarto
Acta VETERINARIA Indonesiana 2019: Special Issues
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.823 KB) | DOI: 10.29244/avi.0.0.1-6

Abstract

Studies on antibiotic residues content in food of animal origin are currently needed to support veterinary public health programs. The present study was described bioassay method for the detection of antibiotic residues in chicken meat and eggs from traditional market at Yogyakarta City. A number of twenty-four chicken meat samples and 24 egg samples were taken from 8 traditional markets in Yogyakarta city. Samples were examined at Centre for Veterinary Wates, Yogyakarta, Indonesia using bioassay method for screening detection of penicillin, aminoglycoside, macrolide and tetracycline residues. This bioassay method using some bacteria, such as Bacillus stearothermophillus, B. cereus, B. subtilis, and Kocuria rizophila. A percentage of the results showed that 8.33% (2/24) samples of chickens tested positively contained the oxytetracycline antibiotic residues. Meanwhile, as much as 75% (18/24) samples of positive eggs contain penicillin antibiotic residues, positive residues of aminoglycoside amounted to 12.5% (3/24) and the positive residues of oxytetracycline also amounted to 12.5% (3/24).
PREVALENSI DAN FAKTOR RESIKO PENYAKIT FOOTROT PADA SAPI PERAH DI KABUPATEN SLEMAN Setyo Budhi; Setyawan Budiharta; Bambang Sumiarto
Jurnal Sain Veteriner Vol 25, No 2 (2007): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2964.314 KB) | DOI: 10.22146/jsv.258

Abstract

Kajian epidemiologis penyakit footrot telah dilaksanakan terhadap 769 ekor sapi perah dari 193 peternak di kabupaten Sleman Yogyakarta. Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan kombinasi antara sampling tiga tahapan dan klaster, yaitu Kecamatan, Desa, dan peternak. Hewan dikatakan positif footrot klinis, apabila menunjukkan adanya kerusakan jaringan antara belahan kuku, ada atau tidaknya bengkak dan pincang. Kajian ini bertujuan untuk mendeteksli 1) prevalensi penyakit footrot pada sapi perah di kabupaten Sleman, dan 2) mendeteksi faktor-faktor yang berhubungan dengan prevalensi penyakit pada ternak sapi perah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi footrot klinis pada tingkat peternak adalah sebesar 12,9%(25/193). Pada tingkat petemak faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit adalah drainase(p<0,01), pengalaman beternak (p<0,01), umbaran(p <0,01), p otong kuku (p<0,05), kebersihan kandang (p<0,05), dan jumlah  kepemilikan(p<0,01). Faktor-faktor lain seperti pendidikan, pengetahuan footrot, permukaan kandang dan lantai kandang tidak berasosiasi terhadap terjadinya footrot klinis.Kata kunci: prevalensi, footrot, sapi perah, Sleman
Penilaian Risiko Kualitatif Masuknya Rabies Melalui Pergerakan Anjing dari Provinsi Jawa Barat ke Kota Surakarta Indri Permatasari; Bambang Sumiarto; Heru Susetya
Jurnal Sain Veteriner Vol 39, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.58147

Abstract

Abstrak      Lalu lintas anjing dari daerah tertular rabies ke daerah bebas rabies masih terjadi di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu pemicu terhadap munculnya kasus rabies di daerah bebas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian risiko kualitatif kemungkinan masuknya rabies melalui pergerakan anjing konsumsi dari Jawa Barat ke Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara, kuesioner, pendapat pakar, dan observasi langsung di lapangan. Data sekunder diperoleh melalui kajian literatur, penelusuran publikasi ilmiah, dan dokumen dari instansi berwenang yang tidak dipublikasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian pelepasan dari daerah asal anjing adalah “sedang” dengan ketidakpastian rendah. Tingkat kejadian rabies pada hewan di Provinsi Jawa Barat tahun 2019 sebesar 3,1%. Penilaian pendedahan adalah “tinggi” dengan ketidakpastian rendah karena frekuensi pengiriman anjing konsumsi dari Jawa Barat dilakukan setiap hari. Penilaian dampak adalah “tinggi” dengan ketidakpastian rendah karena ada dampak tunggal yang masuk dalam kategori signifikan di tingkat nasional. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penilaian risiko kualitatif masuknya rabies ke Kota Surakarta adalah tinggi dengan ketidakpastian rendah. Evaluasi kemungkinan kualitatif dapat mempertimbangkan tingkat kejadian rabies daerah asal dan frekuensi pengiriman anjing konsumsi setiap hari yang merupakan masalah penting risiko masuknya rabies.