Desa Tegalrejo, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, merupakan kawasan pertanian dengan dominasi komoditas padi yang menghasilkan limbah jerami padi dalam jumlah besar. Setiap tahun dilakukan tiga kali masa panen, sehingga potensi limbah jerami yang tersedia sangat melimpah. Namun, selama ini pemanfaatannya belum optimal dan sebagian besar hanya dibakar di lahan, yang menyebabkan polusi udara serta kerusakan lingkungan sekitar. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji potensi jerami padi sebagai sumber energi biomassa sekaligus meneliti konversi limbah tersebut menjadi energi listrik melalui teknologi gasifikasi tipe downdraft. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, melalui pengumpulan data primer berupa survei lapangan dan wawancara langsung dengan petani, serta pengumpulan data sekunder berupa data pertanian desa. Berdasarkan hasil penelitian, Desa Tegalrejo menghasilkan sekitar 15 ton jerami padi per tahun dengan nilai kalor 11,8 MJ/kg. Dengan menggunakan teknologi gasifikasi tipe downdraft yang memiliki efisiensi konversi energi sebesar 78,42%, potensi listrik yang dapat dihasilkan diperkirakan sebesar 6,54 MWh per tahun. Potensi listrik tersebut dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan listrik desa seperti penerangan jalan, pompa irigasi, serta kebutuhan rumah tangga. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa jerami padi dapat menjadi solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berkontribusi pada pengurangan limbah pertanian. Teknologi gasifikasi tipe downdraft dinilai cocok untuk skala desa karena mampu menghasilkan syngas berkualitas rendah tar dengan biaya operasional yang ekonomis. Penelitian ini merekomendasikan dukungan dari pemerintah daerah serta keterlibatan masyarakat untuk optimalisasi pemanfaatan jerami padi sebagai energi terbarukan, sehingga mampu meningkatkan kemandirian energi dan mewujudkan pembangunan pedesaan berkelanjutan.