Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ANALISA RUGI-RUGI DAYA DIAKIBATKAN ARUS KAPASITIF Kartika, Irine
JURNAL SURYA ENERGY Vol. 1 No. 2 2017
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v1i2.600

Abstract

Energi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sekarang ini, dimana energi listrik mempunyai suatu fungsi yang dapat memberikan suatu kebutuhan atau pelayanan bagi daya listrik yang diperlukan oleh konsumen.Dalam sistem penyaluran tenaga listrik, mulai dari pusat pembangkit sampai listrik tersebut diterima oleh konsumen pasti akan mengalami jatuh tegangan dan rugi-rugi daya. Adapun penyebab dari terjadinya hal tersebut antara lain disebabkan oleh panjangnya sistem penyaluran energi listrik itu sendiri, besar kecilnya ukuran diameter kawat penghantar yang digunakan,tipe atau jenis kawat penghantar yang digunakan, serta besar kecilnya tahanan jenis dari kawat penghantar tersebut.Apabila dalam sistem penyaluran energi listrik sudah dipengaruhi oleh jatuh tegangan serta terdapat rugi-rugi daya, maka energi listrik yang disalurkan mulai dari pembangkit hingga sampai ke pusat beban tidak lagi murni 100% tersalurkanANALISA RUGI-RUGI DAYA DIAKIBATKAN ARUS KAPASITIF
ANALISIS PENYALURAN DAYA LISTRIK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV DARI PLTU BUKIT ASAM KE GARDU INDUK KERAMASAN PALEMBANG Azis, Abdul; Pebrianti, Irine Kartika
JURNAL SURYA ENERGY Vol. 3 No. 2 2019
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v3i2.1534

Abstract

Jatuh tegangan dan rugi-rugi daya pada saluran transmisi selain dipengaruhi oleh rugi-rugi korona juga dipengaruhi jenis kawat penghantar; luas penampang kawat penghantar; panjang kawat penghantar; resistansi, induktansi, kapasitansi kawat penghantar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyaluran daya listrik pada Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV dari PLTU Bukit Asam ke Gardu Induk Keramasan Palembang. Metode penelitian kasus berdasarkan pengumpulan data pada objek kajian. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa jatuh tegangan pada saluran transmisi adalah sebesar  atau . Kemudian rugi-rugi daya pada SUTT 150 kV adalah  atau , sehingga efisiensi penyaluran daya adalah  atau daya pada ujung penerima sebesar .
Analisa Penggunaan Recloser Untuk Memproteksi Arus Lebih Pada Jaringan Distribusi di PT. PLN (Persero) ULP Mariana Gardu Induk Prajin Pauzan, Ahmad; Azis, Abdul; Febrianti, Irine Kartika
JURNAL SURYA ENERGY Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v6i1.3097

Abstract

Recloser ( Penutup Balik Otomatis / PBO ) pada dasarnya adalah pemutus tenaga yang dilengkapi dengan peralatan kontrol. Peralatan ini dapat merasakan arus gangguan dan memerintahkan operasi buka tutup kepada pemutus tenaga. Gangguan hubung singkat sering terjadi pada jaringan distribusi maka diperlukan suatu sistem proteksi untuk memperkecil dampak terjadinya gangguan. Peralatan proteksi yang digunakan pada jaringan menengah adalah OCR (Over Current Relay) dan Recloser, OCR (Over Current Relay) mempunyai peran dalam pengamanan yaitu dengan mendeteksi adanya arus gangguan dan mengintruksikan PMT (Pemutus) untuk membuka
PERENCANAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN TENAGA SURYA (SOLAR CELL) UNTUK ALTERNATIF PENERANGAN JALAN TALANG PETE PLAJU DARAT Indra Bayu Sukma; Abdul Azis; Irine Kartika Pebrianti
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.297 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v8i2.184

Abstract

Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya/Solar Cell (PJUTS) adalah sebuah alternatif yang digunakan sebagai sumber energi listrik penerangan. Pada PJUTS, matahari merupakan media kerja yang sangat penting dimana panel surya menerima cahaya/sinar matahari dan kemudian diubah menjadi energi listrik melalui proses photovoltaic. Pada saat ini lampu penerangan di Kampus Jalan Talang Pete Plaju Darat tepatnya Pemukiman warga pada malam hari penerangannya masih minim. Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk merancang dan mendeskripsikan PJUTS berbasis LED. Semoga perancangan ini juga bisa dirasakan warga, dan sekitarnya. Sebagai sarana pendukung aktifitas penerangan jalan terutama di malam hari. Metode penelitian yang digunakan pada PJUTS ini yaitu metode rekayasa nilai (value engineering). Metode yang digunakan dalam analisis dengan cara Metode Observasi dari berbagai sumber yang diperoleh. Dari hal tersebut dilakukan penenlitian untuk mengetahui 1). Sudut kemiringan stang ornament sebesar 9,6°. 2). Perhitungan daya lampu berbasis LED 60 Watt a). Intensitas cahaya sebesar 477,70 cd, b). Iluminasi cahaya sebesar 11,35 lux, c). Luminasi cahaya sebesar 1,16 cd/m, dan d). Menghitung titik lampu yang dibutuhkan sebanyak 12 Tiang. Kata Kunci: PJUTS , Lampu LED, Solar cell
ANALISA SISTEM PENTANAHAN TRANSFORMATOR Irine Kartika Febrianti
Jurnal Ampere Vol 3, No 1 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.518 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v3i1.2146

Abstract

Grounding is connecting a circuit or equipment to the earth. Poor earthing systems can lead to decreased quality of electric power. Studies of land is often underestimated, but a good grounding is very important.While doing research in substations gutter oil, load imbalance on a substation Gutter oil, causing the flow of each phase at # 3 60MVA power transformer 150/20 KVPT. PLN (Persero) substation Talang Kelapa Banyuasin become unbalanced that IR = 954.37 A, IS = 968.32, IT = 950.24 A. The amount of load imbalance (%) between each phase at # 3 60MVA power transformer 150/20 KV is 0.7412%,This is because the use of an uneven load. As a result of load imbalance between each phase at # 3 60MVA power transformer 150/20 kV, the current will flow in the neutral transformer IN = 16,40574Ð-72,59°.power loss due to the neutral current is 0.7073 W. neutral point voltage to ground -22.32 V. neutral current flowing to ground is 23.1768 A. power loss due to neutral current flowing to ground is 1 , 4116 W. current flowing to the ground from the second transformer is 22.23699 Ampere. Prisoners to the substation earthing gutter oil is R10,0692  Ω and R2 0,1856 Ω, while the resistance value of the grounding in a way parallel 1Ω, so either one very effective way to lose custody of land is to deepen the grounding electrodePentanahan adalah melakukan koneksi sirkuit atau peralatan ke bumi. Sistem pentanahan yang kurang baik dapat menyebabkan penurunan kualitas tenaga listrik. Ilmu pertanahan sering kali dianggap remeh, padahal pentanahan yang baik sangatlah penting. ketidakseimbangan beban menyebabkan arus tiap fasa pada Transformator daya #3 60MVA 150/20 KV menjadi tidak seimbang yaitu IR = 954,37 A, IS = 968,32, IT = 950,24 A. Besarnya ketidak seimbangan beban (%) antara tiap-tiap fasa pada Transformator daya #3 60MVA 150/20 KV adalah 0,7412 %, hal ini disebabkan karena penggunaan beban yang tidak merata. Sebagai akibat dari ketidakseimbangan beban antara tiap-tiap fasa pada Transformator daya #3 60MVA 150/20 KV maka akan mengalir arus di netral transformator IN = 16,40574Ð-72,59°. rugi-rugi daya akibat adanya arus netral adalah 0,7073 W. tegangan titik netral terhadap tanah -22,32 V. arus netral yang mengalir ke tanah adalah 23,1768 A. rugi-rugi daya akibat arus netral yang mengalir ke tanah adalah 1,4116 W.Arus yang mengalir ketanah dari kedua transformator adalah 22,23699 Ampere.Tahanan pentanahan adalah R10,0692  Ω dan R2 0,1856 Ω, sedangkan nilai tahanan pentanahan dengan cara parallel sebesar 1Ω, jadi salah Satu cara yang sangat efektif untuk menurunkan tahanan tanah adalah dengan memperdalam elektroda pentanahan.
ANALISA PENURUNAN FAKTOR KERJA TRANSFORMATOR DAYA 30 MVA Irine Kartika Febrianti
Jurnal Ampere Vol 2, No 1 (2017): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.32 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v2i1.1207

Abstract

ABSTRAKEnergi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sekarang ini, dimana energi listrik mempunyai suatu fungsi yang dapat memberikan suatu kebutuhan atau pelayanan bagi daya listrik yang diperlukan oleh konsumen. Untuk mengetahui besar kecilnya suatu kerugian maka dibutuhkan suatu perhitungan dan analisa serta evaluasi yang tepat, ada beberapa literature yang bisa digunakan untuk menghitung kerugian daya sehingga data mengenai kerugian daya bisa didapat dengan akurat dan mendetail. Dalam perhitungan bisa terdapat perbedaan besarnya nilai kerugian dari waktu ke waktu, hal ini disebabkan oleh pengaruh arus beban puncak yang selalu berbeda tiap harinya dan juga perubahan pada sistem akibat dari perubahan beban pada Transformator.Kata kunci : Daya, faktor daya, Rugi-rugi Daya, Transformator.
ANALISIS SISTEM PROTEKSI ARUS LEBIH PADA PENYULANG CENDANA GARDU INDUK BUNGARAN PALEMBANG Abdul Azis; Irine Katika Febrianti
Jurnal Ampere Vol 4, No 2 (2019): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.261 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v4i2.3468

Abstract

Protection system is an electric safeguard on an electric power system that is installed on an electric distribution system, a power transformer, an electric power transmission and an electric generator that is used to secure the electric power system from electrical disturbances or overload, by separating disrupted parts of the power system. One of the protection systems in an electric power system is Overcurrent Relays are equipment that indicates an overcurrent, both caused by a short circuitinterruption that can damage the electrical power system equipment that is in its protection area. This overcurrent relay is used in almost all security patterns of the electric power system, and can also be usedas a main safety or backup security. From the research results obtained that the magnitude of the shortcircuit fault current is affected by thedistance of the point of disturbance, the farther the location of thefault, the short-circuit fault current will be smaller, and vice versa. Relayworking time on the feeder side is faster than the incoming work timewith an average  time difference of 0,55 seconds. This is due  to the location of the disruption affecting the size of the difference in time. The farther the distance of the disturbance location, the greater the difference in relay working time at incoming Abstrak Sistem proteksi merupakan pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang padasistem distribusi tenaga listrik, transformator tenaga, transmisi tenaga listrik dan generator listrik yangdipergunakan untuk mengamankan sistem tenaga listrik dari gangguan listrik atau beban lebih, dengancara memisahkan bagian sistem tenaga listrik yang terganggu. Salah satu sistem proteksi pada sistemtenaga listrik adalah Relai Arus Lebih merupakan peralatan yang mensinyalir adanya arus lebih, baikyang disebabkan oleh adanya gangguan hubung singkat yang dapat merusak peralatan sistem tenagalistrik yang berada dalam wilayah proteksinya. Relai arus lebih ini digunakan hampir pada seluruh polapengamanan sistem tenaga listrik, dan dapat juga digunakan sebagai pengaman utama ataupunpengaman cadangan. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa besarnya arus gangguan hubungsingkat dipengaruhi oleh jarak titik gangguan, semakin jauh lokasi gangguan maka arus gangguanhubung singkat akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya. Waktu kerja relai di sisi penyulang lebihcepat dibandingkan dengan waktu kerja di incoming dengan selisih waktu rata-rata sebesar 0,55 detik.Hal ini disebabkan lokasi gangguan mempengaruhi besar kecilnya selisih waktu. Semakin jauh jaraklokasi gangguan, maka semakin besar selisih waktu kerja relai di incoming Kata Kunci: Proteksi, Arus Lebih, Relai
Analisa Jatuh Tegangan Pada Penyulang Cendana Gardu Induk Bungaran Palembang Irine Kartika Pebrianti; Abdul Azis; Perawati Perawati; Nita Nurdiana; Yudi Irwansi
Jurnal Ampere Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Ampere
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v6i2.6860

Abstract

Jatuh tegangan pada jaringan tegangan menengah merupakan suatu kondisi jumlah tegangan yang disalurkan tidak sama dengan tegangan yang diterima. Jatuh tegangan juga dipengaruhi oleh arus yang mengalir dan nilai tahanan penghantar. Salah satu gardu induk di Kota Palembang adalah Gardu Induk Bungaran yang berfungsi menyalurkan energi listrik ke konsumen melalui penyulang. Salah satu penyulang pada Gardu Induk Bungaran adalah Penyulang Cendana. Panjang Penyulang Cendana adalah 16,505 km dengan 65 transformator distribusi. Penelitian bertujuan untuk menganalisa jatuh tegangan pada Penyulang Cendana pada saat beban puncak dan beban dalam keadaan tidak seimbang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jatuh tegangan 3 fasa paling besar terjadi pada node 44, yaitu 822,81 V (4,11%), dan jatuh tegangan 3 fasa paling kecil terjadi pada node 1, yaitu 109,40 V (0,55%). Jatuh tegangan pada Penyulang Cendana masih memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh PT PLN. Dimana dalam SPLN 72:1987 dikatakan bahwa untuk turun tegangan pada JTM dibolehkan 5 % dari tegangan kerja bagi sistem radial di atas tanah dan sistem simpul.
EVALUASI KETERSEDIAAN DAYA PADA PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK BUNGARAN PALEMBANG Abdul Azis; Irine Kartika Febrianti
Jurnal Ampere Vol 3, No 2 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.748 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v3i2.2397

Abstract

Power losses are the loss of electrical power in the network and the load where the lost power is not used by the load, so the power available on the network will be reduced. Power losses in the distribution network are caused by the presence of prisoners in the carrier. The lost power can be in the form of heat energy generated on the channel, and unused heat energy is called active power losses. Power losses in each channel are very important to take into account because power losses in the network can cause a reduction in electrical energy after arriving at the load. Power requirements that must be supplied by the source to the load depend on the absorption of power by the load and power losses on the network. Large capacity of power requirements is influenced by the amount of power losses, so it can be said that the capacity of power needs is the amount of absorption of power by the load and power losses on the network. One of the substations in the city of Palembang is the Bungaran Substation which has the function of delivering electrical energy to consumers through a medium voltage distribution system. To serve consumers electrical energy needs, currently the Bungaran Palembang Substation has a Transformer 1, 30 MVA 70/20 kV which has a load of four feeders, namely: Akasia Feeder, Sungkai Feeder, Tembesu Feeder, and Cendana Feeder. The results showed that Transformer 1 had an installed power capacity of 30 MVA or 255,000,000 Watts. While the capacity of the total power requirements of the four feeders is 18,786,167.4264 W. So the availability of transformer 1 power is still sufficient to serve the load of four feeders, because only 7.3671% of the installed power capacity is absorbed by the load. Rugi-rugi daya adalah kehilangan daya listrik di jaringan dan beban dimana daya yang hilang tersebut tidak terpakai oleh beban, sehingga daya yang tersedia di jaringan akan berkurang. Rugi-rugi daya pada jaringan distribusi disebabkan oleh adanya tahanan pada penghantar. Daya yang hilang dapat berupa energi panas yang ditimbulkan pada saluran, dan energi panas yang tidak terpakai disebut sebagai rugi-rugi daya aktif. Rugi-rugi daya disetiap saluran sangatlah penting untuk diperhitungkan karena rugi-rugi daya di jaringan dapat menyebabkan berkurangnya energi listrik setelah sampai di beban. Kebutuhan daya yang harus disuplai oleh sumber ke beban tergantung pada penyerapan daya oleh beban dan rugi-rugi daya di jaringan. Besar kapasitas kebutuhan daya dipengaruhi oleh besarnya rugi-rugi daya, sehingga dapat dikatakan bahwa kapasitas kebutuhan daya merupakan jumlah penyerapan daya oleh beban dan rugi-rugi daya di jaringan. Salah satu gardu induk di Kota Palembang adalah Gardu Induk Bungaran yang mempunyai fungsi menyalurkan energi listrik ke konsumen melalui sistem distribusi tegangan menengah. Untuk melayani kebutuhan energi listrik konsumen, saat ini Gardu Induk Bungaran Palembang mempunyai Transformator 1, 30 MVA 70/20 kV yang mempunyai beban empat buah penyulang, yaitu: Penyulang Akasia, Penyulang Sungkai, Penyulang Tembesu, dan Penyulang Cendana. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa Transformator 1 mempunyai kapasitas daya terpasang sebesar 30 MVA atau 255.000.000 Watt. Sedangkan kapasitas kebutuhan daya total dari empat penyulang adalah 18.786.167,4264 W. Jadi ketersediaan daya Transformator 1 masih mencukupi untuk melayani beban dari empat penyulang, karena hanya 7,3671 % dari kapasitas daya terpasang daya yang diserap oleh beban.
Penggunaan Panel Surya Sebagai Pembangkit Listrik Pada Alat Pengering Makanan M. Saleh Al Amin; Emidiana Emidiana; Irine Kartika Pebrianti; Yudi Irwansi
Jurnal Ampere Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Ampere
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v7i1.7703

Abstract

Indonesia merupakan negara yang terletak di wilayah khatulistiwa dengan kekayaan yang melimpah, antara lain berupa cahaya matahari. Matahari sebagai sumber energi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik bagi alat pengering makanan. Pada penelitian ini akan dirancang suatu sistem pembangkit listrik menggunakan cahaya matahari, yang akan mensuplai listrik pada alat pengering makanan. Saat matahari bersinar, cahaya matahari dapat digunakan untuk mengeringkan bahan makanan dan untuk mengisi batere. Saat hari hujan, listrik yang berasal dari cahaya matahari dan sudah disimpan dalam batere, dapat digunakan sebagai sumber listrik pada alat pengering makanan. Alat ini terdiri dari panel surya, regulator / charger, batere (akumulator) dan inverter. Alat ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang mencari nafkah dengan memanfaatkan cahaya matahari untuk pengeringan, misalnya : ikan asin dan kemplang. Tegangan rata-rata yang dihasilkan saat pengukuran pada panel surya adalah 12,49 V, batere 12,45 V dan inverter 221,1 V. Alat yang dihasilkan juga dapat menjadi alat praktek mahasiswa teknik elektro di laboratorium.