Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Aktivitas Antiplasmodium Dari Isolat Kulit Batang Kayu Tammate (Lannea coromandelica Houtt. Merr.) Secara In-Vitro Karlina Amir Tahir; Haeria Haeria; Alifia Putri Febriyanti; St. Chadijah; Nursalam Hamzah
Jurnal Fitofarmaka Indonesia Vol 7, No 1 (2020): JURNAL FITOFARMAKA INDONESIA
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.203 KB) | DOI: 10.33096/jffi.v7i1.591

Abstract

One of the main causes of death and a major public health problem is malaria. Some drug resistance and the limited number of effective drugs have given the community a sense of worry. This makes the discovery of new antimalarial compounds very necessary. Based on the results of exploration of natural materials, Javanese wood is one of the plants that is efficacious as an antimicrobial and is thought to be efficacious as antiplasmodium. This study was then conducted to find hexan and ethyl acetate isolates from the Java wood fraction (Lannea coromandelica Houtt. Merr.) Which effectively inhibited the development of Plasmodium falciparum in vitro. This research is a follow-up study from previous studies in testing the fraction of Javanese bark against antioxidant activity. The procedure starts from hexan and ethyl acetate isolates with five concentrations of 10 (µg / ml), 1 (µg / ml), 0.1 (µg / ml), 0.01 (µg / ml) and 0.001 (µg / ml) 3D7 strain of Plasmodium falciparum was measured based on the average percent resistance. The results of this study indicate that etil asetat isolate have IC50 2,727 µg/ml, its mean moderate activity as antiplasmodium. While hexan isolate have IC50 >10 µg/ml its mean not have or low antiplasmodium activity.
Formulasi dan Evaluasi Dermal Patch Ekstrak Metanol Rimpang Lempuyang Gajah (Zingibe zerumbet L.) Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro dan In Vivo Nurul Muhlisah Maddeppungeng; Karlina Amir Tahir; Nislah Cahyani Nurdin; Sri Wahyuni
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.425

Abstract

Luka atau kerusakan kulit dapat mengakibatkan serangan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Zingiber zerumbet L. telah dilaporkan memiliki jumlah zerumbon yang tinggi dan menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Langkah awal dalam pengobatan infeksi luka adalah penutupan luka pada kulit. Patch adalah sediaan yang mudah menempel pada bagian kulit yang terinfeksi dan dapat mengantarkan senyawa obat di lapisan kulit dengan pelepasan terkontrol. Telah dilakukan formulasi sediaan patch yang mengandung ekstrak Zingiber zerumbet L. dengan menggunakan berbagai polimer yang berbeda yaitu HPMC, NaCMC, kitosan, karbopol, dan dilakukan uji karakteristik sediaan patch  dimana hasilnya menunjukkan sediaan patch yang dihasilkan menunjukkan bahwa patch memiliki kestabilan fisik yang baik, memiliki nilai keseragaman bobot ? 5%, dan ketebalan patch ? 1 mm,  nilai daya tahan lipat yang sangat baik, lebih dari 300 kali lipat, dengan nilai pH permukaan mendekati pH patch, dan uji penyerapan kelembapan air yang menunjukkan kemampuan penyerapan air yang tertinggi yaitu NaCMC dan sebaliknya kemampuan penyerapan air yang terendah yaitu kitosan. Kemudian untuk hasil uji in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa patch memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus, dimana dari keempat formula tersebut formula HPMC memiliki daya hambat bakteri terkuat dan penyembuhan luka tercepat, hal ini dikarenakan HPMC salah satu polimer hidrofilik yang mampu mengembang lebih baik dibandingkan dengan polimer yang lain sehingga mampu melepas obat dari matriks lebih cepat.