Abd. Basyid
UIN Sunan Ampel Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RELIGIOUS IDENTITY TRANSFORMATION: Cultural Interbreeding Between Dayak Indigenous Culture and Islam Abdul Halim; Abd. Basyid; Prihananto Prihananto
JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/JIIS.2021.15.1.171-192

Abstract

The arrival of imported religions, Islam and Chistianity in particular, in West Kalimantan creates cultural dialectic and transformation within local indigenous Dayak’s culture and belief.  This article tries to explore on cultural interbreeding between Dayak indigenous culture and Islam in West Kalimantan, Indonesia. The findings have revealed that the interaction between local Dayak culture with variant of Islam creates new cultural identity such as Senganan Dayak in Semabi. This new identity is the consequence for those who convert to Islam as they do not abandon the Dayak identity. However, the massive conversion of Dayak to Islam does not necessarily imply the downgrading of identity from Dayak to Malay; instead they still remain to be Dayak in spite of their conversion to new religion. Another transformation occurred within tradition such as the ritual of “ngantar buah pulang (bring fruit home)”. This Dayak indigenous ritual is replaced with Islamic kind of thanksgiving ritual and replaces the spelling of magic spell with supplication to God Almighty.
Tradisi “Mbeleh Wedhus Kendhit” Sebagai Sarana Tolak Balak di Masa Pandemi Covid-19 M. Yusuf; Abd. Basyid
Sosial Budaya Vol 17, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v17i2.11272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi mbeleh wedhus kendhit sebagai sarana tolak bala di masa pandemi covid-19, juga untuk mengetahui bagaimana konstruksi pemahaman masyarakat mengenai tradisi mbeleh wedhus kendhit sebagai sarana tolak bala di masa pandemi covid-19, dan terakhir, untuk mengetahui nilai yang terkandung dalam tradisi mbeleh wedhus kendhit sebagai sarana tolak bala di masa pandemi covid-19. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, penulis menggunakan pendekatan kualititatif  dengan jenis fenomenologis. Setelah data terkumpul, untuk mencari konstruksi pemahaman, dianalisis dengan menggunakan teori konstriuksi sosial Berger dan Luckman tentang subjective reality, symbolic reality, dan objective reality, juga tentang eksteralisasi, objektifikasi, dan iternalisasi. Sedangkan untuk mencari nilai yang terkandung dalam tradisi, menggunakan analisis descriptive-eksplorative. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa, tradisi ini merupakan rangkaian acara yang dimulai dari penyembelihan wedhus kendhit hingga doa bersama di lapangan dusun, dilaksanakan secara tentatif ketika terjadi pagebluk, seperti pagebluk covid-19. Masyarakat memahami bahwa tradisi mbeleh wedhus kendhit adalah sumber segala nilai, lanjut melaksanakan, kemudian mereka mendapatkan suatu kebenaran kolektif tentang adanya khasiat sebagai sarana tolak bala. Nilai yang terkandung dalam tradisi “mbeleh wedhus kendhit” ada dua, yakni nilai ilahiyah dan nilai insaniyah.