Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ADSORBEN AMPAS KOPI DAN FLY ASH PADA PENURUNAN KONSENTRASI AMONIA (NH3) DALAM LIMBAH CAIR UREA Mimin Septiani; Zakiyah Darajat; Ikrom Pasinda; Danar Kurniawan
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 7, No 2 (2021): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v7i2.1171

Abstract

Amonia merupakan senyawa anorganik yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk Urea, sehingga limbah dari produksi urea dapat mengandung amonia. Salah satu cara pengolahan limbah amonia dalam urea adalah metode adsorpsi menggunakan arang aktif. Ampas kopi memiliki kandungan karbon yang tinggi dan fly ash yang mengandung senyawa karbonat sehingga keduanya dapat digunakan sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbandingan efektivitas adsorpsi amonia dalam limbah cair urea menggunakan adsorben ampas kopi dan fly ash dengan menggunakan variabel jumlah adsorben. Penelitian ini dilakukan dengan mengkontakkan adsorbat terhadap variasi dosis adsorben, 0,5 gram; 1 gram; 1,5 gram; 2 gram; 2,5 gram. Pengontakan dilakukan dengan cara pengadukan pada kecepatan 300 rpm dan dalam waktu 30 menit. Adsorbat hasil adsorpsi diuji dengan Spektrofotometer UV-Vis.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Semakin besar jumlah adsorben yang dikontakkan pada adsorbat maka semakin besar pula penyisihan amonia dalam adsorbat. Ampas kopi dianggap lebih efektif karena memiliki efisiensi penyerapan lebih besar yaitu 84,64 %, dengan jumlah adsorben lebih sedikit yaitu 2 gram, sedangkan  fly ash hanya mampu mencapai efisiensi penyerapan 75,16 % dengan jumlah adsorben 2,5 gram. Adsorpsi dengan adsorben fly ash memenuhi persamaan Freundlich dengan Harga Koefisien korelasi R2 0,7864 sedangkan pada adsorben ampas kopi memenuhi persamaan Langmuir dengan R2 0,95325.
Pengaruh Ukuran Partikel Bahan dan Waktu Penahanan Pada Pirolisis Lambat Limbah Tongkol Jagung Menjadi Bioarang Zakiyah Darajat; Munira Munira; Mimin Septiani; Andi Aladin
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.171 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.933

Abstract

Tongkol jagung merupakan salah satu limbah lignoselulosik yang banyak tersedia di Indonesia. Limbah lignoselulosik adalah limbah pertanian yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Dengan kandungannya tersebut, tongkol jagung sangat berpotensi untuk dikonversi menjadi bioarang yang bisa digunakan sebagai zat aditif dalam pembuatan biobriket. Sebanyak 1 kg tongkol jagung dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis dengan variasi ukuran yaitu kasar (−1/+112 inch), sedang (−38/+ 1 inch), dan halus (−14/+38inch). Pirolisis lambat dilakukan pada suhu 400 oC, dengan waktu penahanan 120 menit setelah suhu yang ditentukan tercapai. Biorang yang diperoleh ditimbang dan dianalisis proksimatnya, serta diuji nilai kalorinya. Metode yang sama dilakukan untuk 1 kg tongkol jagung berukuran sedang (−38 / + 1 inch) pada suhu 400 oC dengan waktu penahanan 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, dan 150 menit. Ukuran bahan optimum yang digunakan pada proses pirolisis lambat limbah tongkol jagung adalah ukuran sedang (−38/+ 1 inch) dengan nilai kalor 6950 Cal / gram, dan waktu penahanan optimum yang digunakan pada proses pirolisis lambat limbah tongkol jagung adalah 150 menit dengan nilai kalor 7066 Cal / gram.