Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Ukuran Partikel Bahan dan Waktu Penahanan Pada Pirolisis Lambat Limbah Tongkol Jagung Menjadi Bioarang Zakiyah Darajat; Munira Munira; Mimin Septiani; Andi Aladin
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.171 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.933

Abstract

Tongkol jagung merupakan salah satu limbah lignoselulosik yang banyak tersedia di Indonesia. Limbah lignoselulosik adalah limbah pertanian yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Dengan kandungannya tersebut, tongkol jagung sangat berpotensi untuk dikonversi menjadi bioarang yang bisa digunakan sebagai zat aditif dalam pembuatan biobriket. Sebanyak 1 kg tongkol jagung dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis dengan variasi ukuran yaitu kasar (−1/+112 inch), sedang (−38/+ 1 inch), dan halus (−14/+38inch). Pirolisis lambat dilakukan pada suhu 400 oC, dengan waktu penahanan 120 menit setelah suhu yang ditentukan tercapai. Biorang yang diperoleh ditimbang dan dianalisis proksimatnya, serta diuji nilai kalorinya. Metode yang sama dilakukan untuk 1 kg tongkol jagung berukuran sedang (−38 / + 1 inch) pada suhu 400 oC dengan waktu penahanan 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, dan 150 menit. Ukuran bahan optimum yang digunakan pada proses pirolisis lambat limbah tongkol jagung adalah ukuran sedang (−38/+ 1 inch) dengan nilai kalor 6950 Cal / gram, dan waktu penahanan optimum yang digunakan pada proses pirolisis lambat limbah tongkol jagung adalah 150 menit dengan nilai kalor 7066 Cal / gram.
PRODUKSI BAHAN BAKAR ALTERNATIF BRIKET DARI HASIL PIROLISIS BAHAN BATUBARA DAN SERBUK GERGAJI Muhammad Arman; Munira Munira
Journal of Chemical Process Engineering Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.943 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v3i2.260

Abstract

Berlimpahnya limbah biomassa serbuk gergaji dari hasil olahan industri sehingga perlu dilakukan sebuah penelitian untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi bahan bakar alternatif briket. Metodologi yang dilakukan dengan beberapa tahapan, yakni proses pirolisis bahan batubara dan serbuk gergaji pada suhu 4000C, dilakukan penggilingan dan pengayakan arang dengan ukuran partikel +50-120 mesh. Kemudian dilakukan pencetakan briket dan terakhir adalah tahap pengujian (Uji Ultimate, Uji Proximate dan Kecepatan pembakaran). Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai kalor biomassa serbuk gergaji (6603,4 kal/gr) lebih besar dibandingkan dengan batubara (6600,2 kal/gr) dan uji laju pembakaran briket diketahui jika biomassa mempercepat proses pembakaran.
Peningkatan Kadar Tantalum dan Niobium Oksida dari Terak Timah Bangka Menggunakan Pelarut NaOH dilanjutkan HNO3 dan H3PO4 Rafdi Abdul Majid; Sulaksana Permana; Johny Wahyuadi Soedarsono; Wahyu Kartika; Munira Munira; D Darnengsih; M Mustafiah
Journal of Chemical Process Engineering Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1284.336 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v4i2.468

Abstract

Terak Timah merupakan produk samping dari proses peleburan timah yang mengandung unsur logam tantalum dan niobium. Beberapa sumber unsur tantalum dan niobium yaitu columbite, tantalite, tantalo-columbite, dll. Tantalum & niobium memiliki banyak aplikasi seperti industri pesawat terbang, elektronik dan super alloy. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kadar unsur logam tantalum dan niobium dari terak timah melalui proses pelindian asam maupun basa. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemanggangan yang dilakukan tidak mengalami dekomposisi thermal, selanjutnya proses pelindian basa dengan NaOH mengakibatkan penurunan yang sangat kecil terhadap niobium yaitu dari 0,75 menjadi 0,73%, sedangkan proses pelindian dengan HNO3 dan H3PO4 memberikan peningkatan terhadap tantalum dan niobium yaitu dengan HNO3 2M menghasilkan Ta dan Nb berturut-turut 0,17 menjadi 0,85 dan 0,73 menjadi 1,49. Hal ini juga terlihat pada pelindian menggunakan campuran HNO3: H3PO4 menghasilkan peningkatan Ta dan Nb berturut-turut menjadi 0,88-0,9% dan 1,46-1,54% di setiap peningkatan variasi konsentrasi H3PO4
Pemanfaatan Limbah Arang Plastik Sebagai Adsorben Surfaktan Anionik dalam Air Limbah Laundry Munira Munira; Mustafiah Mustafiah; Darnengsih Darnengsih; Gusnawati Gusnawati; Hermin Hardiyanti Utami
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.795 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i1.963

Abstract

Salah satu usaha yang berkembang sangat pesat saat ini adalah industri Laundry, akan tetapi limbah yang dihasilkan dari industri ini langsung dibuang ke saluran air pemukiman dan dapat menimbulkan dampak negative bagi lingkungan. Di satu sisi terdapat juga plastik yang merupakan limbah yang dapat merusak lingkungan, limbah plastik ini jika diolah dengan benar maka dapat memberikan maanfaat. Salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai adsorben. sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana limbah arang plastik ini bisa digunakan sebagai adsorben dalam menangani air limbah laundry. Penelitian dilakukan di Laboratorium Limbah dan Teknologi Pengoahan Air pada Jurusan Teknik Kimia, preparasi arang plastik dilakukan dengan dua tahap proses yaitu pembuatan arang limbah plastik, yang kedua proses pengayakan arang plastik denga variable 100, 150 dan 200 mesh. Kemudian dilakukan proses adsorpsi pada air limbah laundry dengan variable massa arang plastik 3,6 dan 9 gram. Kecepatan pengadukan 200 rpm dengan variable waktu yang digunakan 0, 30, 60, 90 dan 120 menit. Hasil adsorbs di analisa dengan menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa arang limbah plastik dapat digunakan sebagai adsorben dengan kondisi optimum pada ukuran partikel arang yang digunakan 200 mesh, dengan massa 6 gram dan waktu kontaknya 90 menit
KARAKTERISASI MUTU PASTA GIGI DENGAN PENAMBAHAN GARAM DAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DITINJAU DARI SNI 12-3524-1995 G. Gusnawati; Zakir Sabara; Munira Munira; Syamsul Bakhri
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Industri hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i1.7637

Abstract

Kandungan garam yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan gigi adalah fosfor yang berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi. Minyak kelapa murni (VCO) juga dapat digunakan sebagai salah satu cara menghilangkan kerak gigi, karena minyak kelapa murni banyak mengandung asam laurat yang merupakan zat anti peradangan dan anti mikroba alami.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi pasta gigi dengan penambahan garam dan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai alternatif zat anti mikroba alami sebagai pengganti komposisi bahan sintetik pada pasta gigi yang beredar di pasaran. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan tahapan penelitian terdiri dari proses penghalusan garam, proses pembuatan formulasi pasta gigi campuran tambahan garam dan Virgin Coconut Oil (VCO), serta analisis terhadap sifat-sifat produk pasta gigi yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula terbaik pada pembuatan pasta gigi dengan penambahan konsentrasi garam 1 g dan VCO 1 mL yaitu pada formula 3 dengan indikator lembut, homogen, warna putih, bersifat pasta, aroma menthol, pH (8,7), viskositas (46.000 Cps), tidak terdapat cemaran mikroba ALT dan E.coli, dan telah memenuhi persyaratan SNI-12-3524-1995.
Pengaruh Asap Cair Sebagai Biohandsanitizer Dengan Penambahan Essential Oil Daun Jeruk Nipis M Arman; D Darnengsih; M Munira; M Mustafiah
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.004 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v7i1.1193

Abstract

Inti SariAsap cair merupakan bahan baku alternatif pembuatan biohandsanitizer karena kandungan utamanya dapat digunakan sebagai penghambat pertumbuhan mikroba. Penelitian ini bertunjuan mengetahui apakah asap cair dapat digunakan sebagai bahan baku biohandsanitizerad, mengetahui daya hambat asap cair terhadap pertumbuhan bakteri dengan esensial oil dari bahan daun jeruk nipis. Metode yang digunakan yaitu proses produksi asap cair dengan cara pirolisis. Asap cair grade 3 di destilasi menghasilkan asap cair grade 1 dan 2. Pembuatan biohandsanitizer dilakukan dengan mencampurkan asap cair grade 1 dengan esensial oil. Perbandingan asap cair dan esensial oil yang memenuhi persyaratan 80:20 dengan nilai pH 4,55. Analisa Angka Lempeng Total (ALT) jika pertumbuhan mikroba pada media biakan semua jenis sampel yaitu 1,0x101, sehingga bahan baku yang digunakan sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan mikroba sebagaimana tujuan dari penelitian ini. Standar handsanitizer yang memenuhi persyaratan berada pada kisaran  pH 4-10 (SNI 06-2588-1992) dan standar Angka Lempeng Total pada prodak handsanizer yaitu 1,0x103. Analisa GCMS, 31% kandungan dari asap cair adalah trans-caryophyllene merupakan senyawa organik efektif sebagai antibakterial. Abstract Liquid smoke is an alternative raw material for making biohandsanitizer because its main content can be used as an inhibitor of microbial growth. This study aims to determine whether liquid smoke can be used as a raw material for biohand sanitizers, to determine the inhibitory power of liquid smoke on bacterial growth with essential oil made from lime leaves. The method used is the process of producing liquid smoke by means of pyrolysis. Grade 3 liquid smoke is distilled to produce grade 1 and 2 liquid smoke. The biohandsanitizer is made by mixing grade 1 liquid smoke with essential oil. Comparison of liquid smoke and essential oil that meets the requirements of 80:20 with a pH value of 4.55. Analysis of Total Plate Number (ALT) if microbial growth in culture media for all types of samples is 1.0x101, so the raw materials used are very effective in inhibiting
Karakterisasi Dan Modifikasi Karbon Aktif Dari Mahkota Nanas Sebagai Bioadsorben Munira Munira; Muh Arman; Takdir Syarif; Gusnawati Gusnawati; D Darnengsih
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.1410

Abstract

Salah satu limbah dapat dimanfaatkan sebagai bioadsorben yaitu limbah mahkota nanas karena mengandung selulosa 71%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis aktivator pada karbon limbah mahkota nanas terhadap karakteristik bioadsorben meliputi luas area dan gugus fungsional/active site. Arang aktif dari limbah mahkota nanas dengan metode pirolisis pada suhu 400oC selama 2 jam, setelah itu arang yang terbentuk dilakukan penyaringan dan screening ukuran 120 mesh. Tahap selanjutnya yaitu modifikasi, arang dari hasil pirolisis di rendam dalam larutan H3PO4, Sodium Dedocylbenzene Sulfonate (DBS), NaOH dengan dengan variasi konsentrasi (2,3,4,5,6%) selama 2,5 jam dengan suhu 25oC dengan rasio 25 g : 100 ml. Hasil penelitian diperoleh bahwa limbah mahkota nanas dapat digunakan sebagai adsorben melalui proses pengarangan dan aktivasi menggunakan NaOH 2% dan surfaktan DSB 4%, arang aktif dari limbah mahkota nanas teraktivasi NaOH 2% memiliki nilai daya serap iodin yaitu 1015,20 mg/g dan luas area adsorben sebesar 338,92 m2/g Karakterisasi gugus fungsi adsorben terdapat gugus C=C aromatik, C-H alifatik dan -OH yang menjadi gugus aktif sebagai adsorben. Efektivitas adsorpsi dari arang limbah mahkota nanas diperoleh sebesar 91,87% pada arang teraktivasi NaOH 25 dan 90,03% pada arang teraktivasi surfaktan DBS.
Diversifikasi Produk Olahan Berbahan Dasar Gula Merah Menjadi Aneka Minuman Bernilai Ekonomi Tinggi di Desa Borisallo Kec. Parangloe, Gowa Munira Munira; Muhammad Arman; G. Gusnawati; D Darnengsih; Mustafiah Mustafiah; arfandi Ahmad; Nurhayati Rauf
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.144 KB) | DOI: 10.30653/002.202271.42

Abstract

Borisallo village is one of the villages that has the potential for sugar palm so some of its residents work as brown sugar farmers. Besides brown sugar, one of the potentialAnother interesting thing about this area is that the village of Borisallo is an axis road a district that connects the city of Makassar with the village of Malino which is a tourist attraction so along the axis road there are several restaurants. So it has the potential to create a small business of processed brown sugar which can boost the economy of brown sugar farmers. Solutions that offered to socialize the potential for processing brown sugar/palm into products ready-to-eat preparations, Conduct training in the manufacture of processed brown sugar in the form of various Cold Drinks (Milk -Brown Sugar, Milk Boba Brown Sugar, Milk Coffee Brown Sugar), conduct training on product packaging and marketing. After this PkM activity was carried out, the local brown sugar farmers have knowledge and skills in the technique of processing brown sugar productsinto other processed products with higher economic value and interest and motivation to carry out entrepreneurial activities. The entrepreneurial motivation initiated by the entrepreneurial starter kit that we provide is in the form of a set of tools beverage sealer/packaging. This tool will be managed by the Owned Enterprises Village (BUMDES) which will facilitate residents to do entrepreneurship
Utilization of Papaya Seed Powder as a Bioadsorben to Reduce Total Iron (Fe) in Wastewater Munira Munira; Andi Aladin; Perwitasari Perwitasari; Nur Aulia Hamza; St Umrah Tulzhaliza
Eksergi Vol 19, No 3 (2022)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v19i3.8007

Abstract

Papaya is a tropical plant that is widely cultivated in Indonesia. Papaya seeds have a high cellulose content, so that papaya seeds can be used as raw material for adsorbents (biosorbents). Biosorbent is used to reduce environmental pollution through the absorption of various types of liquid waste including heavy metals. Fe is an essential heavy metal if in excess amounts can cause toxic effects. One of the methodes to reduce  of iron ion in wastewater is  the adsorption method is using papaya seed biosorbents. The aim of study was to determine the effectivness of using papaya seedd as bioadsorbent  to reduce of iron ion in the wastewater. Papaya seed as the adsorbent agent activated ones was used in five particle size and contact time variations in order to determine the optimum particle size and contact time of papaya seed powder to absorb the heavy metals. The results show that the optimum adsorbent particle size was 100 mesh and the optimum contact time was 60 minute. The adsorption efficiency of (Fe) metal ions in wastewater was 60%, the adsorption capacity value was 0.365 mg/g.  Kinetic modelling of adsorption process is  pseudo second order.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PASTA GIGI DARI GARAM UNTUK SANTRI PONDOK TAHFIDS AHLUL JANNAH DI DESA PADDINGING KECAMATAN SANROBONE TAKALAR G. Gusnawati; Muhammad Fachri; Syamsul Bakhri; Munira Munira; Andi Artiningsih; Haerani Ummatul Muawanah; Resky Jaya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19786

Abstract

Pondok Tahfidz Ahlul Jannah Takalar dalam proses belajar mengajar menerapkan kurikulum yang berlaku pada umumnya dan ditambah dengan ilmu agama. Pembelajaran cenderung monoton dan masih kurangnya materi belajar praktek khususnya pada mata pelajaran IPA terpadu. Untuk kegiatan berbasis IPTEK yang mengarah ke peningkatan skill dan kreativitas santri/siswa masih kurang diterapkan karena terkendala minimnya fasilitas yang dimiliki. Untuk mengatasi permasalahan di Pondok Tahfids Ahlul Jannah maka dilakukan Program kegiatan berbasis IPTEK yang dapat diterapkan dengan mudah dengan memanfaatkan peralatan yang ada dilingkungan pesantren. Program yang dilakukan adalah praktek teknologi tepat guna dengan melakukan sosialisasi pembuatan pasta gigi berbahan garam dapur. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini untuk meningkatkan kreativitas santri/siswa, dimana santri terlibat langsung dalam kegiatan pembuatan pasta gigi dari garam dapur sehingga bisa meningkatkan pengetahuan santri/ siswa terhadap bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar untuk dimanfaatkan menjadi produk yang bisa bernilai lebih ekonomis seperti halnya garam dapur. Dan dari kegiatan ini bisa dijadikan sebagai salah satu modul praktek pada matapelajaran IPA terpadu.