Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Karakteristik Bio-Oil Hasil Pirolisis Limbah Brem Dengan Variasi Temperatur Edi Murnawan; Farid majedi
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 7, No 1 (2019): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v7i1.552

Abstract

AbstrakPeningkatan teknologi otomotif dan jumlah kendaraan yang meningkat menyebabkan penggunaan bahan bakar fosil semakin meningkat. Maka  dibutuhkan bakan bakar alternatif sebagai pengganti atau campuran bahan bakar, untuk menjaga agar tidak terjadi krisis bahan bakar. Bio-oil merupakan salah satu produk hasil pirolisis yang dapat digunakan sebagai campuran bahan bakar solar. Bio-oil diperoleh dari limbah brem yang diproses dengan cara  pirolisis. Pirolisis merupakan proses pembakaran suatu bahan pada suhu tinggi tanpa oksigen. Pada penelitian ini menggunakan variasi temperatur 250oC, 350oC, 450oC dan 550oC dengan waktu 3 jam dan massa 500 gram. Bio-oil hasil pirolisis divariasikan dengan solar dan diuji untuk mengetahui karakteristiknya. Pengujian pertama dilakukan untuk mendapatkan volume hasil pirolisis dari tiap temperatur. Pengujian kedua menggunakan metode ASTM D 445-12 untuk mendapatkan viskositas pada suhu 40oC dan metode ASTM D 93-12 untuk mendapatkan titik nyala. Hasil pengujian menunjukkan volume tertinggi diperoleh dari temperatur 5500C menghasilkan bio-oil sebanyak 254 ml. Hasil pengujian variasi campuran 5% bio-oil dari tiap temperatur diperoleh hasil yang terbaik yaitu dari temperatur 4500C, sedangkan persentase campuran yang optimal bio-oil dengan solar diperoleh viskositas tertinggi pada campuran 15% bio-oil dengan 85% solar sebesar 4,779 mm2/s dan titik nyala tertinggi diperoleh dari campuran 5% bio-oil dengan 95% solar sebesar 61oC Kata Kunci: Bio-oil, Pirolisis, Titik nyala,  Viskositas
Efek Perubahan Kapasitas Mesin Dan Penggunaan 2 Busi Pada Motor 4 Langkah Terhadap BSFC dan Emisi Gas Buang Farid Majedi
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 6, No 2 (2018): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v6i2.486

Abstract

Cadangan minyak bumi menipis,  diperlukan efisiensi penggunaan produk minyak bumi. Substitusi bahan bakar yang bisa digunakan adalah etanol. Motor dimodifikasi agar penggunaan etanol sebagai pengganti bensin dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji  Laju Konsumsi Bahan Bakar,BSFC dan emisi gas buang dengan perubahan kapasitas mesin dan penggunaan 2 busi. Metode penelitian ini adalah memodifikasi kapasitas mesin dari 113,7 cc menjadi 100,45 cc dan menggunakan 2 busi. Pengujian laju konsumsi bahan bakar, BSFC dan emisi gas buang hasill modifikasi bahan bakar etanol 95% dengan menguji konsumsi bahan bakar dan mesin gas analyzer, untuk untuk mendapatkan nilai laju konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang terutama gas beracun CO dan HC.. Hasil penelitian menunjukkan dengan mesin dengan kapasitas sama 113,7 cc dengan bahan bakar etanol 95% dan pertalite adalah laju konsumsi rata-rata naik 11,3 %, BSFC rata-rata naik 66,24%, Konsentrasi CO rata-rata mengalami penurunan 33,29% , Konsentrasi HC rata-rata mengalami kenaikan 9.34%.
PERUBAHAN KUANTITAS DAN NILAI KALOR CHAR DENGAN VARIASI TEMPERATUR PADA PIROLISIS LIMBAH BREM Farid Majedi; Fredy Susanto; Edi Munarwan
Jurnal Teknologi Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.11.2.91-96

Abstract

Pertumbuhan penduduk berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan energi. Konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia yang mencapai 586 juta barrel pada tahun 2014. Cadangan minyak bumi yang di dalam perut bumi semakin menipis dan terancam habis. Arang juga termasuk bahan bakar yang saat ini teknologinya dengan cara proses pembakaran biasa. Pirolisis  adalah proses dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan dengan sedikit atau tanpa oksigen, dan ini merupakan teknologi penghasil sumber energi alternative. Biomassa dalam proses pirolisis ini akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Proses pirolisis menghasilkan Char (arang), Tar (bio oil) dan gas.Penelitian ini dilakukan pada penelitian langsung dengan proses pirolisis dengan variasi temperatur 250oC, 350oC, 450oC, 550oC. Dalam peneltian ini limbah brem dengan kadar airnya < 2% dimasukkan dalam peralatan pirolisis dan dilakukan proses pirolisis dengan variasi temperatur.Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil, semakin besar temperatur pirolisis maka semakin kecil massa char yang dihasilkan. Massa char terkecil pada temperatur 550oC sebesar 160 gram dari massa biomasa 500 gram. Nilai kalor akan semakin meningkat dengan meningkatnya temperatur. Nilai kalor tertinggi pada temperatur 550oC sebesar 9358,131 Kkal/kg
PURIFIKASI BIOGAS BERBASIS ABSORBENT ZEOLIT DIAKTIVASI KOH, DAN NAOH TERHADAP KUALITAS BIOGAS Farid Majedi; Agus Choirul Arifin; Indah Puspitasari; Shofyan Dwi Saputro; Septian Nurfaranto
Jurnal Teknologi Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.14.1.55-60

Abstract

Fossil fuel reserves are increasingly depleting and non-renewable. The choice of utilizing alternative energy sources that are renewable and environmentally friendly is a very smart thing to do. Biogas is a renewable energy and is environmentally friendly and inexpensive. The element CO2 can interfere with the combustion process. To increase the quality of biogas, it is possible to reduce the interfering CO2 element in the process. Purification is one way to purify the CO2 content of biogas. Burning. In this study, biogas purification was carried out by absorbing carbon dioxide (CO2) using zeolite which was activated by heat treatment of 300oC and Potassium Hydroxide (KOH) and Sodium Hydroxide (NaOH) solution, namely by varying the flow rate of biogas entering the purifier. The test was carried out on 4 variables, namely non-purified biogas, at a rate of 3 l/m, a rate of 5 l/m, and a rate of 7 l/m. Based on this study, the results obtained, the greater the flow rate of biogas, the lower the CO2 content and the higher the CH4 content. The lowest CO2 content at variablel 5 L/minute was 2952.78 ppm. The highest content of CH4 is 45845.25 ppm at 7 L/minute. The best condition of this research is the flow speed variable of 7 L/min with CH4 and CO2 content of 45845.25 ppm and 2967 ppm.
PERFORMA DAN EMISI MESIN EMPAT LANGKAH BERBAHAN BAKAR CAMPURAN BIOETHANOL DAN PERTALITE DENGAN VARIASI TIMING IGNITION Ayuk Rima Dhani; Farid Majedi
Jurnal Teknologi Terapan Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.481 KB) | DOI: 10.31884/jtt.v5i1.162

Abstract

AbstrakJumlah kendaraan bermotor yang meningkat menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar dan pencemaran udara. Solusinya dengan memakai campuran bioethanol pada bahan bakar pertalite. Penambahan bioethanol dapat meningkatkan angka oktan sehingga membutuhkan beberapa perubahan pada mesin. Salah satunya dengan memajukan timing ignition. Metode yang digunakan adalah dengan memajukan timing igniton sebesar 21° BTDC, dan 30° BTDC dari kondisi standar yaitu 12° BTDC. Pengujian dilakukan dengan dynotest untuk mengetahui daya dan torsi. Pengujian emisi gas buang menggunakan alat gas analyzer. Berdasarkan hasil pengujian, penambahan bioethanol dapat meningkatkan daya, torsi, serta dapat menurunkan emisi gas buang. Daya tertinggi dicapai oleh variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 yaitu sebesar 6,7 Hp pada putaran mesin 6750 rpm. Torsi tertinggi dicapai oleh variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 9 Nm pada putaran mesin 4000 rpm. Emisi gas buang, konsentrasi CO rata-rata terbaik dicapai oleh variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 4%. Konsentrasi HC terendah pada variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 74 ppm. Nilai rata-rata konsentrasi CO2 tertinggi pada timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 13,6%. Konsentrasi O2 terendah pada variasi timing igniton 30° BTDC dengan E10 sebesar 3% pada putaran mesin 7000 rpm.Kata Kunci: timing ignition, daya, torsi, emisi gas buang  AbstractThe increasing number of motorized vehicles has led to increased fuel consumption and air pollution. The solution is to use a bioethanol mixture on pertalite fuel. The addition of bioethanol can increase octane numbers so that it requires some changes to the engine. One of them is by advancing timing ignition. The method used is to advance the timing igniton at 21 ° BTDC, and 30 ° BTDC from the standard condition of 12 ° BTDC. Testing is done with dynotest to determine power and torque. Exhaust gas testing uses a gas analyzer. Based on the results of testing, the addition of bioethanol can increase power, torque, and can reduce exhaust emissions. The highest power is achieved by variations of the timing ignition 30 ° BTDC with E10 which is 6.7 hp at 6750 rpm. The highest torque is achieved by variations of the timing ignition 30 ° BTDC with E10 of 9 Nm at 4000 rpm engine speed. Exhaust gas emissions, the best average CO concentration is achieved by variations of the timing ignition 30 ° BTDC with E10 by 4%. The lowest HC concentration in the variation of timing ignition 30 ° BTDC with E10 is 74 ppm. The highest average CO2 concentration at the timing ignition 30 ° BTDC with E10 is 13.6%. The lowest O2 concentration in timing variations igniton 30 ° BTDC with E10 at 3% at 7000 rpm engine speed
Diseminasi Mesin Perontok Padi Portable Untuk Membantu Panen Petani Pada Lahan Sulit Terjangkau Agus Susanto; Farid Majedi; Ahmad Kudhori; Wahyu Pribadi; Ramadhana Eka Wicaknono
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v10i1.2464

Abstract

Kabupaten Madiun mempunyai luas lahan pertanian mencapai 21.000 hektare, baik berupa persawahan terbuka maupun tegal untuk menanam padi. Saat musim panen padi tiba, banyak para petani memanen padi dengan menggunakan mesin traktor pemanen padi. Hal ini biasanya mereka lakukan dengan cara menyewa mesin traktor yang biaya sewanya dilakukan patungan untuk memanen sawah terbuka. Akan tetapi terdapat kelemahan dalam penggunaan mesin traktor pemanen padi, yaitu mesin traktor tersebut tidak dapat menjangkau lahan pertanian yang terdapat di area pegunungan dan lahan tegal. Hal ini karena mesin traktor kesulitan dalam menjangkau medan terjal, naik-turun, dan berbatu. Oleh karena itu, perlu adanya solusi untuk membantu menyelesaikan permasalahan petani yang hendak memanen padi pada area yang sulit terjangkau tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mendiseminasikan mesin perontok padi portable yang akan diterapkan oleh petani di Dusun Pathok, Desa Blimbing, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Dusun ini merupakan daerah yang terdapat di area pegunungan, dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Saat musim panen tiba, petani biasanya memanen dengan cara konvensional, yaitu memotong batang padi lalu menggebukkannya pada benda keras dengan tujuan butir padi rontok. Rerontokkan padi tersebut kemudian dikumpulkan pada wadah karung, kemudian dibawa pulang. Cara ini dipandang tidak efektif dan efisien karena waktu yang digunakan terlalu lama dan hasil rerontokkan padi tidak dapat maksimal. Metode yang digunakan dalam usulan program ini adalah merancang, memanufaktur, dan mendiseminasikan mesin perontok padi portable kepada petani dalam hal ini adalah mitra program pengabdian kepada masyarakat. Hasilnya adalah mesin telah dirancang, dimanufaktur dan telah didesiminasikan kepada mitra. Pelatihan tentang cara pembuatan mesin perontok padi bersama mitra yang selanjutnya mesin tersebut akan dihibahkan kepada mereka. Diharapkan dengan semuanya ini dapat meningkatkan kualitas pertanian dan meringankan pekerjaan petani yang pada akhirnya dapat mengangkat perekonomian desa tersebut.
Penerapan Karbon Aktif Sebagai Media Pengolahan Air di Dusun Nglurah Yuli Prasetyo; Noorsakti Wahyudi; Farid Majedi; Imam Basuki; Indah Puspitasari; Titania Nur Cahyani
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v9i2.2248

Abstract

Dusun Nglurah terletak di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 1.800 mdpl. Dusun ini terkenal sebagai dusun penghasil produksi tanaman hias/bunga yang mensuplai berbagai macam tanaman ke daerah Karanganyar, disekitar pulau jawa bahkan sampai ke luar jawa. Salah satu kelompok tani di daerah Dusun Nglurah adalah kelompok tani “Mulia Sejahtera”. Kelompok tani ini memanfatakan air dari sumber pegunungan untuk aktifitas kehidupan sehari-hari dan digunakan untuk penyiraman tanaman hias. PDAM Kabupaten Karanganyar belum menjangkau daerah Nglurah sehingga setiap warga harus mengambil sumber air yang ada di pegunungan dengan sistem menggunakan pipa secara mandiri. Air yang didapat dari atas pegunungan memang jernih namun pada saat musim hujan kadar air menjadi sangat keruh karena banyak material lumpur terbawa bersama aliran air. Dengan adanya program pemanfaatan karbon aktif untuk pengolahan air sumber pegunungan menjadi air yang bersih dan layak untuk kebutuhan sehari hari warga sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang muncul di  Desa Wisata Sewu Kembang Tawangmangu mulai masalah kesehatan, kebersihan lingkungan, serta masalah minimnya pengetahuan tentang pengolahan air yang efektif dan efisien.