Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN NILAI ANKLE BRAKHIAL INDEKS PADA PENDERITA DIABETES MELITUS 
                    
                    suyanto, suyanto                    
                     Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN 
                    
                    Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26751/jikk.v11i2.506                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pendahuluan: Penurunan vaskuler perifer dapat dideteksi dengan menilai ankle brakhial indext (ABI). ABI dapat terjadi pada seseorang sejalan dengan meningkatnya umur, terlebih lagi pada pasien diabetes mellitus yang mengalami peningkatan resiko aterosklerosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara umur dengan nilai ABI pada pasien diabetes mellitus. Metode: Cross sectional design digunakan dalam penelitian ini. Adapun jumlah sampelnya sebanyak 39 responden. Tehnik concecutive sampling digunakan pada penelitian ini dengan kriteria inklusinya adalah semua pasien yang mengalami diabetes mellitus tanpa adanya ulkus diabetikum. Analisis data dilakukan dengan uji product moment dengan tingkat kemaknaan (α ≤ 0,05).Hasil: Rata-rata umur responden adalah 54±7,90 rata-rata nilai ABI adalah 1,08±0,13,. Hasil uji analisis didapatkan tidak ada hubungan antara umur dengan nilai ABI (p value > 0,05).Kesimpulan: Banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai ABI pada pasien diabetes mellitus. Faktor utama yang mempengaruhi nilai ABI adalah adanya aterosklerosis yang dikaitkan dengan adanya kolesterol, hiperglikemia kronis. Sehingga perlu adanya penelitian lainnya mengenai hal-hal tersebut yang dihubungkan dengan nilai ABI.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Peer Group: A New Approach of Nursing Intervention 
                    
                    Suyanto Suyanto; 
Moses Glorino Rumambo Pandin                    
                     Journal of Advanced Multidisciplinary Research Vol 2, No 1 (2021): July 2021 
                    
                    Publisher : Universitas Islam Sultan Agung 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1286.384 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.30659/jamr.2.1.12-20                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The development of nursing, especially related to the nursing intervention approach, is running so fast. This can be seen from the use of peer group support in nursing interventions in individual humans. The purpose of this literature is to find the impact of implementing nursing interventions using a peer group support approach. This literature review method uses JBI and Prisma on 120 articles taken from journal databases, namely Scopus, PubMed and ScienceDirect. From the articles analyzed, it was found that the application of peer groups can improve individual abilities both in psychological and behavioral aspects. The application of the peer group approach is able to be one of the approaches in the world of nursing in carrying out nursing actions today.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        The Influence Of Spa Therapy And Diabetic Foot Exercise On Diabetic Peripheral Neuropathy Patients 
                    
                    SUYANTO SUYANTO                    
                     NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 2 (2017): Desember 
                    
                    Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.30659/nurscope.3.2.29-37                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Diabetic peripheral neuropathy patients with decreasing in foot sensation will impact on diabetic ulcers.  This study aims to explore the effect of combination between diabetic legs exercise and SPA therapy on foot sensitivity escalation among patients with diabetic peripheral neuropathy. This study used quasi-experimental pretest-posttest design without control group with 17 respondents and recruited by purposive sampling methode. Data were collected from patients with peripheral diabetic neuropathy and had 8 maximum score of foot sensitivity.. Foot sensitivity was measured on the 1st day of intervention and end day of intervention. Wilcoxon test analysis showed significant differences on foot sensitivity with combination of diabetic legs exercise and SPA therapy compare to diabetic legs exercise only (p value < 0.05). It can be inferred that combination of diabetic legs exercise and SPA therapy are more effective to increase legs sensitivity. Therefore, combined effect of those therapies may eventually decrease diabetic ulcers risk.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pengaruh practice based simulation model terhadap skill performance mahasiswa keperawatan 
                    
                    Retno Issroviatiningrum; 
Suyanto Suyanto                    
                     NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 5, No 2 (2019): Desember 
                    
                    Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.30659/nurscope.5.2.1-7                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pendahuluan:Upayauntuk meningkatkan mutu pendidikan keperawatan khususnya untuk mendukung peserta didik menjadi perawat profesional memerlukan proses pembelajaran dengan menggunakanfasilitas keterampilan klinis melalui pendekatan problem based learning.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh practice based simulation modelterhadap skill perfomancemahasiswa keperawatan. Metode: Penelitian ini menggunakan Quasy – Experimentdengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel denganteknik simple random samplingdengan jumlah21 responden baik kelompok intervensi maupun kontrol.Analisis data menggunakan uji Paired T-Testdan Independent Samples T-Test. Hasil: Selisih peningkatan skill performance pada kelompok intervensi sebanyak 11,47 poin dan kelompok kontrol sebanyak 2,29 poin. Practice based simulation modelberpengaruh terhadap skill perfomancedengan nilaip= 0,00<0,05.Simpulan:Practice based simulation modelmemengaruhiskill perfomancemahasiswa keperawatan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA PEREMPUAN 
                    
                    Suyanto Suyanto                    
                     Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 8, No 2 (Oktober 2019) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama 
                    
                    Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (504.761 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31596/jcu.v8i2.411                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Inkontinensia urin merupakan salah satu gangguan perkemihan yang terjadi pada lanjut usia. Kejadian inkontinensia urin dapat disebabkan karena menurunnya fungsi kandung kemih dan penurunan otot disekitar saluran kemih. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa kejadian inkontinensia urin paling sering terjadi pada perempuan. Untuk memastikan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara jeniskelamindengan inkontinensiaurinpada lansia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasi . penggumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Responden merupakan seluruh lansia yang mengalami inkontinensia urin. Instrument yang digunakan adalah International Consultant Incontinence Questionnaire-Urine Incontinence Short Form (ICIQ-UISF).51 responden dilibatkan dalam penelitian ini dengan teknik concecutive sampling. Uji analisis data menggunakan Chi-Square.Hasil analisis data didapatkan jenis kelamin perempuan mengalami inkontinensia urin sebanyak 35 (68.6%) responden, sedangkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 16 (31.4%) responden. Adapun derajat inkontinensia berat sebanyak 31 (60.8%) responden dan derajat inkontinensia sedang sebesar 20 (39.2%). Ada hubungan antara jenis kelamin dengan inkontinensia urin pada lansia dengan nilai p< 0,05 dengan nilai Odd Ratio (OR) 4.1 (1.2 – 14.5). Perlu adanya penelitian lanjutan terkait dampak inkontinensia urin pada kualitas hidup lansia. Kata Kunci : Inkontinensia Urin, Jenis Kelamin, Lansia
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi Metode Edukasi E Learning dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan di Masa Pandemi 
                    
                    Mohammad Arifin Noor; 
Suyanto Suyanto; 
Retno Setyawati; 
Dwi Nur Aini                    
                     Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021 
                    
                    Publisher : Global Health Science Group 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37287/jpm.v3i4.738                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Adanya pandemi covid 19 menyebabkan perubahan dalam dunia terutama dalam hal penyebaran informasi kepada masyarakat. Khususnya adalah perubahan metode edukasi dimana dimasa pandemi, pembatasan orang berkumpul. Adanya pembatasan tersebut menyebabkan metode edukasi yang digunakan juga akan berubah. Perubahan ini tentunya bertujuan untuk mengurangi resiko tertular juga untuk memastikan bahwa tujuan edukasi tetap tersampaikan. Perubahan metode ini merupakan hal yang baru dan perlu adanya sosialisasi dan pelatihan. Metode edukasi dimaa pandemic yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan tidak bisa dilepaskan dengan sistem informasi dan teknologi (e-learning). Tujuan dari PKM ini adalah agar setiap peserta kegiatan (anggota karang taruna di RW VII) dapat meningkatkan kemampuan dalam menggunakan metode edukasi yang dilakukan di RW VII Kelurahan Wonolopo Mijen Semarang. Hasil akhir dari program ini yaitu meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan anggota karang taruna RW VII dalam melakukan menggunakan berbagai metode edukasi untuk peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku di masa pandemi ini.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN NILAI ANKLE BRAKHIAL INDEKS PADA PENDERITA DIABETES MELITUS 
                    
                    suyanto suyanto                    
                     Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26751/jikk.v11i2.506                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pendahuluan: Penurunan vaskuler perifer dapat dideteksi dengan menilai ankle brakhial indext (ABI). ABI dapat terjadi pada seseorang sejalan dengan meningkatnya umur, terlebih lagi pada pasien diabetes mellitus yang mengalami peningkatan resiko aterosklerosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara umur dengan nilai ABI pada pasien diabetes mellitus. Metode: Cross sectional design digunakan dalam penelitian ini. Adapun jumlah sampelnya sebanyak 39 responden. Tehnik concecutive sampling digunakan pada penelitian ini dengan kriteria inklusinya adalah semua pasien yang mengalami diabetes mellitus tanpa adanya ulkus diabetikum. Analisis data dilakukan dengan uji product moment dengan tingkat kemaknaan (α ≤ 0,05).Hasil: Rata-rata umur responden adalah 54±7,90 rata-rata nilai ABI adalah 1,08±0,13,. Hasil uji analisis didapatkan tidak ada hubungan antara umur dengan nilai ABI (p value > 0,05).Kesimpulan: Banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai ABI pada pasien diabetes mellitus. Faktor utama yang mempengaruhi nilai ABI adalah adanya aterosklerosis yang dikaitkan dengan adanya kolesterol, hiperglikemia kronis. Sehingga perlu adanya penelitian lainnya mengenai hal-hal tersebut yang dihubungkan dengan nilai ABI.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        KECEMASAN MAHASISWA PERAWAT SEBELUM MENGIKUTI UJIAN KETRAMPILAN DI LABORATORIUM 
                    
                    Suyanto Suyanto; 
Retno Isrovianingrum                    
                     Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science) 
                    
                    Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (159.449 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33086/jhs.v11i2.101                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Introduction: Implementation of skills evaluation in the laboratory is necessary to see how far the ability has been achieved. Objective structured clinical examination (OSCE) becomes one of the evaluation techniques used. the purpose of this study is to know prevalence of the anxiety and the factors that cause anxiety before following the OSCE in first-degree nursing students. Methodology: This research is a descriptive research, as many as 89 respondents selected by using simple random sampling. The questionnaire used was Nursing Skills Anxiety Scale Test (NSTAS). Results: 65 respondents (73%) experienced anxiety with most of the sexes were women (89,9%), and 56 respondents (62.9%) were 18 years old. Factor’s related to anxiety included environment (50,5%), exam it self (44,9%) and observer (44,9%). Discussion: there is a need for further research on the impact of anxiety before taking the OSCE examination with graduation rates on each skill performed
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PKM Penguatan Regimen Terapeutik Penderita Diabetes Mellitus dengan Senam DM, Konseling, Pemeriksaan Sensasi Kaki dan Diabetic Neuropathy Symptomps 
                    
                    Dyah Wiji Puspita Sari; 
Retno Setyawati; 
Ahmad Ikhlasul Amal; 
Suyanto Suyanto; 
Muh. Abdurrouf; 
Fitria Endah Janitra; 
Indah Sri Wahyuni                    
                     Journal of Dedicators Community Vol 5, No 1 (2021) 
                    
                    Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.34001/jdc.v5i1.1133                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Complications from diabetes mellitus can be prevented by strengthening the therapeutic regimen of people with diabetes mellitus. This Community Service Program (PKM) aims to support government programs in handling non-communicable diseases especially diabetes mellitus through effective community-based strategies to improve the quality of life for people with DM. The targets in this PKM are people with diabetes who are members of the prolanist program under the auspices of the Bangetayu Community Health Center in Semarang. The method of implementing PKM is the empowerment method which is carried out through several stages, namely socialization, implementation of activities, as well as monitoring and evaluation. The results in this program are increased knowledge of people with DM in understanding the concept of physical activity training for DM patients and diabetic neuropathy symptoms and their prevention, increased ability to practice physical activity with DM exercises from 10% to 80%, participants with diabetes know the results of examination of decreased foot sensation and the appearance of signs symptoms of diabetic neuropathy. The PKM follow-up is that people with diabetes can check their feet sensation and enhance the therapeutic regimen periodically to prevent DM complications. It is hoped that they can maintain physical activity training.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi Digital Modern Wound Irigation Device (DMWID) di Bangsal Perawatan RS Islam Sultan Agung Semarang 
                    
                    suyanto suyanto; 
Mohammad Arifin Noor                    
                     Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan 
                    
                    Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31596/jpk.v5i2.158                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Salah satu tindakan yang sering dilakukan oleh perawat di bangsal perawat adalah melakukan perawatan luka. Saat ini perkembangan alat perawatan luka sudah berkembang, hal ini sesuai hasil penelitian dosen FIK UNISSULA dengan alat irigasi luka yang diberi nama Digital Modern Wound Irigation (DMWID). Untuk penerapan dan kebermanfaatan alat tersebut, perlu  dilakukan upaya implementasi ke pasien yang dilakukan oleh perawat. Metode  pelaksanaan  kegiatan  dengan  metode  berbasis  kelompok  yang  dilakukan secara komprehensif yang mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat melalui pelatihan dan pendampingan. Pengabdian ini dilakukan secara offline dengan memberikan pengarahan secara langasung mengenai tujuan dan cara menggunakan alat MWID. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan perawat mengenai cara menggunakan alat DMWID.