Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendekatan Antropologi Dalam Studi Agama Moh. Toriqul Chaer
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 2 No 2 (2014): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.113 KB)

Abstract

: Pada abad modern saat ini Islam telah menjadi kajian yang menarik minat banyak kalangan baik di Barat maupun Timur yang kemudian melahirkan Studi Islam (Islamic Studies). Islam tidak lagi hanya dipahami dalam pengertian normatif dan doktriner, tetapi telah berkembangn menjadi fenomena yang kompleks, baik dari sistem budaya, peradaban, komunitas politik, dan ekonomi. Mengkaji dan mendekati Islam, tidak lagi mungkin hanya dari satu aspek, karenanya dibutuhkan metode dan pendekatan interdisipliner dari ilmu-ilmu sosial lainnya. Islamic studies sebagaimana tersebut diatas dikaji dengan menggunakan interdisipliner ilmu-ilmu sosial dan humanities, yang menghasilkan berbagai macam fokus keahlian dalam pengkajian Studi Islam. Islamic studies dapat berkembang pesat dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah sesuai dengan bidangnya, sehingga muncul sejarah agama, psikologi agama, sosiologi agama, antropologi agama, dan lain-lain. Asumsi dasar dari ilmuwan sosial adalah bahwa perilaku manusia mengikuti teori kemungkinan (possibility) dan objektivitas. Bila perilaku manusia itu dapat didefInisikan, diberlakukan sebagai entitas objektif, maka akan dapat diamati dengan menggunakan metode empiris dan juga dapat dikuantifikasikan. Dengan pendekatan seperti itu, ilmuwan sosial menggambarkan agama dalam kerangka objektif, sehingga agama dapat “dijelaskan” dan perannya dalam kehidupan masyarakat dapat difahami dan dimengerti.
Pengaruh Pembacaan dan Pemaknaan Ayat-ayat al-Qur’an terhadap Penurunan Kecemasan pada Santriwati Rela Mar'ati; Moh. Toriqul Chaer
Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Psychology and Health - Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.431 KB) | DOI: 10.21580/pjpp.v1i1.966

Abstract

Abstract: Everyone has experienced anxiety at certain moments in his life. But if anxiety is excessive and left alone without proper treatment it will become maladaptive behaviors that harm and degrade the quality of life. This article aims to examine empirically the effect of reading and meaning of the verses of the Qur'an to the decrease anxiety of santriwati Ar Rohmah Aliyah Boarding School Ngawi. The hypothesis is reading and meaning of the verses of the Qur'an can reduce the level of anxiety in santriwati of Aliyah Pondok Pesantren Al-Rohmah Ngawi. The number of subjects in this study 80 female students with purposive sampling technique. The research method used experimental design with pretest-posttest control group design. Based on the test results Mann Whitney U and Wilcoxon for pretest, posttest, and follow-up on the experimental and control groups was concluded that the reading and interpreting process of the verses of the Qur'an significantly to lowering anxiety levels of santriwati in Ar Rohmah Aliyah Boarding School Ngawi.Abstrak: Setiap orang pernah mengalami cemas pada saat-saat tertentu dalam hidupnya. Namun jika kecemasan ini berlebihan dan dibiarkan saja tanpa ada penanganan yang tepat maka akan menjadi perilaku yang maladaptif yang merugikan dan menurunkan kualitas hidup. Artikel ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh pembacaan dan pemaknaan ayat-ayat al-Qur’an terhadap penurunan kecemasan santriwati Aliyah Pondok Pesantren Ar Rohmah. Hipotesis yang diajukan adalah pembacaan dan pemaknaan ayat-ayat al-Qur’an dapat menurunkan tingkat kecemasan santriwati Aliyah Pondok Pesantren Ar-Rohmah Ngawi. Jumlah subjek dalam penelitian ini 80 santriwati dengan tehnik purposive sampling. Metode penelitian menggunakan eksperimen dengan rancangan pretest-posttes control group design. Berdasarkan hasil uji Mann u whitney dan Wilcoxon untuk pretest, posttest, dan follow up pada kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh kesimpulan bahwa pembacaan dan pemaknaan ayat-ayat al-Qur’an signifikan untuk menurunkan tingkat kecemasan santriwati Aliyah Pondok Pesantren Ar Rohmah Ngawi. 
Children’s Education in The Story of Single Mothers in Qur’ȃn Moh. Toriqul Chaer; Alef Theria Wasim; Akif Khilmiyah
International Journal of Education and Learning Vol 1, No 2: December 2019
Publisher : Association for Scientific Computing Electrical and Engineering(ASCEE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.408 KB) | DOI: 10.31763/ijele.v1i2.36

Abstract

This research aims to find the concept of child education in the story of the single true mother in the Qur'an. The study uses library studies with subjective hermeneutic approaches. The results of the study were found: first, the current status of single mother hakiki and single mother majazi. Second, the relevance of children's education in the story of single mothers follows the stage of the psychology of child development. It is starting from the prenatal phase, covering the child's spiritual and physical education. In the postnatal period, it includes education, supervision and responsible children. Child education in a single mother is done holistically, not partially and not mechanically
Islam dan Pendidikan Cinta Damai Moh. Toriqul Chaer
ISTAWA Vol 2, No 1 (2016): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.885 KB) | DOI: 10.24269/ijpi.v2i1.363

Abstract

The nation of Indonesia is the pluralist nation. The plurality suggests the existence of a difference. The understanding and management of plurality would generate a positive force for the development of the nation. On the contrary, when it is not understood and managed properly, the plurality of faiths and cultures can be a destructive factor and trigger a disaster. Conflict and social violence that often occurs between community groups are part of the plurality of religions and cultures that are not managed properly. Religious conflict as happened in Maumere (1995), Surabaya, Situbondo and Tasikmalaya Rengasdengklok (1996), (1997), Solo, Jakarta and Kupang (1998), Poso, Ambon (1999-2002), not only claimed the casualties is not a little, but it has also destroyed hundreds of places of worship (whether a church or Mosque) caught fire and was destroyed. Similarly, notes smelling of ethnic violence, such as certain ethnic violence in West Kalimantan (1933), Central Kalimantan (2000). Necessary preventive measures as early prevention efforts, so that such events do not reoccur in the future. Peace education is an effort bring education more tolerant, understanding the diversity of religions, ethnicities, and cultures.
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI AGAMA Moh. Toriqul Chaer
At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 2 No 2 (2014): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib, Ngoro, Jombang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada abad modern saat ini Islam telah menjadi kajian yang menarik minat banyak kalangan baik di Barat maupun Timur yang kemudian melahirkan Studi Islam (Islamic Studies). Islam tidak lagi hanya dipahami dalam pengertian normatif dan doktriner, tetapi telah berkembangn menjadi fenomena yang kompleks, baik dari sistem budaya, peradaban, komunitas politik, dan ekonomi. Mengkaji dan mendekati Islam, tidak lagi mungkin hanya dari satu aspek, karenanya dibutuhkan metode dan pendekatan interdisipliner dari ilmu-ilmu sosial lainnya. Islamic studies sebagaimana tersebut diatas dikaji dengan menggunakan interdisipliner ilmu-ilmu sosial dan humanities, yang menghasilkan berbagai macam fokus keahlian dalam pengkajian Studi Islam. Islamic studies dapat berkembang pesat dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah sesuai dengan bidangnya, sehingga muncul sejarah agama, psikologi agama, sosiologi agama, antropologi agama, dan lain-lain. Asumsi dasar dari ilmuwan sosial adalah bahwa perilaku manusia mengikuti teori kemungkinan (possibility) dan objektivitas. Bila perilaku manusia itu dapat didefInisikan, diberlakukan sebagai entitas objektif, maka akan dapat diamati dengan menggunakan metode empiris dan juga dapat dikuantifikasikan. Dengan pendekatan seperti itu, ilmuwan sosial menggambarkan agama dalam kerangka objektif, sehingga agama dapat “dijelaskan” dan perannya dalam kehidupan masyarakat dapat difahami dan dimengerti.