Muh. Syahrir
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KO-EKSISTENSI KEGIATAN PERIKANAN TANGKAP DAN KEBERADAAN ANJUNGAN MIGAS DI LAUT SERTA PENDEKATAN PENGELOLAANNYA DI PANTAI UTARA JAWA BARAT (Coexistence between Capture Fisheries and Oil & Gas Platform – A Management Approach in Northern Coast of West Java) Novel Desra Suhery; Ni Kadek S. Pusparini; Arif Nurcahyanto; Muh. Syahrir; A. Mukhlisin Rony
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 7 No. 1 (2016): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.007 KB) | DOI: 10.29244/jmf.7.1.13-24

Abstract

ABSTRACTIntersection of capture fisheries activities and offshore oil and gas exploitation occurs because they use same areas. Restricted zone at 500 meters radius from oil and gas platform has both positive and negative impacts to ecological, social as well as economic. This condition triggers negative perception and social conflict from fishers community. This paper aims to describe coexistence impact and benefit of both capture fisheries and oil & gas platform, identify stakeholders involved and determine management recommendation. Northern coast of West Java-Indonesia is selected as case study location. The qualitative descriptive, stakeholders identification and gap analysis from Focus Group Discussion (FGD) are undertaken as the method of this study. The qualitative descriptive method is used to describe the positive and negative impact of coexistence between capture fisheries and oil and gas platform. Method for identifying stakeholders is used a continuum of stakeholders from the macro to the micro level. Determination of management recommendation is arranged with gap analysis. Restricted zone at 500 meters radius from oil and gas platform plays as a conservation zone for fishes, and increases productivity of fishers, but it is still triggered negative perception from fishers. Thirteen stakeholders are identified. They have the role and function to manage coexistence of both activities. Management approach should focus on regulation, ecology, social and economic aspects. Role and function played by 13 stakeholders will make both activities go with harmony.Keywords: coexistence, oil & gas platform, capture fisheries, stakeholders-------ABSTRAKKegiatan pertambangan migas di lepas pantai (offshore) seringkali bersinggungan dengan kegiatan penangkapan ikan, karena menggunakan perairan yang sama. Larangan bagi nelayan memasuki zona terlarang hingga radius 500 meter dari bagian terluar anjungan migas menimbulkan dampak positif dan negatif baik secara ekologi, sosial maupun ekonomi. Kondisi ini seringkali memunculkan persepsi negatif dan dapat meningkat menjadi konflik sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi manfaat keberadaan masing-masing kegiatan (ko-eksistensi), menentukan stakeholders terkait dalam pengelolaan dan menentukan rekomendasi pengelolaan ko-eksistensi kedua kegiatan. Makalah ini mengangkat studi kasus di perairan pantura (pantai utara) Jawa Barat. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, stakeholder analysis dan gap analysis yang bersumber dari Focus Group Discussion (FGD). Deskriptif kualitatif untuk memaparkan manfaat positif-negatif kedua kegiatan serta persepsi nelayan terhadap keberadaan anjungan migas di laut. Stakeholders diidentifikasi berdasarkan tingkatan kesatuannya dari level makro hingga mikro, serta gap analysis untuk merumuskan rekomendasi pengelolaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan anjungan dan zona terlarang dapat menjadi kawasan konservasi sumber daya ikan, namun memunculkan persepsi negatif dari nelayan dan berpengaruh positif terhadap produktivitas penangkapan. Kajian terhadap stakeholders menunjukkan bahwa terdapat 13 stakeholders yang memiliki peran dan fungsi dalam mengelola kondisi ko-eksistensi antara kegiatan penangkapan ikan dengan keberadaan anjungan migas ini. Pendekatan pengelolaan dengan fokus pengelolaan pada aspek regulasi, ekologi, sosial dan ekonomi dengan pelaksanaan peran dan fungsi masing-masing stakeholders dapat menjadikan kegiatan perikanan tangkap dan keberadaan anjungan dapat berjalan secara selaras dan bermanfaat secara ekologi, sosial dan ekonomi.Kata kunci: ko-eksistensi, anjungan migas, penangkapan ikan, stakeholders
PKM Pengenalan Uji Bahan Alam HPLC Untuk Analisis Obat Tradisonal Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Kimia Sitti Faika; Netti Herawati; Pince Salempa; Muh. Syahrir; Ramdani; Muh. Yunus
Vokatek : Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 1: Issue 2 (Juni 2023)
Publisher : Sakura Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61255/vokatekjpm.v1i2.115

Abstract

Mitra Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah mahasiswa tingkat akhir prodi Kimia Jurusan Kimia Universitas Negeri Makassar. Ditemukan bahwa kebanyakan mahasiswa tingkat akhir masih banyak yang belum mengenal lebih dalam dan mengoperasikan instrument Kromatographi Cair Kinerja Tinggi (HPLC). Sulawesi Selatan sebagai salah satu Kawasan industri memerlukan tenaga kompetitif yang memiliki kemampuan mengoperasikan alat instrument dilaboratorium yang menunjang analisis suatu sampel terutama bahan alam. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan dibekali pengetahuan bagaimana cara mengoperasikan alat HPLC. Metode blanded learning (BL) menjadi salah satu metode yang cukup efektif berupa ceramah dan diskusi dikelas dilanjutkan dengan praktek langsung di laboratorium instrument Jurusan kimia. Hasil kemitraan menunjukkan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam teknik analisis sampel obat tradisional menggunakan instrument HPLC dan tingkat kepercaayn diri mereka dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus perkuliahan.