Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KAJIAN TEKNIS PENGOPERASIAN CANTRANG DI PERAIRAN BRONDONG, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR Mochammad Riyanto; Ari Purbayanto; Wazir Mawardi; Noveldesra Suheri
Buletin PSP Vol. 19 No. 1 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.141 KB)

Abstract

The use of cantrang grows up as an alternative fishing replacing trawl. Cantrang has different nomenclature used by fishers all Indonesia regions, however there are any regions using the name of cantrang as camouflage of a trawl. National Standardization Agency issued a standard form of cantrang construction (SNI 01-7236-2006) to standardize the gear of cantrang in Indonesia. The objectives of this research are to examine the cantrang construction, and operation aspects of cantrang fisheries in Brondong Waters, Lamongan, East Java. This research was conducted measuring the construction of cantrang, direct by observation following fishing operation trips and interview to the owner and crew of the vessel. The result showed that construction of cantrang in Brondong has differences on some parts to SNI 01-7236-2006, but these differences did not change the form of cantrang. The use of winch to pull the rope is able to accelerate the process of fishing operation thus was increasing the catch.
KO-EKSISTENSI KEGIATAN PERIKANAN TANGKAP DAN KEBERADAAN ANJUNGAN MIGAS DI LAUT SERTA PENDEKATAN PENGELOLAANNYA DI PANTAI UTARA JAWA BARAT (Coexistence between Capture Fisheries and Oil & Gas Platform – A Management Approach in Northern Coast of West Java) Novel Desra Suhery; Ni Kadek S. Pusparini; Arif Nurcahyanto; Muh. Syahrir; A. Mukhlisin Rony
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 7 No. 1 (2016): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.007 KB) | DOI: 10.29244/jmf.7.1.13-24

Abstract

ABSTRACTIntersection of capture fisheries activities and offshore oil and gas exploitation occurs because they use same areas. Restricted zone at 500 meters radius from oil and gas platform has both positive and negative impacts to ecological, social as well as economic. This condition triggers negative perception and social conflict from fishers community. This paper aims to describe coexistence impact and benefit of both capture fisheries and oil & gas platform, identify stakeholders involved and determine management recommendation. Northern coast of West Java-Indonesia is selected as case study location. The qualitative descriptive, stakeholders identification and gap analysis from Focus Group Discussion (FGD) are undertaken as the method of this study. The qualitative descriptive method is used to describe the positive and negative impact of coexistence between capture fisheries and oil and gas platform. Method for identifying stakeholders is used a continuum of stakeholders from the macro to the micro level. Determination of management recommendation is arranged with gap analysis. Restricted zone at 500 meters radius from oil and gas platform plays as a conservation zone for fishes, and increases productivity of fishers, but it is still triggered negative perception from fishers. Thirteen stakeholders are identified. They have the role and function to manage coexistence of both activities. Management approach should focus on regulation, ecology, social and economic aspects. Role and function played by 13 stakeholders will make both activities go with harmony.Keywords: coexistence, oil & gas platform, capture fisheries, stakeholders-------ABSTRAKKegiatan pertambangan migas di lepas pantai (offshore) seringkali bersinggungan dengan kegiatan penangkapan ikan, karena menggunakan perairan yang sama. Larangan bagi nelayan memasuki zona terlarang hingga radius 500 meter dari bagian terluar anjungan migas menimbulkan dampak positif dan negatif baik secara ekologi, sosial maupun ekonomi. Kondisi ini seringkali memunculkan persepsi negatif dan dapat meningkat menjadi konflik sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi manfaat keberadaan masing-masing kegiatan (ko-eksistensi), menentukan stakeholders terkait dalam pengelolaan dan menentukan rekomendasi pengelolaan ko-eksistensi kedua kegiatan. Makalah ini mengangkat studi kasus di perairan pantura (pantai utara) Jawa Barat. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, stakeholder analysis dan gap analysis yang bersumber dari Focus Group Discussion (FGD). Deskriptif kualitatif untuk memaparkan manfaat positif-negatif kedua kegiatan serta persepsi nelayan terhadap keberadaan anjungan migas di laut. Stakeholders diidentifikasi berdasarkan tingkatan kesatuannya dari level makro hingga mikro, serta gap analysis untuk merumuskan rekomendasi pengelolaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan anjungan dan zona terlarang dapat menjadi kawasan konservasi sumber daya ikan, namun memunculkan persepsi negatif dari nelayan dan berpengaruh positif terhadap produktivitas penangkapan. Kajian terhadap stakeholders menunjukkan bahwa terdapat 13 stakeholders yang memiliki peran dan fungsi dalam mengelola kondisi ko-eksistensi antara kegiatan penangkapan ikan dengan keberadaan anjungan migas ini. Pendekatan pengelolaan dengan fokus pengelolaan pada aspek regulasi, ekologi, sosial dan ekonomi dengan pelaksanaan peran dan fungsi masing-masing stakeholders dapat menjadikan kegiatan perikanan tangkap dan keberadaan anjungan dapat berjalan secara selaras dan bermanfaat secara ekologi, sosial dan ekonomi.Kata kunci: ko-eksistensi, anjungan migas, penangkapan ikan, stakeholders
CORAL REEF ECOSYSTEM VULNERABILITY INDEX TO OIL SPILL: CASE OF PRAMUKA ISLAND AND BELANDA ISLAND IN SERIBU ISLANDS Noveldesra Suhery; Ario Damar; Hefni Effendi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 9 No. 1 (2017): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.625 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v9i1.17918

Abstract

Vulnerability analysis is one of the methods for determining effective management of coastal and marine resources. Seribu islands potentially affected due to oil spills. The oil spills incident in this area caused by shipwreck from traffic on Tanjung Priok port and ALKI 1, as well as accident of petroleum exploration and exploitation. At least, oil spills in Seribu Islands have been recorded since 2003, 2004, 2006, 2007 and 2008. This study aims to calculate the vulnerability index of Pramuka island and Belanda island in the Seribu Islands. This research was conducted by using a theoretical approach of vulnerability (V), which is a function of exposure (E), sensitivity (S) and adaptive capacity (AC). The parameters in exposure category are tidal type, tidal range, wave height, substrat type, and water depth. Parameters in sensitivity category are growth type of reef, slope, protected ecosystem, coverage percentage, coral density, protected species, and fish abundance. Parameters in adaptive capacity are oil spill contingency system, conservation institution, community response, and economic dependence. Data of each parameter were transformed into a score ranging from 1 to 5. The formula of vulnerability index using addition and subtraction model where; V = E + S – AC.  The results indicate that Seribu Islands have vulnerability status from moderate to high, which 4.15 for Pramuka island and 6.39 for Belanda island.  Keywords: vulnerability index, Seribu islands, coral reef, oil spill 
PENERAPAN STANDAR LAIK OPERASI (SLO) PADA KAPAL PERIKANAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) MAYANGAN I Gusti Ngurah Kadek Hary Mahardi; Noveldesra Suhery
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 6 No. 3 (2022): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.6.3.305-314

Abstract

Standar Laik Operasi (SLO) merupakan salah satu instrumen dalam pengawasan perikanan sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23 Tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi alur dan prosedur penerbitan SLO serta status penerapannya pada kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan. Metode yang digunakan yaitu observasi langsung dan wawancara. Data yang digunakan berupa data primer yang didapatkan dengan mengikuti kegiatan pemeriksaan dokumen dan fisik kapal. Selain itu, digunakan data sekunder berupa rekapitulasi penerbitan SLO oleh Satuan Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Probolinggo. Proses penerbitan SLO dimulai dari pelaporan rencana keberangkatan pada aplikasi SIPELIKAN yang ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dokumen dan fisik kapal. Penyebab tidak diterbitkannya SLO yaitu adanya syarat dokumen yang habis masa berlaku dan/atau tidak terpasangnya transmitter Sistem Pemantauan Kapal Perikanan pada kapal penangkap ikan skala besar. Tercatat sebanyak 256 SLO yang diterbitkan selama Januari hingga Juni 2022 yang didominasi oleh SLO untuk kapal penangkap ikan sebesar 78,13 % sedangkan sisanya merupakan SLO untuk kapal pengangkut ikan. Penerbitan SLO di PPP Mayangan didominasi oleh kapal perikanan skala besar sebanyak 62 %, diikuti kapal skala menengah 36 % dan skala kecil 2 %. Kata kunci: Mayangan, Probolinggo, SLO
DESAIN DAN KONSTRUKSI “GELINDINGAN INOVASI” SEBAGAI ALAT BANTU MOBILISASI SAMPAN DAN JUKUNG Noveldesra Suhery; Farhani, Siti Anindita
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 3 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.3.437-450

Abstract

Nelayan tradisional dengan armada sampan dan jukung selalu memobilisasi armada mereka di pantai ketika melakukan operasi penangkapan ikan dengan menggunakan gelindingan konvensional yang terbuat dari potongan kayu (log). Hal ini dilakukan untuk memperpanjang umur teknis armada. Namun, dibutuhkan waktu dan tenaga yang relatif besar apabila menggunakan gelindingan konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk merancang, membangun dan menguji penggunaan “Gelindingan Inovasi” yang digunakan untuk memobilisasi sampan dan jukung. Penelitian dilakukan di pangkalan nelayan Ketapang Lampu, Pengambengan, Jembrana, Bali, bulan Maret-Desember 2022. Data yang dikumpulkan berupa profil kegiatan perikanan di lokasi penelitian serta teknis penggunaan gelindingan konvensional yang didapatkan dengan pengamatan langsung dan wawancara. Selanjutnya dilakukan Focus Group Discussion dengan perwakilan nelayan untuk melakukan konsultasi terhadap rancangan Gelindingan Inovasi yang digagas. Kegiatan konstruksi dilakukan di bengkel bubut setempat. Selanjutnya, dilakukan ujicoba penggunaan ‘Gelindingan Inovasi’ untuk memobilisasi sampan/jukung milik nelayan. Gelindingan Inovasi yang dibangun tetap mempertahankan pola kebiasaan nelayan dalam memobilisasi armadanya. Konstruksi Gelindingan Inovasi ini terdiri atas roda yang terbuat dari bahan kayu (log) yang diberi as roda (shaft) dan dudukan untuk menempatkan sampan/jukung. Hasil pengujian menunjukkan terdapat peningkatan kecepatan mobilisasi yang siginifikan antara gelindingan konvensional dengan ‘Gelindingan Inovasi’. Kecepatan rata-rata mobilisasi dengan gelindingan konvensional 1,41-3,16 m/menit menjadi 9,38-29,75 m/menit dengan Gelindingan Invoasi (peningkatan 6-9 kali lipat). Kata kunci: artisanal, Bali, Jembrana, Ketapang Lampu, Pengambengan
PENILAIAN DOMAIN SOSIAL EKONOMI DARI PENDEKATAN EAFM PADA PERIKANAN LEMURU DI PERAIRAN SELAT BALI Tanjov, Yulia Estmirar; Larasati, Rakhma Fitria; Suhery, Noveldesra; Astika, I Made Ageng
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 3 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.245-258

Abstract

Bali Sardinella (Sardinella lemuru) is a small pelagic species that is the focus of commercial fisheries and the primary target catch for fishermen at the fishery port of Pengambengan. This research aims to assess the management status of the Bali Sardinella fisheries at the fishery port of Pengambengan based on social and economic domains using the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM). This study is a survey research with a quantitative descriptive approach, using interviews and observations as data collection instruments. The data are obtained from interviews and observations of fishermen at the fishery port of Pengambengan. Fishermen respondents were randomly selected and considered representative, focusing on the lemuru species caught using purse seine fishing gear. Data analysis uses the EAFM analysis on social and economic domains, the flag model technique, and management actions for Bali Sardinella in the Bali Strait Waters. In terms of the social domain, fishermen at the fishery port of Pengambengan had a high category and were given a green flag, while in the economic domain, fishermen in the fishery port of Pengambengan fell into the low category, thus being given a red flag. The management actions for Bali Sardinella fisheries in the Bali Strait Waters, particularly those landed at PPN Pengambengan, are prioritized in the economic domain by increasing household income and savings ratio to improve the future economic condition of the fishermen at PPN Pengambengan.
PENILAIAN DOMAIN SUMBER DAYA IKAN LEMURU MELALUI PENDEKATAN EKOSISTEM DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PENGAMBENGAN: PENILAIAN DOMAIN SUMBER DAYA IKAN LEMURU MELALUI PENDEKATAN EKOSISTEM DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PENGAMBENGAN Larasati, Rakhma Fitria; Sari, Iya Purnama; Jaya, Made Mahendra; Khikmawati, Liya Tri; Satyawan, Noar Muda; Tanjov, Yulia Estmirar; Mainnah, Muth; Aziz, Muh. Arkam; Suhery, Noveldesra; Sarasati, Wulandari; Suratna, Suratna
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 16 No 1 (2025): FEBRUARI 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.16.22-32

Abstract

Lemuru adalah salah satu jenis ikan yang memberikan kontribusi besar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan. Potensi sumber daya perikanan lemuru melimpah dan bernilai ekonomis tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai performa status domain sumber daya ikan dengan pendekatan ekosistem. Penelitian dilaksanakan selama tujuh bulan terhitung dari bulan Januari sampai Juli 2023. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan yakni pendekatan analisis multi kriteria dengan penilaian dan visualisasi indeks komposit dengan model bendera. Enam indikator pada domain sumber daya ikan (SDI) yang diteliti yakni tren CPUE baku, ukuran ikan lemuru, proporsi juvenile yang ditangkap, komposisi spesies hasil tangkapan, range collapse sumber daya ikan, dan spesies endangered, threatened, and protected (ETP). Indikator pada domain SDI menandakan bahwa tren CPUE baku menurun, tren ukuran ikan lemuru relatif tetap, proporsi ikan yuwana yang tertangkap 53%, komposisi spesies hasil tangkapan yakni proporsi ikan target lebih banyak, range collapse sumber daya ikan untuk daerah penangkapan ikan relatif tetap tergantung spesies target, dan untuk spesies ETP tertangkap namun dilepas. Hasil akhir penilaian status sumber daya ikan lemuru yang berbasis di PPN Pengambengan mendapatkan nilai komposit sebesar 70 sehingga masuk dalam kategori baik.
Abundance, Diversity, and Distribution of Fish Larvae in The Bali Strait Satyawan, Noar Muda; Suhery, Noveldesra; Kelana, Perdana Putra; Triyono, Heri; Prasetyo, Ganang Dwi; Prayitno, Muhamad Riyono Edi; Tiku, Mathius
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 30, No 1 (2025): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.30.1.31-42

Abstract

Larva represents the initial phase of a fish’s life after hatching from the egg. Studies on fish larvae aim to provide seasonal information, as well as identify spawning and nursery areas, especially economically important fish species, to support the sustainability of fishery resources. This study aimed to gather information on the abundance, diversity, and distribution of fish larvae in the waters of the Bali Strait. Sampling was carried out from August to November 2024, using a trawl net at five observation stations. The larval samples were preserved with 4% formalin and subsequently identified and counted using a microscope at the Capture Fisheries Laboratory of Marine and Fisheries Polytechnic of Jembrana. This study found 22 families of fish larvae, with abundance ranging from 38 to 433 individuals per 1000 m3. Spatially, the highest abundance was recorded at the Perancak station, followed by Tuwed, Sumbersari, Cupel, and Jimbaran. Temporarily, fish larvae with high abundance were found from September to November. The larval composition was dominated by the families Clupeidae, Gobiidae, Bramidae, and Carangidae. Shannon-Wiener Index (H') of fish larvae ranged from 0.64 to 2.18, indicating that the level of diversity and stability of the community was at a low–moderate level. The highest diversity was found at Tuwed station. The distribution of fish larvae is influenced by oceanographic characteristics, fish behavior, and the availability of natural food sources, such as plankton.
KETERKAITAN MUSIM HUJAN DAN MUSIM ANGIN DENGAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN LEMURU YANG BERBASIS DI PPN PENGAMBENGAN Noveldesra Suhery; Jaya, Made Mahendra; Khikmawati, Liya Tri; Sarasati, Wulandari; Tanjov, Yulia Estmirar; Larasati, Rakhma Fitria; Azis, Muh. Arkam; Purwanto, Agus; Sari, Iya Purnama; Mainnah, Muth; Satyawan, Noar Muda
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 14 No. 1 (2023): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmf.v14i1.44383

Abstract

Musim penangkapan ikan seringkali dikaitkan dengan kondisi iklim dan cuaca seperti hujan dan musim angin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara musim hujan dan musim angin dengan musim penangkapan ikan lemuru di perairan Selat Bali. Data yang digunakan adalah data produksi bulanan dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan periode Januari 2015 hingga Oktober 2022. Selain itu, data curah hujan, data arah dan kecepatan angin didapatkan dari data harian stasiun klimatologi BMKG Jembrana pada periode data yang sama. Masing-masing komponen data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Selanjutnya dihitung indeks musim hujan, musim angin kencang dan musim penangkapan dengan metode persentase rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan periode musim hujan terjadi pada bulan Oktober hingga Maret dan musim kemarau pada bulan Juni hingga September. Arah angin dominan adalah arah tenggara (150 derajat) dengan nilai resultan 62%. Musim angin tenggara (muson timur) terjadi pada bulan Juni – September dan musim angin barat daya (muson barat) pada bulan Desember – Maret. Diantara dua musim utama tersebut terdapat musim peralihan yaitu bulan April-Mei dan Oktober-November. Musim penangkapan ikan lemuru terjadi pada bulan September, Oktober, November, Desember dan April. Hasil uji beda Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan musim penangkapan ikan lemuru pada musim muson barat dan muson timur dengan musim peralihan.Kata kunci: musim hujan, musim angin muson, musim penangkapan lemuru
Pelatihan Pembuatan Jala Tebar Modifikasi Sebagai Inovasi Alat Panen Udang bagi Desa Mitra “Kampung Vaname” Politeknik KP Jembrana Bali Noar Muda Satyawan; Made Mahendra Jaya; Liya Tri Khikmawati; Wulandari Sarasati; Muth Mainnah; Yulia Estmirar Tanjov; Muh. Arkam Aziz; Iya Purnama Sari; Noveldesra Suhery; Rakhma Fitria Larasati
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 3 No. 3 (2022): November
Publisher : LPPM Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jpu.v3i3.6111

Abstract

The purpose of this community service were to improve the skills of Partner Village "Kampung Vaname" cultivators in making modified Cast Net so as to minimize deaths that occur after partial harvest. The methods used in this service were socialization and training. The target of this service is the cultivator of Partner Village "Kampung Vaname" Marine and Fisheries Polytechnic of Jembrana. The service activity began with the presentation of the material then continued with training in making Cast Net. Evaluation were done by giving pre-test and post-test to all training participants. Based on the service results, there was an increase in the understanding of the farming group in Partner Village about fishing gear that could be applied in the vannamei shrimp cultivation process, the vannamei shrimp farming group in Partner Village was able to make modified Cast Net fishing gear properly, and modified of Cast Net fishing gear could be one of solution for solving the problem of vaname shrimp farmers related to partial post-harvest shrimp mortality.