Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JUPERTA (Jurnal Perikanan Tangkap)

ANALISIS UMPAN DAN WAKTU PENANGKAPAN BOTTOM GILL NET TERHADAP HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus sp.) DI PERAIRAN BEDONO, KABUPATEN DEMAK Nurcahyati Nurcahyati; Aristi Dian Purnama Fitri; Sardiyatmo Sardiyatmo
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

pada alat tangkap bottom gill net bertujuan agar lebih efektif dalam metode penangkapan, selain itu diperlukan juga informasi terkait dengan waktu perendaman umpan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan menganalisis perbedaan umpan petek asin dan petek essens, mengetahui dan menganalisis perbedaan waktu penangkapan serta hubungan kedua faktor tersebut terhadap hasil tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus). Metode yang digunakan adalah eksperimental fishing berupa 8 kali setting pada waktu crepuscular (16.00-20.00 WIB) dan nocturnal (21.00-03.00 WIB) dengan mengunakan analisis data (uji normalitas, homogenitas, dan annova). Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa penggunaan umpan ikan petek asin dan petek essens pada bottom gill net tidak berpengaruh nyata atau sama terhadap hasil tangkapan (p > 0,05), namun dari segi lebar karapas petek essens mendapatkan hasil tangkapan dengan lebar karapas yang telah disesuaikan dengan PERMEN KP No. 1 tahun 2015. Perbedaan waktu penangkapan crepuscular dan nocturnal tidak berpengaruh nyata atau sama terhadap hasil tangkapan (p > 0,05), namun dari segi lebar karapas waktu penangkapan crepuscular mendapatkan hasil tangkapan dengan lebar karapas yang telah disesuaikan dengan PERMEN KP No. 1 tahun 2015. Disamping itu Tidak ada interaksi antara waktu penagkapan dengan umpan yang berbeda terhadap hasil tangkpan Rajungan (p > 0,05).
ANALISIS HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP JARING PEJER (BOTTOM SET GILLNET) DENGAN JENIS ATRAKTOR UMPAN BERBEDA PADA PERAIRAN REMBANG Churniawan Edi Pamungkas; Aristi Dian Purnama Fitri; Indradi Setiyanto
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 01 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Juni 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaring pejer di daerah Rembang banyak digunakan untuk menangkap rajungan dan ikan-ikan pelagis kecil lainnya. Jaring pejer (Bottom set gillnet) merupakan alat tangkap yang pasif. Umumnya pada alat tangkap pasif seperti bubu diberi umpan sebagai atraktor agar fish target tertarik untuk masuk ke dalam bubu. Umpan tersebut akan mengeluarkan bau yang akan menarik perhatian dari ikan yang hendak ditangkap. Oleh sebab itu penambahan umpan pada alat tangkap pasif lain selain bubu diharapkan mampu menambah hasil tangkapan dari alat tangkap pejer itu sendiri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dan hasil tangkapan penggunaan jenis umpan yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2016 di Perairan Rembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode pengambilan data menggunakan metode eksperimental fishing dengan penambahan atraktor berupa umpan alami dan buatan pada alat tangkap bottom set gillnet. Metode analisis yang (digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal adalah dengan menggunakan uji normalitas kemudian setelah data normal dilakukan uji t untuk pengambilan keputusan. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa perbedaan jenis umpan tidak ada pengaruh terhadap hasil jumlah tangkapan, umpan terbaik adalah umpan alami dengan berat 9,135 kg, sedangkan untuk umpan buatan dengan berat 7,42 kg. Setelah data normal maka data diuji dengan menggunakan uji t hasil yang didapat adalah nilai sig 0,531 yang berarti Ho diterima sehingga penggunaan umpan yang berbeda dalam bottom set gillnet berumpan (umpan alami dan umpan buatan) tidak ada perbedaan hasil (berat dan jumlah) tangkapan.
ANALISIS KERAMAHAN LINGKUNGAN BUBU RAJUNGAN MODIFIKASI CELAH PELOLOSAN DI PERAIRAN KABUPATEN REMBANG Chahyawati Ummaiyah; Aristi Dian Purnama Fitri; Bogi Budi Jayanto
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian mengenai keramahan lingkungan perlu dilakukan pada semua alat penangkap ikan, agar tercipta alat tangkap yang ramah lingkungan, yaitu alat tangkap yang tidak merusak lingkungan dan sumberdaya ikan, sehingga akan terwujud perikanan tangkap yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian adalah menentukan tingkat keramahan lingkungan alat tangkap bubu modifikasi. Penelitian dilakukan pada bulan November 2016 di Perairan Rembang. Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental fishing dengan penambahan celah pelolosan dengan ukuran P x L yaitu 10 cm x 2 cm pada bubu rajungan A1 (tanpa celah), bubu A2 (1 celah pelolosan), dan bubu A3 (2 celah pelolosan) pada bubu rajungan. Hasil tangkapan rajungan (Portunus pelagicus) 236 ekor (65%), dan hasil tangkapan sampingan Kroyo (Paratelphusa maculata) 40 ekor (11%), Kerapu Macan (Ephinephelu fuscoguttatus) 20 ekor (6%), Keong Macan (Babylonia spirata) 68 ekor (18%). Ukuran rajungan yang telah matang gonad CW (carapace weigth) 10,56 cm. Berdasarkan proporsi jumlah tangkapan (ekor) dan segi bobot tangkapan bubu A1, A2, dan A3 > 60%, maka dapat dikatakan ramah lingkungan, sedangkan hasil tangkapan sampingan (HTS) bubu ini A1, A2, dan A3 ramah lingkungan karena > 60%. Berdasarkan data Lm (length at first maturity) rajungan, bubu A1 ramah lingkungan karena persentase jumlah tangkapan Lm > 10 cm, sedangkan bubu A2 dan A3 tidak ramah lingkungan karena Lm < 60%.
ANALISIS PERBEDAAN MESH SIZE DAN WAKTU PENANGKAPAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA JARING INSANG PERMUKAAN (Surface Gill Net) DI WADUK CACABAN KABUPATEN TEGAL Miftahurrohman Miftahurrohman; Aristi Dian Purnama Fitri; Bogi Budi Jayanto
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 02 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nelayan menggunakan jaring insang dengan ukuran mata jaring dan waktu penangkapan yang berbeda-beda, sehingga belum diketahui ukuran mata jaring dan waktu penangkapan yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini, mengetahui pengaruh perbedaan ukuran mata jaring terhadap lingkar tubuh, mengetahui pengaruh perbedaan waktu penangkapan terhadap jumlah hasil tangkapan, serta mengetahui ada tidaknya interaksi perbedaan ukuran mata jaring dan perbedaan waktu penangkapan terhadap jumlah hasil tangkapan. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016. Metode yang digunakan adalah diskriptif dengan 12 kali pengulangan. Analisis data menggunakan uji ANOVA. Hasil analisa data diperoleh Ftabel < Fhitung (2,88 < 13,045) untuk hubungan lingkar tubuh dengan ukuran mata jaring, hasil tersebut menunjukkan lingkar tubuh berpengaruh terhadap ukuran mata jaring. Hubungan jumlah hasil tangkapan dengan waktu penangkapan diperoleh Ftabel < Fhitung (2,88 < 11,976) menunjukkan perbedaan waktu penangkapan berpengaruh terhadap hasil tangkapan. Pengaruh interaksi ukuran mata jaring dan waktu penangkapan terhadap jumlah hasil tangkapan didapatkan Ftabel < Fhitung (2,88 < 11,976) menunjukkan ada interaksi antara ukuran mata jaring berbeda dengan waktu penangkapan berbeda terhadap hasil tangkapan ikan nila.
ANALISIS TINGKAH LAKU KEPITING BAKAU (SCYLLA SERRATA) TERHADAP PERBEDAAN SUDUT KEMIRINGAN PINTU MASUK DAN CELAH PELOLOSAN BUBU (SKALA LABORATORIUM) Mauidzatul Hasanah; Aristi Dian Purnama Fitri; Pramonowibowo Pramonowibowo
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 02 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepiting merupakan komoditas perikanan yang banyak diminati masyarakat Indonesia. Penangkapan kepiting bakau dapat dilakukan menggunakan perangkap, salah satunya adalah bubu lipat. Desain pintu masuk (funnel) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi penangkapan dengan bubu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh perbedaan sudut kemiringan pintu masuk bubu terhadap kecepatan merayap kepting bakau, sudut kemiringan yang optimal untuk bubu dan mengetahui presentase pelolosan kepiting pada celah pelolosan berukuran 3 cm x 10 cm. Sudut yang dipakai dalam penelitian adalah sudut 20°, 30° dan 60°, dengan bidang jaring berbentuk kotak. Untuk menentukan pengaruh kemiringan sudut terhadap kecepatan merayap kepiting digunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepiting bakau dapat melintasi bidang jaring berbentuk kotak dengan mudah pada sudur 20° dibandingkan sudut 60°. Kecepatan tertinggi adalah pada sudut 20° sebesar 0.022 m/s dan kecepatan terendah pada sudut 60° sebesar 0,008 m/s, sedangkan pada sudut 30° sebesar 0,015 m/s. Perbedaan sudut kemiringan memberikan pengaruh yang nyata terhadap kecepatan merayap kepiting bakau dan desain yang ideal adalah bubu dengan sudut kemiringan 30°. Celah pelolosan dengan ukuran 3 x 10 cm dapat meloloskan kepiting bakau sebesar 47%.