Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

META ANALISIS PENGARUH TEKANAN PENANGKAPAN TERHADAP UKURAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI TELUK BANTEN Adi Susanto; Ririn Irnawati; Mustahal; Hery Sutrawan Nurdin; Yeni Marliana; Anggi Kurniasih; Niken Widowati; Tya Rizki Murniasih; Nuriman Affandi
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 10 No. 2 (2019): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.984 KB) | DOI: 10.29244/jmf.v10i2.29483

Abstract

Blue swimming crab (Portunus pelagicus) is an important economical fishery commodity for fishermen in Banten Bay that are caught using gill nets and collapsible traps. The increasing of fishing pressure has highly potential to reduce the quality of the catch as exposed in previous studies. However, the comprehensive, and time series analysis of the previous research results have not been conducted. The purpose of this study is to analyze the variations of blue swimming crab caught in Banten Bay through a combination of meta-analysis techniques, fishing trials and field obser-vations to determine the effect of fishing activities on swimming crab sizes, and evaluate the status of swimming crab fisheries in Banten Bay. Standard mean difference from 10 different studies was used as a meta-analysis parameter. The results of the meta-analysis showed that fishing activities were conducted from 2004 to 2018 had a significant effect on the decreasing of the swimming crab size. The average of swimming crab carapace width caught in 2019 approximately 121.66 mm. The proportion of legal swimming crabs in 2014, 2015 and 2019 was more than 80%, so that the status of swimming crab fisheries in Banten Bay is still environmentally friendly.Keywords: carapace width, meta analysis, fisheries, Portunus pelagicus, blue swimming crab
PENGEMBANGAN DESAIN PINTU MASUK BUBU LIPAT BERDASARKAN ASPEK TINGKAH LAKU RAJUNGAN: Development of Collapsible Trap Entrance Design Based on Blue Swimming Crabs Behavior Adi Susanto; Hery Sutrawan Nurdin; Ririn Irnawati; Mochammad Riyanto; Mohammad Ependi; Fahresa Nugraheni Supadminingsih; Asep Hamzah; Hendrawan Syafrie
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 12 No. 2 (2021): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmf.v12i2.36616

Abstract

Blue swimming crab fishing using collapsible traps is widely used by fishermen because its caught live crabs and high selectivity. However, the passive fishing operation causes its low fishing productivity. The success of crabs fishing using folding traps is influenced by the suitability of the entrance design used. The size of the net and the inclination angle that are not by the crab's behavior will cause the crab to fail to be caught. This study aims to determine the more effective entrance design for catching crabs using the collapsible trap. The study was conducted in a laboratory using three mesh sizes, including 1.00, 1.25, and 1.50 inches with 30°, 40°, and 50° inclination angles. Each treatment combination uses different individual crabs. The study was conducted at night in an aquarium equipped with an infrared camera. Differences in mesh size and angle of inclination affect the crab's success rate and crawling speed in crossing the net field. The results showed that the highest percentage of crabs that successfully crossed the net field was obtained using a 1.25-inch mesh with an angle of 40°. The highest average crawling speed was also obtained at the same mesh size and angle of inclination. The use of a 1.25-inch mesh with an angle of 40° is expected to increase the effectiveness of catching crabs with folding traps.
Strategi Adaptasi Nelayan Selama Pandemi Covid-19 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu Asep Hamzah; Hery Sutrawan Nurdin
Akuatika Indonesia Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v6i1.30685

Abstract

Pandemi Covid-19 yang melanda global sejak akhir 2019, dan Indonesia pada 2 Maret 2020, telah menyebabkan dampak negatif terhadap perekonomian secara global. Pandemi ini membawa risiko yang sangat buruk bagi perekonomian dunia termasuk Indonesia khususnya pada bidang perikanan. Pada sektor perikanan dampak pandemi Covid-19 antara lain harga ikan menurun, distribusi ikan  hasil tangkapan terhambat, perubahan frekuensi kegiatan penangkapan dan pengurangan jumlah anak buah kapal. Maka, strategi adaptasi nelayan dalam menghadapi situasi pandemi menjadi penting agar pihak terkait seperti pelabuhan, pemerintah, maupun pihak lainnya mampu melakukan  kebijakan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola adaptasi yang dlakukan oleh nelayan dalam menghadapi pandem covid-19.  Metode yang digunakan adalah studi kasus terhadap adaptasi masyarakat nelayan di sekitar PPN Karangantu selama pandemi Covid-19. Data diperoleh melalui kegiatan wawancara langsung, kepada nelayan pemilik kapal kemudian di analisis menggunakan metode deskriptif kualtatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa strategiadaptasi yang dilakukan oleh masyarakat nelayan dalam beberapa bentuk, seperti: diversifikasi, intensifikasi, pemanfaatan jaringan sosial, mobilisasi anggota keluarga dan perubahan daerah penangkapan ikan.
PENGARUH DISTRIBUSI MUATAN TERHADAP STABILITAS KAPAL PURSE SEINE MODIFIKASI DI KABUPATEN BULUKUMBA Hery Sutrawan Nurdin; Budhi Hascaryo Iskandar; Mohammad Imron; Yopi Novita
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 4 No. 7 (2017)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.652 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v4i7.3122

Abstract

Kapal perikanan memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis kapal lainnya. Salah satu jenis kapal perikanan yang membutuhkan stabilitas tinggi pada saat beroperasi yaitu kapal purse seine. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kualitas stabilitas kapal purse seine hasil modifikasi dari kapal kargo. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bulukumba Propinsi Sulawesi Selatan. Bahan yang digunakan yaitu masing-masing 1 unit kapal purse seine modifikasi, kapal kargo Bulukumba dan kapal purse seine Bulukumba. Alat yang digunakan untuk menganalisis stabilitas kapal purse seine modifikasi yaitu satu set komputer dan software PGZ. Data yang digunakan yaitu data karakteristik kapal. Analisis data dilakukan secara numerik dan komparatif. Stabilitas kapal sampel dianalisis pada tiga kondisi muatan. Hasil penelitian menunjukkan kapal purse seine modifikasi memiliki nilai KG yang rendah pada semua kondisi muatan. Nilai KG kapal purse seine modifikasi yang rendah disebabkan oleh konsentrasi muatan yang besar berada di bawah geladak kapal. Desain kapal purse seine modifikasi yang memiliki nilai D cukup besar menyebabkan nilai KG, GM dan GZ kapal menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas stabilitas kapal. Kualitas stabilitas kapal purse seine modifikasi telah memenuhi kriteria IMO dengan kualitas stabilitas terbaik pada kondisi PM-K3. Nilai stabilitas kapal purse seine modifikasi cenderung memiliki nilai yang hampir sama dengan kapal kargo Bulukumba.
ANALISIS PENENTUAN LOKASI BASIS PERIKANAN TERI DAN JALUR PEMASARANNYA DI PROVINSI BANTEN Ririn Irnawati; Dini Surilayani; Adi Susanto; Ani Rahmawati; Aris Munandar; Ratu Sari; Hery Sutrawan Nurdin
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 15, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jsekp.v15i2.7989

Abstract

Provinsi Banten memiliki lokasi yang strategis dan potensi sumber daya ikan yang besar. Salah satu jenis sumber daya ikan yang produksinya cukup tinggi dan memiliki nilai ekonomis tinggi adalah ikan teri. Produksi ikan teri di Provinsi Banten pada tahun 2015 berkisar 6.474,5 ton atau sebesar 28% dari produksi ikan pelagis kecil dan 14% dari produksi total ikan laut. Jumlah produksi ikan teri yang cukup tinggi ini dapat bermanfaat untuk mendukung pengembangan dan pembangunan daerah maupun nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi basis perikanan teri dan memetakan jalur pemasarannya di Provinsi Banten. Penelitian dilakukan di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon, dari Februari hingga November 2017. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei dan skoring terhadap kriteria yang ditetapkan. Data jalur pemasaran ikan teri dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil skoring, lokasi potensial basis perikanan teri di Provinsi Banten adalah Pandeglang, Kab. Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon. Berdasarkan nilai LQ, Kabupaten Pandeglang bukan merupakan wilayah basis produksi teri. Namun, berdasarkan hasil survei diperoleh data dan informasi bahwa pusat pendaratan dan pengolahan teri dengan volume produksi tinggi dan kontinu sepanjang tahun berada di sepanjang pesisir Selat Sunda yaitu mulai dari Kecamatan Panimbang, Citeureup hingga Sumur. Jalur distribusi pemasaran ikan teri yang terdapat di Banten adalah jenis saluran tingkat dua dan saluran tingkat tiga. Saluran tingkat dua yaitu produsen-pengepul-pengecer-konsumen, mempunyai dua perantara penjualan. Pada pasar konsumen, mereka merupakan grosir atau pedagang besar dan sekaligus pengecer. Saluran tingkat tiga terdiri dari produsen-pengepul-pengecer-distributor-konsumen yang mempunyai tiga perantara penjualan.Title: Analysis of Determining the Base Location of Anchovy Fisheries and its Marketing Distribution in The Banten ProvinceBanten has strategic location and abundant fisheries resources. The anchovy is one of the largest fish resources in terms of production and economic value. Its production came out to about 3,972.1 tons or 22.2% of small pelagic fish production and 14% of total marine fish production. The production of anchovy is highly beneficial to support both regional and national development. This research aimed at mapping potential location of anchovy and its marketing line in Banten Province. The research was conducted at Pandeglang Regency, Lebak Regency, Tangerang Regency, Serang Regency, Serang and Cilegon from February to November 2017 with survey and scoring method. Data regarding the marketing channel of anchovy were analyzed descriptively. The scoring results showed that the potential location of anchovy fisheries in Banten Province were based in Pandeglang, Serang Regency, Serang and Cilegon. Based on LQ value, Pandeglang Regency was not an anchovy production base area. However, the survey resulted in a data and information that the anchovy landing and processing center with high and continuous production volumes throughout the year were located along the Sunda Strait strating from Panimbang, Citerureup to Sumur subdistrict. Marketing distribution channel for anchovy in Banten were second level and third level channels. The second tier channel were producer-wholesaler-retailer-consumer which has two seller. In the consumer market, they were wholesalers and retailers. The third tier channel consisted of producer-wholesaler-retailer-distributor-consumer who had three sales intermediaries.
PERAN SEKTOR PERIKANAN TANGKAP DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN PERIKANAN DI PROVINSI BANTEN Adi Susanto; Asep Hamzah; Ririn Irnawati; Hery Sutrawan Nurdin; Fahresa Nugraheni Supadminingsih
Leuit (Journal of Local Food Security) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Pusat Unggulan Iptek Ketahanan Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37818/leuit.v1i1.6900

Abstract

Food availability is the first step to ensure the food access and the food utilization, to realize the food security in Banten Province. One sector that can play a role in supplying animal food is the capture fisheries sector. The capture fisheries sector contributes around 50% of the fish production in Banten Province. However, the level of fish consumption of Banten societies is relatively lower compared to eastern Indonesia region. This paper outlines a comparative descriptive analysis of the opportunities and roles of the capture fisheries sector in supporting the realization of food security in Banten Province.
KONDISI KESEHATAN EKOSISTEM MANGROVE SEBAGAI SUMBER POTENSIAL PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PESISIR SELAT SUNDA Adi Susanto; Muta Ali Khalifa; Erik Munandar; Hery Sutrawan Nurdin; Hendrawan Syafrie; Fahresa Nugraheni Supadminingsih; Afifah Nurazizatu Hasanah; Bathara Ayi Meata; Ririn Irnawati; Ani Rahmawati; Achmad Noerkhaerin Putra; Toufik Alansar; Julian Saputra; Bakti Sulistyono; Ahmad Raihan
Leuit (Journal of Local Food Security) Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Pusat Unggulan Iptek Ketahanan Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37818/leuit.v3i1.15648

Abstract

The functions and benefits of the existence of the mangrove ecosystem are strongly influenced by their health conditions. Ideally, a healthy mangrove ecosystem will provide greater ecological, economic, and service benefits. This study aims to determine the health condition of the mangrove ecosystem as a first step for disaster mitigation and productive economic development in the coastal area of the Sunda Strait. Data collection was carried out in November-December 2021 using the MonMang application in five different villages. The results showed that the highest diversity of mangrove species was found in Cigorondong Village with 9 species including Acanthus ilicifolius, Avicennia marina, Aegiceras corniculatum, Derris trifoliata, Sonneratia caseolaris, Excoecaria agallocha, Lumnitzera racemosa, Ceriops tagal, Heritiera littoralis. The highest canopy cover (79%) was found in the mangrove ecosystem in Citeureup Village and the highest tree density was found in Cigorondong Village at 3,300 individuals/ha. The health condition of the mangrove ecosystem on the coast of the Sunda Strait is moderate because the MHI value obtained is in the range of 33-63%.